Anda di halaman 1dari 24

Gunung Merapi Yogyakarta

2010

Kelompok 3
• Sendy Aditia Johan Perdana
21040114120054
• Febrian Riady
21040114120057
• Rianto Josua Roinson Sagala
21040114120058
• Latar Belakang
• Hazard
• Vulnerability
• Risk
• Mitigaton
Letusan Merapi 2010 adalah
rangkaian peristiwa gunung
merapi yang terjadi
di Merapi di Indonesia.
Aktivitas seismik dimulai pada
akhir September 2010, dan
menyebabkan letusan gunung
merapi pada hari Selasa
tanggal 26 Oktober 2010,
mengakibatkan sedikitnya 353
orang tewas
 Awan panas merupakan aliran
suspensi dari batu, kerikil, debu,
pasir dalam satuan massa gas
vulkanik panas yang keluar dari
gunung dan mengalir turun
mengikuti lereng
 Awan panas yang terjadi
mencapai suhu 1000-1100°C
saat keluar kawah dan saat
didaerah permukiman suhu
mencapai 500-600°C
 Dampak dari awan panas
meliputi kerugian material,
kerusakan lingkungan dan
korban jiwa
 Banyak korban jiwa yang
disebabkan oleh awan panas
gunung merapi
Kerugian Material Kerusakan Lingkungan
(rumah) (kerusakan hutan)

Korban jiwa dan luka-


luka
 Abu vulkanik merupakan abu
yang dikeluarkan dari gunung
berapi
 Abu vulkanik mengandung silika,
mineral, dan bebatuan
 Dampak yang abu bagi
kesehatan yang terjadi berupa
gangguan penapasan, gangguan
pengelihatan dan iritasi kulit
 Abu vulkanik juga dapat
menyebabkan kerugian material
 Kerugian material berupa
rusaknya atap rumah, rusaknya
kendaraan, lahan pertaian di
selimuti abu, aktivitas
masyarakat terganggu dan
mengganggu aktivitas
penerbangan.
Atap rumah dan kendaraan yang rusak Lahan pertanian yang rusak

Gangguan penapasan Gangguan pengelihatan Gangguan penerbangan


 Lontaran material terjadi
ketika letusan berlangsung
 Jauh lontaran tergantung
dari energi letusan
 Suhu yang tinggi >200°C
 Berukuran besar (Garis
tengah > 10 cm)
 Dapat membakar, melukai,
dan mematikan makhluk
hidup
 Dampak batu pijar
menyebabkan kerusakan
pada banguan di sekitar
radius lontaran dan dapat
menyebabkan korban jiwa
Merusak infrastruktur jalan Merusak jembatan

Merusak permukiman
Kerentanan Fisik Kerentanan Sosial
a. Luas a. jumlah penduduk
b. Permukiman
b. kepadatan penduduk
c. lahan pertanian &
c. persentase penduduk
perkebunan, lahan
wanita
d. Jumlah infrastruktur
pendidikan & kesehatan d. penduduk usia < 15
tahun
e. panjang jalan.
e. penduduk usia > 65
tahun
f. penyandang cacat
Kerentanan Ekonomi Kerentanan Lingkungan
 biaya bangun infrastruktur • penurunan sumberdaya
 biaya konstruksi jalan, alam
 jumlah produksi dan • degradasi lingkungan
harga jual komoditas di • berkurangnya biodiversity
bidang pertanian. ,
 Resiko sosial
 Resiko ekonomi
 Resiko fisik
 Resiko lingkungan
 Bencana meletusnya
Gunung Merapi di wilayah
provinsi D.I.Yogyakarta dan
provinsi Jawa Tengah
memakan korban jiwa
kurang lebih sebanyak 206
jiwa.
 Sebanyak 384.136 orang
mengungsi dan tersebar di
635 titik pengungsian
 Korban yang dirawat
sebanyak 486 orang,
dirawat di Rumah Sakit di
Boyolali, Magelang, Sleman,
Klaten dan Kota Magelang.
 Kerugian akibat bencana alam
meletusnya Gunung Merapi
mencapai Rp. 4,2 Triliun
 Banyak masyarakat yang
kehilangan mata pencahariannya
seperti lahan pertanian,
perkebunan dan ternak.
 Nilai kerugian terbesar adalah
pada sektor pertanian dengan
nilai kerugian mencapai Rp. 1,326
Triliun atau 43 % dari total
kerugian yang dialami akibat
dampak dari letusan Gunung
Merapi.
 Kerusakan yang terjadi
dari dampak letusan
Gunung Merapi adalah
pada sektor perumahan,
sumber daya air dan
jaringan irigasi.
 Jalur evakuasi rusak parah
 Kerusakan sarana
prasarana permukiman
 Abu vulkanik menyebabkan banyak lahan
pertanian mati
 Abu vulkanik yang berterbangan bebas
diudara akan mengganggu pernapasan
 Banjir lahar dingin yang memiliki tingakt
asam yang tinggi dapat menyebabkan korosi
 Lahar dingin merupakan lava
yang mengalir, bercampur
air atau lumpur yang dingin.
 Lahar dingin membawa
material batuan besar, debu
dan lumpur
 Biasanya lahar dingin
memiliki volume yang besar
sehingga sulit di tampung
dan menyebabkan luapan
 Lahar dingin yang meluap
biasanya dapat berdampak
pada merusak infrastruktur,
merusak permukiman karena
membawa material batuan
yang cukup besar,
Pra Mitigasi Saat Bencana Pasca Bencana

Pemerintah • Pembuatan • Melakukan evakuasi • Rencana


peringatan dini dini kepada pembangunan
• Pemantauan aktivitas masyarakat ke zona posko/barak
dari Gunung Merapi aman pengungsian
• Pemasangan alat • Memberikan • Pemberian bantuan
pendeteksi aktivitas akomodasi berupa makanan dan
Gunung Merapi alat angkut evakuasi kesehatan
(EWS)
• Sosialisasi kepada
masyarakat tentang
mitigasi bencana
• Menyediakan alat
komunikasi yang baik
• Pembuatan peta
daerah rawan
bencana Gunung
Merapi
• Pembuatan rute
evakuasi dan pos-pos
evakuasi awal
• Penyediaan sarana
prasarana terutama
air bersih di tempat
pengungsian
Swasta • Pemasangan alat • Rencana
pendeteksi aktivitas pembangunan
Gunung Merapi (EWS) posko/barak
• Pembuatan rute pengungsian
evakuasi dan pos-pos • Pemberian bantuan
evakuasi awal makanan dan
• Penyediaan sarana kesehatan
prasarana terutama air
bersih di tempat
pengungsian

Masyarakat • Membuat forum • Melarikan diri ke • Mencari lokasi


Merapi tempat evakuasi evakuasi yang aman
• Mengikuti sosialisasi terdekat atau • Membersihkan diri
tanggap bencana atau ketempat yang lebih dari debu vulkanik
mitigasi bencana aman dari jangkauan • Membersihkan rumah
• Memiliki pemahaman gunung meletus jika pemerintah sudah
dan kesadaran • Menggunakan masker mengizinkan untuk
terhadap bencana atau kacamata kembali ke rumah
• Menyediakan alat • Mengenakan pakaian • Bergotong royong
komunikasi yang baik yang dapat melindungi membersihkan
• Wajib latih tubuh dari abu lingkungan jika
vulkanik pemerintah sudah
• Meninggalkan rumah mengizinkan untuk
saat terjadi awan kembali ke
panas dan mencari permukiman
tempat terbuka

Anda mungkin juga menyukai