Anda di halaman 1dari 19

PERSYARATAN LABEL&IKLAN

PANGAN

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Yogyakarta


2015
1 PENDAHULUAN

• Pelabelan yang baik dapat


meningkatkan posisi produk pangan
di pasar
• Pelabelan harus mengikuti
peraturan yang berlaku
Label yang dibuat:
1) tidak mudah lepas dari kemasan
2) tidak mudah luntur atau rusak
3) tidak mencemari pangan
4) terletak pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca
5) dalam bahasa Indonesia, angka arab dan huruf Latin
(tidak dalam bahasa asing) serta mudah dibaca
6) keterangan yang akan dicantumkan benar dan tidak
menyesatkan
7) tidak boleh mencantumkan pernyataan bahwa pangan
yang bersangkutan dapat berfungsi sebagai obat
8) Tidak mencantumkan logo atau nama lembaga yang
menganalisis
9) Tidak mengubah/melabel kembali pangan yang
diedarkan
1) Keterangan yang wajib dicantumkan:
• Nama produk sesuai dengan keadaan
sebenarnya
• Komposisi
• Berat bersih atau isi bersih
• Nama dan alamat yang memproduksi
• Nomor P-IRT
• Keterangan tentang kedaluwarsa
• Tanggal dan atau kode produksi
2) Bagian utama label:
• Ditempatkan pada sisi kemasan yang
mudah diamati
• Keterangan yang wajib dicantumkan
pada bagian utama label pangan:
 Nama produk;
 Berat bersih atau isi bersih;
 Nama dan alamat IRTP.
 Nomor P-IRT
• Keterangan tidak berdesakan
• Latar belakang, gambar, dll tidak
mengaburkan tulisan
3) Gambar ilustrasi:
• Jika gambar akan dicantumkan, bukan
gambar yang menyesatkan
• Gambar buah, sayur, daging, ikan atau
lainnya hanya boleh dicantumkan pada label
pangan bila pangan mengandung bahan atau
asal bahan alami tersebut.
• Sedangkan gambar / ilustrasi bahan pangan
lainnya akan dicantumkan pada saran
penyajian dan atau saran penggunaan jika
memang diperlukan.
• Jika produk pangan mengandung babi, maka
akan dicantumkan tulisan mengandung babi
dan gambar babi dalam kotak berwarna
merah seperti berikut ini:
1) Umur simpan: adalah selang waktu
antara saat produksi hingga suatu
c. Menetapkan kerusakan dapat terdeteksi
2) Waktu kedaluwarsa: waktu saat suatu
dan kerusakan dapat terdeteksi
mencantumkan 3) Kriteria kedaluwarsa: perubahan
kedaluwarsa tekstur, flavor/aroma, warna,
penampakan khusus, nilai gizi, jumlah
mikroba
Contoh kriteria kedaluwarsa beberapa produk IRTP
Produk Kriteria kadaluarsa
Bubuk instan seperti wedang jahe instan, Peningkatan kekempalan karena peningkatan kadar
kunyit asem instan, dll air
Kudapan yang digoreng:  Penurunan kerenyahan karena peningkatan
-Kerupuk matang, kadar air
-Keripik (pisang, talas, nangka, salak,  Ketengikan karena oksidasi minyak/lemak
mangga, kentang, dll)
-Telur gabus
-Pilus
-Dan lain-lain
Kue kering
- Abon (ikan, sapi, ayam, dll)  Ketengikan karena oksidasi minyak/lemak
- Dodol
Sari buah  Perubahan warna (pencoklatan atau gelap),
 Perubahan bau
- Saus  Perubahan warna (pencoklatan atau gelap),
- Sambal  Perubahan bau
- Sirup  Perubahan kekentalan
Kode produksi meliputi : tanggal produksi
dan angka atau huruf lain yang mencirikan
riwayat dan batch produksi.
Kode Produksi : 020712P01 020712S02 P01020712
P = Shift /
02=tanggal 2 02=tanggal 2 kelompok Pagi
07=bulan Juli 07=bulan Juli 01=peralatan no 1
Arti Kode : 12=tahun 2012 12=tahun 2012 02=tanggal 2
P = Shift /
S = Siang 07=bulan Juli
kelompok Pagi
01=batch 1 02=batch 2 12=tahun 2012
• Pencantuman logo halal merupakan
kegiatan sukarela, namun harus bisa
dipertanggung jawabkan
Cara mengurus logo halal LPPOM MUI
1) Mengajukan permohonan Sertifikasi Halal
• Lembaga: LPPOM – MUI) provinsi / daerah dengan tembusan ke Balai Besar
Balai POM setempat dan Kanwil Departemen Agama provinsi.
• Melampirkan data-data produksi, sertifikat SPP-IRT, dll
2) Menerima kunjungan auditor halal
• LPPOM-MUI provinsi / daerah mengaudit bahan dan proses produksi
• Balai Besar / Balai POM setempat mengaudit CPPB-IRT serta keamanan dan
mutu pangan
• Kanwil Departemen Agama provinsi mengaudit pertanggungjawaban halal
dan layanan karyawan muslim
3) Menerima Sertifikat Halal bila hasil audit memenuhi persyaratan
4) Mengajukan permohonan izin mencantumkan keterangan atau tulisan halal
pada label pangan
• Pengajuan ke Balai Besar/Balai POM
• Waktu berlaku 2 tahun
4) Mencantumkan keterangan atau tulisan halal pada label pangan
1) Pencantuman informasi nilai gizi bukan
merupakan kewajiban
2) Pencantuman kandungan gizi pangan :
• Sesuai dengan takaran saji (dalam gram)
• Menyertakan persentase AKG
• Sesuai dengan urutan berikut:
 Jumlah keseluruhan energi,
 Energi yang berasal dari lemak,
 Jumlah keseluruhan lemak,
 Lemak jenuh,
 Kolesterol,
 Jumlah keseluruhan karbohidrat,
 Serat,
 Gula,
 Protein,
 Vitamin,
 Mineral
Format vertikal jika luas permukaan label > 100 cm 2
Permukaan label kurang atau sama dengan 100 cm2
Isi Iklan Pangan
Menurut Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1999

MATERI IKLAN SESUAI


MATERI PADA LABEL YANG DISETUJUI

• memuat keterangan yang benar dan jelas


• tidak menyesatkan
• tidak bertentangan dengan norma hukum
dan kesusilaan
• tidak menjelek-jelekan produk lain
• tidak menyatakan pangan berfungsi sebagai
obat
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA

AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA

BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA


Terima kasih

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Yogyakarta


2015
Jalan Tompeyan I Tegalrejo Yogyakarta
Telp/Fax : 0274-552250

Anda mungkin juga menyukai