Anda di halaman 1dari 31

SteamTurbine

s e st ud y
Ca
1. Turbin sistem performance
2. Turbin Protection sistem
3. Sistem Pelumasan turbin
PLTU-water & steam cycle H2 cooling

Sea water
DEAERATOR
Berfungsi membuang gas-gas yang tidak dibutuhkan dari dalam air kondensat sepertioksigen (O2), carbondioksida (CO2) dan non condensable gas lainnya
Case

Cth:Lontar

• Performance Turbin Optimal?


• Apakah sistem Operasi, Perencenaan dan Pengendalian sistem turbin sudah Optimal?,
Sebutkan aspek-aspek indikatornya?
Cth Routine Op&Har pada sistem Turbine
• Routine/Periodik? Operasi (putar filter, patrol check pelumasan, T, P, leak, testing),
backwash kondensortercatat dlm logbook?. Jika ada temuan maka ajukan WO,
maintenance akan menjadwalkan dalam routin harian/mingguan bulanan, dilanjut
dengan aksi perbaikan (ekskusi) , testing&analisis-rekomendasi, cycle & continues
improvements
• Inspection base on condition? Dijalankan oleh PM dan PDM (vibrasi, UTGM, IR-
thermography, oil analisis), analisis data hasil inspeksi, planing scheduling, ekskusi,
testing, analisis-rekomendasi
• Manual vendor? Misal overhaul baseon 16000 EOH ini harus direncanakan tepat
waktu mengingat potensi kerusakan bada sistem sudu dan rotor (mass unbalance
rotor, cacat pada sistem sudu (garukan silika), valve, blade lepas dll sehingga efisiensi
turbin berkurang
#OH bisa base on EOH dan atau History-PDM
Kendala?
Aspek Operasi, Randal & Pemeliharaan based-on SKKNI

PDM dilakukan pada case kritikal tertentu untuk


memberikan rekomendasi kondisi alat/sistem
sehingga operasi menajdi handal
5
Case stduy Post Test (OP3-Sistem Turbin)
• Direncanakan akan dilakukan planed outage akibat terjadi vibrasi pada turbin karena rotor
unbalance
• Buatlah ilustrasi perencanaan dan pengendalian pemeliharaan sederhana (plus eskusinya)
beserta aspek aspek untuk setiap tahapan tersebut
• Planing&scheduling: Meeting koordinasi (MSU, operation, Har, planer,PDM,
Engineering), scheduling, kebutuhan SDM, spare part, durasi, LPO, RAB, Tools),
koordinasi
• Do/Ekskusi: IK-JSA untuk spesifik pekerjaan (rotor balancing) yang akan dilakukan
meencakup deskripsi pekerjaan, tools, sparepart, langkah pekerjaan bongkar-cek(visual,
spesialtools)-perbaikan-pasang) dilengkapi dengan potensi bahaya dan mitigasinya, dan
testing (LossSpeedBalance), di IP ada di tabel 10-14 (sudah sesuai standar BNSP-SKKNI)
• Analisis : mencatat performance(vibrasi, suhu(IRT),…) ditabelkan dibandingkan dengan
standar, memberikan rekomendasi dai hasil cek analisis
• Contoh rekomedasi: jika pada saat do-cek ditemukan cacat rotor akibat deposit silika
(SEM-EDS), maka rekomendasinya adalah meningkatkan kualitas/purity steam dengan
cara kontrol kualitas mBFW misal dengan mengganti resin, atau dengan
menambahkan zat anti silika
Turbin Steam Protection
Overspeed
• Sistem pengamanan ini berfungsi untuk menjaga putaran turbin tidak
melebihi batas maksimal yang diterima turbin.
• Bila putaran melebihi dari yang ditentukan sekitar 3000 rpm, maka
tegangan yang disebabkan gaya sentrifugal pada sudu-sudu gerak
akan melebihi yield strength material, dan akan menyebabkan rotor
turbin retak dan pecah.
Vibrasi-Trip
Low Vacuum-Trip
Low Pressure Oil-Trip
Case: Overhaull
Analisis kerusakan pada sudu turbin stage terakhir
• gambar ini merupakan turbin
uap yang mengalami kerusakan
pada sudu turbin stage
terakhir, sedangkan sudu pada
stage 1-5 tidak terjadi
kerusakan.
• Jumlah sudu turbin pada stage
terakhir adalah 55. Sudu 46
dan 47 telah lepas dari
dudukan sedangkan sudu 21,
22, 23, 24, 25, 48, 49
mengalami patah statik.
Deformasi pada ujung sudu dan kerusakan lain
sebagai efek benturan dari sudu yang terlepas/patah

• Unsur karbon (C) pada Turbin Blade(0.392% C) tidak sesuai


dengan standar
• Unsur mangan (Mn) lebih rendah sehingga material tidak
tahan suhu tinggi.
• Unsur Ni terlalu rendah.
• Dari hasil pengujian SEM menggambarkan bahwa pada
permukaan patahan Turbin Blade / sudu turbin telah
mengalami perlakuan panas selama operasional.

• Analisa SEM dan komposisi kimia atau EDS menunjukkan


telah terjadinya proses deformasi akibat tumbukan dengan
groove atau alur dudukan sudu yang disebabkan oleh
kompresi pada permukaan sudu turbin.

kesimpulan
1. Telah terjadi over speed sehingga menyebabkan overload, terjadi patah akibat beban
impak/berlebih dan menghantam sudu – sudu turbin yang lain.

2. Peristiwa patah pada daerah necking terjadinya akibat benturan dari patahan sudu turbin pada
putaran tinggi.

Scanning Electron Microscopy/Energy Dispersive X-ray spectroscopy (SEM-EDS).


Case: Overhaull
• pemeriksaan meliputi: pemeriksaan
visual, komposisi kimia bahan, scanning
SEM-EDS.
• Senyawa keras silika yang berbentuk
partikel halus ini diduga sebagai
penyebab kerusakan melalui benturan
dan gesekanpengikisan korosi
• deposit silika yang terbawa oleh uap
boiler
Rusaklah turbinku
• Terdapat tiga bagian utama, yaitu piringan (disc), sudu,
dan ring di sisi terluar.
• Kondisi bagian piringan (disc) utama relatif masih baik,
namun semakin ke sisi terluar cenderung
permukaannya semakin rusak (berdekatan dengan
sudu).
• Bagian yang mengalami kerusakan paling parah adalah
sudu beserta ring-nya.
• Bahkan sebagian sisi ring sudah tidak utuh atau lepas
Bentuk kerusakan secara umum adalah
sebagian terbentuknya lubang-lubang yang tersebar pada
• Peningkatan kerusakan juga terjadi pada celah hampir seluruh permukaan. Ukuran lubang tidak
seragam, ada yang cenderung kecil (pit) dan
sambungan antara sudu dan piringan. sebagian cenderung besar (rounded). Kondisi
• Jadi, tingkat kerusakan semakin parah pada sisi terluar. permukaan diduga akibat benturan partikel padat
sehingga mampu merusak lapisan pelindung baja
tahan karat pada sudu.
Cek material

• Hasil pengujian menunjukkan


bahwa pada umumnya nilai
komposisi kimia sudu
memenuhi syarat spesifikasi
baja tahan karat AISI 410 heat
treated, kecuali kandungan
krom dan sulfur.
• Kedua sudu memiliki kandungan
krom yang sedikit di bawah
spesifikasi dan kandungan sulfur
pada sudu pertama di bawah
spesifikasi juga
 Mempunyai sifat tahan gesekan, dan TAHAN TEKANAN (IMPACT LOAD).
Mn = MANGAN mudah berubah kekerasannya pada kondisi temperatur yang tidak tetap dan
juga digunakan untuk membuat alloy mangan tembaga yang bersifat
FERROMAGNETIC.

Cr = CROMIUM  Unsur ini digunakan Sebagai PELINDUNG PERMUKAAN BAJA dan tahan
gesekan. Baja yang mengkilap, KERAS dan RAPUH serta TAHAN terhadap
KOROSI (karat) tetapi mempunyai KEULETAN yang RENDAH.

Mo =  Mempunyai sifat tahan panas, batas pencampuran unsur ini MAX.7% , sebagai
MOLYBDENUM penetralisir kekerasan. Penambah keuletan baja.

Diamagnetik 'non-magnetik‘, kayu , air, seperti minyak bumi , beberapa jenis plastik , tembaga, merkuri ,emas dan bismut
paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang lemah, cth Magnesium, molybdenum, lithium, dan tantalum
Ferromagnetic, bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

 ULET dan TAHAN terhadap BAHAN KIMIA, MENGATASI KOROSI ( karat ) yang serius
Ni = NIKEL tetapi tidak mempunyai kekerasan yang tinggi.
 Merupakan unsur yang dicampurkan kedalam baja untuk mengatasi kerusakan pada
temperatur tinggi (dapat mencapai 1200° C ).
Analisis SEM
• Terlihat tipikal patahan river pattern
pada beberapa tempat yang memberi
petunjuk bahwa daerah tersebut
mengalami patah getas. Indikasi yang
memberi dugaan bahwa daerah
tersebut telah mengalami benturan
yang keras oleh partikel keras asing.
• Selain itu juga ditemukan bercak-bercak
pengotor pada sudu yang tersebar
merata dengan berbagai ukuran.
Partikel silika memiliki kekerasan yang sangat tinggi, berbentuk
bola, dan melebihi kekerasan material baja sudu
Deposit silika diduga berasal dari air boiler. Senyawa silika
SiO2 yang menempel pada permukaan boiler menguap dan
terbawa ketika masuk ke dalam turbin
silika dapat menguap dlm steam pada 400 psi, maksimum silika
pada kondisi uap adalah 0,02 ppm
Pemeriksaan SEM/EDS
dilakukan juga terhadap
sudu turbin yang
menempel bercak
berwarna putih.
Sistem pelumasan steam turbine
• Lumasi yang bergesekan
seperti bearing turbine dan
generator
• Menghindari kontak langsung
metal surface, menyerap EOP=emergency oil pump
panas, no overheating
• Dipompakan oleh TGOP
turning gear oil pump, seiring
kenaikan rpm TGOP diganti
dengan AOP-auxiliary oil
pump(3rb rpm), lanjut
booster pump, cooler, MOP

• Dari cooler Menuju dua jalur, bearingMOTsirkulasi


• dan vacuum tank untuk sealing ke H2 generator
• Timbul buih akibat pecahnya rantai HC melepas gas terlarut, H2 bocor, dikelluarkan dg vapur
extractor, dan sistem penyaringan dari pengotor
Oil pump
Max Bearing T
Tribology Filosophy
• Interaksi surface moving, gesekan,
keausan, pelumasan,
panasviskositas, metal pengotor,
warna
• Standar no SAE(sosiety of atomotif
engineer), tapi ISO-VG-vis grade
• Trivaktor, oil analisis berupa WEAR
(gram metal pengotor/partikel
seperti Ferrous, logam non ferrous)
KONTAMINAN (partikel iso, free
water) dan CHEMISTRY Standar perubahan viskositas 5-10% (ASTM)
Trivaktor
Partikel
• Fe, untuk wear dan kontaminan di trivektor sebagian besar karena unsur
ini
• Cu, sifat mudah dibentuk, konduktifitas panas dan listrik yg baik, cocok
untuk bearing
• Al, ringan, kuat, oksida tahan korosi
• Crom, keras , tahan korosi
• Pb, logam lunak sebagai sectificial wear surface sprti jornal bearing
• Silika, dasar pembuatan logam-pasir kwarsa, jika logam terkikis silika
muncul
• Ag, bahan terbaik untuk bearing plate, tahan gesek dan korosi
Air berbahaya jika nyampur dg oli
• Menurunkan viskositas
• Droplet water pada high Ppitting
dan kavitasi
• Free hidrogen dari air dapat
bermigrasi ke komponen mesin
crack
• Endapan (densiti lbh besar)
• Oli rusak, penguapan zat aditif dalam
air, oli teroksidasi
• Mengurangi ketebalan lapisan
pelumas
https://www.caesarvery.com/2016/08/analisa-oli-pelumas-tribology-dan.html
Sealing system
• Turbin menggunakan steam sebagai sealing, agar
steam tidak keluar lingkungan jika high P, dan
tidak kemasukan dari lingkungan jika low P
• Steam dari AuxHP, dikontrol oleh GSSR-gland
seal steam reg, masuk ke turbin dan keluar
sbagai sisa steam yang dimanfaatkan oleh GSC-
gland steam condensor
• Seal steam yang melewati Poros/Labirinth turbin
jika tidak mengalami sirkulasi maka akan jenuh
sehingga timbul panas berlebih/Overheating
yang bisa mengakibatkan keretakan material.

• Generator menggunakan oil sealing untuk mencegah kobocoran H2


• Oil berasal dari MOT, dispray ke vacuum tank agar gas terlarut terpisah
Sealing system
Troubleshooting
Dokumentasi Overhaull

Anda mungkin juga menyukai