Anda di halaman 1dari 18

HYPERTENSIVE HEART

DISEASE
Prolanis Puskesmas Situ Gintung
20 Mei 2017
DEFINISI
 Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan
untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai
dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit
jantung koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan
kerana peningkatan tekanan darah, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
 Hypertensi heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang
sebagai akibat dari hipertensi, dimana 10 % pasien dengan
hipertensi kronis yang telah mengalami pembesaran ventrikel
kiri (left ventricular hypertrophy) beresiko tujuh kali lipat
mengalami sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung
congestive, gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan
serangan jantung (myocardial/ infarction).
 Sejumlah 85-90% hipertensi tidak diketahui penyebabnya
atau disebut sebagai hipertensi primer (hipertensi esensial
atau idiopatik). Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapat
ditetapkan penyebabnya (hipertensi sekunder).
 Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja
jantung, dan seiring dengan berjalannya waktu hal ini
dapat menyebabkan penebalan otot jantung. Karena
jantung memompa darah melawan tekanan yang
meningkat pada pembuluh darah yang meningkat, ventrikel
kiri membesar dan jumlah darah yang dipompa jantung
setiap menitnya (cardiac output) berkurang. Tanpa terapi,
gejala gagal jantung akan makin terlihat.
 Tekanan darah tinggi ( Hipertensi) adalah faktor resiko
utama bagi penyakit jantung dan stroke. Tekanan darah
tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik (
menurunnya suplai darah untuk otot jantung sehingga
menyebabkan nyeri dada atau angina dan serangan
jantung) dari peningkatan suplai oksigen yang dibutuhkan
oleh otot jantung yang menebal.
 Tekanan darah tinggi juga berpengaruh terhadap
penebalan dinding pembuluh darah yang akan mendorong
terjadinya aterosklerosis (peningkatan kolesterol yang
akan terakumulasi pada dinding pembuluh darah). Hal ini
juga meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.
Penyakit jantung hipertensi adalah penyebab utama
penyakit dan kematian akibat hipertensi. Hal ini terjadi
pada sekitar 7 dari 1000 orang.
PREVALENSI
 Prevalensi di Indonesia berkisar antara 5-10% sedangkan
tercatat pada tahun 1978 proporsi penyakit jantung
hipertensi sekitar 14,3% dan meningkatkan menjadi
sekitar 39% pada tahun 1985 sebagai penyebab penyakit
jantung di Indonesia.
PATOFISIOLOGI
1. Hipertrofi ventrikel kiri
Pada pasien dengan hipertensi, 15-20% mengalami
hipertrofi ventrikel kiri (HVK). Risiko HVK meningkat dua
kali lipat pada pasien obesitas. Prevalensi HVK
berdasarkan penemuan lewat EKG (bukan merupakan alat
pemeriksaan yang sensitif) pada saat menegakkan
diagnosis hipertensi sangatlah bervariasi.
 HVK didefinisikan sebagai suatu penambahan massa pada
ventrikel kiri
 Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah
derajat dan lamanya peningkatan diastol
PATOFISIOLOGI
2. Abnormalitas Atrium Kiri
 Sering kali tidak terduga, perubahan struktur dan fungsi
atrium kiri sangat umum terjadi pada pasien dengan
hipertensi. Perubahan struktur ini menjadi faktor
predisposisi terjadinya atrial fibrilasi pada pasien-pasien
tersebut. Atrial fibrilasi, dengan hilangnya kontribusi atrium
pada disfungsi diastolik, dapat mempercepat terjadinya
gagal jantung.
PATOFISIOLOGI
3. Penyakit Katup
 Meskipun penyakit katup tidak menyebabkan penyakit
jantung hipertensi, hipertensi yang kronik dan berat dapat
menyebabkan dilatasi cincin katup aorta, yang
menyebabkan terjadinya insufisiensi aorta signifikan.
PATOFISIOLOGI
4. Gagal Jantung
 Gagal jantung adalah komplikasi umum dari peningkatan
tekanan darah yang kronik. Hipertensi sebagai penyebab
gagal jantung kongestif seringkali tidak diketahui, sebagian
karena saat gagal jantung terjadi, ventrikel kiri yang
mengalami disfungsi tidak mampu menghasilkan tekanan
darah yang tinggi, hal ini menaburkan penyebab gagal
jantung tersebut.
5. Aritmia kardiak
 Resiko henti jantung mendadak meningkat.
 Pasien dengan angina memiliki prevalensi yang tinggi
terhadap hipertensi. Hipertensi adalah faktor risiko yang
menentukan perkembangan penyakit arteri koroner,
bahkan hampir melipatgandakan risiko
GEJALA
Pada tahap awal, spt hipertensi pada umumnya
kebanyakan pasien tdk ada keluhan. Namun bila
simptomatik, biasanya disebabkan oleh :
1. Peningkatan tekanan darah itu sendiri, spt berdebar, rasa
melayang ( dizzy ).
2. Penyakit jantung / vascular hipertensi spt mudah lelah,
sesak nafas, sakit dada, bengkak kedua kaki atau perut.
3. Gangguan vascular lainya spt epistaksis, hematuria,
pandangan kabur krn perdarahan retina dan transient
iskemi serebral (TIA).
PENATALAKSANAAN
 Modifikasi gaya hidup
Reduksi berat badanMemperoleh BMI <25 kg/m2
dan mempertahankan
Reduksi garam < 6 g NaCl/hari
Adaptasi rencana diet jenis-DASH Diet yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran,
dan produk susu rendah-lemak dengan
kandungan lemak tersaturasi dan total
yang dikurangi

Pengurangan konsumsi alkohol


Aktivitas fisik Aktivitas aerobik teratur, seperti jalan
cepat selama 30 menit/hari
PENATALAKSANAAN
 Terapi farmakologis

Anda mungkin juga menyukai