Anda di halaman 1dari 18

efek kesehatan dari bencana

&
dampak psikososial bencana
Kelompok 8
1) YANDIN P
2) LAUDIYA S
3) SUSI SUCI YATI
4) MEGA PUSPITA
APA YANG DI MAKSUD BENCANA?
DEFINISI BENCANA
 Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana pada bab I : Ketentuan umum,
Pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan /atau faktor non
alam maupun aktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologi.
Jenis Bencana
 Pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang penanggulangan bencana pada bab I
tentang ketentuan umum, Pasal 1 terdapapt 3
macam bencana, yaitu :
1. bencana alam
2. bencana non alam
3. dan bencana sosial.
Efek Kesehatan dari Bencana????
PENGERTIAN Efek Kesehatan dari Bencana

Secara umum, setiap bencana akan mempengaruhi


sistem tubuh manusia. Pada aspek fisik, dapat
berupa badan terasa tegang, cepat lelah, susah
tidur, mudah terkejut, palpitasi, mual, perubahan
nafsu makan, dan kebutuhan seksual menurun
(Toomoko,2009).
MACAM-MACAM EFEK KESEHATAN DARI
BENCANA
 Tornado
Cedera umum yang tidak fatal meliputi patah tulang, trauma tembus,
laserasi, dan luka jaringan lunak lainnya. Laci, kontusi, lecet, tusukan,
dan regangan muskuloskeletal mencakup lebih dari setengah dari total
luka yang terlihat di ruang gawat darurat setempat. Sebagian besar
korban menderita banyak luka dan banyak luka jaringan lunak terjadi di
daerah kulit yang terpapar seperti kepala dan leher.
 Gunung Berapi
Letusan gunung berapi memiliki efek kesehatan yang mengancam
kehidupan saat mereka mengeluarkan ton polutan udara ke atmosfer.
Efek umum dari gas vulkanik beracun seperti karbon dioksida, karbon
monoksida, dan asam sulfat meliputi sindrom distres pernafasan akut,
edema paru, konjungtivitis iritan, nyeri sendi, kelemahan otot, dan
pembengkakan kulit.
LANJUTAN...
 Badai Musim Dingin
Efek langsung dari badai musim dingin yang parah biasanya dirasakan dalam
gangguan pola lalu lintas dan lonjakan parah dalam kecelakaan mobil. Trauma
dari tabrakan lalu lintas dapat bervariasi dari cedera ortopedi, hingga kompromi
vaskular yang parah, hingga mengancam jiwa yang memar ke dada dan perut.
 Kekeringan
Dampak darurat langsung dari kekeringan tidak setara bila dibandingkan dengan
bencana alam seperti tornado atau angin topan. Di daerah yang terkena dampak
kekeringan parah, angka kematian bisa meningkat tajam karena kekurangan gizi
protein (kwashiorkor) atau gizi buruk kalori (marasmus).
 Gempa Bumi
Gempa bumi menyebabkan tingkat kematian yang tinggi karena menghancurkan
luka akibat benda yang jatuh. Cedera ini biasanya menyebabkan kerusakan parah
pada organ internal yang bertepatan dengan perdarahan internal yang parah.
Jika gempa terjadi pada siang hari, lebih umum melihat luka di bagian
ekstremitas dengan laserasi komorbid, perdarahan eksternal hebat, dan luka
bakar termasuk rhabdomyolysis and compartment syndrome.
LANJUTAN...
 KEBAKARAN
Dampak kesehatan terbesar dari kebakaran hutan adalah, pengaruhnya
terhadap kualitas udara di sekitarnya. Asap dan polutan di udara
menurunkan visibilitas, dan paling parah hal itu menyebabkan masalah
pernafasan baru atau memperburuk kondisi yang ada.
 Banjir
Risiko terbesar kematian akibat banjir diduga tenggelam. Di Amerika
Utara, banjir menyebabkan kematian cuaca lebih tahunan daripada
semua bencana alam lainnya, kecuali penyakit panas. Cedera trauma
tumpul tidak jarang terjadi dalam banjir karena jumlah puing-puing yang
mungkin tertangkap di air banjir yang bergerak bersamaan dengan
korban yang tidak menaruh curiga. Luka dalam kasus ini menyerupai
cedera proyektil dan umumnya termasuk fraktur ekstremitas dan torso,
laserasi, dan luka parah.
Dampak Bencana pada Aspek Psikososial
PENGERTIAN
 Psikososial merupakan salah satu istilah yang merujuk
pada perkembangan psikologi manusia dan interaksinya
dengan lingkungan sosial. Hal ini terjadi karena tidak
semua individu mampu berinteraksi atau sepenuhnya
menerima lingkungan sosial dengan baik.
 Definisi lain menyebutkan bahwa aspek psikososial
merupakan aspek hubungan yang dinamis antara dimensi
psikologis/ kejiwaan dan sosial. Penderita luka dan luka
psikologis yang dialami individu memiliki kaitan erat
dengan keadaan sekitar atau kondisi sosial (Iskandar,
Dharmawan & Tim Pulih, 2005).
Menurut keliat, dkk (2005), ada 3 tahapan
reaksi emosi yang dapat terjadi setelah
bencana yaitu :
1. Reaksi individu segera (24 jam) setelah bencana dengan
reaksi yang diperlihatkan : tegang, cemas dan panik,
terpaku, linglung, syok, tidak percaya, gembira/europhia,
tidak terlalu menderita, lelah, bingung, gelisah, menangis
dan menarik diri, merasa bersalah. Reaksi ini termasuk
reaksi normal terhadap situasi yang abnnormal dan
memerlukan upaya pencegahan primer.
2. Minggu pertama sampai minggu ketiga setelah bencana,
reaksi yang di perlihatkan anatara lain : ketakutan,
waspada, sensitif, mudah marah, kesulitan tidur, kwatir,
sangat sedih mengulang kembali (flash back) kejadian.
3.Lebih dari minggu ketiga setelah bencana dengan reaksi
yang di perlihatkan dapat menetap, manisfestasi diri yang di
tampilkan yaitu : kelelahan, merasa panik, kesedihan terus
berlanjut, pesimis dan berpikir tidak realitis, tidak
beraktifitas, isolasi, dan menarik diri, kecemasan yang
dimanifestasikandengan palpitasi, pusing, letih, mual, sakit
kepala, dan lain-lain.
Ciri-ciri masalah psikososial antara lain :
 Cemas, khawatir berlebihan, takut
 Mudah tersinggung
 Sulit konsentrasi
 Bersifat ragu-ragu atau merasa rendah diri
 Merasa kecewa
 Pemarah dan agresif
 Reaksi fisik seperti jantung berdebar, otot tegang, sakit kepala
Menurut Danvers,dkk (2006) dalam penelitiannya
tentang reaksi psikososial pasca bencana tsunami dan
bencana tamil eelam di srilanka menemukan reaksi
psikososial yaitu :

 Pada tahap awal ketakutan akan laut dan mimpi – mimpi buruk
 Tidak percaya pada laut, mereka menjadi takut untuk kembali tinggal
di pesisir pantai
 Timbul perasaan bersalah
 Banyak orang yang mengalami reaksi strees akut atau perasaan
berduka, bingung dan sangat emosional. Reaksi tersebut secara umum
bersifat temporal
 Teori Psikososial dari Erik Erikson (1995, dalam Frisch &
Frisch, 2006), menjelaskan masalah perkembangan
psikosial berbeda dalam delapan tahapan. Setiap tahap
akan terjadi konflik psikososial berdasarkan usia. Peneliti
hanya menjelaskan perkembangan psikososial yang terkait
dengan subyek penelitian yaitu usia 20 tahun keatas.
Kesimpulan
 bahwa semua jenis bencana dapat mengakibatkan efek
kesehatan yang berbeda tergantung seberapa besar
bencana yang terjadi, dan setiap individu akan menujukan
reaksi perubahan psikis dan sosial setelah adanya
bencana, reaksi yang ditunjukkan akan bervariasi
tergantung dari persepsi, dan kestabilan emosi yang
dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai