Anda di halaman 1dari 23

ANEKA TERNAK

Manajemen Budidaya
dan
Aspek Produksi Burung Puyuh

Disusun oleh :
SUMIATI
1503055057
PENDAHULUAN
• Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-
Indonesia), Bahasa asingnya disebut “Quail”.
• Merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali
diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870.
• Di Indonesia Burung Puyuh mulai dikenal, dan
diternak semenjak akhir tahun 1979 diberbagai daerah.
• Khususnya dikalimantan timur beternak burung puyuh
sangat diminati selain pengelolaannya yang terbilang
mudah juga tingginya tingkat permintaan telur puyuh
dipasaran.
KLASIFIKASI
• Adapun jenis puyuh yang umum
dibudidayakan adalah coturnix coturnix
japonica dengan klasifikasi ilmiah
sebagai berikut:
─ kingdom : Animal
─ Phylum : Chordata
─ Class : Aves
─ Order : Galiformes
─ Sub Ordo : Phasianoidae
─ Family : Phasianidae
─ Sub Family : Phasianidae
─ Genus : Coturnix

Coturnix Coturnix
Species :
Japonica
MACAM-MACAM GENUS BURUNG
PUYUH
Puyuh Jepang, Puyuh Biru,
Coturnix japonica Coturnix adansonii

Genus
Puyuh Harlequin, Puyuh Hujan, Coturnix
Coturnix delegorgue Coturnix coromandelica
LANJUTAN...

Puyuh Pegunungan Salju,


Anurophasis Monorthonyx
Genus
Anurophasis

Puyuh Himalaya,
Ophrysia Superciliosa
Genus
Ophrysia
LANJUTAN...

Puyuh Semak Hutan, Puyuh Semak Bebatuan,


Perdicula Asiatica Perdicula Argoondah

Genus
Puyuh Semak Bermotif, Puyuh Semak Manipur, Perdicula
Perdicula Erythrorhyncha Perdicula Manipurensis
CIRI - CIRI
1. Jenis burung yang tidak bisa terbang, kecuali akan
terbang rendah jika dalam keadaan terancam.
2. Ukuran tubuh relatif kecil.
3. Berkaki pendek dan dapat diadu.
4. Puyuh betina mulai bertelur umur 6-7 minggu.
5. Produksi telurnya 200-300 butir/ tahun.
6. Berat telurnya sekitar 7-15 gram
7. Berat puyuh dewasa sekitar 150-200 gram
LANJUTAN...
8. Jenis kelamin puyuh dapat diketahui melalui warna pada
puyuh itu sendiri dan alat reproduksinya.
9. Pada puyuh jantan terdapat corak berwarna pirang cerah
(seperti rambut jagung) dan memiliki garis-garis kebawah
bewarna abu-abu pada lehernya.
10. Sedangkan, pada puyuh betina memiliki warna bintik-
bintik abu-abu pada bagian tubuhnya.
MANFAAT

1. Menghasilkan telur Konsumsi


2. Telur puyuh mengandung 13,6% protein (ayam
12,7%),lemak 8,24% (ayam 11,3%).
3. Menghasilkan daging
4. Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot
rumah tangga lainnya
5. Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun
kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk
tanaman.
PERIODE PEMELIHARAAN

• Pemeliharaan puyuh Petelur dikelompokan dalam 3


periode pemeliharaan, yaitu :
1. Periode starter (1 hari – 3 minggu)
2. Periode grower (3-7 minggu)
3. Periode layer (7 minggu-afkir)
• Sedangkan untuk puyuh Pedaging / Potong dalam 2
periode yaitu Fase Starter dan Fase Finisher.
BUDIDAYA DAN ASPEK
PRODUKSI
• Manajemen budidaya juga merupakan aspek
pendukung tikat keberhasilan produksi, sehingga
ada beberapa manajemen pemeliharaan yang
harus diperhatikan, yaitu :
A. SYARAT TEKNIS BUDIDAYA(KANDANG)
B. BIBIT
C. PEMBERIAN PAKAN
D. PEMELIHARAN KESEHATAN
E. HAMA DAN PENYAKIT
A. SYARAT TEKNIS BUDIDAYA
1. Persyaratan lokasi
a) Lokasi jauh dari keramaian dan pemukiman
penduduk.
b) Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama
jalur sapronak dan jalur-jalur pemasaran.
c) Lokasi terpilih bebas dari wabah penyakit.
d) Bukan merupakan daerah sering banjir.
e) Merupakan daerah yang selalu mendapatkan sirkulasi
udara yang baik.
LANJUTAN...
2. Sistem kandang
a) Temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar
20-25 derajat Celcius.
b) Kelembaban kandang berkisar 30-80%.
c) Penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40
watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini
berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan).
d) Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat
minum, tempat bertelur, dan tempat obat-obatan.
LANJUTAN...

e) Model kandang yang umum digunakan yaitu sistem


litter dan sistem batrai/sangkar (3-4 tingkat).

Sistem Litter Sistem Sangkar


LANJUTAN...
f) Ada beberapa jenis kandang yang digunakan dalam
budidaya burung puyuh, yaitu :
1. Kandang untuk induk pembibitan
2. Kandang untuk induk petelur
3. Kandang untuk anak puyuh/umur starter(kandang
indukan)
4. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu)
dan layer (lebih dari 6 minggu)
B. BIBIT
• Secara umum cara pemilihan bakalan sama dengan
pemilihan bakalan pada ayam atau itik, yaitu dipilih
berdasarkan kemampuan induknya.
• Parameter yang dilihat yaitu kemampuan produksi,
kemampuan untuk tumbuh, serta penampilan eksterior.
• Penampilan eksterior dilihat dari masing-masing
individu dengan indikasi sehat, tidak cacat dan lincah.
LANJUTAN...
• Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan
tujuan pemeliharaan, yaitu :
a) Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis
ketam betina yang sehat atau bebas dari karier penyakit
(Puyuh ketam adalah jenis puyuh dengan warna bulu pada
punggung hitam bintik putih).
b) Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan
dan puyuh petelur afkiran.
c) Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit
puyuh betina jenis ketam yang baik produksi telurnya .
C. PEMBERIAN PAKAN
• Pada keadaan aslinya, makanan burung puyuh adalah
biji-bijian, daun-daunan dan serangga.
• Makanan puyuh diberikan secara ad libitum dengan
kandungan energi metabolis sekitar 2900 kkal/kg dan
diperkirakan konsumsi untuk puyuh dewasa 20 gr/ hari
• Fase starter (0-3 minggu) kandungan PK 24-28 %.
• Fase Grower (3-7 minggu) kandungan PK 20%.
• Fase Layer ( setelah umur 50 hari – 8 bulan) kandungan
PK ± 24 %Sebagai potong, (setelah 8 bulan), maka PK ±
20 %.
D. PEMELIHARAAN KESEHATAN
Sanitasi dan Tindakan Preventif,
• Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan
puyuh kebersihan lingkungan kandang.
• vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini
mungkin.
Pengontrolan Penyakit
• dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang
kurang sehat terhadap puyuh.
• harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan
petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat.
LANJUTAN...
Pemberian Vaksinasi dan Obat
• Pada umur 4-7 hari puyuh di
vaksinasi dengan dosis separo dari
dosis untuk ayam.
• Vaksin dapat diberikan melalui
tetes mata (intra okuler) atau air
minum (peroral).
• Pemberian obat segera dilakukan
apabila puyuh terlihat gejala-gejala
sakit dengan meminta bantuan
petunjuk dari PPL setempat ataupun
dari toko peternakan.
E. HAMA DAN PENYAKIT

• Penyakit yang sering menyerang burung puyuh sama


dengan ternak unggas pada umunya, yaitu :
1. Radang usus (Quail enteritis)
2. Tetelo(NCD/New Casstle Diseae)
3. Berak putih (Pullorum)
4. Berak darah (Coccidiosis)
5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
6. Quail Bronchitis
7. Aspergillosis
8. Cacingan
PANEN

Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur
yang menjadi hasil utamanya adalah
produksi telurnya yang dipanen setiap hari
selama masa produksi berlangsung.

Hasil Tambahan
Sedangkan yang merupakan hasil tambahan
antara lain berupa daging afkiran, tinja dan
bulu puyuh.
SEKIAN

DAN

TERIMA

KASIH

Anda mungkin juga menyukai