Anda di halaman 1dari 10

Pemilihan Material Komponen Mesin Top Fuel Drag

Kendaraan top fuel drag adalah sebuah kendaraan yang dirancang untuk kompetisi
drag race, kompetisi balap untuk mencetak waktu tercepat pada lintasan lurus. Mobil ini
dirancang untuk melaju 500 km/jam pada lintasan 400 m. Akselerasi rata-rata yang dicapai
oleh pembalap top fuel drag adalah 4 G.

Mobil yang merupakan kendaraan darat tercepat ini memiliki beberapa keunikan
tersendiri. Sebelum memulai start, mobil harus melakukan burnout untuk meningkatkan
traksi pada ban. Sayap yang sangat besar dan kokoh pada belakang mobil ini juga berfungsi
untuk meningkatkan downforce agar ban tetap melekat pada aspal. System pengereman mobil
ini dibantu oleh parasut dan rem karbon fiber. Deselerasi yang ditimbulkan saat pengereman
bisa mencapai 5 G. Beberapa komponen mesin juga akan rusak setelah melakukan balapan.
Dengan mengasumsikan tidak ada biaya tim mekanik, mobil ini menghabiskan biaya kurang
lebih 400 juta rupiah untuk satu lap drag race.

Fungsi
Mobil top fuel drag dirancang untuk berkompetisi pada event top fuel drag race dan
harus bisa mencetak waktu secepat mungkin pada jarak 400 m. Waktu rata-rata yang dicetak
oleh para tim top fuel drag adalah 4 detik dari start hingga finish.
Kebutuhan

Spesifikasi mesin :
Bahan bakar : nitromethane
Volume silinder :8190 cc
Bore x stroke : 106 x 114 mm
Tipe mesin : Hemi V8 90o Supercharged
Kompresi : 6,5 : 1
Daya/torsi mesin : 8000-10000 hp / 10000-11000 nm

Spesifikasi supercharger :
Tipe : 14-71 root blower
Tekanan : 200 psi
Luas katup masuk : 419 cm2
Konsumsi daya : 600 Hp

Spesifikasi chasis
Panjang sumbu maksimal : 720 cm

Mesin yang bekerja pada kompresi tinggi dan suhu yang dihasilkan juga sangat tinggi
ketika terjadi pembakaran karena berbahan bakar nitromethane sangat mudah untuk rusak.
Maka dari itu komponen di dalamnya haruslah kuat dan memiliki karakter seusai dengan
fungsinya masing-masing. Berikut akan dibahas tentang pemilihan material untuk komponen
dinding supercharger, connecting rod, dan engine block.
Material dinding intake supercharger

Fungsi :
Supercharger berfungsi untuk meningkatkan kompresi ruang bakar dengan memaksa masuk
udara lebih banyak ke ruang bakar. Dinding supercharger berfungsi sebagai tempat masuknya
udara, menempelnya billet supercharger, mengisolasi uap bahan bakar yang beracun dan
menahan ledakan ketika terjadi kegagalan.

Kebutuhan :
Kekuatan yang tinggi (strength)
Ketahanan terhadap retak (fracture toughness)
Bobot yang ringan (density)

Pemilihan material :
Untuk memilih material yang kuat tapi ringan, dapat menggunakan chart ashby untuk
strength vs density. Dinding pada supercharger berbentuk seperti saluran pipa besar, maka
dapat digunakan pendekatan dengan guide line berikut :
Untuk ketahan terhadap retak yang dapat menimbulkan kebocoran dapat digunakan guide
line sebagai berikut
Kandidat material :
Material Kekuatan vs Ketangguhan Keterangan
bobot menahan
retak/bocor

CFRP 500 0,4 Sangat kuat dan ringan, tapi


sangat rentan mengalami
kebocoran
Al alloys 100 3,125 kuat tapi berat, tidak mudah
bocor
Mg alloys 250 0,2 cukup ringan dan kuat, rentan
untuk bocor

Material pada connecting rod

Fungsi : Batang torak atau connecting rod adalah suatu komponen utama mesin yang
berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya menerima tenaga
dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol. Pada mobil
top fuel drag, hentakan dari piston akibat kompresi yang sangat tinggi harus mampu diredam
sebagian oleh connecting rod agar tidak terjadi kegagalan pada poros engkol.
Kebutuhan :
Kemampuan meredam kejutan yang baik (loss coefficient)
Ketangguhan terhadap retak (fracture thougness)

Pemilihan material :
Menentukan batang torak sebagai peredam kejutan yang baik dapat dihitung dengan
guideline grafik ashby

Batang torak juga harus kuat menahan tekanan dan tetap ulet

Material untuk batang torak yang baik bisa dilihat dengan mencari kedua nilai tertinggi dari
parameter tersebut
Kandidat material :
Material Loss coeficient Toughness Keterangan

Stainless 0,25 0,4 Tidak mudah retak tapi tidak


steel cukup meredam tekanan dari
piston
Al alloys 0,008 0,1 Ketangguhan rata-rata, dengan
kemampuan meredam yang baik
Ti alloy 0,1 0,1 ketangguhan rata-rata
burukkemampuan meredam
buruk
Cast iron 0,1 0,25 cukup ringan dan kuat, rentan
untuk bocor
Material cylinder block

Fungsi : cylinder block adalah struktur dimana silinder piston bergerak, jalur pendinginan
mesin dan sebagai tempat komponen lain yang berkaitan berada. Cylinder block harus
memiliki kekuatan yang tinggi dalam menahan getaran mesin, tidak mudah memuai pada
suhu tinggi dan tidak mudah memuai. Selain itu cylinder block juga harus ringan dan tidak
mudah retak.

Kebutuhan :
Kekuatan yang tinggi dan tetap ringan (strength vs. density)
Ketangguhan terhadap retak (fracture toughness)
Koefisien muai rendah dan konduktivitas suhu tinggi (T-expansion vs T-conductivity)

Pemilihan material :
Kekuatan untuk engine block bisa ditentukan dengan mencari nilai perbandingan tertinggi
pada grafik ashby dengan guideline

.
Sedangkan untuk koefisien muai dan konduktivitas bisa dengan mencari nilai tertinggi untuk
guideline berikut
Kandidat material :
Material Strength vs Thermal conductivity vs Keterangan
density thermal expansion

Cast iron 125 5 Termal ekspansi dan


konduktivitas buruk, agak berat
tapi cukup kuat
Al alloys 100 25 Cukup kuat, ringan, dan
konduktivitas termal baik, tidak
mudah memuai
Mg alloys 250 2 konduktivitas termal sangat
buruk, mudah memuai, tapi
sangat kuat dan ringan
Steels 90 7 berat tapi kuat, mudah memuai
dan konduktivitas termal buruk

Anda mungkin juga menyukai