Anda di halaman 1dari 12

Sistem Penanggulangan Gawat

Darurat Terpadu (SPGDT)


Mariany Nirmala Alang
• Pengertian SPGDT PENDAHULUAN
• SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) merupakan sistem
yang didesign berdasar sistem kesehatan nasional untuk memberi
pertolongan yang cepat, tepat, cermat pada penderita gawat darurat untuk
mencegah kematian dan kecacatan.
• SPGDT terdiri dari beberapa unsur pelayanan yaitu pelayanan pra Rumah
Sakit, pelayanan di Rumah Sakit dan antar Rumah Sakit. Pelayanan tersebut
berpedoman pada respon cepat yang menekankan time saving is life and limb
saving, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus,
petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.
Jenis-jenis SPGDT

PRA RUMAH SAKIT


SPGDT
DALAM RUMAH SAKIT
SEHARI-
HARI ANTAR RUMAH SAKIT
Meliputi berbagai rangkaian kegiatan sebagai untuk pertolongan lanjutan dari tempat
berikut : kejadian ke rumah sakit (sistim pelayanan
a. Pra Rumah Sakit ambulan)
Diketahui adanya penderita gawat darurat oleh b. Dalam Rumah Sakit
masyarakat Pertolongan di unit gawat darurat rumah sakit
1. Penderita gawat darurat itu dilaporkan ke 1. Pertolongan di kamar bedah (jika
organisasi pelayanan penderita gawat diperlukan)
darurat untuk mendapatkan pertolongan 2. Pertolongan di ICU/ICCU
medik. c. Antar Rumah Sakit
2. Pertolongan di tempat kejadian oleh anggota 1. Rujukan ke rumah sakit lain (jika diperlukan)
masyarakat awam atau awam khusus 2. Organisasi dan komunikasi
(satpam, pramuka, polisi, dan lain-lain)
3. Pengangkutan penderita gawat darurat
Tujuan Khusus

SPGDT-B
Prinsip mencegah kematian dan kecacatan
(Bencana)
Kecepatan dan kualitas pertolongan yang
diberikan

JENIS-JENIS SPGDT
a. Tujuan Khusus :
1. Mencegah kematian dan cacat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam
masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
b. Prinsip mencegah kematian dan kecacatan :
1. Kecepatan menemukan penderita.
2. Kecepatan meminta pertolongan.
c. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan :
1. Ditempat kejadian.
2. Dalam perjalanan kepuskesmas atau rumah-sakit.
3. Pertolongan dipuskesmas atau rumah-sakit.
1. Semua jajaran kesehatan d.Pemadam kebakaran
a. Departemen kesehatan e. Penyandang dana (Askes, Jasa
b.Direktur RS Raharja, Jamsostek)
c. Puskesmas f. Dan komponen-komponen
d.Dinas kesehatan masyarakat lain
e. Kepala IGD 3. Koordinasi
f. Dokter, perawat, petugas kesehatan a. Kesehatan - non kesehatan
g.Dan unit kesehatan lain (PMI) b.Antar ksehatan – ABRI, POLRI, swasta,
pemerintah
2. Jajaran non kesehatan c. Intra kesehatan – puskesmas – rumah
a.Pemerintah daerah tingkat I dan II sakit
b.POLRI
c. Satuan laksana penanggulangan
bencana Pengembangan SPGDT
D. Organisasi Penanggulangan Bencana
Berikut ini merupakan organisasi penanggulangan bencana:
1.Tingkat Nasional
Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana
2.Tingkat Propinsi
Satuan Koordinasi Penanggulangan Bencana
3.Tingkat Kabupaten Satuan Laksana Penanggulangan Bencana
a. Satgas Kesehatan
b. Satgas Pekerjaan Umum
c. Satgas Keamanan dan ketertiban Masyarakat
d. Satgas Sosial
1. Tahap Persiapan (Preparedness) Penanggulangan
a. Pengembangan SPGDT bencana memerlukan
b. Pengembangan SDM manajemen pada
c. Pengembangan Sub sistem tahapannya, yaitu:
Komunikasi 2.Tahap Akut (Acute response)
d. Pengembangan Sub sistem a. Rescue – triage
Transportasi b. Acute medical response
e. Latihan Gabungan c. Emergency relief
f. Kerjasama lintas sektor d. Emergency rehabilitation
ANY QUESTION ??

PRESENT BY GROUP 1 8.3

Anda mungkin juga menyukai