Anda di halaman 1dari 28

AL QUR’AN KALAMULLAH

Oleh
Muhammad Ismail Yusanto
“Inilah al-Kitab, yang tidak ada
keraguan di dalamnya. Petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa”
(al-Baqarah 2)
Benarkah al-Qur’an adalah kalam atau firman Allah?
Apa buktinya?

Bagaimana dengan kemungkinan bahwa al-Qur’an


dibuat oleh Nabi Muhammad mengingat dialah yang
membawanya? Atau mungkin juga dibuat oleh orang
Arab pada waktu itu mengingat bahwa al-Quran
berbahasa Arab?
Bagaimana menjawab keraguan itu? Bagaimana
meyakini bahwa al-Qu’an benar-benar firman
Allah?

Dan apa konsekuensi dari keimanan bahwa al-


Qur’an benar-benar kalamullah?
Ada 3 kemungkinan al-Qur’an
1. Buatan orang Arab
2. Buatan nabi Muhammad
3. Otentik firman Allah SWT

Mana yang benar?


Kemungkinan Pertama Batil
1. Bila benar al-Qur’an buatan orang Arab, mestinya
akan ada lagi orang Arab lain yang membuat al-
Qur’an yang lain lagi. Ciri utama dari sesuatu adalah
buatan manusia, cepat atau lambat orang lain dapat
juga membuat hal serupa. Kenyataannya tak satupun
padanan al-Quran dibuat oleh orang Arab atau orang
selain Arab.
2. Tantangan untuk membuat padanan al-Qur’an
berulang dinyatakan dalam al-Qur’an, tapi tak
satupun manusia di belahan dunia manapun hingga
saat ini yang mampu menjawab tantangan itu.
Tantangan untuk Membuat Padanan al-
Qur’an
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu
surat (saja) yang semisal dengan Al Qur'an itu dan ajaklah
penolong-penolong kalian selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar" (QS Al Baqarah : 23).

“Bahkan mereka mengatakan,’Muhammad itu telah membuat-buat


Al Qur`an itu.’ Katakanlah,’(Kalau demikian), maka datangkanlah
sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan
panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain
Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.” (QS Huud :
13)
Musailamah al-Kadzab
Mencoba Menjawab Tantangan itu
Dia membuat padanan surah al-Fiil

‫الفيل ما الفيل وما أدراك ماالفيل له‬


‫ذنب وبيل وحرطوم طويل‬
(Gajah, apa itu gajah? Tahukah kamu
apa itu gajah? Telinganya lebar,
belalainya panjang)
Kemungkinan ke dua juga Batil
1. Bila orang-orang Arab yang banyak
diantara mereka adalah orang cerdik
cendekia tidak mampu membuat padanan
al-Qur’an, apalagi Muhammad yang ummi
(tidak bisa membaca dan menulis). Tentu
lebih tidak bisa.
2. Andai Nabi Muhammad bisa, tentu orang-
orang yang lebih pandai dari nabi lebih
bisa membuat padanan al-Qur’an
SIAPAPUN TIDAK AKAN DAPAT
MEMBUAT PADANAN AL-QUR’AN

“Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin


berkumpul untuk membuat yang serupa al-Qur’an ini,
niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi
penolong sebagian yang lain” (al-Isra’ 88)

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an?


Kalau kiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya” (al-Nisaa’ 82)
Nabi Muhammad Diancam Allah
SWT untuk Tidak Membuat-buat al-
Qur’an
“(al-Qur’an) adalah wahyu yang diturunkan dari Rab
semesta alam. Seandainya dia (Muhammad)
mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama)
Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada
tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami
potong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak
ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi
(Kami), dari pemotongan urat nadi itu” (al-Haaqqah
43 – 47)
Hanya alternatif ketiga yang haq
Al-Qur’an benar-benar firman Allah

“Dan sesungguhnya Al-Tanzil (Al Qur`an) ini benar-


benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia
dibawa turun oleh Al- Ruhu Al-Amin (Jibril).” (QS
Asy Syu’ara: 192-193)

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-


Dzikra, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.” (QS Al Hijr : 9)
Konsekuensinya?
1. Mengimani seluruh isi al-Qur’an
2. Membaca al-Qur’an
3. Mempelajari bahasa al-Qur’an
4. Mengkaji isi al-Qur’an
5. Mengamalkan isi al-Qur’an
6. Menyebarkan isi al-Qur’an
7. Memperjuangkan tegaknya ajaran al-
Qur’an
Mengimani Isi al-Qur’an
Isi al-Qur’an menyangkut
1. Aqidah (Asma dan sifat Allah, Malaikat-malaikat,
Nabi-nabi, Kitab-kitab, Hari kiamat dan kebangkitan
serta perhitungan, surga dan neraka, balasan dan
adzab, Jin dan setan dan sebagainya)
2. Hukum (ibadah, makanan-minuman, akhlaq, pakaian,
nikah talaq rujuk cerai, ekonomi, politik, pergaulan
lelaki perempuan, sosial budaya, pendidikan,
hukuman atau uqubat dan sebagainya)
3. Kisah (Nabi dan umatnya yang beriman serta tokoh
dan pengikutnya yang ingkar, peradaban yang agung
dan lancung )
4. Pemikiran (hakikat hidup, tolok ukur perbuatan,
makna kebahagiaan, arti perjuangan dan sebagainya)
Mengimani al-Qur’an
“Barangsiapa ingkar (kufur) terhadap satu ayat saja
dari Al Qur`an, maka sungguh sungguh dia telah
kafir.” (HR. Ath Thabrani)

"Maka demi Rabbmu, mereka itu (pada hakekatnya)


tidak beriman sebelum mereka menjadikan kamu
(Muhammad) sebagai hakim terhadap perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
di dalam hati mereka suatu keberatan terhadap
putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima
(pasrah) dengan sepenuhnya" (QS An Nisaa` : 65).
Membaca al-Qur’an
Membaca al-Qur’an adalah ibadah sekalipun
“plegak-pleguk”

“dan bacalah al-Qur’an dengan tartil” (al-Muzammil 4)


“Hendaklah engkau membaca al-Qur’an karena dia
merupakan cahaya bagimu di bumi dan menjadi
simpanan bagimu di langit” (HR. Ibnu Hibban)
“Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak
terdapat ayat al-Qur’an sama sekali ia bagaikan rumah
yang roboh” (HR. al-Tirmidzi)
“Orang yang menguasai al-Qur’an di akhirat bersama
para wali, dan orang-orang yang membaca al-Qur’an
dengan tertegun-tegun dan terbata-bata mendapat dua
pahala” (al-Hadits)
Mempelajari Bahasa al-Qur’an
“Sesungguhnya Kami menjadikan Al Qur`an dalam
bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).” (QS Az
Zukhruf: 3)
Mempelajari Bahasa Arab, Wajib!
Ma la yatimmu al-wajibu illa bihi
fahuwa wajibun
(Bila tidak sempurna suatu kewajiban
tanpa sesuatu, maka sesuatu itu menjadi
wajib)
Fadhilah Bacaan al-Qur’an
Bacaan al-Qur’an memberikan rahmat
dan menambah iman

“Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka


dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapatkan rahmat” (al-A’raf
204)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah
mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-
ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan
kepada Tuhanlah mereka bertawakal” (al-Anfaal 2)
FADHILAH BACAAN AL-QUR’AN
“Bacalah al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari
kiamat kepada pembacanya dengan membawa syafaat”
(HR. Muslim)
“Jantung al-Qur’an adalah surah Yasin. Tidaklah ia
dibaca seseorang yang menghendaki keridhaanNya dan
keselamatan di hari akhirat, melainkan Allah
mengampuni dosanya” (HR Abu Dawud)
“Barangsiapa membaca surah al-Waqiah tiap-tiap
malam, tidaklah akan menimpa kepadanya kepapaan”
(HR. al-Baihaqi)
“Qul huwallahu ahad, sesungguhnya ia menyamai
sepertiga dari al-Qur’an” (HR. Muslim) Anas berkata,
Ya Rasulallah, sesungguhnya saya sangat suka kepada
qul huwallahu ahad. Jawab Nabi, cintamu itu akan
memasukkanmu ke dalam surga” (HR. al-Tirmidzi)
FADHILAH BACAAN AL-QUR’AN
“Sebesar-besar ayat di dalam kitabullah adalah ayat
Kursiy” (HR. al-Tirmidzi)
“Tiap-tiap sesuatu ada gumbalnya. Sesungguhnya
gumbal al-Qur’an adalah surah al-Baqarah. Di
dalamnya ada satu ayat yang menjadi pemimpin segala
ayat. Jika dibaca ayat itu di dalam sebuah rumah,
sedang di dalamnya ada setan, maka keluarlah setan
itu dari rumah. Ayat itu adalah ayat Kursi” (HR al-
Tirmidzi)
“Siapa yang membaca dua ayat dari akhir surah al-
Baqarah tiap-tiap malam, terpeliharalah dia dari
bencana” (HR. Ahmad)
Mengkaji Isi al-Qur’an
1. Dengan menguasai bahasa Arab, mengkaji
al-Qur’an menjadi lebih mudah
2. Mengkaji isi al-Qur’an melalui kitab-kitab
tafsir mu’tabar
3. Mengkaji isi al-Qur’an melalui kitab-kitab
yang membahas topik tertentu
4. Mengkaji isi al-Qur’an melalui pengkaitan
dengan realitas empirik
5. Mengkaji al-Qur’an disertai al-Hadits
Mengamalkan Isi al-Qur’an
1. Melaksanakan kewajiban dan anjuran
(sunnah) yang diperintahkan (ibadah,
makanan-minuman, pakaian, akhlaq,
pergaulan, dakwah, politik, ekonomi,
sosial budaya, pendidikan dan sebagainya)
2. Menjauhi larangan (khamr, judi, babi,
bangkai, dusta, zina, dan sebagainya)
3. Menjadikan pemikiran kita berdasarkan
pada pemikiran al-Qur’an.
Menyebarkan al-Qur’an dan
Memperjuangkan Tegaknya
Ajaran al-Qur’an
“Maka janganlah engkau mengikuti orang-orang
kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan
al-Qur’an dengan jihad yang besar” (al-Furqan
32)
FUNGSI AL-QUR’AN
Al-Qur’an diturunkan sebagai
1. Hudan (petunjuk hidup manusia)
2. Bayyinat (penjelasan)
3. Furqan (pembeda al-haq dan batil)
4. Syifa’ (penawar untuk lima fissudur)
5. Rahmat (rahmat)
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai hudan
linnaas wa bayyinat minal huda wal furqan” (al-
Baqarah 185)

“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an sesuatu yang


menjadi syifaa’ wa rahmat bagi orang-orang yang
beriman” (al-Isra’ 82)
Harus Dihindari: Abai
Terhadap al-Qur’an
“Berkatalah Rasul: “ya Tuhanku, sesungguhnya
kaumku menjadikan al-Qur’an ini sesuatu yang tidak
diacuhkan” (al-Furqaan 30)

Ingkar terhadap satu ayat sama saja


ingkar terhadap seluruh al-Qur’an
Abai Terhadap al-Qur’an

1. Beriman sebagian, ingkar kepada


sebagian yang lain
2. Beriman tapi tidak pernah membaca
3. Membaca tapi tidak mengkaji dan
memahami isinya
4. Membaca tapi tidak mengamalkan
5. Membaca tapi tidak memperjuangkan
6. Beriman tapi menghambat tegaknya
ajarannya
MAKA …..
- Bacalah al-Qur’an
- Pelajari bahasa al-Qur’an
- Kaji isi al-Qur’an
- Amalkan dan sebarkan ajaran al-Qur’an
- Perjuangkan syariat al-Qur’an

Insya Allah…….
WASSALAM……

Anda mungkin juga menyukai