Anda di halaman 1dari 91

MENGAPA STUDI

MATEMATIKA
PERTEMUAN 1

LENNI LUKITASARI, SE., MM.


MANFAAT BELAJAR MATEMATIKA,
DIANTARANYA :
• Belajar matematika dapat memecahkan suatu permasalahan
• Belajar matematika dapat membantu untuk berdagang
• Belajar matematika dapat menjadi dasar pokok ilmu
• Belajar matematika dapat membuat kita lebih teliti, cermat dan tidak ceroboh
• Belajar matematika dapat melatih cara berpikir (Pola Pikir Sistematis)
• Logika Berpikir Lebih Berkembang
• Terlatih Berhitung
• Belajar matematika dapat melatih kesabaran
• Mampu Menarik Kesimpulan Secara Deduktif
• Menjadi Teliti, Cermat, dan Sabar
WE USE MATH
ANIMATOR

Seorang animator harus memiliki pemahaman yang cukup terhadap


beberapa bidang matematika terapan. Hal ini memungkinkan untuk
menemukan sesuatu yang tidak diketahui dari sebuah set persamaan
sederhana, dan bekerja di luar aspek geometri ketika berurusan dengan benda-
benda yang bergerak dan berubah.
Seorang animator menggunakan aljabar linear untuk menunjukkan cara
bagaimana sebuah objek itu diputar dan digeser, dibesarkan dan dikecilkan,
dan sebagainya. Pengetahuan matematika lainnya yang dibutuhkan adalah
aljabar, trigonometri, kalkulus, dan geometri.
ARSITEK
Matematika digunakan oleh arsitek untuk mengekspresikan gambaran desain
pada gambar cetak sehingga dapat digunakan oleh pekerja konstruksi untuk
mewujudkannya dalam bentuk bangunan nyata. Matematika diperlukan oleh
para arsitek untuk menganalis dan menghitung masalah struktural dalam rangka
merancang sebuah solusi yang menjamin bahwa strukstur akan tetap berdiri dan
stabil.
Bidang matematika yang dibutuhkan diantaranya adalah aljabar, trigonometri,
kalkulus, statistika dan probabilitas, juga program linear.
ASTRONOT DAN DESAINER
PESAWAT

• Ketika astronot terbang ke luar angkasa untuk melakukan misi, hal ini dimungkinkan karena perhitungan
matematis yang tepat dan akurat. Dimulai dengan perhitungan bagaimana agar pesawat bisa
meninggalkan atmosfer bumi, hingga bagaimana astronot mengendalikan pesawat.
• Para desainer pesawat juga menggunakan matematika untuk menghitung jarak, kecepatan, kekuatan,
termasuk perhitungan untuk keselamatan para astronot sendiri ketika membuat ruang ‘faring’ pesawat.
Matematika yang dibutuhkan oleh para astronot diantaranya aljabar, trigonometri, kalkulus, persamaan
diferensial, dan aljabar linear.
Analis Forensik

• Seorang analis forensik melakukan analisa pola darah dalam rangka untuk menceritakan kisah atau
kronologis kejahatan. Dapat diungkapkan, bahwa ternyata lokasi dimana darah ditemukan, dan bentuk
struktur darah pada pendaratan di tempat kejadian, keduanya bisa mengungkapkan arah kemana darah
bergerak dan seberapa besar kekuatan yang dibutuhkan untuk melukai korban.
• Para analis forensik menggunakan matematika misalnya untuk mengetahui lokasi korban ketika darah
ditumpahkan, dan bahkan jenis senjata atau dampak yang bisa mencederai korban. Kadang-kadang
darah dari senjata (barang bukti) juga bisa digunakan untuk mengungkapkan mentalitas korban.
• Bidang matematika yang dibutuhkan diantaranya adalah aljabar, trigonometri, geometri, kalkkulus, dan
statistika.
Analis Riset Pasar
• Para analis riset pasar menggunakan matematika di setiap pekerjaannya. Misalnya digambarkan dalam
berbagai aktivitas mereka berikut,
• Menganalisa data statistika penjualan produk lama untuk prediksi penjualan produk di masa-masa
mendatang
• Mengumpulkan data para kompetitor, menganalisa harga, penjualan, juga metode distribusi dan
pemasaran
• Memikirkan metode dan prosedur pengumpulan data
• Mengevaluasi produk dan membuat rekomendasi kepada perusahaan dan klien sehingga pengambilan
keputusan bisa dibuat untuk hasil yang lebih baik
• Kemampuan perhitungan kuantitatif sangat dibutuhkan oleh seorang analis riset pasar. Oleh sebab itu,
kemampuan di bidang matematika, statistika, teori sampling, desain survey, dan ilmu komputer akan
sangat membantu. Bidang matematika yang perlu dikuasai diantaranya aljabar, geometri, kalkulus,
ekonometri, dan statistika.
BIOLOGIST

• Biologist adalah ilmuwan yang mempelajari mengenai seluk beluk makhluk hidup dan menyelidiki
hubungannya dengan lingkungan sekitar.
• Para ahli biologi menggunakan matematika, misalnya ketika mereka membuat plot grafik untuk sebuah
kasus. Untuk membantunya memahami berbagai persamaan, menjalankan tes “trial and errors”-nya
ketika sedang melakukan sebuah riset terhadap sebuah sampel untuk mengembangkan sebuah
algoritma. Ahli biologi juga menggunakan berbagai perangkat lunak dimana matematika menjadi dasar
pengoperasiannya.
• Bidang matematika yang dibutuhkan oleh para ahli biologi diantaranya adalah aljabar, geometri,
trigonometri, kalkulus, dan statistika.
EKONOM

• Para ekonom dapat melakukan penelitian, mengumpulkan dan menganalisa data, memantau tren
ekonomi, dan mengembangkan prakiraan. Mereka melakukan penelitian dalam berbagai bidang seperti
biaya energi, inflasi, suku bunga, nilai tukar, pajak, tingkat pengangguran, dan sebagainya.
• aktivitas-aktivitas matematis yang biasa dilakukan para ekonom dapat dilihat diantaranya pada kegiatan,
• Menggunakan model-model matematika untuk lebih memahami isu-isu seperti sifat dan panjang siklus
bisnis, dampak inflasi, atau efek kenaikan BBM pada kemiskinan dan pengangguran
• Mengembangkan metode dan prosedur pengumpulan data
• Menerapkan pengetahuannya untuk memberikan masukan kepada pemerintah atau pelaku bisnis dan
organisasi
GEOLOG

• Geolog (ahli geologi) adalah ilmuwan yang mempelajari tentang materi padat dan cair yang membentuk
bumi dan bagian terluar planet.
• Matematika menjadi salah satu ilmu yang sangat diperlukan dalam studi geologi. Matematika geologi
dapat menjadi bantuan yang penting dalam merumuskan model dan teori-teori ilmiah untuk meneliti
berbagai fenomena geologi yang berbeda. Bidang matematika yang dibutuhkan para geolog
diaantaranya adalah aljabar, geometri, trigonometri, kalkulus, persamaan diferensial, aljabar linear, dan
statistika.
KOMPUTER SAINTIS
• Area ilmu komputer meliputi teori-teori kompleks dari desain hardware hingga desain bahasa
pemmrograman. Beberapa peneliti di bidang ilmu komputer bekerja pada beberapa proyek seperti
pengembangan dan memajukan penggunaan virtual reality, memperluas interaksi manusia-komputer,
hingga mendesain robot.
• Ilmuwan komputer menggunakan matematika mencakup berbagai materi topik algoritma teoritis
(serangkaian langkah yang dipahami seseorang atau sesuatu dalam rangka menyelesaikan tugas dalam
urutan langkah tertentu), dan perhitungan sistem komputasi implementasi dalam perangkat lunak dan
perangkat keras.
• Bidang matematika yang dibutuhkan oleh seorang ilmuwan komputer diantaranya adalah aljabar,
trigonometri, kalkulus, aljabar linear, persamaan diferensial, analisis teori, aljabar abstrak, teori graph,
metode numerik, dan kombinatorik.
APLIKASI MATEMATIKA DALAM
PRAKTIKUM FARMASI

• 1. Menentukan takaran obat


• 2. Menghitung Dosis Maksimal (DM)
• 3. Membuat larutan obat
RUANG LINGKUP
1. Pendahuluan
2. Aritmetika
3. Bilangan Riil
4. Fungsi dan relasi
5. Persamaan Linier
6. Persamaan Kuadrat
7. Turunan/Diferensial
Barisan dan Deret

Lenni Lukitasari, S.E, M.M.


A. Barisan Aritmetika
 Definisi
Barisan aritmetika adalah suatu barisan
bilangan yang selisih setiap dua suku
berturutan selalu merupakan bilangan tetap
(konstan).

 Bilangan yang tetap tersebut disebut beda dan


dilambangkan dengan b.
 Perhatikan juga barisan-barisan bilangan
berikut ini.
a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
b. 2, 8, 14, 20, ... Barisan
Aritmetika
c. 30, 25, 20, 15, ...
Contoh :
a. 1, 4, 7, 10, 13, ...
+3 +3 +3 +3

Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari


suku sebelumnya ditambah 3. Dapat dikatakan
bahwa beda sukunya 3 atau b =3.
b. 2, 8, 14, 20, ...
+6 +6 +6
Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari
suku sebelumnya ditambah 6. Dapat dikatakan
bahwa beda sukunya 6 atau b = 6.
c. 30, 25, 20, 15, ...
–5 –5 –5
Pada barisan ini, suku berikutnya diperoleh dari
suku sebelumnya ditambah –5. Dapat dikatakan
bahwa beda sukunya –5 atau b = –5.
Secara umum dapat dikatakan sebagai berikut.

Jika Un adalah suku ke-n dari suatu barisan


aritmetika maka berlaku b = Un – Un – 1.

Rumus umum suku ke-n barisan aritmetika dengan


suku pertama (U 1) dilambangkan dengan a dan beda
dengan b dapat ditentukan seperti berikut.
U1 = a
U2 = U1 + b = a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
.
.
.
Un = Un-1 + b = a + (n – 1)b
Jadi,rumus suku ke-n dari barisan aritmetika adalah
Keterangan: Un = suku ke-n
a = suku pertama
Un = a + (n – 1)b
b = beda
n = banyak suku
Contoh 1 :
Tentukan suku ke-8 dan ke-20 dari barisan –3, 2, 7,
12, ....
Jawab:
–3, 2, 7, 12, …
Suku pertama adalah a = –3 dan
bedanya b = 2 – (–3) = 5.
Dengan menyubstitusikan a dan b, diperoleh :
Un = –3 + (n – 1)5.
Suku ke-8 : U8 = –3 + (8 – 1)5 = 32.
Suku ke-20 : U20 = –3 + (20 – 1)5 = 92.
Contoh 2 :
Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, ..., 40.
Tentukan banyak suku barisan tersebut.
Jawab:
Diketahui barisan aritmetika –2, 1, 4, 7, ..., 40.
Dari barisan tersebut, diperoleh a = –2, b = 1 – (–2)
= 3,dan
Un = 40.
Rumus suku ke-n adalah Un = a + (n – 1)b sehingga;
40 = –2 + (n – 1)3
40 = 3n – 5
3n = 45
Karena 3n = 45, diperoleh n = 15.
Jadi, banyaknya suku dari barisan di atas adalah 15.
B. Deret Aritmetika
 Definisi
Misalkan U1, U2, U3, ..., Un merupakan suku-
suku dari suatu barisan aritmetika. Dn = U1 +
U2 + U3 + ... + Undisebut deret aritmetika,
dengan Un = a + (n – 1)b.

 Deret aritmetika adalah jumlah n suku pertama


barisan aritmetika. Jumlah n suku pertama dari
suatu barisan bilangan dinotasikan D .
Dengan demikian, Dn = U1 + U2 + U3 + ... + Un .
Untuk memahami langkah-langkah menentukan rumus
Dn , perhatikan contoh berikut :
Contoh 1 :
Diketahui suatu barisan aritmetika 2, 5, 8, 11, 14.
Tentukan jumlah kelima suku barisan tersebut.
Jawab:
Jumlah kelima suku 2, 5, 8, 11, 14 dapat
dituliskansebagai berikut.
D5 = 2 + 5 + 8 + 11 + 14
D5 = 14 + 11 + 8 + 5 + 2

2D5 = 16 + 16 + 16 + 16 + 16
2D5 = 5 x 16
5  16
D5 = D5 = 40
2
Jadi, jumlah kelima suku barisan tersebut adalah 40.
Menentukan rumus umum untuk D sebagai berikut.
Diketahui rumus umum suku ke-n dari barisan
aritmetika adalah
Dn = U1 + U2 + U3 + …+Un-2 + Un-1 + Un.
Dapat dinyatakan bahwa besar setiap suku
adalah b kurang dari suku berikutnya.
Un-1 = Un – b
Un-2 = Un-1 – b = Un – 2b
Un-3 = Un-2 – b = Un – 3b
Demikian seterusnya sehingga Dn dapat
dituliskan
Dn= a + (a + b ) + (a + 2b ) + …+ (Un-2b) + (Un-b) + Un…(1)
Persamaan 1 dapat ditulis dengan urutan terbalik sebagai
berikut:
Dn= Un+ (Un – b)+(Un – 2b)+ ... +(a+2b)+(a+b)+a …(2)
Jumlahkan Persamaan (1) dan (2) didapatkan
Dn= a + (a + b ) + (a + 2b ) + …+ (Un-2b) + (Un-b) + Un
Dn= Un+ (Un – b)+(Un – 2b)+ ... +(a+2b)+(a+b)+a

2Dn = (a + Un ) + (a + Un )+ (a + Un) + ... + (a + Un)

n suku
Dengan demikian, 2Dn = n(a + Un )
Dn = (1/2) n(a + Un )
Dn = (1/2) n(a + (a + (n – 1)b))
Dn = (1/2) n(2a + (n – 1)b)
Jadi, rumus umum jumlah n suku pertama deret
aritmetika adalah

Dn = (1/2) n(a + Un )
Dn = (1/2) n(2a + (n – 1)b)

Keterangan:
Dn = jumlah n suku pertama
a = suku pertama
b = beda
Un = suku ke-n
n = banyak suku
Contoh 2:
Carilah jumlah 100 suku pertama dari deret 2 + 4 + 6 +
8 +....
Jawab:
Diketahui bahwa a = 2, b = 4 – 2 = 2, dan n = 100.

1
D100 = x 100 {2(2) + (100 – 1)2}
2
= 50 {4 + 198}
= 50 (202)
= 10.100
Jadi, jumlah 100 suku pertama dari deret tersebut
adalah 10.100.
Contoh 3:
Hitunglah jumlah semua bilangan asli kelipatan 3 yang
kurang dari 100.
Jawab:
Bilangan asli kelipatan 3 yang kurang dari 100 adalah
3, 6, 9, 12, ..., 99 sehingga diperoleh
a = 3, b = 3, dan Un = 99.
Terlebih dahulu kita cari n sebagai berikut ;
Un = a + (n – 1)b
99 = 3 + (n – 1)3
3n = 99
n = 33
Jumlah dari deret tersebut adalah
Dn =1 n (a + U )
n
2
D33 =1 x 33(3 + 99)
2
= 1.683
Jadi, jumlah bilangan asli kelipatan 3 yang kurang
dari 100 adalah 1.683
Soal – soal
1. Carilah suku ke – 20 dari barisan aritmatika, 3, 8, 13, 18,

2. Carilah suku ke – 27 pada setiap barisan aritmatika berikut
ini :
a. 3, 7, 11, … b. 15, 13, 11, 9, …
c. -8, -4, 0, 4, … d. -6, -1, 4, 9, …
3. Suku ke -3 dan suku ke -16 dari barisan aritmatika adalah
13 dan 78. Tentukanlah suku pertama dan bedanya.
Berapakah Un dan Dn
4. Terdapat 60 suku dalam barisan aritmatika yang mana suku
pertama adalah 9 dan suku terakhir adalah 27. Tentukan Un
dan Dn
5. Carilah jumlah dari
a. 40 bilangan bulat positif ganjil yang pertama
b. 25 bilangan bulat positif genap yang pertama
c. 60 bilangan bulat positif yang pertama

Sistem bilangan

N:
1,2,3,….
Z:
…,-2,-1,0,1,2,..
N : bilangan Q:
asli a
q  , a, b  Z , b  0
b
Z : bilangan bulat
R  Q  Irasional
Q : bilangan rasional
Contoh Bil Irasional
R : bilangan real
2 , 3, 
Bilangan Real
• Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan
yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan
rasional dan himpunan bilangan irasional

• Himpunan bilangan rasional, Q = {x|x = p , p dan q


Z, dengan q 0} q

contoh : 1 4 57
, ,
3 9 1
• Himpunan-himpunan berikut ada didalam himpunan
bilangan rasional :
* Himpunan bilangan asli, N = {1,2,3,….}
* Himpunan bilangan bulat, Z = {…-2,-1,0,1,2,……}
– Himpunan bilangan irasional,
iR = {x|x tidak dapat dinyatakan dalam bentuk p }
contoh : , e, log 5, 2 q
– Teorema :
“Jumlah bilangan rasional dan irrasional adalah irrasional”
– Representasi desimal bilangan rasional adalah berakhir
atau berulang dengan pola yang sama :
contohnya : 3/8 = 0.375, atau 0.3750000000….
13/11 =1.1818181818…
– Setiap bilangan rasional dapat ditulis sebagai desimal
berulang dan sebaliknya
contoh : x = 0.136136136….
y = 0.271271271…..
Buktikan x dan y merepresentasikan bilangan rasional
– Representasi bilangan irrasional tidak berulang dan
sebaliknya, contoh : 0.101001000100001….
Garis bilangan

Setiap bilangan real berkorespondensi dengan satu dan hanya


satu titik pada sebuah garis bilangan, yang disebut garis bilangan
real.

3
5
-4 2 -1 0 2 1 2 5
Sistem bilangan real

• Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan


sifat-sifat bilangan disebut sistem bilangan
real.

• Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi :


* Sifat-sifat aljabar
* Sifat-sifat urutan
* Sifat-sifat kelengkapan
*Sifat-sifat aljabar bilangan real

Sifat – sifat aljabar menyatakan bahwa 2 bilangan real dapat


ditambahkan, dikurangkan, dikalikan, dibagi (kecuali dengan 0)
untuk memperoleh bilangan real yang baru.

contoh:
2 + 5⅛ = 7⅛
5-0,4 = 4,6
4 x ¾= 1
3:4=¾
*Sifat-sifat urutan bilangan real

• Bilangan real a disebut bilangan positif, jika a


nilainya lebih besar dari 0, ditulis a > 0.
contoh : 5 adalah bilangan positif, karena 5 >
0

• Bilangan real a lebih kecil dari b, ditulis a < b,


jika b – a positif
contoh : 2 < 5 karena 5 – 2 = 3 > 0
Sifat–sifat bilangan real

Sifat-sifat urutan :
 Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku salah satu dari
x < y atau x > y atau x = y
 Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z
 Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz, sedangkan bila z
bilangan negatif, maka xz > yz
Untuk setiap bilangan real a, b dan c berlaku sifat
urutan berikut:

• a < ba+c<b+c
• a < ba-c<b–c
• a < b, c > 0  ac < bc
• a < b, c < 0  ac > bc
• a > 0  1 0
a
1 1
• Jika a dan b bertanda sama maka a  b  
b a
*Sifat kelengkapan bilangan real

Sifat kelengkapan dari himpunan bilangan real secara


garis besar menyatakan bahwa terdapat cukup banyak
bilangan – bilangan real untuk mengisi garis bilangan
real secara lengkap sehingga tidak ada setitikpun celah
diantaranya

Contoh :
Nyatakanlah apakah masing-masing yang berikut benar
atau salah!
a. -2 < -5
6 34
b. 
7 39
Interval bilangan real

Interval adalah suatu himpunan bagian dari garis


bilangan real yang mengandung paling sedikit 2
bilangan real yang berbeda dan semua bilangan real
yang terletak diantara keduanya.

Untuk setiap x, a, b, c  R,

1. [a, b] = {x | a ≤ x ≤ b} disebut interval tutup


2. [a, b) = {x | a ≤ x < b} disebut interval setengah tertutup
atau terbuka
3. (a, b] = {x | a < x ≤ b} disebut interval setengah terbuka
atau tertutup
4. (a, b) = {x | a < x < b} disebut interval terbuka
Interval – interval tak hingga

• (–∞, b] = {x | x ≤ b}
• (–∞, b) = {x | x < b}
• (a, ∞] = {x | x ≥ a}
• (a, ∞) = {x | x > a}
• (–∞, ∞] = {x | x  R}
Ketidaksamaan
• Menyelesaikan ketidaksamaan dalam x berarti
mencari interval atau interval-interval dari bilangan
yang memenuhi ketidaksamaan tersebut.
• Cara menyelesaikan ketidaksamaan :
1. tambahkan kedua sisi dengan bilangan yang sama
2. kalikan kedua sisi dengan bilangan positif
3. kalikan kedua sisi dengan bilangan negatif, tapi
tanda ketidaksaman berubah
Contoh:
Selesaikan ketidaksamaan berikut dan gambarkanlah
kumpulan solusinya pada garis bilangan real!
a. 5x – 3 ≤ 7 - 3x
x2
b. 2
x4
c. (x – 1)2 ≤ 4
Nilai Mutlak
 x , x0
• Definisi nilai mutlak : x 
 x, x0

• Jadi |x|≥ 0 untuk setiap bilangan real x dan


|x| = 0 jika dan hanya jika x = 0.

• |x| dapat juga didefinisikan sebagai: x  x2

• Secara Geometri:
|x| menyatakan jarak dari x ke titik asal.
|x – y| = jarak diantara x dan y
Sifat nilai mutlak
• |-a| = |a|
• |ab| = |a||b|
a a
 
b b
• |a + b| ≤ |a| + |b|
• |x|2 = x2
• |x| < a jika dan hanya jika - a < x < a
• |x| > a jika dan hanya jika x > a atau x < -a
• |x| < |y| jika dan hanya jika x2 < y2
CONTOH 1
Tentukan himpunan penyelesaiannya : –5|x – 7| + 2 = –13

Maka himpunan penyelesaiannya adalah {4, 10}


CONTOH 2
Tentukan penyelesaian dari persamaan: |–2x| + 5 = 13.

Diperoleh penyelesaian dari persamaan tersebut adalah x = –4 atau x = 4.


Fungsi, Persamaan Fungsi Linear dan Fungsi Kuadrat
RELASI DAN FUNGSI
Ada 3 cara dalam menyatakan suatu relasi :
1.Diagram panah
2.Himpunan pasangan berurutan
3.Diagram Cartesius

Contoh:

Diketahui himpunan A = {1,2,3,4,5} dan himpunan B = {becak, mobil, sepeda,


motor,bemo}. Relasi yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B
adalah “banyak roda dari”. Tunjukkan relasi tersebut dengan:
a.Diagram panah
b.Himpunan pasangan berurutan
c.Diagram Cartesius
RELASI DAN FUNGSI
Jawab: c. Diagram Cartesius
a. Diagram panah
Y
“banyak roda dari”

1. . becak becak •
2.
. mobil mobil •
3.
. motor motor •
4. sepeda
. sepeda •
5.
. bemo bemo •

A O 1 2 3 4 X
B

b. Himpunan pasangan berurutan = {(2, sepeda), (2, motor), (3, becak)


(3, bemo), (4, mobil )}
RELASI DAN FUNGSI

Pengertian Fungsi :
Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi
yang memasangkan setiap elemen dari A secara tunggal , dengan
elemen pada B

. .
.
. .
. .
. .
.
.

A B
f
RELASI DAN FUNGSI
Beberapa cara penyajian fungsi :

 Dengan diagram panah


 f : D  K. Lambang fungsi tidak harus f. Misalnya,
un = n2 + 2n atau u(n) = n2 + 2n
 Dengan diagram Kartesius
 Himpunan pasangan berurutan
 Dalam bentuk tabel
RELASI DAN FUNGSI
Contoh : grafik fungsi

Gambarlah grafik sebuah fungsi : f: x  f(x) = x2


dengan Df = {–2, –1, 0, 1, 2}, Rf = {0, 1, 4}.
Y
(–2,4) (2,4)  4 disebut bayangan (peta) dari 2 dan
juga dari –2.
 – 2 dan 2 disebut prapeta dari 4, dan
dilambangkan f–1(4) = 2 atau – 2.
 Grafik Kartesius merupakan grafik
fungsi y=f(x) hanya apabila setiap garis
(–1,1) (1,1) sejajar sumbu- Y yang memotong grafik
hanya memotong di tepat satu titik saja.

O (0,0) X
RELASI DAN FUNGSI

Beberapa Fungsi Khusus

 1). Fungsi Konstan


 2). Fungsi Identitas
 3). Fungsi Modulus
 4). Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Fungsi genap jika f(x) = f(x), dan
Fungsi ganjil jika f(x) = f(x)
 5). Fungsi Tangga dan Fungsi Nilai Bulat Terbesar
[[ x ] = {b | b  x < b + 1, b bilangan bulat, xR}
Misal, jika 2  x < 1 maka [[x] = 2
 6). Fungsi Linear
 7). Fungsi Kuadrat
 8). Fungsi Turunan
RELASI DAN FUNGSI

Jenis Fungsi

1. Injektif ( Satu-satu)
Fungsi f:AB adalah fungsi injektif apabila setiap dua elemen
yang berlainan di A akan dipetakan pada dua elemen yang
berbeda di B. Misalnya Fungsi f(x) = 2x adalah fungsi satu-satu dan
f(x) = x2 bukan suatu fungsi satu-satu sebab f(-2) = f(2).

2. Surjektif (Onto)
Fungsi f: AB maka apabila f(A)  B dikenal fungsi into.
Jika f(A) = B maka f adalah suatu fungsi surjektif.
Fungsi f(x) = x2 bukan fungsi yang onto
3. Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
Apabila f: A B merupakan fungsi injektif dan surjektif maka
“f adalah fungsi yang bijektif”
FUNGSI LINEAR

1.Bentuk Umum Fungsi Linear


Fungsi ini memetakan setiap x  R kesuatu bentuk ax + b dengan
a ≠ 0, a dan b konstanta.
Grafiknya berbentuk garis lurus yang disebut grafik fungsi linear dengan
Persamaan y = mx + c, m disebut gradien dan c konstanta

2. Grafik Fungsi Linear


Cara menggambar grafik fungsi linear ada 2 :
1. Dengan tabel
2. Dengan menentukan titik- titik potong dengan sumbu x dan sumbu y
FUNGSI LINEAR

Contoh :
Suatu fungsi linear ditentukan oleh y = 4x – 2 dengan daerah asal
{x \-1  x 2, x  R}.
a. Buat tabel titik-titik yangmemenuhi persamaan diatas .
b. Gambarlah titik-titik tersebut dalam diagram Cartesius.
c. Tentukan titik potong grafik dengan sumbu X dan sumbu Y.
Jawab
a. Ambil sembarang titik pada domain

X -1 0 1 2
Y = 4x-2 -6 -2 2 6

Jadi, grafik fungsi melalui titik-titik (-1,-6), (0,-2), (1,2), (2,6)


FUNGSI LINEAR

b. Y c. Titik potong dengan sumbu x ( y= 0 )


y = 4x – 2

6 •
 0 = 4x - 2
 2 = 4x
x= 1
2

2 • Jadi titik potong dengan sumbu X adalah ( ½,0)

1 2 X
-2 -1 O Titik potong dengan sumbu Y ( x = 0 )
y = 4x – 2
• -2  y = 4(0) – 2
 y = -2

Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah (0,-2)


• -6
FUNGSI LINEAR

3. Gradien Persamaan Garis Lurus


Cara menentukan gradien :
(i). Persamaan bentuk y = mx+c, gradiennya adalah m.
a
(ii). Persamaan bentuk ax+by+c=0 atau ax+by=-c adalah m=
b
(iii). Persamaan garis lurus melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2), gradiennya
y2  y1
adalah m =
x2  x1

Contoh :
1. Tentukan gradien persamaan garis berikut
a. y = 3x – 4
b. 2x – 5y = 7
2. Tentukan gradien garis yang melalui pasangan titik (-2,3) dan (1,6)
FUNGSI LINEAR

Jawab :
1a. Y = 3x – 4
gradien = m = 3
b. 2x - 5y = 7, a = 2 dan b = - 5
a 2
m = b = - 5
2. m = y2  y1
x2  x1
63
=
1  ( 2 )

63
=
1 2

= 1
FUNGSI LINEAR

4. Menentukan Persamaan Garis Lurus


 Persamaan garis melalui sebuah titik (x1,y1) dan gradien m
adalah y – y1 = m ( x – x1 )
 Persamaan garis melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2) adalah
y  y1 x  x1
y2  y1 = x2  x1

Contoh 1 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik ( -2, 1 ) dan gradien -2

Jawab :
y – y1 = m ( x – x1 )
y – 1 = -2 ( x – (-2))
y - 1 = -2x – 4
y = -2x - 3
FUNGSI LINEAR

Contoh 2 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(-2, 3) dan Q(1,4)
Jawab :
y  y1 x  x1
= x2  x1
y2  y1

y 3 x2
 =
43 1 2

y 3 x2
 =
1 3

 3(y – 3) = 1(x + 2)
 3y – 9 = x + 2
 3y - x – 11 = 0
FUNGSI LINEAR

5. Kedudukan dua garis lurus


 Dua garis saling berpotongan jika m1 ≠ m2
 Dua garis saling sejajar jika m1 = m2
1
 Dua garis saling tegak lurus jika m1. m2 = -1 atau m1 = - m2

Contoh :
1. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,-3) dan sejajar
dengan garis x – 2y + 3 = 0
2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (-3,5) dan tegak lurus
pada 6x – 3y – 10 = 0
FUNGSI LINEAR
Jawab :
1. Diketahui persamaan garis x – 2y + 3 = 0
a 1 1
 m1    
b 2 2
1
 m1  m2 maka m1 
2
1
Persamaan garis melalui titik (2,-3) dan gradien 2 adalah
y – y1 = m ( x – x1)

y+3 =½(x–2)
 y+3 =½x–1

2y + 6 = x – 2

x – 2y – 8 = 0

Jadi persamaan garis lurus yang sejajar dengan garis x – 2y + 3 = 0 dan


melalui titik (2,-3) adalah x – 2y – 8 = 0
FUNGSI LINEAR

2. Diketahui persamaan garis 6x – 3y – 10 = 0.


a 6
 m1     2
b 3
1 1 1
m1  m2  1  m2   
m1 2 2

Persamaan garis lurus yang dicari melalui titik (-3,5) dan bergradien -½,
maka persamaannya adalah
y – y1 = m(x – x1)
 y – 5 = -½ (x + 3)
 3
y – 5 = -½x - 2

2y – 10 = -x – 3

x + 2y – 10 + 3 = 0

x + 2y – 7 = 0
Jadi, persamaan garis lurus yang melalui titik (-3,5) dan tegak lurus garis
6x – 3y – 10 = 0 adalah x + 2y – 7 = 0.
FUNGSI KUADRAT
1.Bentuk umum fungsi kuadrat
y = f(x) ax2+bx+c dengan a,b, c  R dan a  0
Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola simetris

2. Sifat-sifat Grafik Fungsi Kuadrat


Berdasarkan nilai a
(i) Jika a > 0 (positif), maka grafik terbuka ke atas. Fungsi kuadrat memiliki nilai
ekstrim minimum, dinotasikan ymin atau titik balik minimum.
(ii) Jika a < 0 (negatif), maka grafik terbuka ke bawah. Fungsi kuadrat memiliki nilai
ekstrim maksimum, dinotasikan ymaks atau titik balik maksimum.
FUNGSI KUADRAT
Berdasarkan Nilai Diskriminan (D)
Nilai diskriminan suatu persamaan kuadrat adalah D = b2 – 4ac

Hubungan antara D dengan titik potong grafik dengan sumbu X

(i) Jika D > 0 maka grafik memotong sumbu X di dua titik yang berbeda.

(ii) Jika D = 0 maka grafik menyinggung sumbu X di sebuah titik.

(iii) Jika D < 0 maka grafik tidak memotong dan tidak menyinggung sumbu X.
FUNGSI KUADRAT

Kedudukan Grafik Fungsi Kuadrat Terhadap Sumbu X

a>0 a>0
a>0
D=0 D<0
D>0

X
(i) (ii)
X (iii) X

X X

X a<0
a<0 D=0
D>0 a<0
(iv) (v) (vi)
D<0
FUNGSI KUADRAT

3. Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat

Langkah-langkah menggambar grafik fungsi kuadrat :

(i) Menentukan titik potong dengan sumbu X (y = 0)

(ii) Menentukan titik potong dengan sumbu Y (x = 0)

(iii) Menentukan sumbu simentri dan koordinat titik balik

b
• Persamaan sumbu simetri adalah x =
2a
 b  D 
• Koordinat titik puncak / titik balik adalah  , 
 2 a 4 a 
(iv) Menentukan beberapa titik bantu lainnya (jika di perlukan)
FUNGSI KUADRAT
Contoh :
Gambarlah grafik fungsi kuadrat y = x2 – 4x – 5.
Jawab :
(i) Titik potong dengan sumbu X (y = 0)
x2 – 4x – 5 = 0
 (x + 1)(x – 5) = 0
 x = -1 atau x = 5
Jadi, titik potong grafik dengan sumbu X adalah titik (-1, 0) dan (5, 0).

(ii) Titik potong dengan sumbu Y (x = 0)


y = 02 – 4(0) – 5
 y = -5
Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah titik ( 0, -5 )
FUNGSI KUADRAT

(iii) Sumbu simetri dan koordinat titik balik

 b  (4) 4
x   2
4a 2(1) 2
 D  (( 4) 2  4(1)( 5))
y   9
4a 4(1)

Jadi, sumbu simetrinya x = 2 dan koordinat titik baliknya (2, -9).

(iv) Menentukan beberapa titik bantu. Misal untuk x = 1, maka y = -8.


Jadi, titik bantunya (1, -8).
FUNGSI KUADRAT

Grafiknya :
Y
• • X
-1 0 1 2 3 4 5

-1

-2

-3

-4

-5 • •
-6

-7

-8 • •
-9 •
FUNGSI KUADRAT

Persamaan fungsi kuadrat f(x) =ax2 + bx + c apabila diketahui grafik fungsi


melalui tiga titik
Contoh:
Tentukan fungsi kuadrat yang melalui titik (1,-4), (0,-3) dan (4,5)

Jawab:
f(x) = ax2 + bx + c
f(1) = a(1)2 + b(1) + c = -4
 a + b + c = -4 . . . 1)
f(0) = a(0)2 + b(0) + c = -3
0 + 0 + c = -3
 c = -3 . . . 2)
f(4) = a(4)2 + b(4) + c = 5
 16a + 4b + c = 5 . . . 3)
FUNGSI KUADRAT
Substitusi 2) ke 1)
a + b – 3 = -4
a + b = -1 . . . 4)
Substitusi 2) ke 3)
16a + 4b – 3 = 5
 16a + 4b = 8 . . . 5)
Dari 4) dan 5) diperoleh :
a + b = -1 x 4 4a + 4b = -4
16a + 4b = 8 x 1 16a + 4b = 8 _
-12a = -12
a = 1

Substitusi a = 1 ke 4)
1 + b = -1
b = -2
Jadi, fungsi kuadratnya adalah f(x) = x2 -2x -3
FUNGSI KUADRAT

Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila diketahui dua


titik potong terhadap sumbu X dan satu titik lainnya dapat
ditentukan dengan rumus berikut .

f ( x)  a( x  x )(x  x )
1 2

Contoh :

Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang memotong


sumbu X di titik A (1,0), B(-3,0), dan memotong
sumbu Y di titik (0,3)
FUNGSI KUADRAT

Jawab :
f ( x)  a( x  x1 )( x  x2 )

Titik (1,0) dan (-3,0) disubstitusikan ke f(x) menjadi :


f(x) = a(x – 1)(x + 3) . . . 1)
Kemudian subsitusikan (0,3) ke persamaan 1) menjadi :
3 = a(0 - 1)(x + 3)
3 = -3a
a = -1
Persamaan fungsi kuadratnya menjadi :
f ( x)  1( x  1)( x  3)
 1( x 2  2 x  3)
f ( x)   x 2  2 x  3
f ( x)   x 2  2 x  3
Jadi fungsi kuadratnya adalah
FUNGSI KUADRAT

Persamaan fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c apabila


diketahui titik puncak grafik (xp’ yp) dan satu titik lainnya
dapat ditentukan dengan rumus berikut.

f ( x)  a( x  y p )  y p
2
FUNGSI KUADRAT
Contoh :

Tentukan persamaan fungsi kuadrat yang titik puncaknya (-1, 9) dan


melalui (3, -7)

Jawab :
f(x) = a(x – xp)2 + yp (xp , yp) = (-1, 9)

f(x) = a(x + 1 )2 + 9 . . . 1)

Subsitusikan titik (3,-7) ke persamaan 1) menjadi :


-7 = a(3 + 1)2 + 9
 -16 = 16 a
a = 1
FUNGSI EKSPONEN

2– 3
–3
2–2
X f(x) =2X –2 
–1 2– 1
0 20
1 21
2 22
3 23
... ...
n 2n

D = domain K = kodomain
FUNGSI EKSPONEN
Y

Grafik f: x  f(x) = 2x (5,32)

untuk x bulat dalam [0, 5]


adalah:
2x

x 0 1 2 3 4 5
(4,16)

F(x)=2x 1 2 4 8 16 32

(3,8)

(2,4)

(1,2)
(0,1)

O
X
FUNGSI EKSPONEN



x
Grafik f(x) = 2 X
dan g(x) = 12 


Y
7
x
1 


2 
6 f(x)= 2
x

g(x) 1 x
 5
= 
2 
 4
3
2
1

–3 –2 –1 O 1 2 3 X
FUNGSI EKSPONEN

Sifat Kedua grafik melalui titik (0, 1)

Y Kedua grafik simetris terhadap sumbu Y


7
x
1 
 Grafik f: x  2x merupakan grafik x

2 
6
x
1
f(x)= 2 naik/mendaki dan grafik g: x   2 
 
g(x) 1 x
 5
=  merupakan grafik yang menurun, dan
2 
 4
keduanya berada di atas sumbu X
3
(nilai fungsi senantiasa positif)
2
1 Dari kurva tersebut dapat x
dicari berbagai
nilai 2x dan nilai  1 
–3 –2 –1 O 1 2 3 X 2
untuk berbagai nilai x real

Sebaliknya dapat dicari pangkat dari 2 jika hasil perpangkatannya diketahui.


Atau: menentukan nilai logaritma suatu bilangan dengan pokok logaritma 2.
FUNGSI LOGARITMA

 Logaritma merupakan kebalikan dari eksponen.


Fungsi logaritma juga merupakan kebalikan dari fungsi eksponen.

Secara umum fungsi logaritma didefinisikan sebagai berikut :

f ( x) log x a

Untuk a > 1, a R
FUNGSI LOGARITMA

Secara visual grafik fungsi eksponen dan fungsi logaritma adalah sebagai berikut :

Y
y  ax

y a log x

y  log x
a

X
o
FUNGSI LOGARITMA

Contoh 1 :

Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk logaritma yang ekivalen


a. 8 = 23
b. ¼ = 2-2
Jawab :
a. 8 = 23  2 log 8 = 3
b. ¼ = 2-2  2 log ¼ = -2

Contoh 2 :
Nyatakan persamaan berikut ke dalam bentuk perpangkatan yang ekuivalen
a. 4 = 2 log 16
1
b. -6 = 2 log 64
Jawab :
a. 4 = 2log 16  24 = 16
b. -6 = 2log 641  2-6 = 641
FUNGSI LOGARITMA
Contoh 3 :

Gambarkan grafik fungsi f(x) = 2 log x+2


Jawab :
Sebelum menggambar grafik kita dapat menggunakan bantuan tabel berikut.

x f(x) = 2 log x+2


¼ 0
½ 1
1 2

2 3
4 4

8 5
FUNGSI LOGARITMA

Grafiknya

Y
6
5 f ( x)2 log x  2
4

1
X
-1 -2 O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Anda mungkin juga menyukai