Incarserata
OLEH:
DR. ARIYA WIRATAMA
PENDAMPING:
DR. HENDRA SETIAWAN, SP.B
DR. GUNTUR SUGIHARTO, MM.KES
DR. DASIT RIYADI
Nama : Tn.Sh
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 69 tahun
Pekerjaan : Kuli bangunan
Alamat : Tempeh - Lumajang
Tanggal MRS : 29 Oktober 2016;10.35 WIB
No. RM : 263564
Anamnesis
Keluhan Utama
Benjolan di buah zakar kanan disertai nyeri
Anamnesis
Riwayat Pengobatan
6 bulan lalu pasien datang ke poli bedah RSUD dr
Haryoto dan disuruh operasi namun pasien
menolaknya
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai kuli bangunan
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
KU buruk;Kes:Composmentis ; TD 70/palp; N
128x/m; RR 34x/m ;SpO2 80%
Kepala dan leher : an -/-, ict -/-, cyan (-), dysp (+)
Thorax : Cor: S1S2 tunggal, m (-); Pulmo:
suara nafas vesikular, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : BU (+), nyeri ketok CVA -/-,
meteorismus (+),Distended (+)
Extremitas atas : akral dingin +/+,edema -/-
Extremitas bawah : akral dingin +/+,edema -/-
Status Lokalis
Regio Inguinal
Laboratorium No
Jenis Hasil
Nilai Normal
Pemeriksaan Pemeriksaan
(29/10/16) Hb 18,6 13,0-18,0 mg/dl
Leukosit 2.720 3500-10000/cm2
Trombosit 242.000 150000-450000
1 Eritrosit 6,22 4,5-6,5 juta/cm2
Hematokrit 53 40-54 %
LED 8 0-5/jam
Diff count 0/1/0/73/21/5 1-2/0-1/3-5/54-62/25-33/3-7
SGOT 35 Up to 37mU/ml
2
SGPT 43 Up to 40mU/ml
BUN 47,07 10-20 mg/dl
3 SK 2,02 0,8-1,5 mg/dl
Asam Urat 4,9 3,1-7,9 mg/dl
4 GDA 61 63-115 mg/dl
PTT 18,5 13,5-20 detik
5
APTT 35,0 27-40 detik
Kalium 3,9 3,5-5,2 mMol/l
6 Natrium 146 135-146 mMol/l
Clorida 104 94-111mMol/l
Assessment
Diagnosis
Hematologi, Faal hati, Faal ginjal, Faal hemostasis, Serum elektrolit,
Gula Darah Acak
Penatalaksanaan di IGD
O2 NRBM 15l/menit
Pasang IV 2line
Pasang NGT
Pasang Lingkar Abdomen
Pasang Kateter → urin (-)
Planning
Pendidikan
Menjelaskan kondisi pasien dan rencana pemeriksaan dan terapi
selanjutnya.
Menjelaskan bahwa kondisi pasien memerlukan rawat inap dan
operasi.
Konsultasi
Menjelaskan bahwa kondisi pasien memerlukan konsultasi dan
penanganan lebih lanjut oleh Spesialis Bedah.
Tinjauan pustaka
Epidemiologi
Kantong hernia
Isi hernia
Locus Minoris Resistence (LMR)
Cincin hernia
Leher hernia
Etiologi
Menurut lokasinya
Hernia inguinalis hernia yang terjadi dilipatan paha.
Menurut isinya
Hernia usus halus
Hernia omentum
Klasifikasi Hernia
Menurut penyebabnya
Hernia kongenital atau bawaan
Hernia traumatic
Menurut penampakannya
Hernia eksterna : hernia inguinalis, hernia scrotalis, dan
sebagainya.
Hernia interna : hernia diafragmatica, hernia foramen
winslowi, hernia obturatoria.
Klasifikasi Hernia
Menurut keadaannya
Hernia inkarserata
bila isi kantong terperangkap
tidak dapat kembali kedalam rongga perut
gangguan pasase atau vaskularisasi
Hernia strangulata
bagian usus yang mengalami hernia terpuntir atau membengkak
mengganggu aliran darah normal dan pergerakan otot
mungkin dapat menimbulkan penyumbatan usus dan kerusakan
jaringan.
Klasifikasi Hernia
HIL HIM
Disebut Juga Hernia Indirect Disebut Juga Hernia direct
Lateral vasa epigastrika inferior Medial vasa epigastrika inferior
Bentuk Lonjong Bentuk Bulat
Finger test (+) massa teraba di ujung Finger test (+) massa teraba di sisi jari
jari
Melalui kanalis inguinalis Tidak melalui kanalis inguinalis
Biasa krn proc. Vaginalis yang terbuka Biasanya krn adanya lokus minoris
resistant
Diagnosis Hernia Inguinalis
Anamnesis
Benjolan di lipat paha
hilang timbul / menetap
Progresifitas
Inspeksi
Hernia reponibel benjolan dilipat paha yang muncul pada
waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan mneghilang
setelah berbaring.
Hernia inguinal
Lateralis : muncul benjolan di regio inguinalis yang berjalan dari
lateral ke medial, tonjolan berbentuk lonjong.
Medialis : tonjolan biasanya terjadi bilateral, berbentuk bulat.
Auskultasi
Hiperperistaltis obstruksi usus (hernia inkarserata).
Colok dubur.
Tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship
– romberg (hernia obtutaratoria)
Teknik Pemeriksaan Sederhana
Finger Test
Teknik Pemeriksaan Sederhana
Ziemen Test
Teknik Pemeriksaan Sederhana
Thumb Test
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Leukosit > 10.000 – 18.000 / mm3
Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan USG membedakan hernia incarserata
dari suatu nodus limfatikus patologis atau penyebab lain
dari suatu massa yang teraba di inguinal
CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi pelvis
Penatalaksanaan
Penangananan di IGD:
Pasien pada posisi Trendelenburg dengan sudut
sekitar 15-20° terhadap hernia inguinalis serta
kompres dengan kantung dingin untuk
mengurangi pembengkakan dan menimbulkan
proses analgesia
Melakukan pemberian infuse untuk mencegah
dehidrasi, pemasangan NGT untuk hernia
inkarserata dengan tujuan dekompresi
(menurunkan tekanan intraabdomen akibat
obstruksi), serta pemasanagan kateter untuk
pemantauan balance cairan
Penatalaksanaan
44
Approksimasi
Aponeurosis M.
transversus abdominis
(conjoint tendon) dengan
Lig. Inguinale Poupart
54
Lotheissen - McVay
Approksimasi Fascia
transversalis dengan Lig.
Cooper
Umumnya membutuhkan
relaxing incision karena
tegangan yang terjadi
55
Halstead
Menyerupai Teknik
Bassini
56
Shouldice
Fascia transversalis
dibagi, kemudian
diapproksimasikan
dengan Lig. Poupart
57
Lichtenstein Tension free repair
Menggunakan prostesis
mesh untuk menutup
dasar Canalis inguinalis
Bebas tegangan
58
Komplikasi