Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus Polip Serviks

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS OBSTETRI & GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
SMF OBSTETRI & GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT SIMPANGAN DEPOK
PERIODE 21 AGUSTUS – 28 OKTOBER 2017

Dokter pembimbing ; dr. Elsa Fury. SpOG

Melisa Arendra Yati


11 2016 229
Identitas Pasien
 Nama : Ny.M
 Usia : 46 tahun
 Pekerjaan : Ibu RT
 Jenis Kelamin : perempuan
 Agama : Islam
 No.RM : 1707112237
 Alamat : Tapos, Depok
Anamnesis
 Keluhan Utama : Muncul benjolan
dikemaluannya sejak 1 bulan smrs
 Keluhan Tambahan : Nyeri perut bagian
bawah, dan keluar darah diluar siklus
menstruasi
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien datang Ke Poli Kebidanan Rumah Sakit
Simpangan Depok dengan keluhan terdapat
benjolan dibagian kemaluannya sejak 1 bulan smrs.
Tidak ada nyeri jika dipegang. Os juga nyeri perut
dibagian bawah seperti ditusuk-tusuk dan perih,
tidak menjalar. Nyeri dirasakan bertambah apabila
mengangakt barang berat. Keluhan lain yang
dirasakan Os keluar darah diluar siklus menstruasi
yang muncul tiba-tiba dan dapat berhenti sendiri,
banyaknya 2x ganti pembalut dalam sehari tapi
tidak penuh. Keluar darah tersebut dirasakan
setelah Os berhenti haid sejak 2 bulan yang lalu
(menopause).
Riwayat menstruasi
 Menarche : 12tahun
 siklus haid : 29 hari
 Dismenore :+
 lama haid : 7 hari
 banyaknya : 2-3 pembalut perhari
 Menopause :+
Riwayat perkawinan
 Menikah 1 kali pada usia 25 tahun,
 Riwayat kehamilan dan kelahiran

1989 1993 2004

Perempuan Laki-laki
Riwayat kontrasepsi (Keluarga Berencana)
 (-) Pil KB (+) IUD
 (-) Suntikan 3 bulan (-) Lain-lain
 (-) Susuk KB
Riwayat Penyakit Dahulu
 Hipertensi (-)
 Diabetes (-)
 Jantung (-)
Riwayat Penyakit keluarga
 Hipertensi (+) orang tua laki-laki
 Diabetes (-)
 Jantung (-)
Riwayat Alergi
 Tidak ada
Riwayat Operasi
 Tidak ada
Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 120/70 mmhg
 Nadi : 80x/menit (kuat
angkat, teratur)
 Suhu : 36,5oC
 Pernafasan : 20x/menit
 Tinggi Badan : 150
 ` Berat badan : 45 kg
 Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit baik, ikterik (-)
 Muka : Chloasma gravidarum (-)
 Kepala : Normocephali
 Mata : pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-,edema palpebra -/-
 Telinga : Dalam batas normal
 Hidung : deviasi septum -,sekret-
 Mulut : dalam batas normal
 Leher : pembesaran KGB (-)
 Dada : pergerakan dada simetris, retraksi (-)
 Jantung : BJ I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru-paru : suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-,wh -/-
 Abdomen
◦ Inspeksi : perut tampak datar, tidak ada bekas operasi
◦ Auskultasi : bising usus (+)
◦ Palpasi : supel, nyeri tekan (+) diregio suprapubik, hepar dan lien tidak
teraba
◦ Perkusi : timpani, nyeri ketok (-), shiffting dullnes (-)
 Ektremitas : akral hangat
Status Ginekologi

Pemeriksaan Dalam
 Inspeksi : terlihat benjolan berwarna merah
muda yang keluar dari ostium cervix dan
 Tidak berdarah
 Palpasi : Abdomen supel, nyeri tekan (-),
massa tumor (-), fundus uteri tidak teraba
 Pemeriksaan dalam : Dinding vagina licin,
portio serviks mencucu konsistensi kenyal,
teraba massa dengan diameter kurang lebih 2
cm, bentuk bulat irreguler, konsistensi kenyal,
mobile, dan tidak nyeri
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
 Tanggal : 12 september 2017
 Hb : 10,4 g/dL
 Ht : 29%
 Leukosit : 6100/µL
 Trombosit : 415.000/µL
 BT : 2’12”
 CT : 9’48”
Resume
 Pasien datang Ke Poli Kebidanan Rumah Sakit Simpangan Depok
dengan keluhan terdapat benjolan dibagian kemaluannya sejak 1 bulan
smrs. Tidak ada nyeri jika dipegang. Os juga nyeri perut dibagian bawah
seperti ditusuk-tusuk dan perih, tidak menjalar. Nyeri dirasakan
bertambah apabila mengangakt berang berat. Keluhan lain yang
dirasakan Os keluar darah diluar siklus menstruasi yang muncul tiba-
tiba dan dapat berhenti sendiri, banyaknya 2x ganti pembalut dalam
sehari tapi tidak penuh. Keluar darah tersebut dirasakan setelah Os
berhenti haid sejak 2 bulan yang lalu.
 Pemeriksaan fisik : didapatkan Keadaan umum: Baik,Kesadaran :
Compos mentis,Tekanan darah : 120/70 mmhg, Nadi :
80x/menit (kuat angkat, teratur),Suhu:36,5o, Pernafasan :
20x/menit,Tinggi Badan: 150,BB:45 kg.
 Pemeriksaan ginekologis : terlihat benjolan berwarna merah muda yang
keluar dari ostium cervix dan tidak berdarah, Pemeriksaan dalam:
Dinding vagina licin, portio serviks mencucu konsistensi kenyal, teraba
massa dengan diameter kurang lebih 2 cm, bentuk bulat irreguler,
konsistensi kenyal, mobile, dan tidak nyeri
Diagnosa Kerja

Polip Serviks
Rencana Terapi
 IVFD RL 20 tpm
 Oksigen 2 liter
 Ekstirpasi polip pada tangkainya
 Currettage
Rencana Edukasi
 Memberitahu pasien tentang rencana
operasi
Laporan Operasi
Diagnosis pre-operatif : Polip serviks pada P3A0
Tanggal pembedahan : 12 September 2017
Jam pembedahan : 10:35 – 10:50 WIB
Penemuan selama pembedahan :
Pasien posisi litotomi dalam anastesi lokal
Dilakukan sepsis dan antisepsis pada daerah operasi dan sekitarnya
Dilakukan pemasangan spekulum Simms anterior dan posterior
Tampak massa polip serviks berwarna merah dengan diameter kurang lebih 2x2 cm dan
mudah berdarah yang keluar dari OUE
Dilakukan penjepitan massa polip serviks dengan tenaculum kemudian dipuntir sampai
tampak tangkai polip yang berasal dari dalam OUE
Dilakukan ekstirpasi polip serviks dengan
Spekulum Simms anterior dilepas
Dilakukan penjepitan portio dengan tenaculum pada pukul 12
Dilakukan sondase uterus retrofleksi
Dilakukan kuretase sampai kesan bersih dengan sendok kuret didapatkan OUE sempit
dan didapatkan jaringan endoserviks dan endometrium ±10 gram
Tenakulum dilepas
Kontrol perdarahan
Spekulum Simms posterior dilepas
Operasi selesai
Diagnosis post-operatif : Post kuretase dan ekstirpasi polip serviks
Instruksi post-operatif : Mobilisasi bertahap
: Makan-minum biasa bila bising usus normal
: Observasi perdarahan per vaginam
Follow Up
(12 September 2017 jam 11.00 post-op)
S :Pasien mengeluh nyeri pada alat kelamin terutama saat bergerak.
Perdarahan per vaginam (+) post-operatif. Mobilisasi baik, 30 menit post-op
pasien makan dan minum seperti biasa. Pusing (-),mual dan muntah (-),
pasien tampak sehat.
O :TTV
◦ TD 110/80 mmHg
◦ RR18 x/m
◦ N 72x/menit
◦ S 36.4ºC
◦ Abdomen : Inspeksi : Datar
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), fundus uteri tidak teraba
A: Post kuretase dan ekstirpasi a/i polip serviks
P : Asam mefenamat 3x1 PO
Cefadroxyl 2x1
Sangobion 1x1
Rawat jalan

Tinjauan Pustaka
Definisi
 Tumor jinak berupa adenoma maupun
adenofibroma yang tumbuh menonjol dan
bertangkai, tumbuh di permukaan mukosa
serviks ataupun pada saluran endoserviks
dan biasanya menonjol keluar dari mulut
serviks
Etiologi
 Belum diketahui penyebabnya
 Proses inflamasi kronik
 Stimulasi hormonal abnormal
 Kongesti vaskular lokal di area serviks
Morfologi
 Lembut,berwarna
kemerahan dan
berbentuk seperti
jari,memiki tangkai
yang panjang sehingga
dapat keluar dari
canalis cervikalis,bagian
ujung dapat mengalami
necrosis sehingga
dapat mudah berdarah
Tanda dan Gejala
Polip serviks sering kali tidak bergejala, namun perlu
dipertimbangkan bila ternyata terdapat riwayat:
 Leukorea
 Perdarahan di luar siklus menstruasi
 Perdarahan setelah koitus
 Perdarahan setelah menopause
 Perdarahan intermenstrual atau paska-koitus dengan
hipermenorea merupakan gejala umum untuk polip serviks.
 Pada kasus infertilitas wanita juga patut dilacak apakah
terdapatadanya peradangan serviks atau polip.
 Polip serviks tampak sebagai massa kecil, merah, dan tampak
seperti jari yang keluar melalui kanal serviks dan biasanya
berukuran panjang 1-2 cm dandiameter 0,5-1 cm. Umumnya,
polip ini teraba lunak bila dilakukan pemeriksaan
menggunakan jari.
Pemeriksaan Polip Serviks
 Pemeriksaan Radiologi
 Pemeriksaan
laboratorium
◦ Sitologi vagina dapat
menunjukkan adanya
tanda infeksi dan sering
kali ditemukan sel-sel
atipik
 Pemeriksaan khusus
(speculum endoserviks )
Faktor Resiko
 Diabetes Mellitus
 Vaginitits berulang
 Servisitis
 Usia reproduksi terutama usia 40 tahun
hingga 50 tahun
 Wanita hamil
Komplikasi
 Inisiasi atau eksaserbasi salfingitis akut
dapat terjadi sebagai konsekuensi
polipektomi.
Penatalaksanaan
Nonmedikamentosa
 Ekstirpasi pada tangkainya, dilakukan kuretase
sehingga seluruhnya dapat dikeluarkan, dan
hasil pemeriksaan menentukan terapi lebih
lanjut.
 Polip dipelintir sampai putus, kemudian
tangkainya di kuret.
 Tindakan dilakukan dalam pembiusan umum
(general anasthesia).
 Selanjutnya jaringan polip dikirim ke
laboratorium patologi guna memastikan bahwa
histologis-nya jinak/sesuai dengan gambaran
jaringan polip serviks.

Medikamentosa
• Amoxicillin
• Asam mefenamat
• Suplemen zat besi dan dikombinasikan dengan
pemberian vitamin C
• Metergin 1 ampul
Prognosis
 Pengangkatan polip merupakan tindakan yang cukup
kuratif, biasanya keluhan sudah dapat teratasi
sepenuhnya, namun tetap harus diwaspadai jika
sebelumnya polip sudah terinfeksi terlebih dahulu
karena bisa menjadi salpingitis,dari penjelasan tersebut
wajiblah kita memberikan edukasi pada pasein tentang
hal apa yang dapat terjadi dan apa yang dapat dilakukan
apailah itu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai