Anda di halaman 1dari 59

Dr.Eng. Ir.

Didit Hadi Barianto,


M.Sc.Eng.S.T.
Introduction
GEOLOGI SEJARAH
Bagian dari Geologi yang khusus membahas tentang
sejarah bumi
Pembahasan tentang bumi sebagai badan angkasa
sepanjang waktu geologi
a. perkembangan kondisi fisik :
benua, samudra, pegunungan, pergerakannya
b. perkembangan kehidupan
binatang yang sudah punah
binatang yang masih ada
Perkembangan tersebut terekam dalam batuan yang ada
di kulit bumi dalam bentuk :
a. batuan (jenis, macam, posisi)
b. pola / kerangka struktur
c. kandungan fosil
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
SEJARAH ALAM SEMESTA
Alam semesta terbentuk sekitar 13 milyar tahun yang lalu
lewat suatu proses ledakan : THE BIG BANG

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


SEJARAH ALAM SEMESTA

SOLAR NEBULA

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PEMBENTUKAN TATA SURYA
TEORI PEMBENTUKAN BUMI & PLANET LAIN

Awalnya dingin kemudian panas dan kemudian mendingin

1. TEORI PLANETISIMAL DARI CHAMBERLIN & MOULTON : Proto matahari berpa-


pasan dengan bintang lain, sebagian masa matahari yang berupa gas tercabik,
mengeras menjadi partikel kecil yang disebut planetisimal. Sejumlah besar
planetisimal beragregasi membentuk planet.
2. TEORI SOLAR NEBULA DARI WEIZACKER & KUIPER : Modifikasi teori planet-
isimal. Pada sekitar 6 milyar tahun lalu, suatu gumpalan interstellar cloud
(hasil dari suatu ledakan supernova) berputar di ruang angkasa. Gayaberat
mengumpulkan masa pada inti putar. Kompresi ini menghasilkan peningkatan
suhu -> energi panas matahari. Gas yang mengelilingi inti mengalami turbu-
lensi, membentuk solar nebula, mengalami kondensasi jadi planetisimal,
beragregasi jadi proto planet.

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PEMBENTUKAN TATA SURYA
DARI NEBULA MENJADI PLANET
A. Nebula (awan yang tersusun oleh gas dan debu)
menggumpal akibat gayaberat. Penggumpalan
diikuti pemutaran & pemipihan
B. Dipusat akan terbentuk bintang sedang planet
akan terbentuk di pinggir lempengan (C)
D. Hidrogen dan Helium tetap berupa gas sedang
material lain mulai mendingin / mengeras
membentuk planetisimal
E. Suhu yang tinggi mengakibatkan hanya logam/
batu yang mendingin di bagian dalam dari
lempengan, sedang dibagian luar yang lebih
dingin terjadi pembentukan es (F)
G. Hasil pendinginan yang bersifat keras (planet-
isimal) saling bertumbukan akibat gaya berat.
Yang berukuran besar menarik yang kecil
sehingga seluruhnya semakin membesar
H. Di bagian dalam akan terbentuk terrestrial
planet sedang diluar terbentuk planet gas
(Jovian planet) yang berukuran besar (I)
J. Akhirnya terbentuk sistem Tata Surya dengan
Terestrial planet dibagian dalam dan Jovian
planet di luar (K). Sisanya (L) membentuk
asteroid (batu/logam) atau komet (es)
PEMBENTUKAN TATA SURYA
Evolusi tata surya bermula
pada pembentukan planet
akibat penyatuan planetisimal
dan gas
Pola orbit yang semula acak
secara berangsur menjadi
memipih akibat menyatunya
planetisimal yang berjumlah
banyak menjadi planet yang
sedikit jumlahnya
Pola orbit planet terletak sebi-
dang dengan orbit planet lain,
Kecuali orbit komet (es)

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PENDINGINAN BUMI
Planetisimal bumi dan gas
setelah mendingin mem-
bentuk planet bumi, yang
mendingin dari luar kedalam
Pada awal pembekuan ter-
bentuk bagian keras, yang
nantinya membentuk kerak.
Sebagian kerak masih beru-
pa lekukan terisi material
yang leleh
Hujan meteor masih sangat
sering terjadi di bumi mau-
pun di satelitnya yang ber-
nama Bulan
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
AWAL TERBENTUKNYA ATMOSFER

Jumlah dan macam gas yang ada di atmosfer primordial tergantung dari
variasi gas yang dikeluarkan bumi pada fase diferensiasi (outgassing) .
Nitrogen cenderung tinggal di atmosfer, uap air menjadi hujan membentuk
laut,karbondioksida bersenyawa dengan Ca membentuk batugamping.
Hidrogen dan Helium karena ringan cenderung hilang ke ruang angkasa.
OUTGASSING

Gasdan
Gas danuap
uapair
airkeluar
keluarlewat
lewat
Gas danair
sumber uap air keluar
panas (geyser)
gunungapi bawah laut
lewat gunungapi daratan(MOR)

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PERKEMBANGAN ATMOSFER

4,6 BYA 3 BYA 2 BYA 1 BYA


WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
SEJARAH ALAM SEMESTA
0 MYA 0 MYA 0 MYA
Masa Kini
Phanerozoic
Cenozoic
570 MYA
65 MYA

4,600 MYA
Proterozoic Mesozoic
Pembentukan
Bumi

245 MYA

2700 MYA

Paleozoic
Archean

Pembentukan
Alam Semesta 12,000 MYA 4,600 MYA 570 MYA
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
KONSEP TENTANG SEJARAH

Sejarah : Rangkaian peristiwa yang diurutkan berdasar-


kan waktu terjadinya
Komponen Sejarah :
Waktu
Peristiwa
IDEALNYA REALITANYA PEMBACAAN

T6 T6 T6
T5 HILANG
TEREROSI T5
T4
T4 T4
T3 HILANG
TEREROSI T3
T2
T2 T2
T1 T1 T1

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


MASALAH REKONSTRUKSI SEJARAH

APA YANG TERJADI ?


KAPAN, BAGAIMANA URUT-
ANNYA ?

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


WAKTU GEOLOGI

Waktu Geologi : Waktu yang digunakan untuk mengu-


kur lamanya suatu kejadian / proses geologi

Waktu Geologi terhitung dari saat pembentukan bumi


(4,6 milyar tahun yang lalu) hingga saat ini

Macam Waktu Geologi :


Waktu nisbi (waktu relatif)
Waktu mutlak (waktu absolut)

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


Digambar secara
REKAMAN DALAM BATUAN skematis
Batuan sedimen berlapis tersingkap di Diambil bagian
lapangan dalam posisi sudah miring yang urutan
akibat gaya tektonik vertikalnya jelas

Urutan Kolom
Secara mental posisi Stratigrafi Stratigrafi
tersebut dikembalikan
menjadi horisontal WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
MEMBACA SEJARAH DARI KOLOM

IDEALNYA REALITANYA PEMBACAAN

T6 T6 T6
T5 HILANG
TEREROSI T5
T4
T4 T4
T3 HILANG
TEREROSI T3
T2
T2 T2
T1 T1 T1

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


CONTOH KOLOM STRATIGRAFI
Stratigrafi suatu daerah pada
umumnya dinyatakan dengan
menggambarkan urutan macam
batuan (Formasi batuan) yang
ada di daerah tersebut, mulai
dari yang tertua hingga yang
termuda

Urutan macam batuan dinyatakan


dalam bentuk KOLOM STRATIGRAFI

Kolom Stratigrafi harus disusun dan


dibaca / ditafsirkan dengan menggunakan
: HUKUM DASAR STRATIGRAFI

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


HUKUM DASAR STRATIGRAFI

1. HUKUM INITIAL HORIZONTALITY

2. HUKUM SUPERPOSISI

3. HUKUM UNIFORMITARIANISM
4. HUKUM CROSS-CUTTING RELATIONSHIP

5. HUKUM INKLUSI
6. HUKUM BIOTIC SUCCESSION / STRATA IDENTIFIED
BY FOSSIL

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


HUKUM INITIAL HORIZONTALITY
Pada waktu baru terjadi batuan sedimen mempunyai permukaan
yang horisontal. Permukaan horisontal

Perlapisan tebal horisontal berarti KEADAAN MASAKINI


masih sesuai aslinya, belum terangkat
/ terlipat KEADAAN AWAL / ASLINYA
Perlapisan miring, berarti telah
mengalami pengangkatan / perlipatan

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


DAERAH TEKTONIK KUAT

DAERAH YANG SETELAH TERJADI PENGENDAPAN KEMUDIAN MENGA-


LAMI GANGGUAN TEKTONIK YANG SANGAT KUAT, AKAN MENGHASIL-
KAN PERLAPISAN TEGAK ATAU PERLAPISAN DENGAN PERLIUKAN
KUAT ( TIGHT FOLDING )
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
HUKUM SUPERPOSISI
Dalam keadaan tidak terganggu, dalam suatu urutan perlapisan
batuan, lapisan yang terbentuk terdahulu (yang tua)
akan terletak di bawah lapisan yang terbentuk kemu-
dian (yang muda) > Lapisan muda di atas lapisan tua

e
d
c
b
a

?
d e
c d
c
c
b
b
a a
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
HUKUM UNIFORMITARIANISM
DEFINISI ASLI : Geologic processes operating at present are the same
processes that operated in the past (Lyell : Principles of Geology)

THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST


Peristiwa geologi yang terjadi di masa lalu dikontrol oleh
Hukum Alam yang sama dengan proses geologi yang
terjadi masa kini, walau tidak selalu dalam intensitas
yang sama
Pada laut masa kini, koral hanya hidup pada perairan yang
dangkal, jernih dan hangat.
Kalau dalam suatu urutan batuan sedimen dijumpai batu-
gamping koral, maka ditafsirkan bahwa batugamping tersebut
dulu diendapkan pada laut yang dangkal, jernih dan hangat

YANG BERSIFAT UNIFORM ADALAH HUKUM ALAM


YANG MENGONTROLNYA
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
PENERAPAN HUKUM UNIFORMITARIANISM

THE PRESENT THE PAST

THE PRESENT THE PAST

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


HUKUM HUBUNGAN POTONG SILANG
(CROSS-CUTTING RELATIONSHIP)
Apabila suatu tumpukan perlapisan batuan diterobos oleh
batuan beku, maka batuan yang menerobos tadi berumur
lebih muda dari lapisan batuan yang paling muda yang
diterobos

Batuan beku
berumur lebih
muda dari
batulempung

Batulempung adalah batuan


sedimen yang paling muda
yang diterobos oleh batuan
beku

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


BATUAN PENEROBOS (INTRUSI)

INTRUSI

BATUAN YANG
BATUAN YANG
DITEROBOS
DITEROBOS

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


VARIASI DALAM
CROSS-CUTTING RELATIONSHIP
SESAR : Sesar yang memotong sejumlah lapisan batuan ter-
jadi lebih muda dari lapisan batuan termuda yang
terkena sesar
LIPATAN : Lipatan yang melipat sejumlah lapisan batuan
terjadi lebih muda dari lapisan batuan termuda yang
terlipat

Sesar = sesar turun


< Sesar < < Lipatan <
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
HUKUM INKLUSI
Batuan yang menginklusi selalu lebih tua dari batuan yang
diinklusinya
INKLUSI

Inklusi granit pada batu- Inklusi batupasir dalam


Pasir menunjukkan bahwa Granit menunjukkan bahwa
Granit lebih tua dari batu- Batupasir lebih tua dari granit
Pasir

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


HUKUM BIOTIC SUCCESSION
(Abbe Giraud – Soulavie)

Dalam suatu urutan batuan secara vertikal, kandungan


fosilnya mengalami pergantian secara sistematis
Fosil penciri : Fosil Index, penciri lapisan tertentu
Setiap perlapisan dicirikan oleh kandungan
fosilnya yang khas
Suatu perlapisan batuan tertentu dapat dibe-
dakan dari perlapisan yang lain atas dasar ciri
tertentu dari kandungan fosilnya

STRATA IDENTIFIED BY FOSSIL


(William Smith)

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


HUKUM BIOTIC SUCCESSION
x
U08
x
U07 x Fosil indeks :
x
U06 x
x
x fC untuk umur U02
U04 x
x fD untuk umur U02 – U03
x fE untuk umur U07
U03 x fG untuk umur U04
x fI untuk umur U06 – U07
x
U02 x
x
x
x
U01 x

x
x
fA fB fC fD fE fF fG fH fI
MEMBACA SEJARAH DARI KOLOM

KOLOM STRATIGRAFI dimanfaatkan untuk merekonstruksi urutan


Kejadian batuan di suatu daerah, urutan proses yang terjadi dan
Perkembangan lingkungan dimana batuan tersebut terjadi

IDEALNYA REALITANYA PEMBACAAN

T6 T6 T6
T5 HILANG
TEREROSI T5
T4
T4 T4
T3 HILANG
TEREROSI T3
T2
T2 T2
T1 T1 T1
KEGUNAAN KOLOM STRATIGRAFI
KOLOM STRATIGRAFI dimanfaatkan untuk merekonstruksi urutan
Kejadian batuan di suatu daerah, urutan proses yang terjadi dan
Perkembangan lingkungan dimana batuan tersebut terjadi

Deposisi 3

Erosi 2
Intrusi 1

Deposisi 2
Erosi 1

Deposisi 1
REKAMAN STRATIGRAFI SEJARAH PEMBENTUKAN
(STRATIGRAPHIC RECORD) (GENETIC INTERPRETATION)
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
PENETAPAN UMUR ABSOLUT
Setiap mineral yang bersifat radioaktif (parent isotope),
segera setelah terbentuk akan mengalami PELURUHAN,
menuju ke bentuk mineral lain yang tidak radioaktif (daughter
isotope)
Potasium – 40 Argon – 40
Parent / Induk Daughter/ Ubahan
Proses peluruhan bekerja secara terus menerus dalam in-
tensitas yang konstan, dengan mengikuti Waktu Paruh (Half
Life), yaitu waktu yang diperlukan oleh suatu mineral untuk
meluruh hingga menjadi 50 % dari masa semula.
Setiap unsur radioaktif memiliki Waktu Paruh yang khas.
Umur batuan yang mengandung sesuatu mineral radioaktif ditentukan
berdasarkan atas dasar persentase antara isotop induk terhadap isotop
ubahannya dan membandingkannya dengan waktu paruh bagi mineral
radioaktif tersebut
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
ISOTOP YANG SERING DIGUNAKAN
PADA PERTANGGALAN ABSOLUT
KISARAN MATERIAL ATAU
ISOTOP ISOTOP WAKTU PARUH PERTANGGALAN MINERAL YANG DAPAT
INDUK UBAHAN (Tahun) EFEKTIF DIGUNAKAN UNTUK
(Tahun) PERTANGGALAN

Segala sesuatu yang


pernah hidup : kayu,
Carbon 14 Nitrogen 14 5730 + 30 100 – 70.000
tulang, daun, cang-
kang, kain
Muskovit, Biotit,
Argon 40 50.000 –
Kalium 40 1,3 milyar Hornblende, Batuan
Calcium 40 4,6 milyar
volkanik
Uranium 238 Timbal 206 4,5 milyar 10 juta – Zircon, Uraninit,
Thorium 232 Timbal 208 14 milyar 4,6 milyar Pitchblende
Muskovit, Biotit,
10 juta –
Rubidium 87 Strontium 87 47 milyar K-Feldspar, Batuan
4,6 milyar
Beku & Metamorf

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PENETAPAN UMUR ABSOLUT
Suatu batuan mengandung mi-
neral yang mempunyai isotop
U238 sebanyak 64 %
Maka umur batuan tersebut ada-
lah 2.8 + x milyar tahun

64.0
Half Life 4.5 mth

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


SEJARAH ALAM SEMESTA
0 MYA 0 MYA 0 MYA
Masa Kini
Phanerozoic
Cenozoic
Cambrian
570 MYA
65 MYA

4,600 MYA
Proterozoic Mesozoic
Pembentukan

PRE CAMBRIAN
Bumi

245 MYA

2700 MYA

Paleozoic
Archean

Pembentukan Cambrian
Alam Semesta 12,000 MYA 4,600 MYA 570 MYA
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
PERKEMBANGAN POSISI BENUA
SEPANJANG WAKTU
0 MYA

Cenozoic

65 MYA

Mesozoic

245 MYA

Paleozoic

570 MYA

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PERKEMBANGAN ORGANISME
SEPANJANG WAKTU
0 MYA
Cenozoic
65 MYA

Mesozoic

245 MYA

Paleozoic

570 MYA

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA PALEOZOIC
MESOZOIC
245
PERMIAN
286
CARBONIFEROUS
360
DEVONIAN
408
SILURIAN
438
ORDOVICIAN
505
CAMBRIAN
570
PRE CAMBRIAN (PROTEROZOIK & ARCHEAN)
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
ERA PALEOZOIC
Samudera Tethys

245 Terbentuk
PERMIAN benua
286 Pangaea
CARBONIFEROUS
360
DEVONIAN
408
SILURIAN
438
ORDOVICIAN
505
CAMBRIAN
570

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA PALEOZOIC

245
PERMIAN

Organisme Darat
286 Fusulina
CARBONIFEROUS

Organisme Laut
360
DEVONIAN
408 Ikan

SILURIAN
438
ORDOVICIAN
505
CAMBRIAN Trilobita
570 Muncul organisme ber-
cangkang keras

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


FAUNA SERPIH BURGESS (CAMBRIAN)

FOSILNYA

HASIL
REKONSTRUKSINYA

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA PALEOZOIC

245
PERMIAN

Organisme Darat
286 Fusulina
CARBONIFEROUS

Organisme Laut
360
DEVONIAN
408 Ikan

SILURIAN
438
ORDOVICIAN
505
CAMBRIAN Trilobita
570 Muncul organisme ber-
cangkang keras

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA MESOZOIC
CENOZOIC
65
CRETACEOUS
144
JURASSIC
213
TRIASSIC
245
PALEOZOIC
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
ERA MESOZOIC

65
CRETACEOUS
144
JURASSIC
213
TRIASSIC
245

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA MESOZOIC

65 Mass extinction

CRETACEOUS
144
JURASSIC
213
Archeopteryx
TRIASSIC
245

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


MALAPETAKA METEOR (CRETACEOUS)

T
K

Lapisan lempung dengan


kadar Iridium yang tinggi
di Gubbio (Italia)

Chicxulub
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
MALAPETAKA METEOR (CRETACEOUS)

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA CENOZOIC
0
HOLOCENE
0.01
PLEISTOCENE
2
PLIOCENE
5.1
MIOCENE
24.6
OLIGOCENE
38
EOCENE
54.9
PALEOCENE
65

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA CENOZOIC
0
HOLOCENE
0.01
PLEISTOCENE
2
PLIOCENE
5.1
MIOCENE
24.6
OLIGOCENE
38
EOCENE
54.9
PALEOCENE
65

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ERA CENOZOIC
0
HOLOCENE

Hominids
0.01
PLEISTOCENE
Arus Circum Polar
Glasiasi
2
PLIOCENE
5.1
MIOCENE
24.6
OLIGOCENE
Bukit Barisan
Orogenesis

38
Himalaya,
Alpen,

EOCENE
54.9
PALEOCENE
65

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PERKEMBANGAN KERANGKA TEKTONIK

Pemekaran - Penunjaman Pemekaran – Penunjaman


Penunjaman - Tumbukan
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
PERKEMBANGAN ARUS CIRCUM POLAR

Antartika terkena
arus hangat dari
equator, es tidak
terbentuk

Waktu Amerika Sela-


tan menjauh dari An-
tartika, arus circum
polar yang terbentuk
menyekat Antartika,
sehingga arus hangat
tidak sampai. Es mulai
terbentuk
WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009
ZAMAN ES (GLASIASI) PLEISTOSEN

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


ZAMAN ES (GLASIASI) PLEISTOSEN

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PERKEMBANGAN HOMINID

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


PERKEMBANGAN HOMINID PRA Homo sapiens

Australopithecus sp. Homo erectus

Homo neanderthalensis Homo Cro Magnone

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009


SEKIAN
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIAN YANG DIBERIKAN

SEMOGA SUKSES
PADA OLIMPIADE YANG AKAN DATANG

WR/2009/PRINSIP STRATIGRAFI – GEOLOGI SEJARAH/IESO 2009

Anda mungkin juga menyukai