DI SUSUN OLEH:
1. ADHITYA PERMADI ( 16/10865 )
2. AJUN EVI P ( 16/10868 )
3. ARI KHUSAINI ( 16/10871 )
4. DIAZ LARASATI ( 16/ 10877 )
5. DWI ANNASRAH ( 16/ 10880 )
6. MUTAMMAM A HAQ ( 16/10909 )
7. NIKEN NUR ( 16/10910 )
8. MAGENTA TIARA ( 16/ 10913
KELAS : FM 1
KELOMPOK :A
• Pengujian Jominy bertujuan untuk mengetahui kecepatan
pendinginan terhadap kekerasan, menganalisa struktur mikro yang
terbentuk karena pendinginan yang bertahap dan pengaruh karbon
terhadap kekerasan.
DATA HASIL PENGUJIAN
kekerasan sebelum heat treatmet
Titik ke d1 d2 d rata - rata kekerasan ( VHN )
1 0,58 0,58 0,58 220,46
2 0,58 0,58 0,58 220,46
3 0,57 0,58 0,575 224,05
kekerasan setelah heat treatment
jarak d1 d2 d rata - rata kekerasan ( VHN )
0 0,30 0,30 0,30 824
1 0,35 0,36 0,36 588,45
3 0,40 0,40 0,40 463,5
5 0,43 0,43 0,43 401,08
10 0,50 0,50 0,50 296,64
15 0,55 0,55 0,55 245,16
25 0,58 0,58 0,58 220,45
35 0,60 0,60 0,60 206
55 0,65 0,65 0,65 175,53
75 0,68 0,68 0,68 160,38
100 0,70 0,70 0,70 151,35
Kekerasan
500
450
400
350
300 Kekerasan
250
200
150
100
0 1 3 5 10 15 25 35 55 75 100
KESIMPULAN
Martensite
Carbida (Cr)
Sekian
terima kasih
BAJA ESSER
MUTAMMAM AZZAMUL HAQ
(16/396696/SV/10909)
FM 1 (kel: A)
BETON ESSER BAGIAN TENGAH
Perlit
(ferit+auste
nit)
ferit
BETON ESSER BAGIAN TEPI
Martensit
(mendominasi)
TABEL KEKERASAN
BAGIAN D1 D2 D rata rata Kekerasan VHN
Keterangan :
P = 40 kg,
1,854 𝑥 𝑃
𝑉𝐻𝑁 =
𝑑2
D = diagonal rata – rata
P = beban
• Bagian tepi secara mikroskopis terlihat lebih banyak
di dominasi oleh martensit yang sesuai dengan
kebutuhan yaitu keras sedangkan tengah lebih banyak
ferit dan perlit maka tingkat kekerasan lebih rendah
dibanding tepi terbukti dengan hasil uji kekerasan
Vickers lebih tinggi bagan tepi disbanding tengahnya
• Bagian tepi di dominasi dengan martensit yang sifat nya
identic dengan getas dan keras
• Sedangakan bagian tengah dari beton di dominasi dengan
ferit dan perlit yang mempunyai sifat ulet
• Kesimpulan :
Pada beton esser bagian tepi dibuat lebih keras dibanding
bagian tengah karena sering terkena impack sedangkan bagian tengah
dibuat ulet dan jika sifat baja esser bagian tengah dan tepi dibuat sama
maka akan tidak berfungsi dengan baik sesuai kondisi
Analisa Struktur
Mikro
Piston ( Aluminum )
Nama : Diaz Larasati ( 16/10877 )
Kelas : FM 1 / 04
Piston adalah kompnen mesin yang membentuk ruang
bakar bersama – sama dengan silinder blok dan silinder
head. Piston jugalah yang melakukan gerakan naik
turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston
harus mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke
crankshaft.
Struktur Mikro
• Kandungan yang terdapat pada piston didominasi oleh
aluminium (Al) yang ringan dan silikon (Si) yang punya sifat
ketahanan aus, serta ketahanan panas dan karat.
Aluminium Silikon
Setelah melakukan pengujian dan didapatkan struktur mikronya
di dalam aluminum terdapat unsur:
• Al Si (Alumunium Silicon)
• Al Cu ( Alumunium Tembaga)
• Al Mg ( Alumunium Magnesium)
Kandungan yang paling dominan adalah Al Si (Alumunium Silicon
Tabel Uji Kekerasan
Titik ke d1 d2 D rata - rata Kekerasan
(VHN)
1 0,59 0,60 0,60 154,5
2 0,61 0,65 0,63 140,1
3 0,61 0,69 0,65 131,6
Setelah di dapat data pengujian kekerasan di dapat hasik yang berbeda di setiap bagian
piston. Menurut analisa pengujian kekerasan dengan metode vickers bagian pistn yang
paling keras merupakan bagian atas piston. Karena pada nantinya bagian atas yang akan
menerima tekanan, yaitu tekanan kompresi dan menerima ledakan bahan bakar + udara
yang menekan piston ke bawah
ANALISA STRUKTUR MIKRO
( VELG)
Disusun oleh:
Nama : Magenta Tiara Pinkan
Kelas : FM1
Regu : A
Nim : 16/396700/SV/10913
VELG
Ari Khusaini
16/396658/SV/10871
SILINDER LINER
Ring piston
Silinder liner
Analisa struktur mikro
Silinder liner Ring piston
Ferrite
Bainit
Grafit
Uji kekerasan
Spesimen d1 d2 d rata-rata VHN
Silinder liner 0,61 0,61 0,61 199,30
Ring piston 0,48 0,48 0,48 321,87
Selesai
lur
SPROCKET
DWI ANNASRAH PUTRI
(16/39667/SV/10880)
FM 1 (kel: A)
SPROCKET PADA BAGIAN UJUNG
Perlit
Campuran Ferrit
logam misal:
Si + Cr
SPROCKET PADA BAGIAN
transmisi
ferit
Martensit
Silikon
Perlit
SPROCKET PADA BAGIAN TENGAH
Ferrit
Perlit
TABEL KEKERASAN
BAGIAN D1 D2 D rata rata Kekerasan VHN
UJUNG 0,48 0,48 0,48 321,87
TRANSMISI 0,60 0,60 0,60 206
TENGAH 0,70 0,70 0,70 151,45
Keterangan :
P = 40 kg,
1,854 𝑥 𝑃
𝑉𝐻𝑁 =
𝑑2
D = diagonal rata – rata
P = beban
• Sprocket bagian Ujung, memiliki struktur campuran
logam, pearlit (berwarna gelap/hitam) dan ferrit
(berwarna terang) . struktur ini bersifat kekerasan
yang sangat tinggi serta tahan aus , dengan uji
kekerasan sebesar 321,87 VHN.
• Sprocket bagian Transmisi, memiliki struktur pearlit
(berwarna gelap/hitam) , sedikit ferrit (berwarna
terang) dan martensit(seperti jarum) . struktur ini
bersifat keras serta getas, dengan uji kekerasan
sebesar 206 VHN
• Sprocket bagian Tengah, memiliki struktur pearlit
(berwarna gelap/hitam) dan ferrit (berwarna
terang) . struktur ini juga bersifat lunak serta ulet,
dengan uji kekerasan sebesar 151,45 VHN lebih
rendah dari sproket transmisi
PENGUJIAN
ANALISA
STRUKTUR MIKRO
(ASM)
Disusun oleh
Ajun Evi Nugraha
16/396655/SV/10868
Kelompok A
FM 1
Data uji kekerasan
dengan beban 40 kg
titik ke- d1 d2 d rata- kekerasan
(bagian) rata (VHN)
1. Base 0.68 0.68 0.68 160.38
metal
2. HAZ 0.61 0.61 0.61 199.31
3. Weld 0.64 0.64 0.64 181.05
metal
1.854 xP
VHN 2
d
P= beban
d= diagonal rata-rata
wel HA base
d Z met
met al
al
struktur
-ferit (area terang)
-perlit (area gelap)
-martensit sedikit
struktur
-ferit (area terang)
-perlit (area gelap)
struktur
-perlit
-ferit mendominasi struktur