Oleh :
Ayu Yusriani Nst
Suruthi Subramaniam
Nivashini Munuyandi
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER DEPARTEMEN ILMU ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
PENDAHULUAN
Fraktur multiple Salah satu tindakan
adalah keadaan untuk fraktur yaitu Tindakan debridement
dilakukan debridement. ini harus dilakukan dan
dimana terjadi
Debridemen bertujuan dengan anestesi
hilangnya kontinuitas untuk membuat umum, terutama pada
jaringan 2 tulang lebih keadaan luka yang kasus fraktur multipel.
dari satu garis kotor menjadi bersih.
TINJAUAN PUSTAKA
General Anestesi
Defenisi
• Anestesi (pembiusan) berasa dari
bahasa yunani.
General Anestesi
• an- “tidak, tanpa” dan
• aesthesos, “persepsi, kemampuan Meniadakan nyeri secara
untuk merasa”.
sentral disertai hilangnya
kesadaran yang bersifat
• Secara umum bermakna suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit reversible.
ketika melakukan pembedahan dan
berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh
GENERAL ANESTESI
Metode Pemberian Faktor Yang Mempengaruhi
• Parenteral • Faktor Respirasi
• Faktor Sirkulasi
• Perektal • Faktor Jaringan
• Perinhalasi • Faktor Obat Anestesi
Adapun persiapan induksi adalah
sebagai berikut :
ASA 2 pasien penyakit bedah dengan penyakit sistemik ringan sampai sedang dan
• pem.fisik ASA 3 : pasien penyakit bedah disertai penyakit sistemik berat sehingga aktivitas
• pem.penunjang rutin terbatas tetapi tidak mengancam nyawa
• konsultasi ASA 4 pasien penyakit bedah disertai penyakit sistemik berat dan pasien tidak
• koreksi terhadap dapat melakukan aktivitas rutin dan penyakitnya merupakan ancaman
kelainan fungsi kehidupannya setiap saat.
organ vital
• penentuan status ASA 5 pasien penyakit bedah yang disertai penyakit sistemik berat yang sudah
tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi atau tidak dalam 24 jam pasien
fisik pasien
akan meninggal.
praanestesi
Manajemen Intra Operatif
Menentukan teknik anestesi harus didasari oleh 4 hal, yaitu lokasi operasi,
posisi pasien saat operasi, manipulasi yang dilakukan, serta durasi. Anestesi
umum paling sering digunakan untuk operasi pada fraktur multipel.
Kerusakan arteri
Kompartemen sindrom
Fat Embolism syndrom
Infeksi
Avaskular Nekrosis
Shock
Delayed Union
Non Union
Malunion
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Irwan Hanafi
• Umur : 23 tahun
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Bukit Pelita Besitang
• Tanggal Masuk IGD : 22 Agustus 2017
• Konsul anastesi : 22 Agustus 2017
• Berat Badan : 60 kg
• Tinggi Badan : 160 cm
• Keluhan Utama : Luka robek di paha kiri
Tanggal 23 Agustus
Tanggal 22 Agustus 2017
Tanggal 22 2017
Agustus 2017 Tanggal 22 Agustus
Pukul 15.40 WIB 2017 Pukul 04.30 WIB
Pukul 08.00 WIB
Operasi selesai, pasien
Pasien dikonsul ke Pukul 23.55 WIB dipindahkan ke RR
Pasien masuk IGD
Adam Malik ke line departemen anestesi IGD
biru. Pasien dengan untuk operasi di KBE Pasien disorong ke Pukul 09.30 WIB
keluhan luka robek KBE
di paha kiri Pukul 22.30 WIB Pasien diacc untuk
Pasien di acc pindah ruangan ke
RB3.
Pemeriksaan Fisik pukul 08.30 WIB
• Allergic :-
• Medication :-
• Past Illness :-
• Last Meal : 21.00 wib (21-08-2017)
• Environment : luka robek pada bagian
tungkai kiri terbalut verban dan bidai, luka di
lengan kiri hingga telapak tangan kiri
• Numeric scale : 4
Assessment Nyeri
• P (Provokes / Palliates) : perubahan posisi, tekanan,
• Q (Quality) : Nyeri seperti mendenyut
• R (Radiates) : di tungkai kiri dan lengan kiri
• S (Severity) : VAS 5-6
• T (Time) : sejak 10 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit.
KELAS PERDARAHAN
Class I Class II Class Class IV
III
Blood-Loss[ml] ->750 750-1500 1500-2000 >2000
Penatalaksanaan awal pada syok hipovolemik Pada pasien ini airway dijumpai clear. Untuk
meliputi penilaian ABC, yaitu pada airway dan Breathing diberi oksigen 2 L/i via nasal canule.
breathing, pastikan jalan napas paten dengan Untuk resusitasi cairan diberi RL.
ventilasi dan oksigenasi yang adekuat.
Selanjutnya dilakukan resusitasi cairan. Tujuan BB: 60 Kg
resusitasi cairan adalah untuk mengganti EBV 60 x 70ml = 4200 ml
volume darah yang hilang dan mengembalikan EBL 15% = 15/100 ml x 4200 ml
perfusi organ. = 630 ml
Fluid replacement dgn RL 1890 ml=> 2000 ml
Teori Kasus