Anda di halaman 1dari 44

BUDIDAYA PUYUH

PETELUR
RAHMAT, SST
TAKSONOMI

BURUNG PUYUH
Secara ilmiah Burung Puyuh dikelompokkan dalam kelas
dan susunan taksonomi berikut ini :

Kelas : Aves (bangsa burung)


Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianidae
Genus : Coturnix
Spesies : Cotunix-coturnix japonica
TAKSONOMI

 Budidaya burung puyuh pertama kali dilakukan di


Amerika pada kisaran Tahun 1870.
 Negara lain mulai ikut mencoba untuk
membudidayakan burung puyuh yang saat itu
dikenal dengan nama song birds.
 Indonesia mengimpor bibit puyuh kedalam negri
pertama kali pada Tahun 1979.
MORFOLOGI

CIRI FISIK
Rata-rata panjang tubuh19cm-28cm
Bentuk tubuh gemuk tampak membulat
Kaki pendek
Warna bulu bervariasi tergantung jenis, pada umumnya
coklat kekuningan dan coklat kemerahan (putih untuk albino)
Corak pada bulu bervariasi biasanya berwarna putih, abu-
abu, kuning, dan merah
HABITAT & SEBARAN

 Dialam liar burung puyuh suka hidup dipadang rumput, dan juga area
lereng gunung dengan kondisi kering tetapi dekat dari sumber air.
 Suhu lingkungan 24-30C
 Kelembaban kurang lebih 85%
 Puyuh Jenis Gambles Quail hanya hidup di Amerika Utara
 Puyuh Jenis Coturnix japonica tersebar disepanjang kawasan asia timur
seperti mongolia, cina timur, korea utara, korea selatan, dan jepang.
 Pada musim dingin jenis puyuh ini bermigrasi kewilayah Asia tenggara
seperti India, dan Cina Selatan
KARAKTERISTIK DAN
PERILAKU

 Pada umumnya tidak memiliki kemampuan terbang yang


baik,
 Khusus untuk spesies coturnix japonica kemampuan
terbangnya sedikit lebih baik,
 Jenis makanan serangga dan biji-bijian,
 Kebiasaan cukup uniknya: sangat menjaga kebersihan bulu,
 Memiliki ketahanan tubuh sangat baik dari gangguan
penyakit.
PERKEMBANGBIAKAN

 Mulai bertelur saat usia 42 hari atau sekitar 1,5 bulan,


 Usia 50 hari sistem reproduksi sudah sangat matang,
 Sejak usia tersebut Produksi terus meningkat hingga
mencapai puncak sekitar 98,5% sampai usia 4-5 bulan,
 Setelah usia 6 bulan produksi secara perlahan mulai
menurun,
 Usia 9 bulan keatas produksi menurun hingga 70%
PERKEMBANGBIAKAN

 Secara alami Induk puyuh tidak mengerami


telur yang dihasilkan.
 Telur akan menetas pada hari ke 16-17
 Anak burung puyuh yang baru menetas
memiliki kemampuan untuk makan sendiri.
JENIS BURUNG PUYUH
JENIS BURUNG PUYUH
JENIS BURUNG PUYUH
TEKNIK
BUDIDAYA

SYARAT KANDANG
 Lokasi jauh dari keramaian dan
pemukiman
 Memiliki siklus udara yang baik dan
sinar matahari dalam harus tetap
kondusif.
 Aman dari gangguan binatang predator.
 Dekat dengan sumber air dan tidak
tercemar.
SYARAT KANDANG
 Idealnya suhu untuk beternak puyuh
adalah 20-250C dengan kelembaban 30-
80%.
 Kandang puyuh harus dibuat dengan
sistem panggung.
 Bahan kandang harus kuat, murah,
mudah didapat disekitar lokasi.
SYARAT KANDANG
 Bila lantai kandang dengan sistem Litter,
maka lantainya harus terbuat dari papan.
Lantai kandang bisa juga menggunakan
kawat atau dari bambu.
 Dinding kandang bisa dari kawat atau
bamboo dan dipasang pelindung plastik.
JENIS UKURAN KANDANG
PUYUH
 Kandang untuk anak puyuh
Kandang untuk anak puyuh atau DOQ (Day
Old Quails) yang baru menetas
digunakan mulai puyuh menetas sampai
umur 2 minggu. Kandang ini dilengkapi
dengan lampu pemanas (lampu Pijar) 25-
40 watt pada siang hari, dan 40-60 watt
pada malam hari.
JENIS UKURAN KANDANG
PUYUH
 Kandang untuk anak puyuh
Luas ideal kandang untuk anak puyuh adalah
per 1 m2  diisi dengan 80-100 ekor anak
puyuh.
JENIS UKURAN KANDANG
PUYUH
 Kandang Pembesaran

Kandang ini digunakan pada puyuh


berumur 3-6 minggu dengan ukuran per
m2 untuk 60 ekor saja. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari
perebutan makanan dan menghindari
menularnya penyakit.
JENIS UKURAN KANDANG
PUYUH
 Kandang puyuh produksi
Ukuran kandang untuk puyuh produksi 90 x
60 cm dan tinggi ruangan 35 cm.
Kandang bisa dibuat bertingkat ( 3 atau 4
tingkat) dan saling berhadapan. Dalam
satu ruang kandang bisa diisi 25 ekor
puyuh yang siap berproduksi.
JENIS UKURAN KANDANG
PUYUH
Kandang puyuh produksi
Kandang
puyuh
produksi
BIBIT PUYUH

Bibit puyuh yang akan dipelihara


sebaiknya dari ras unggul dan diperoleh
dari peternak yang sudah memiliki
kredibilitas.
BIBIT PUYUH
Ciri Bibit puyuh yang baik :
•Berasal dari indukan unggul,
•Bibit puyuh Nampak lincah dan aktif bergerak.
•Sehat.
•Bulu badan berwarna cerah, tidak kusam.
•Bentuk badan sempurna,.
BIBIT PUYUH
Ciri Bibit puyuh yang baik :
•Berasal dari indukan unggul,
•Bibit puyuh Nampak lincah dan aktif bergerak.
•Sehat.
•Bulu badan berwarna cerah, tidak kusam.
•Bentuk badan sempurna,.
PAKAN
PUYUH
• Puyuh dewasa rata-rata memerlukan makanan
.
sekitar 20-25 gr/ekor/hari.
• Periode starter (0-2 minggu) memerlukan makanan
dengan kadar protein 24-28%.
• Periode grower (3- 4 minggu) memerlukan
makanan dengan kadar sekitar 20%.
• Periode layer (setelah berumur 4minggu keatas)
memerlukan makanan dengan kadar protein sekitar
19-20%.
CARA MEMBERI MAKAN
Bila puyuh sudah memasuki masa bertelur,
makanan diberikan 2 kali sehari, yaitu pagi
dan sore, Feed supplement dicampur dalam
makanan (Premix) atau air minum
(Vitastress) bila diperlukan.
PEMELIHARAAN PADA
PERIODE PEMBESARAN
Untuk 100 ekor anak puyuh yang
baru menetas agar disediakan box dengan
ukuran 60 x 60 cm, suhu dalam box 350C
dan harus selalu stabil.
PEMELIHARAAN PADA
PERIODE PEMBESARAN
• Pemberian makanan pada anak puyuh
berumur 0-15 hari berupa pakan yang
sudah dihaluskan.
• Pada umur 1 minggu, suhu dalam box
diturunkan menjadi 300 C.
 
PEMELIHARAAN PERIODE
PRODUKSI
• Kepadatan puyuh dalam kandang pada
periode ini yang baik adalah 40-50 ekor/m 2.
• Ukuran ruang kandang 60 x 90 cm dengan
ketinggian 35 cmdapat diisi 25-30 ekor.
• Puyuh penghasil telur tidak perlu diberi
pejantan.
HAMA (PREDATOR) PADA
BURUNG PUYUH
 KUCING
Memangsa mulai dari anakan puyuh hingga puyuh
dewasa yang sudah berproduksi.
Pencegahan dengan mengubur puyuh yang mati, agar
tidak mengundang pemangsa,
 ULAR
Ular jenis sawa, biasa memangsa puyuh dewasa yang
sudah produksi,
Pencegahan mengontrol kandang dan menutup segala
lubang yang memungkinkan ular dapat masuk
kandang.
HAMA (PREDATOR) PADA
BURUNG PUYUH
 TIKUS
Tikus memakan telur puyuh, biasanya dapat dilihat dari
kolong kandang terdapat cangkang telur yang sudah
kosong, isi telur sudah dimakan oleh tikus.
Pencegahan dengan menjaga kebersihan kandang,
memberikan perangkap dan pengumpanan.
PENYAKIT PADA BURUNG
PUYUH
Tetelo ND (New Castle Disease)
Radang Usus (Quail Enteristis)
Berak kapur (Pullorum)
Berak Darah (Coccidiosis)
Cacar Unggas (Fowl Pox)
Quail Bronchitis
Aspergillosis
Cacingan
Snot/Coryza
PENYAKIT
Tetelo ND (New Castle Disease)
 Penyebab: virus yang menyerang saat cuaca ekstrim dan daya
tahan tubuh burung puyuh yang menurun.
 Gejala: susah bernafas, batuk-batuk, bersin, ngorok, lesu,
mengantuk, kotoran encer kadang berdarah, warna kotoran
kehijauan, ciri khas kepala memutar tak menentu dan lumpuh.
 Pengendalian: Menjaga kebersihan kandang dan peralatan
yang terkena virus, burung yang mati segera dibuang dan
dikubur jauh dari kandang, mencegah tamu masuk kekandang
, usahakan harus steril.
PENYAKIT
Radang Usus (Quail Enteristis)
 Penyebab: Bakteri yang membentuk spora pada kotoran dan
menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
 Gejala: terlihat lesu, mata tertutup, bulu nampak kusam.
 Pengendalian: Memperhatikan kebersihan kandang,
memisahkan burung yang sakit dengan yang sehat.
PENYAKIT
Berak kapur (Pullorum)
 Penyebab: Bakteri Salmonella Pullorum dan merupakan
penyakit yang sangat menular.
 Gejala: Kotoran putih seperti kapur, nafsu makan hilang,
sesak nafas, bulu bulu menngerut, dan sayap menggatung.
 Pengendalian: Kebersihan kandang harus dijaga (sanitasi),
buang dan kubur burung yang terserang penyakit jauh dari
kandang, hindari tamu yang masuk kekandang .
PENYAKIT
Berak Darah (Coccidiosis)
 Penyebab: keracunan makanan atau karena lingkungan
kurang bersih yang terkontaminasi dengan bakteri penyebab
penyakit.
 Gejala: Kotoran berdarah dan mencret, nafsu makan
berkurang, bulu kusam, dn menggigil kedinginan.
 Pengendalian: menjaga kebersihan kandang, Jika sudah
terserang berikan Tetra Chlorine, Noxal atau trisula zuco
tablet yang dilarutkan ke air minum.
PENYAKIT
Cacar Unggas (Fowl Pox)

 Penyebab: poxvirus menyerang bangsa burung puyuh semua


umur dan semua jenis burung puyuh.
 Gejala: timbul kopeng-kopeng pada bagian yang tidak
berbulu seperti kaki, mulut dan lainnya apabila dilepas akan
mengeluarkan darah.
 Pengendalian: Pemberian vaksin dipteria dan memisahkan
burung puyuh yang terinfeksi.
PENYAKIT
Quail Bronchitis
 Penyebab: Virus Quail Bronchitis bersifat sangat menular.
 Gejala: Lesu, bulu nampak kusam, tubuh gemetar, batuk dan
bersin, mata dan hidung kadang mengeluarkan lendir, dan
kadang kala kepala dan leher agar terpuntir.
 Pengendalian: Pemberian pakan yang bergizi serta sanitasi
kandang yang baik.
PENYAKIT
Aspergillosis
 Penyebab: Cendawan aspergillosis fumigatus.
 Gejala: Gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan
menyerupai keju, mengantuk dan nafsu makan berkurang.
 Pengendalian: melakukan perbaikan sanitasi dan lingkungan
sekitar.
PENYAKIT
Cacingan
 Penyebab: Cacing akibat sanitasi yang buruk.
 Gejala: Burung puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
 Pengendalian: melakukan pembersihan kandang (sanitasi)
yang baik, serta pemberian pakan yang baik.
PENYAKIT
Snot/Coryza
 Penyebab: virus dan terjadi karena kebersihan lingkungan dan
tubuh yang kurang baik.
 Gejala: Penyakit ini menyerang mata, Mata terlihat
memerah, membengkak dan berair, jenis penyakit ini mudah
sekali menular dan sangat sulit untuk diobati.
 Pengendalian: Pemberian vaksin, puyuh yang terserang
sebaiknya segera dibuang atau dibakar jauh dari lokasi
kandang.
PENYAKIT
Cara Mencegah Agar puyuh
Tidak terserang penyakit
 Mempertahankan kondisi puyuh tetap prima,
 Menjaga Kebersihan Kandang,
 Menjaga Suhu dalam kandang tetap stabil agar tidak terlalu
panas dan dingin,
 Suplementasi untuk mengurangi stress, meningkatkan
stamina dan daya tahan tubuh, serta menjaga produktivitas
tetap optimal,
 Isolasi puyuh yang sakit, dan pemusnahan
 Memberikan kondisi lingkungan yang nyaman.
PANEN
Telur puyuh bisa dipanen pertama kali setelah
puyuh berumur 40-45 hari, sedangkan untuk
puyuh pedaging jantan bisa dipanen pada umur
30 hari sejak menetas. Puyuh betina apkir untuk
pedaging dipanen pada umur 1,5-2 tahun
(setelah produksi telur menurun).
 
PEMASARAN
 Permintaan pasar terhadap telur burung masih
sangat tinggi,
 Harga telur saat ini 34.000 s/d 38.000 per
tabak (90biji)
 Harga Burung puyuh Afkir (Puyuh pedaging)
4.000/ekor hidup.
 

Anda mungkin juga menyukai