PRESENTATION
Ahmad Wildan
Penetapan Kadar
AIR
dalam Bisukit Devi Purnama Sari
dalam Kopi
dalam Minyak Dita Ayu Rosmawati
dalam Margarin (Aufhauser)
Fauzanluqman
Serat Kasar dalam Biskuit
XII-8
Penetapan
Kadar Air
Dalam Kopi
D
A
Air yang terkandung pada kopi teruapkan dalam
oven yang bersuhu 100-105o C. Sehingga bobot
S
sampel berkurang sesuai dengan air yang
teruapkan. Bobot air yang menguap adalah
A
selisih bobot kopi sebelum pemanasan dengan
sesudah pemanasan. Perbandingan bobot air dan
R
bobot kopi sebelum pemanasan merupakan kadar
air dalam kopi. Pengerjaan dilakukan hingga
bobot tetap.
R
E
A
K NO REACTION
S
I
Bagan Kerja
Ditimbang Ditimbang ± 2
kotak timbang gram sampel
kosong Kopi
Bagan Kerja
Dinginkan dalam
Keringkan dalam desikator
oven 105oC
selama ±1jam
Timbang,
lakukan hingga
bobot tetap
P
E
R
%Air = Bobot Air x 100%
H
Bobot Contoh
I
T
U
N SNI 2983:2014
N http://www.academia.edu/9734545/SNI_Kopi_Instan
Titik Kritis
1. Kopi harus disimpan dalam wadah yang kering
dan tertutup, agar tidak ada air yang
terserap ke dalam kopi.
2. Harus didinginkan dalam ruang tertutup
seperti desikator sebab sampel yang sudah
dikeringkan lebih higroskopis dari
sebelumnya.
Penetapan
Kadar Air
Dalam
Biskuit
D
A
Air yang terkandung pada biskuit teruapkan
dalam oven yang bersuhu 100-105o C. Sehingga
S
bobot sampel berkurang sesuai dengan air yang
teruapkan. Bobot air yang menguap adalah
A
selisih bobot biskuit sebelum pemanasan
dengan sesudah pemanasan. Perbandingan bobot
R
air dan bobot biskuit sebelum pemanasan
merupakan kadar air dalam biskuit. Pengerjaan
dilakukan hingga bobot tetap.
R
E
A
K NO REACTION
S
I
Bagan Kerja
Ditimbang Ditimbang ± 2
kotak timbang gram sampel
kosong biskuit
Bagan Kerja
Dinginkan dalam
Keringkan dalam desikator
oven 105oC
selama ±1jam
Timbang,
lakukan hingga
bobot tetap
P
E
R
%Air = Bobot Air x 100%
H
Bobot Contoh
I
T
U
N SNI 2973 : 2011
N https://www.scribd.com/mobile/doc/304967241/179595641-BISKUIT-SNI-2011-pdf
Titik Kritis
1. Biskuit harus disimpan dalam wadah yang
kering dan tertutup, agar tidak ada air yang
terserap ke dalam biskuit.
2. Harus didinginkan dalam ruang tertutup
seperti desikator sebab sampel yang sudah
dikeringkan lebih higroskopis dari
sebelumnya.
Penetapan
Kadar Air
Dalam
Minyak
D
A
Sampel ditimbang dan dipanaskan dalam oven
dengan suhu 𝟏𝟎𝟓℃ sampai diperoleh bobot
S
tetap. Selisih bobot awal dan akhir adalah
air yang menguap. Kadar air dalam minyak
A
goreng dapat ditetapkan secara langsung
dengan cara gravimetri.
R
R
E
A
K NO REACTION
S
I
Bagan Kerja
Ditimbang Ditimbang ± 2
kotak timbang gram sampel
berisi pasir minyak
Bagan Kerja
Dinginkan dalam
Keringkan dalam desikator
oven 105oC
selama ±1jam
Timbang,
lakukan hingga
bobot tetap
P
E
R
%Air = Bobot Air x 100%
H
Bobot Contoh
I
T
U
N SNI 3741: 2013
N https://dokumen.tips/documents/sni-3741-2013-minyak-goreng-558463df91cf6.html
Titik Kritis
1. Diperlukan media sebab sampel berbentuk
cairan, media (pasir atau kertas saring)
dapat mempermudah penguapan.
2. Minyak goreng harus disimpan dalam wadah
yang kering dan tertutup, agar tidak ada air
yang terserap ke dalam minyak.
3. Harus didinginkan dalam ruang tertutup
seperti desikator sebab sampel yang sudah
dikeringkan lebih higroskopis dari
sebelumnya.
Penetapan
Kadar Air
Dalam
Margarin
D Kadar air dalam margarin dapat ditetapkan dengan
Larutkan dengan
Ditimbang ± 10 xylene sedikit
gram sampel demi sedikit
margarin
Bagan
Buka kapas
Sambungkan
dan bilas
Aufhauser
dengan
xylene labu
murni
Kerja
dengan
didih dan
Kilik sisa air
dengan
dengan bulu ayam
kondensor
Destilasi
Labu didih ± 1 jam
T
U
N SNI 3541:2014
N https://kupdf.com/download/3683sni-3541-2014_59eebc7b08bbc5331f9d187a_pdf
Titik Kritis
1. Seluruh alat yang digunakan harus dalam
keadaan kering karena adanya air lain selain
yang berasal dari sampel dapat menambah
volume air.
2. Proses pengilikan dengan bulu ayam dan
pembilasan harus dilakukan dengan baik dan
benar karena jika tidak dapat mengurangi
volume air yang seharusnya.
3. Sampel margarin harus larut sempurna dengan
xylene dan harus masuk seluruhnya kedalam
labu didh karena jika tidak akan mengurangi
jumlah sampel margarin.
Penetapan
Kadar Serat
Kasar dalam
Biskuit
D Sampel dihidrolisis dengan H2SO4 1,25%
S menghilangkan
oleh NaOH
lemak
3,25%,
dilakukan
serat kasar
penyabunan
dipisahkan
Selulosa + nH2o
CH2-OH
=O
-
+ 3NaOH 3 R-C-ONa + CH -OH
-
CH2-OH
Bagan
Kerja
Ditimbang Ditambahkan
±1 gram sampel +50ml H2SO4 1,25%
biskuit + batu didih
(kertas minyak)
Bagan
Kerja
Di refluk selama
± 30 menit Ditambahkan NaOH
DINGINKAN 50 ml 3,25%
Bagan
Kerja
Disaring dengan
kertas saring
yang diketahui
Di refluk selama
bobot kosongnya
± 30 menit
dengan corong
buncher
Bagan
Kerja
Dicuci dengan
Bilas
airdengan
panas +
H2SO4 1,25%
Alkohol
Bagan
Kerja
Dinginkan dalam
Keringkan dalam desikator
oven 105oC
selama ±1jam
Timbang,
lakukan hingga
bobot tetap
P
E
R
%Air = Bobot Serat Kasar
H x 100%
I Bobot Contoh
T
U
N SNI 2973- 2011
N https://www.scribd.com/mobile/doc/304967241/179595641-BISKUIT-SNI-2011-pdf
Titik Kritis
1. Saat memasukkan sampel biskuit yang sudah
ditimbang kedalam erlenmeyer,usahakan sampel
berada di tengah agar sampel tidak menempel
di dinding erlenmeyer.
2. Saat penambahkan H2SO4 harus dilakukan
dengan pelan-pelan dan jangan diaduk atau
digoyang, karena biskuit akan menempel di
dinding erlenmeyer, sehingga pada saat di
refluks, biskuit akan gosong, kenapa karena
dapat dikhawatirkan sampel tidak
terhidrolisis semua.
3. Proses hidrolisis dan proses penyabunan
harus dilakukan dengan benar agar senyawa
lain selain serat kasar dapat larut.
4. Pada saat proses penyaringan, gunakan air
panas berasam agar senyawa lain larut dengan
sempurna sehingga hanya serat kasar yang
tersisa.
THANK YOU