KOORDINASI
Equilibrium (Keseimbangan )
Adalah suatu akibat bilamana pada tubuh diberikan suatu tenaga /
kekuatan, sedangkan kedudukan tubuh dalam keadaan seimbang dan diam
ditempat.
Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif
untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat
gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of
support).
Menurut Ghez (1991) keseimbangan dikatakan
sebagai “satu keluarga penyesuaian” yang bertujuan
untuk:
◦ mempertahankan kepala dan tubuh terhadap gravitasi dan
kekuatan dari luar lainnya
◦ mempertahankan tegak dan seimbangnya pusat massa
tubuh (center of body’s mass) terhadap bidang tumpu.
◦ menstabilkan bagian tubuh tertentu sementara bagian
tubuh yang lain bergerak
Fisiologi keseimbangan
Kemampuan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas
motorik tidak dapat dipisahkan dari faktor lingkungan
dan sistem regulasi yang berperan dalam pembentukan
keseimbangan.
4. Adaptive systems
2. Keseimbangan dinamis :
Adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan
ketika bergerak. Keseimbangan dinamis adalah pemeliharaan
pada tubuh melakukan gerakan atau saat berdiri pada landasan
yang bergerak (dynamic standing) yang akan menempatkan ke
dalam kondisi yang tidak stabil.
Klasifikasi :
a. Stable equilibrium( keseimbangan yg stabil ),
terjadi bila tenaga ( kekuatan ) yg dikenakan
pada tubuh, dalam keadaan diam dan tubuh
kembali kekomposisi semula setelah
melakukan / mengadakan keseimbangan.
Keseimbangan akan lebih stabil bila COG
tubuh makin rendah dan line of gravity makin
mendekati pusat bidang tumpu, kestabilan
berkurang bila sebaliknya.
Equilibrium (Keseimbangan )
b. Unstable equilibrium ( keseimbangan yang
tidak stabil ).
Tubuh dikatakan tidak stabil bila posisi
pertama yang sudah mengalami
pendesakan, kemudian diberikan suatu
tenaga / kekuatan yang mana menambah
pendesakan yang pertama, meskipun
kekuatannya kecil.
Equilibrium (Keseimbangan )
c. Normal Equilibrium
Keseimbangan dikatakan normal(netral )
bilamana tubuh diberikan pendesakan,
dimana pendesakan tersebut tidak
merubah kedudukan COG terhadap
bidang tumpu. Ex ; bola yang mengglinding
diatas bidang datar.
Unsur Keseimbangan
Makin sempit bidang tumpu makin sukar dan
makin luas makin mudah.
Makin tinggi makin sukar, makin rendah makin
mudah.
Posisi bergerak makin sukar, sedang posisi diam
makin mudah.
Membawa beban makin sulit dibandingkan tanpa
beban.
Tutup mata makin sulit dibandingkan dg buka
mata.
Tes Keseimbangan
A.Tes Keseimbangan Statis
1.Static Standing Balance
(Bohannon 1989)
2.Clinical Test of Sensory Interaction of
Balance (CTSIB)
B.Tes Keseimbangan Dinamis
1.TUGT (Time Up and Go Test)
2.Berg Balance Scale
3.Step test
4.Tes Pastor / Tes Marsden
5.Functional reach test
Prinsip Latihan Keseimbangan
Lakukan latihan dlm posisi statis dulu baru
dynamis.
Lakukan dlm posisi dasar yg luas baru kearah yg
sempit.
Lakukan dlm posisi duduk dulu baru posisi
berlutut, berdiri.
Lakukan tanpa tahan baru diberikan tahanan.
Lalkukan latihan dengan melihat kemudian tidak
boleh melihat.
KOORDINASI
Adalah suatu kemampuan biomotorik yg sangat
komplek, koordinasi erat kaitanya dengan kecepatan,
kekuatan, daya tahan, keseimbangan.
Latihan koordinasi ini dengan melakukan berbagai variasi
gerakan dan ketrampilan.
Prinsip dasar latihan koordinasi :
◦ Latihan yang simpel ditingkatkan ke latihan yang komplek baik
sendi yang bergerak maupun bentuk gerakan.
◦ Latihan dari jarak dekat sampai dengan jarak jauh.
◦ Latihan dalam kondisi ruang dan peralatan yang berubah ubah
memperkecil dan memperbesar sasaran.
◦ Latihan dari sasaran diam menjadi sasaran bergerak dari
irama lambat ke cepat.
Pemeriksaan koordinasi non-ekuilibrium
Menilai komponen statis dan dinamis dari
gerakan ketika tubuh tidak pada posisi tegak,
meliputi gerakan motorik kasar dan halus.