Anda di halaman 1dari 30

SOP Konseling & PIO di

Unit Pelayanan
(Puskesmas)
OLEH : I KETUT DUANTARA (1508505051)
Latar Belakang
Ketidakpatuhan (non compliance) dan ketidaksepahaman (non corcondance) pasien 
kegagalan terapi

Konseling dan PIO  pasien memiliki pengetahuan yang cukup  ketaatan/kepatuhan dalam
terapi

Konseling dan PIO  meminimalisir terjadinya drugs misuse dan medication errors

Apoteker mempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi yang tepat tentang terapi
obat kepada pasien
Landasan Hukum Konseling dan PIO di
Unit Pelayanan (Puskesmas)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang


Pekerjaan Kefarmasian

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016


tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Cont…
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
Pasal 3 ayat (1) :
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi:
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
b. Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan Farmasi Klinik
Konseling
Home
PIO Pharmacy
Care
Farmasi
Klinik
Dispensing PTO

Pengkajian
Resep MESO
Konseling
Konseling  counsel  memberikan saran, melakukan diskusi dan pertukaran pendapat
Konseling  bertemu dan berdiskusinya klien dan konselor  dukungan dan dorongan
Konseling pasien  pharmaceutical care
Cont…
Tujuan konseling :
a. Meningkatkan keberhasilan terapi
b. Memaksimalkan efek terapi
c. Meminimalkan resiko efek samping
d. Meningkatkan cost effectiveness
e. Menghormati pilihan pasien dalam menjalankan terapi
Cont…

(+)Pasien
(-)Waktu Prioritas Konseling
(+)Apoteker
Penentuan Prioritas Pasien
Pasien dengan populasi khusus (pasien geriatri, pasien pediatri, dll)

Pasien dengan terapi jangka panjang (TBC, epilepsi, diabetes, dll)

Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus

Pasien yang menggunakan obat-obatan dengan indeks terapi sempit (digoxin, phenytoin, dll)

Pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah dalam menjalankan terapi


Manfaat Konseling bagi Pasien
a. Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan
b. Mendapatkan penjelasan tambahan mengenai penyakitnya
c. Membantu dalam merawat atau perawatan kesehatan sendiri
d. Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasi tertentu
e. Menurunkan kesalahan penggunaan obat
f. Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terapi
g. Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan
h. Meningkatkan efektivitas & efisiensi biaya kesehatan
Manfaat Konseling bagi Apoteker
a. Menjaga citra profesi sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan
b. Mewujudkan bentuk pelayanan asuhan kefarmasian sebagai tanggung jawab profesi apoteker
c. Suatu pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan sehingga menjadi upaya dalam
memasarkan jasa pelayanan
d. Menghindarkan apoteker dari tuntutan karena kesalahan penggunaan obat (medication error)
Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum
Konseling
SDM (Kesiapan apoteker)

Tempat

Alat Bantu
SDM (Kesiapan Apoteker)
Interaksi Obat
Data rekam medis
Apoteker Alergi
Informasi
pengobatan
Cont…
Senyum dan wajah bersahabat

Kontak mata

Gerakan tubuh
non verbal
Jarak apoteker dengan pasien

Intonasi suara

Penampilan
Tempat
Tertutup

Standar Sarana yang memadai

Letak dekat dengan


tempat pengambilan obat
Alat Bantu Konseling (Apoteker)
Panduan

Alat
Literatur
komunikasi
Alat
Alat peraga
bantu Kartu
pasien

Brosur
obat
Alat Bantu (Pasien)
Kartu pengingat
pengobatan

Alat Pil dispenser


Label
bantu

Medication
chart
Kartu Pengingat Pengobatan
Medication Chart
Pil dispenser
Standar Prosedur Operasional Konseling
Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien

Mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien tentang penggunaan obat melalui Three Prime Questions

Pasien mengeksplorasi masalah penggunaan obat

Memberikan penjelasan kepada pasien untuk menyelesaikan masalah penggunaan obat

Melakukan verifikasi akhir dalam rangka mengecek pemahaman pasien

Dokumentasi
PIO
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi,
rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang
dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta
pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit.
Tujuan PIO :
a. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan
b. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan
Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
c. Menunjang penggunaan obat yang bijak
Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum PIO

SDM Apoteker

Persiapan Tempat Jauh dari kebisingan

Peralatan Pustaka, Alat Komunikasi, Penyimpanan Arsip


Standar Prosedur Operasional PIO
Menyerahkan obat dan memberikan informasi terkait dengan obat yang diberikan

Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana baik
secara lisan maupun tertulis

Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet, dan lain-lain)

Dokumentasi
Hal yang Perlu Diketahui Pasien
Jumlah, jenis, kegunaan obat
Obat
Cara pemakaian
Alkes
Peringatan dan ESO
PIO
Mengatasi ESO

Penyimpanan obat

Kepatuhan
Dokumentasi PIO
Topik pertanyaan

Tanggal dan waktu PIO

Metode PIO

Data Pasien
Arsip
Pertanyaan dan jawaban

Metode pemberian jawaban

Referensi

Identitas Apoteker yang melakukan PIO


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai