Anda di halaman 1dari 97

BIOKIMIA

NUTRISI
ANORGANIK
Drh. BUDI PURWO WIDIARSO, M.P
Cairan tubuh Seluruh air/ cairan yang ada dalam tubuh

Cairan Intraseluler dalam sel

Cairan Extraseluler diluar sel

KEHIDUPAN

– Memerlukan Oksigen
– Memerlukan Air
– Memerlukan Zat makanan
– Memerlukan Lingkungan yang baik
– Dll

Pada mahluk berderajat tinggi Air esensial setelah


Oksigen
AIR

• 2/3 BAGIAN TUBUH (50 – 80 % DARI BOBOT TUBUH)


• SELALU STABIL DAN SEIMBANG
• DISTRIBUSI AIR DALAM TUBUH TIDAK SAMA
• DAGING DAN KULIT : 50 – 60 %
• TULANG : 22 %
• LEMAK : 30 %

CAIRAN TUBUH PADA UMUR MUDA > UMUR TUA


• Semakin tua umur semakin sedikit cairan tubuh
• Kandungan air tubuh di dataran tinggi lebih banyak dari
pada dataran rendah
Grafik hubungan air dengan waktu

95

70

1350 hari
UMUR
Hubungan air dengan ketinggian tempat

200 950 meter


KETINGGIAN TEMPAT
SUMBER AIR TUBUH

• AIR BEBAS/ AIR MINUM


• AIR YANG BERASAL DARI BAHAN MAKANAN
• AIR METABOLIT (AIR YANG TERJADI SAAT
METABOLISME)

SUMBER KELUARAN CAIRAN

• PENGUAPAN MELALUI PARU (PERNAPASAN)


• PENGUAPAN MELALUI KULIT
• FECES
• PRODUKSI URIN
FUNGSI AIR

• PELARUT ZAT-ZAT (ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT)


• MEDIA BERBAGAI REAKSI BIOKIMIA DALAM TUBUH
• TRANSPORTASI BERBAGAI ZAT-ZAT MAKANAN
• PENGATUR SUHU ( COOLING UNIT)
• MEMPERTAHANKAN pH DALAM KISARAN TERTENTU MELALUI KESEIMBANGAN
ELEKTROLIT.
JUMLAH AIR DI DALAM TUBUH

• BELUM DI KETAHUI SECARA PASTI

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN JUMLAH


AIR TUBUH :
• PADA MAMALIA 50-80 % DARI BOBOT TBH)
• UMUR : HEWAN MUDA >>
• HEWAN TUA <<
• KETINGGIAN TEMPAT : DATARAN TINGGI >>>>
• DATARAN RENDAH <<<
ORGANISASI CAIRAN TUBUH

CAIRAN INTRASELULER (CAIRAN DALAM SEL) :

• 2/3 BAG. DARI C. TUBUH


• TERDAPAT DALAM +_100 TRILIUN SEL
• CAIRAN INTRA SELULER PADA BUTIR SEL
DARAH MERAH BERBEDA DENGAN C. INTRA
SELULER SEL LAINNYA (Terdapat Na dan Cl
cukup banyak, Hb dan Zat-zat organic).
CAIRAN EXTRA SELULER ( DI LUAR SEL) :

• 1/3 BAGIAN DARI CAIRAN TUBUH

DIBAGI BERDASARKAN TEMPATNYA :

– C. INTERTITIAL (DI ANTARA JARINGAN)


– C. PLASMA BAGIAN DARAH YANG NON SELULER (60 %
DARI DARAH ADALAH PLASMA)
– C. CEREBROSPINAL (OTAK)
– C. GASTRO INTESTINAL ( DLM USUS)
– C. INTRA OCCULAR (MATA)
– C. PERITONIAL (RONGGA PERITONIAL/ PERUT)
– C. BURSA PERSENDIAN
PERBEDAAN C. INTRA SELULER DAN C. EXTRA SELULER

• C. INTRA SELULER C. EXTRA


SELULER

• Na+ , Cl - < Na + , Cl - >


• K+ , Mg-> K+ , Mg - <
• Zat organik > zat Organik <
CARA MENGUKUR CAIRAN TUBUH

1. SECARA LANGSUNG DESIKASI

2. CARA TIDAK LANGSUNG METODA


PENGENCERAN

• MENGGUNAKAN ZAT-ZAT YANG MUDAH


DIANGKUT DAN DIDISTRIBUSIKAN KE
SELURUH C. EKSTRASELULER.
• MIS. Na radioaktif, Cl radioaktif, inulin dsb.
SYARAT-SYARAT ZAT YANG AKAN DIGUNAKAN

• TIDAK MERACUNI TUBUH


• MUDAH LARUT DALAM AIR
• DAPAT DIDITEKSI DENGAN MUDAH WALAUPUN
PADA KONSENTRASI YANG SANGAT KECIL
• DAPAT DENGAN MUDAH DIDISTRIBUSIKAN
SECARA MERATA KE SELURUH TUBUH
• ZAT TERSEBUT SUDAH ADA JUGA DALAM TUBUH
KESEIMBANGAN AIR TUBUH

YAITU IMBANGAN ANTARA AIR YANG MASUK (INPUT) TERHADAP AIR


YANG KELUAR (OUTPUT)

AIR PENTING UNTUK : SEKRESI HORMON, ENZIM DSB.

BAGAIMANA TINGKAH LAKU INDIVIDU YANG KEKURANGAN AIR ?

• > KEHAUSAN TIMBUL TINGKAH LAKU MINUM


• > DI KONTROL OLEH SYARAF PUSAT
ADAPTASI INDIVIDU TERHADAP KEKURANGAN AIR

• MASING- MASING INDIVIDU ADAPTASINYA TERGANTUNG


EFISIENSI PEMANFAATAN AIR
• ADAPTASI TINGGI : UNTA, KELEDAI, DOMBA
• ADAPTASI RENDAH : SAPI, AYAM, BABI

EFISIENSI PEMANFAATAN AIR

• DAPAT DIUKUR DENGAN : DAYA TATA LINTAS AIR DALAM


TUBUH (WATER TURNOVER = PULANGAN AIR )
• SEMAKIN KECIL DAYA TATA LINTAS AIR SE EKOR HEWAN
SEMAKIN EFISIEN PENGGUNAAN AIRNYA.
• SIRKULASI AIR DI DALAM TUBUH DAPAT DIHITUNG DENGAN
RADIO ISOTOP, TRITIUM
Pengaturan keseimbangan air
• Produksi urine banyak dan encer jika asupan air
meningkat
• Produksi urine sedikit dan kental jika banyak
kehilangan cairan

Pengaturan Reabsorpsi Air & Elektrolit


• Pengaturan utama : hormon-hormon
o Antidiuretic hormone (ADH) : mencegah
peningkatan kehilangan air pada urine
o Aldosterone : mengatur ion Natrium pada cairan
extracellur
• Dicetuskan oleh mekanisme rennin-angiotensin
drh Budi Purwo Widiarso,M.P
VITAMIN
• Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan umumnya
tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR
• Karena kelarutannya dalam air, kelebihan vitamin ini akan
diekskresikan ke dalam urine dan dengan demikian jarang
tertimbun dalam konsentrasi yang toksik
VITAMIN B1 (TIAMIN)
• koenzim dalam sejumlah reaksi enzimatik dengan mengalihkan
unit aldehid yang telah diaktifkan
• menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk
rutinitas sehari-hari
• Gejala yang muncul saat defisiensi tiamin
adalah diare dan muntah-muntah, nafsu
makan berkurang dan jantung membengkak,
pertumbuhan terganggu
• Pencegahan yang bisa dilakukan dengan
pemberian suplementasi vitamin B1 yang
cukup dalam ransum dengan memberi bungkil
kacang tanah, bungkil biji kapas, bungkil
kedelai.Pemberian tiamin hidroklorida, tiamin
mononitrat juga dapat dilakukan
VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
• Bentuk aktif riboflavin adalah flavin
mononukleotida (FMN) dan flavin adenin
dinukleotida (FAD).
• FMN dan FAD berfungsi sebagai gugus
prostetik enzim oksidoreduktase, enzim ini
dikenal sebagai flavoprotein
• Enzim-enzim flavoprotein tersebar luas dan
diwakili oleh beberapa enzim
oksidoreduktase yang penting dalam
metabolisme mamalia
VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN
• Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel
darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan
berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku.
• Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar,
kacang kedelai, kuning telur, dan susu
• Gejala defisiensi riboflavin antara lain nafsu makan turun, rambut
kasar, berdiri tidak normal dan pertumbuhan lambat, anak yang
lahir lemah atau mati.
• Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan
suplementasi vitamin B2 yang cukup dalam makanan
VITAMIN B3 (NIASIN)

• Bentuk aktif niasin adalah Nikotinamida


Adenin Dinukleotida (NAD+) dan
Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat
(NADP+).
• Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak,
dan protein. Vitamin B3 memiliki peranan
besar dalam menjaga kadar gula darah,
tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain,
dan vertigo.
VITAMIN B3 (NIASIN)

• Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak


ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal,
daging unggas, dan ikan. Beberapa sumber pangan lainnya
yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara
lain gandum dan kentang manis
• Defisiensi niasin menimbulkan sindroma defisiensi pellagra,
gejala nya mencakup penurunan berat badan, berbagai
kelainan pencernaan, dermatitis, depresi dan demensia
VITAMIN B5 (ASAM PANTOTENAT)
• Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat
dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.
Vitamin B5 berperan besar dalam berbagai
jenis metabolisme, seperti dalam reaksi
pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak
• Peranan lain vitamin ini adalah menjaga
komunikasi yang baik antara sistem syaraf
pusat dan otak dan memproduksi senyawa
asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan
hormon tubuh
• Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai
jenis variasi makanan hewani, mulai dari
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan
nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau
• Defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.
VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)
• Merupakan vitamin yang esensial bagi
pertumbuhan tubuh.
• Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa
koenzim A yang digunakan tubuh untuk
menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam
lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.
• Vitamin ini juga berperan dalam metabolisme
nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen
atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh
• banyak terdapat di dalam beras, jagung,
kacang-kacangan, daging, dan ikan.
• Defisiensi vitamin ini akan menyebabkan
anemia mikrositik hipokhromis.
• Gejalanya nafsu makan turun dan otot tidak
terkoordinasi, pertumbuhan lambat, rambut
kasar dan penglihatan tidak normal.
• Pencegahan dengan menambahkan vitamin
B6 dalam ransum.
VITAMIN B7 (BIOTIN)
• Vitamin ini membantu reaksi biokimia dalam
tubuh seperti transfer karbondioksida dan
metabolisme karbohidrat dan lemak
• Penyakit yang disebabkan karena defisiensi biotin
adalah alopecia (gundul dan rambut jarang),
dermatosis.
• Dengan gejala tungkai belakang kejang, kuku
maupun ujung kuku retak-retak, peradangan
selaput mulut, pertumbuhan dan reproduksi akan
terganggu.
VITAMIN B9 (ASAM FOLAT)
• Vitamin ini dibutuhkan dalam pembentukan sel darah,
sehingga jika terjadi defisiensi akan terjadi enemia.
• Vitamin ini mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh
dalam proses metabolisme protein, menurunkan resiko
penyakit jantung
• Bahan pakan yang banyak mengandung
vitamin asam folat terdapat pada hati dan
kacang-kacangan.
• Penyakit yang disebabkan defisiensi vitamin
ini adalah anemia (anemia normositis dan
anemia pernisiosa) dengan gejala gejala
pertumbuhan akan lambat dan rambut tipis.
• Pencegahannya mensuplementasi vitamin
asam folat yang cukup dalam ransum
VITAMIN B12 (SIANOKOBALAMIN)
• vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh
hewan
• Vegetarian sering kali mengalami gangguan
kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini
• Vitamin ini banyak berperan dalam
metabolisme energi di dalam tubuh.
• Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu
jenis vitamin yang berperan dalam
pemeliharaan kesehatan sel syaraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA,
pembentukkan platelet darah
• Telur, hati, dan daging merupakan sumber
makanan yang baik untuk memenuhi
kebutuhan vitamin B12.
• Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin ini adalah anemia normositis dengan
gejala pertumbuhan lambat, dermatitis,
rambut kasar, kulit nyeri dan suka menggosok-
gosokkan tubuh.
• Pencegahannya dengan menambahkan
vitamin B12 dalam ransum
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
• senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi,
tulang, dan jaringan penyokong lainnya
• merupakan senyawa antioksidan alami yang
dapat menangkal berbagai radikal bebas.
• Vitamin C dapat membantu menurunkan laju
mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya
berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker,
dapat diturunkan
VITAMIN C
• Vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari
berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot, juga berperan
dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan
memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme
patogen
VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK
• Vitamin-vitamin ini tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus mendapat asupan dari luar.
• Pemasokan vitamin larut lemak ini
memerlukan absorbsi lemak yang normal agar
vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara
efisien.
• Begitu diabsorbsi molekul vitamin tersebut
harus diangkut oleh darah yaitu oleh
lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik
VITAMIN A (RETINOL)
• Berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik
dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di
retina. Berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh
• Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya
matahari, dan udara
VITAMIN A
• Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara
lain susu, ikan, sayur2an (terutama yang berwarna hijau dan
kuning), dan juga buah2an (terutama yang berwarna merah
dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).
• Penyakit yang disebabkan defisiensi vitamin
ini adalah buta senja (nyctalopia), xerosis,
xeropthalmia.
• Dengan gejala pertumbuhan lambat atau fase
pertumbuhan tidak sehat, pertumbuhan
tulang lambat, bentuk tulang abnormal dan
paralisis; geligi tidak baik, email gigi abnormal,
berlubang dan membusuk (rontok), kulit kasar,
kering dan besisik, absis meningkat pada
telinga, mulut dan kelenjar ludah, diare dan
perbatuan pada kantong kemih dan ginjal,
kelainan reproduksi termasuk konsepsi yang
rendah, pertumbuhan embrio abnormal,
kerusakan plasenta dan kematian fetus,
kelainan-kelainan pada mata
VITAMIN A
• Pencegahannya dengan melengkapi level vitamin A yang cukup
dalam ransum, pemberian suplemen protein dan premix
vitamin dan mineral, manajemen pemberian ransum pakan
yang baik dengan menghindari defisiensi vitamin dalam
ransum.
VITAMIN D (KALSIFEROL)
• Vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon
yaitu kalsitrol yang mempunyai peranan sentral
dalam metabolisme kalsium dan fosfat.
• Vitamin D dihasilkan dari provitamin ergosterol
dan 7-dehidrokolesterol.
• Ergosterol terdapat dalam tanaman dan 7-
dehidrokolesterol terdapat dalam tubuh hewan.
• Ergokalsiferol (vitamin D2) terbentuk dalam
tanaman, sedangkan dalam tubuh hewan akan
terbentuk kolekalsiferol (vitamin D3) pada kulit
yang terpapar cahaya
VITAMIN D
• Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk
olahannya, seperti keju.
• Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah
tulang.
• Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi
tulang.
• Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari
(sinar UV).
• Vitamin D atau “vitamin sinar matahari” berperan penting dalam
metabolisme yaitu penyerapan kalsium dan fosfor dan proses mineralisasi
tulang
• Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin ini adalah
rakitis, osteomalasia, tetany.
• Dengan gejala pembengkakan pada persendian, kaki pengkor
dan tulang rusuk benjol-benjol, tulang rapuh, bergeser dari
kedudukan asli dan mudah retak, otot kejang, konvulsi dan
kadar kalsium serum darah rendah.
• Pencegahannya dengan melengkapi level
vitamin D yang cukup dalam ransum, dengan
pemberian hijauan yang dikeringkan dengan
sinar matahari, daun jagung, tangkai dan
pelepah, daunan jelai, gandum haver dan
gandum terigu, memberikan bahan suplemen
: ergosterol yang disinar, minyak ikan dan ragi
yang disinar, hewan dikeluarkan dari kandang
agar dapat penyinaran sinar ultraviolet secara
langsung
• Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai
jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel
darah merah hingga hati.
• Vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami
• Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur,
ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan
• Vitamin E dibutuhkan untuk pertumbuhan normal dan
reproduksi serta memelihara struktur dinding sel.
• Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin ini adalah Mulberry heart disease,
Hepatosis dietica.
• Dengan gejala distrofi otot, jantung
membesar, perubahan warna jaringan lemak
menjadi kuning-kelabu
• Pencegahannya dengan melengkapi level
vitamin E yang cukup dalam makanan .
• Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka.
• Vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk
mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat.
• Vitamin K dikenal sebagai anti pendarahan atau vitamin
pembeku darah
VITAMIN K
• Sangat penting untuk sintesis protrombin dan faktor-faktor
pembeku darah yang lain dalam hati.
• Gejala yang ditunjukkan karena defisiensi vitamin ini adalah
pendarahan pada tali pusar saat melahirkan, pendarahan,
sering diare, muntah-muntah dan dermatitis
• Pemberian bahan suplementasi : Nikotinamida sintesis, asam
nikotinat sintesis, cacahan beras, ragi serta mensuplementasi
ransum induk dengan vitamin K
Drh. Budi Purwo Widiarso,M.P
Kebutuhan Mineral Manusia
• Selain vitamin, karbohidrat, protein, lemak dan sumber energi
bahan pangan yang diperlukan oleh manusia adalah mineral.
• Manusia juga memerlukan sejumlah unsur-unsur kimiawi
dalam bentuk anorganik untuk pertumbuhanya dan juga fungsi
biologi yang normal.
• Unsur-unsur itu digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu unsur
yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar dan
unsur yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit.
MINERAL
• Mineral esensial yaitu mineral yang sangat
dibutuhkan dalam proses fisiologis manusia
untuk membantu kerja enzim atau
pembentukan organ
• Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh
terdiri atas dua golongan yaitu mineral makro
dan mineral mikro
MINERAL
• Mineral mikro  Walaupun jumlah mineral ini sangat sedikit
ini diperlukan di dalam tubuh tetapi mereka sangat penting
artinya dalam proses-proses kimiawi yang terjadi di dalam
tubuh.
• Mineral non esensial adalah logam yang
perannya dalam tubuh mahkluk hidup belum
diketahui dan kandungannya dalam jaringan
sangat kecil. Akan tetapi bila kandungannya
tinggi dapat merusak organ manusia yang
bersangkutan
• Contoh Nonesensial : aluminium, bor,
germanium, kadium, arsen, timbal dan raksa
FUNGSI MINERAL
• Sebagai katalis berbagai reaksi biokimiawi dalam tubuh
• Transmisi sinyal/ pesan pada sel syaraf
• Produksi hormon pencernaan dan penggunaan makanan
• Bagian dari organ vital seperti tulang, darah, gigi, dan lainnya
• Sebagai kofaktor
MINERAL
• mineral tidak dapat dibuat dalam tubuh. Kebutuhan
sehari-hari mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
diperoleh dari diet yang seimbang. Akan tetapi asupan
vitamin dan mineral yang berlebihan dapat
memberikan efek toksik
• mineral cenderung sulit diserap. Sehingga mineral harus
diikat oleh zat lain yang akan meningkatkan
penyerapan. Substansi yang mengikat mineral tersebut
disebut khelat, biasanya berupa asam, yaitu asam
amino atau asam organik
KLASIFIKASI MINERAL
Menurut jenisnya, mineral dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
• Mineral non esensial
Merupakan mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna
bagi tubuh
• Mineral esensial
Merupakan mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh
yang dapat diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi setiap
hari
Menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh, mineral
esensial dibedakan menjadi :
• Mineral Makro / makromineral
Unsur mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
besar
• Mineral Mikro / trace mineral
Unsur mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
sedikit
Unsur Mayor / Makro (Mayor Elements)

KALSIUM

NATRIUM

KALIUM
KLORIDA
MAGNESIUM

PHOSPOR
Calsium (ca)
• Calcium diperlukan oleh MANUSIA untuk pembentukan tulang
dan jaringan-jaringan lainnya, dan juga untuk pembentukan
darah serta produksi air susu.
• Oleh karena itu Ca sangat penting BAGI IBU HAMIL dan yang
menyusui, dan anak-anak. Sumber calcium dapat kita peroleh
dari sayuran dan kacang-kacangan
Secara umum fungsi kalsium adalah :
• Pembentukan dan pemeliharaan tulang dan
gigi.
• Pemberi sinyal.
• Fungsi enzimatik
• Mencegah osteoporosis.
• Penyimpanan glikogen
• Melancarkan fungsi otot, otak dan sistem
syaraf
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan
kalsium antara lain :
• Jumlah yang dikonsumsi.
• Usia dan tingkat kehidupan
• Asupan vitamin D
• Komponen lainnya dalam makanan
Kekurangan Ca akan berakibat :
• Kehilangan nafsu makan, dan pertumbuhan
terlambat.
• Mengganggu perkembanganbiakan.
• Produksi air susu pada masa laktasi rendah.
• Anak di dalam kandungan lemah atau mati.
NATRIUM
• Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium
biasanya berada dalam bentuk garam seperti natrium klorida
(NaCl). Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion
sebagai Na
• Kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh dapat
dikeluarkan melalui urine dan keringat
• natrium akan berfungsi untuk menjaga
keseimbangan cairan di dalam tubuh,
menjaga aktivitas syaraf, kontraksi otot dan
juga akan berperan dalam proses absorbsi
glukosa
• Defisiensi Na akan menyebabkan gangguan
pada ginjal, perubahan nilai osmotik dan
perubahan suhu tubuh. Hal-hal tersebut akan
menimbulkan gejala hipertensi (tekanan darah
meningkat).
KALIUM
• kalium adalah kation utama di dalam sel hewan dan sangat
penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
• Kalium memiliki peranan yang sangat penting dalam fungsi
neuron, yaitu otak dan syaraf, serta menjaga keseimbangan
osmotik antara sel-sel dan cairan insterstitial
KALIUM
• Kalium sangat dibutuhkan untuk ginjal, jantung dan organ
lainnya untuk bekerja secara normal
• Rendahnya kadar kalium dikaitkan dengan resiko tekanan
darah tinggi, penyakit jantung, stroke, arthritis, kanker,
gangguan pencernaa dan infertilitas
• Sumber kalium yang baik meliputi pisang,
alpukat, kacang-kacangan, seperti almond dan
kacang tanah, jeruk, sayuran hijau, susu dan
kentang
• Kekurangan kalium dalam cairan tubuh dapat
menyebabkan kondisi fatal yang dikenal
sebagai hipokalemia, dapat menimbulkan
gejala muntah, diare, peningkatan gejala
diuresis. Defisiensi termasuk kelemahan otot,
ileus paralitik, kelaianan EKG, penurunan
respon refleks dan alkalosis serta aritmia
jantung
MAGNESIUM
• Magnesium merupakan kofaktor dalam lebih dari 300 sistem
enzim yang mengatur reaksi biokimia yang beragam dalam
tubuh, termasuk sintesis protein, otot dan fungsi syaraf, kontrol
glukosa darah dan regulasi tekanan darah
• Magnesium juga dibutuhkan dalam produksi
energi, fosforilasi oksidatif dan glikolisis. Hal
ini memberikan kontribusi untuk
perkembangan struktur tulang dan
dibutuhkan untuk sintesis DNA, RNA dan
antioksidan glutathione
• Magnesium terdapat dalam sayuran berdaun
hijau seperti bayam, kacang-kacangan, biji-
bijian, yang secara umum dapat dikatakan
makanan yang mengandung serat merupakan
sumber magnesium yang baik.
MAGNESIUM
• Gejala awal defisiensi magnesium meliputi hilangnya nafsu
makan, mual, muntah, lemas. Saat kondisi memburuk akan
menyebabkan mati rasa, kesemutan, kontraksi otot dan kram,
kejang, detak jantung tidak normal. Defisiensi parah dapat
menyebabkan hipokalsemia atau hipokalemia karena
homeostasis mineral terganggu
MAGNESIUM
• Terlalu tinggi asupan magnesium tidak menimbulkan resiko
kesehatan karena ginjal akan mengeluarkan kelebihan
magnesium dalam urine. Akan tetapi asupan magnesium
dalam suplemen dan obat-obatan saring mengakibatkan diare
PHOSPHOR (P)
• Phospor berguna untuk pembentukan tulang, sel-sel tubuh,
memproduksi sel jantan dan betina, metabolisme karbohidrat
dan lemak.
• Kekurangan unsur P sangat erat hubungannya dengan Ca
dalam pembentukan tulang, pembentukan sel-sel tubuh, dan
sel jantan/betina dalam alat reproduksi.
PHOSPOR
• Fosfor dalam bentuk fosfat (PO43-) diperlukan untuk semua
bentuk kehidupan dan memainkan peranan penting dalam
molekul biologis seperti DNA dan RNA dimana fosfat
merupakan bagian dari kerangka struktural molekul-molekul
ini. Sel juga menggunakan fosfat untuk mengangkut energi sel
dalam bentuk ATP
PHOSPOR
• Sumber pangan utama yang mengandung fosfor adalah pakan
yang mengandung protein, sebagai contoh susu, daging dan
kedelai. Jika suatu sumber pakan memiliki jumlah protein dan
kalsium yang cukup maka jumlah fosfor juga cenderung
mencukupi
KLORIDA/ CHLORINE

• Merupakan elektrolit utama di dalam cairan ekstraseluler


yang bermuatan negatif.
• Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat pada cairan
serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang,
lambung dan pankreas
klorida
• Klorida berperan dalam menjaga keseimbangan cairan
elektrolit, mengatur derajat keasaman lambung dan menjaga
keseimbangan asam basa tubuh.
• Bersama dengan ion natrium (Na), klorida merupakan ion
dengan konsentrasi terbesar yang keluar melalui keringat
• Chlorine diperlukan untuk membuat asam hydro-chloric yang
terdapat di dalam alat pencernaan. Bahan makanan yang
berasal dari hewan seperti tepung ikan hanya kaya akan unsure
sodium dan chlorine.
Unsur Minor/Mikro (Trace Mineral)
• Unsur ini diperlukan dalam jumlah yang kecil.
• Termasuk unsur minor ialah :
– Besi -- Kobalt
– Zinc/seng -- Flour
– Yodium -- Mangan
– Selenium -- Tembaga
BESI (Fe)
• Zat besi merupakan unsure yang sangat penting di dalam
darah, yakni untuk membentuk haemoglobine yang berguna
untuk mengangkut O2 (Oxygen) ke seluruh tubuh.
• sangat penting dalam pengaturan pertumbuhan sel dan
diferensiasi
• Kekurangan zat besi membatasi pengiriman oksien ke sel-sel
sehingga dapat menurunkan kekebalan tubuh
• kelebihan zat besi dapat menyebabkan keracunan dan bahkan
kematian
• Ada dua bentuk zat besi yaitu heme dan nonheme.
BESI (Fe)
• Defisiensi zat besi terjadi secara bertahap dan dimulai dengan
keseimbangan besi yang buruk. Anemia yang diakibatkan
kekurangan zat besi dapat dikaitkan dengan asupan pakan yang
rendah zat besi, penyerapan tidak memadai atau kehilangan
darah yang berlebihan
Gejala yang dialami tubuh jika tubuh kekurangan
zat besi :
• Pertumbuhan menjadi lambat
• Nafsu makan menurun
• Penyembuhan luka lambat, sehingga muncul
lesi pada kulit dan infeksi yang tidak kunjung
sembuh.
• Mudah lelah
• Kerontokan pada rambut / bulu
SENG / ZINC
• Fungsi seng sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh,
seperti sebagai zat perantara bagi banyak enzim dan protein
dalam tubuh.
• Seng dapat dengan mudah ditemukan pada berbagai jenis
makanan yang kaya akan asupan protein seperti daging,
kacang-kacangan dan polong-polongan
SENG/ZINC
 Ketidak normalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium
bau.
 Kesulitan dalam melihat di kegelapan
 Menurunnya produksi hormon pada LAKI-LAKI (infertilitas)
 Defisiensi seng akan mengganggu proses pembentukan sperma
dan perkembangan organ seks primer dan sekunder pada laki-laki
 Sumber seng antara lain kerang, daging sapi, hati, keju,
kepiting, daging kambing muda, kacang tanah. Unsur makanan
yang akan menghambat penyerapan seng dalam tubuh adalah
yang tinggi kadar kalsium, asam fitrat dan mineral tembaga.
• Kekurangan unsur ini akan menyebabkan
penyakit yang disebut “Parakeratosis”.
• Adapun gejala dari penyakit ini adalah
pertumbuhan lambat, Efisiensi terhadap
makanan rendah, nafsu makan berkurang,
kulit luka atau rusak, warna kulit merah,
terutama di atas perut, kemudian diikuti
keadaan kulit pecah-pecah atau seperti sisik.
YODIUM

• Yodium diperlukan untuk kelenjar tyroid, yang menghasilkan


suatu bahan yang disebut thyroxine.
• Thyroxine diperlukan untuk mengatur fungsi tubuh yang
normal.
• Kekurangan unsur ini berakibat kesuburan menurun dan anak
yang dikandung bisa mati atau RAMBUT rontok
• Sumber pakan tinggi yodium adalah rumput laut, produk susu.
Buah-buahan, sayur-sayuran
• Pada perempuan, kekurangan hormon tiroid
dikhawatirkan akan menyebabkan janin
mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di
bawah normal yang disertai dengan
keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat
kecerdasan
• Tanda lain akibat hypotiroid adalah kelopak
mata tampak lebih cembung, muka terlihat
suram, lesu, rambut / bulu kasar, lidah
bengkak dan suara parau YODIUM
• kelebihan yodium di dalam tubuh akan
menyebabkan hipertiroid,
• Hal ini terjadi karena kelenjar tiroid terlalu
aktif memproduksi hormon tiroksin.
• Ditandai dengan gejala mudah cemas, lemah,
sensitif terhadap panas, banyak berkeringat,
hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan
bertambah, jantung berdebar, bola mata
menonjol serta denyut nadi bertambah cepat
dan tidak beraturan.
SELENIUM
• Merupakan nutrisi penting dalam reproduksi, metabolisme
hormon tiroid, sintesis DNA dan perlindungan dari kerusakan
oksidatif dan infeksi
• Ikan laut dan daging adalah sumber makanan kaya selenium,
selain itu antara lain daging bagian otot, sereal, biji-bijian, susu
SELENIUM
• Kekurangan selenium berhubungan dengan infertilitas jantan
dan mungkin memainkan peran dalam suatu penyakit
osteoarthritis, kekurangan selenium juga dapat memperburuk
defisiensi yodium, yang berpotensi meningkatkan resiko
kretinisme
SELENIUM
• Kelebihan asupan selenium dapat menunjukkan gejala
selenosis yaitu rambut rontok, kuku rapuh, luka pada kulit dan
sistem syaraf, mual, diare, ruam kulit, gigi berbintik-bintik,
kelelahan, kelainan sistem syaraf
TEMBAGA (COPPER)
• Tembaga merupakan komponen protein lain yang terkait
dengan pengolahan oksigen
• Di dalam tubuh, tembaga diserap dalam usus kemudian
diangkut ke hati terikat dengan albumin. Setelah pengolahan di
hati, tembaga didistribusikan ke jaringan lain
• Tembaga dalam tubuh mengalami sirkulasi enterohepatik dan
tubuh mampu mengeluarkan beberapa kelebihan tembaga,
jika diperlukan, melalui empedu yang membaw beberapa
tembaga dari hati yang tidak kemudian diserap oleh usus
TEMBAGA /COPPER

• Sumber pakan yang kaya tembaga meliputi tiram, daging sapi,


hati domba, kacang-kacangan, sirup gula molasses, kakao, lada
hitam, lobster, biji bunga matahari, zaitun hijau, alpukat dan
dedak gandum
• Tembaga memiliki peranan penting sebagai
komposisi enzim, pembentuk sel darah merah,
pembentuk tulang. Karena peranannya dalam
memfasilitasi penyerapan zat besi, defisiensi
tembaga dapat menyebabkan anemia dengan
gejala seperti neutropenia, kelainan tulang,
hipopigmentasi, pertumbuhan terganggu,
peningkatan infeksi, osteoporosis,
hipertiroidisme dan kelainan dalam
metabolisme glukosa dan kolesterol
Mangan (Mn)
• Mineral mangan memiliki peran penting untuk mengatur dan
membantu fungsi organ tubuh.
• Zat ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan reproduksi
yang normal.
• Kekurangan unsur ini menyebabkan menjadi lumpuh.
• Katul banyak terdapat unsur Mn.
• Sumber mangan misalnya biji-bijian seperti biji bunga
matahari, kacang-kacangan
MANGAN
• memiliki peran dalam proses pembekuan darah, membantu
proses metabolisme lemak dan karbohidrat dan yang
terpenting adalah mangan digunakan tubuh untuk penyerapan
mineral kalsium dan magnesium
• membantu tubuh agar dapat memanfaatkan vitamin B1 dan
membuat vitamin E secara optimal
• Sumber mineral ini antara lain sayuran berdaun hijau, kacang-
kacangan dan biji-bijian, kedelai, kacang polong, biji bunga
matahari, beras merah dan buah nanas
KOBALT
• Bersama dengan B12 untuk mendukung produksi sel darah
merah dan pembentukan penutup syaraf mielin.
• Kobalt tidak mudah diserap dari saluran pencernaan, kobalt
disimpan dalam sel-sel darah merah dan plasma, serta dalam
hati, ginjal, limpa dan pankreas.
KOBALT
• Kobalt tersedia terutama sebagai bagian dari B12. Daging, hati,
hinjal, kerang, tiram dan susu semuanya mengandung kobalt.
Kobalt juga tersedia dalam kacang-kacangan, bayam, kubis,
selada, bit hijau dan buah ara
• Defisiensi kobalt tidak benar-benar menjadi perhatian apabila
tubuh mendapatkan cukup vitamin B12

Anda mungkin juga menyukai