Statistik Sebagai Sarana Berpikir Induktif
Statistik Sebagai Sarana Berpikir Induktif
SARANA BERPIKIR
INDUKTIF
Oleh:
HM Syamsir
Keuntungan statistik
Murah, ekonomis shg berkembang
cepat
Mencakup segmen kecil
menghasilkan kesimpulan
menyeluruh
Kesimpulan berdasarkan teori
peluang
Kesimpulan pada deduktif
Kesimpulan ditarik benar:
- RASIONAL
- LOGIS
- OBJEKTIF
- TERBUKA
Semua pernyataan ilmiah adalah
bersifat faktual artinya
konseqwensinya dapat diuji baik
dengan jalan mempergunakan panca
indra maupun dengan
mempergunakan alat-alat yang
membantu panca indra tersebut
STATISTIK SBG SARANA
BERPIKIR ILMIAH
Pernyataan ilmiah bersifat faktual
dengan konsekwensinya dapat
diuji oleh panca indra
Bagai mana cara menang lotere
Beli semua karcis lotere …….>
Rugi
Timbul ahli matematik jalanan de-
Lambang
Formula
Teorem
Bidang Keilmuan statistik:
Merupakan sekumpulan methode
untuk memperoleh menganalisa data
dan mengambil suatu kesimpulan
berdasarkan data tersebut
Tujuan data statistik
1. Tujuan praktis
- kegiatan menejer
- kegiatan individu
2. Tujuan Kegiatan ilmu
- Pengetahuan dari ilmuan spt
peneliatian
- menjawab pertanyaan sehari-
hari
Statistik dan tahap-tahap Metode
keilmuan
Observasi:
- statistik dapat menyarankan apa yg harus diselidiki
- apa yang terjadi
- pengumpulan dan mempelajari fakta yang
berhubungan dengan masalah yg sedang
diselidiki
Hipotesis
- mengklasifikasi, mengikhtisarkan, menyajikan hasil
observasi dalam bentuk ddeskriptif dan analitik
- menerangkan fakta yang diobservasi merumuskannya
dalam hipotesis
Yang penting intuisi, pemahaman, imajinasi dan
kcerdikan
Ramalan
Pengujian Kebenaran
Statistik
merupakan
pengetahuan yang
memungkinkan tingkat peluang
dengan tepat
Kesalahan penarikan kesimpulan
induktif
Alat yang cacat
Ketidak telitian
Hati-hati
terhadap matematik dan
mereka membuat ramalan-ramalan
dusta (St. Agustinus)
Minta cium kepada sepuluh gadis
Yang kau jumpai dijalan
Metode dalam
penalaran (reasoning)
Berpikir deduktif
menggunakan premis
Besarsudut segitiga adalah 180
derajat
Premis I
Bila dua garis sejajar dipotong
oleh satu garis lain membentuk
sudut yang sama
Sudut A = sudut B
Premis II
A1’
A2
A3 A1 B
S = A + B + C B = A3 C=
A2
Maka S = A1 + A 2 + A3
Menalar secara induksi
Membutuhkan pengamatan atau
percobaan untuk memporoleh
sebagai dasar argumen
Panca indra terbatas dan tidak teliti
Tidak memberikan kesimpulan yang
tidak dapat dibantah lagi
Contoh: sapi makan rumput dan babi
sama dengan babi, tidak
berarti babi makan rumput
Deduksi
Menghasilkan kesimpulan yang dapat
dipercaya
Fakta yang mendasarinya
Persis:
-matematik membantu
meningkatkan ketelitian, karena
banyak perkataan yang
mempunyai arti yang samar
Mudah dimengerti: F= ma
Perkembangan matematik
1. Sistematik
Dapat menggolongkan objek
empiris yang cirinya sebagai
pengetahuan
2. Komperatif
Perbandingan objek satu dengan
lainnya
Satu katori dengan katagori lain
Perkembangan matematik
1. Sistematik
Dapat menggolongkan objek
empiris yang cirinya sebagai
pengetahuan
2. Komperatif
Perbandingan objek satu dengan
lainnya
Satu katori dengan katagori lain
lanjutan
3. Kwantitatif
Mencari sebab dan akibat