Anda di halaman 1dari 7

Prinsip Manajemen

Febriana Savitri
1606833614
Menurut Henry Fayol (1925)

14 Prinsip Manajemen

Kesatuan Pemberian
Pembagian upah/gaji Rangkaian
Kerja Disiplin Arah yang perintah Keadilan Inisiatif
Gerak wajar

Subordinasi
Wewenang Kesatuan kepentingan Stabilitas
dan Sentralisasi Tata tertib Kesetiaan
perseorangan masa jabatan
Tanggung Perintah/ terhadap atau atau dalam kelompok
Komando kepentingan desentralisasi ketentraman kepegawaian
Jawab
umum
Pembagian kerja
• Pengelompokan aktivitas yang ada dalam sebuah organisasi ke dalam bidang-bidang yang
sejenis.
• Agar diperolehnya tingkat spesialisasi yang tinggi sehingga produktifitas organisasi secara
keseluruhan juga tinggi.
• Prinsip terbentuk karena keterbatasan kemampuan manusia dalam mengerjakan semua
pekerjaan
Wewenang dan Tanggung Jawab
• Kewenangan diberikan agar tugas dilaksanakan dengan baik
• Tugas yang diterima harus harus diikuti dengan tuntutan tanggung jawab yang sepadan
Disiplin
• Pemimpin berkewajiban menciptakan suasana yang sanggup `memaksa` seluruh anggota
mentaati berbagai peraturan yang ada.
• Diciptakan mekanisme yang memungkinkan para pelanggar dikenai sanksi apabila tidak
disiplin
• Meliputi ketaatan, kesungguhan hati, kerajinan, kesiapan, persetujuan, kebiasaan, tata krama
Kesatuan Perintah/Komando
• Prinsip yang mengharuskan bahwa perintah yang diterima oleh seorang pegawai tidak boleh
diberikan oleh lebih dari satu orang atasan langsung
• Agar bawahan memperoleh kepastian dari siapa menerima perintah dan kepada siap
harus mempertanggung jawabkan kegiatannya.
• Dihubungkan dengan jalannya fungsi personalia
Kesatuan Arah Gerak
• Prinsip yang mengatakan bahwa tiap-tiap golongan pekerjaan yang mepunyai tujuan
yang sama harus mempunyai satu rencana (tercapainya tujuan organisasi) dan dikepalai
oleh seorang manajer saja.
• Dihubungkan dengan struktur atau “badan perusahaan”
Subordinasi kepentingan perseorangan terhadap kepentingan umum
• Pemimpin harus mampu meyakinkan seluruh anggota agar menempatkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi
• Bila subordinasi ini terganggu maka manajemen berfungsi untuk
mendamaikannya/mengembalikannya
Pemberian upah/gaji yang wajar
• Pembayaran upah dan cara-cara pembayarannya dilakukan dengan wajar dan adil
serta memberikan kepuasan yang maksimum bagi pegawai dan atasan (majikan)
• Akan merangsang para bawahan atau pegawai untuk bekerja lebih giat.
Sentralisasi atau Desentralisasi
• Prinsip ini harus menunjukkan sampai batas mana wewenang itu dipusatkan atau dibagi
dalam sesuatu perusahaan.
• Penerapannya tergantung dari jenis perusahaan
• Sentralisasi : menguntungkan jika dilihat dari segi keefektifan pengambilan keputusan
• Desentralisasi : menguntungkan jika dilihat dari segi pengembangan organisasi dan
efiseiensi kerja
Rangkaian Perintah
• Prinsip yang meng-haruskan bahwa perintah dari atas ke bawah selalu mengambil jarak yang paling
dekat.
• Hirarki dari atas + adanya kekuasaan dibarengi dengan ketaatan dari bawah berguna untuk :
• Menjamin kemungkinan dua arah (two way communications)
• Kesatuan perintah (unity of direction)
Tata tertib atau Ketentraman (Order)
• “ketertiban material”  bahan
• “ketertiban sosial”  orang
• Baik orang maupun bahan harus ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat agar terciptanya
ketertiban dan ketentraman.
Keadilan
• Dianggap sebagai sesuatu yang menimbulkan kesetiaan dan ketaatan bawahan dengan cara
mengkoordinasikan kebaikan dan keadilan manajer dalam memimpin bawahannya,
• Sehingga menimbulkan rasa tunduk terhadap kekuasaan dari pihak atasan.
Stabilitas masa jabatan dalam kepegawaian
• Perputaran atau (tutnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien.
• Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan harus selalu
ada pengganti jika terjadi kekosongan produksi
• Akibat ketidakstabilan masa jabatan :
• Ongkos produksi tinggi
• Penyesuaian pegawai dengan jabatannya yang baru memerlukan waktu
Inisiatif
• Prinsip yang mengatakan bahwa seseorang kepala harus pandai memberi
inisiatif (prakarsa) kepada bawahannya agar pegawai tersebut
memperoleh kepuasan dan kegembiraan organisasi
Kesetiaan Kelompok
• Seorang pemimpin organisasi harus mampu menggalang rasa
kesetiakawanan antar anggota sehingga mereka merasa sebagai satu tim
yang harus bergerak secara kompak dan terpadu.
• Perlunya kerjasama kelompok (team work) dan pentingnya komunikasi
untuk tercapainya keharmonisan.
Referensi
• Fayol, Henry, Industri dan Manajemen Umum, Terj.
Winardi, London: Sir Issac and Son, 1985.

Anda mungkin juga menyukai