Minggu I Pendahuluan
Minggu II Transport dan Pengendapan Sedimen
Silisiklastik
Minggu III Tekstur Sedimen
Minggu IV Struktur Sedimen 1
Minggu V Struktur Sedimen 2
Minggu VI Struktur Sedimen 3
Minggu VII Siliciclastic Sedimentary Rocks
Minggu VIII UJIAN TENGAH SEMESTER
Silabus Sedimentologi (GL2141)
Minggu IX Batuan Sedimen Karbonat
Minggu X Batuan Sedimen Evaporite dan Chert
Minggu XI Alluvial & Fluvial System
Minggu XII Marginal Marine Environments
Minggu XIII Deep Sea Depositional Systems
Minggu XIV Carbonate & Evaporite Environments
Minggu XV UJIAN TENGAH SEMESTER
Siklus Batuan
Sedimentasi
Sedimentasi
Batuan Sedimen
Batuan Sedimen
Batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil
perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil
aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis
demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian
mengalami pembatuan ( Pettijohn, 1975 ).
70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen.
Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi
Tucker (1991).
George Cuvier
Katatrophisme, 1810
By gravity flow
Grain flow : cohesionless sediment movement
Debris flow : viscous sediment movement
Liquefied flow : over-pressured interstitial fluid
movement
Density flow : slurry movement driven by differential
density
Mekanisme Tranportasi Sedimen
By fluid flow
Mekanisme Tranportasi Sedimen
By gravity flow
Detrital Sediments & Sedimentary Rocks
gravel
gravity flows
&
fluid flows
conglomerate
sand
fluid flows
gravity flows &
sandstone
stratum or bed
succession
students doing stratigraphy
or
sediment
stratigraphy
strata
or
strata
Cara Terbentuk Batuan Sedimen
Sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara,
yaitu:
Autochthonous, batuan sedimen yang terbentuk dalam
cekungan pengendapan atau tidak mengalami proses
pengangkutan. Contohnya: batuan evaporit (halit) dan
batugamping terumbu.
Allochthonous, batuan sedimen yang mengalami proses
transportasi atau sedimen yang berasal dari luar cekungan
yang ditransport dan diendapkan di dalam cekungan.
Contohnya: Batupasir, Konglomerat, Breksi, Batuan
Epiklastik.
Batuan Sedimen
Batuan Sedimen Klastik
Golongan Detritus Kasar
Batupasir Arenite
Batupasir Wacke
Golongan Detritus Halus
Batuan Sedimen Non Klastik
Golongan Karbonat
Golongan Evaporit
Golongan Silika
Golongan Organik-rich (Batubara)
Golongan Posphates
Golongan Vulcaniclastic (Piroklastik)
Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali
detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat
berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri.
(Pettjohn, 1975)
Golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan
batuan lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan
ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut
dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975).
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan
mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan
tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan
(Pettjohn, 1975).
Batuan Sedimen Klastik
Batuan Sedimen Klastik
Arenite, matriks < 15%
Quartz arenite kuarsa >>
Lithic arenite litik >>
Feldspathic arenite feldspar >>
Arkhose kuarsa <
Lithic arkose litik <
Sublitharenite litik, kuarsa >> & feldspar <<
Subarkose kuarsa, feldspar >> & litik <<
Batuan Sedimen Klastik
Wacke matriks 15 75%
Quartz wacke kuarsa >>
Lithic wacke litik >>
Feldspathic wacke feldspar >>
Greywacke kuarsa = litik = feldspar
Lingkungan terumbu
Batuan Evaporit
Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai
hasil proses penguapan (evaporation) air laut. Proses
penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya
bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila
hampir semua kandungan air manjadi uap.
Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl).
Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum
(CaSO4.2H20)
Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3),
merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya
terbentuk dalam gua batugamping dan juga di kawasan air
panas (hot springs).
Batuan Evaporit
Radiolarite chert
Batuan Organik-rich (Batubara)
Batubara
Batuan Phosphates
Batupasir Tuf
Batuan Piroklastik
Diagenesis