Anda di halaman 1dari 38

PERMASALAHAN

PERKEMBANGAN
(MENTAL) PADA ANAK
Budi Pratiti, dr, SpKJ
Bag Psikiatri RSUP DR Sardjito
Tujuan kita

 Stimulasi
 Deteksi dini
 Intervensi dini tumbang anak (SDIDTK)
 Keterpaduan:
SDIDTK, BKB, PAUD di Posyandu
Permasalahan perkembangan

 Tidak hanya permasalahan


perkembangan fisik
 Perhatikan perkembangan mental, sejak
anak usia dini

DETEKSI DINI
PERKEMBANGAN FISIK
SEIRING DENGAN PERKEMBANGAN MENTAL
Normative Development
Perkembangan Normal

If there is a delay in normal


development, suspect mental
retardation get early medical help

Ketika terjadi keterlambatan pada masa perkembangan normal pada


umumnya, maka kita secara dini harus kita lakukan
Bantuan kesehatan
Masa emas perkembangan anak1

 Sejak lahir hingga usia balita


 Pada masa ini terjadi proses tumbuh
kembang yang sangat cepat dan
dramatis
 Perubahan terjadi secara kuantitatif dan
kwalitatif
Masa emas perkembangan2

 Perubahan tercepat terjadi pd fase bayi


 Pada fase batita dan balita
perkembangan lebih lambat
Temperamen1

 setiap bayi sejak lahir mempunyai “sifat”


atau gaya emosional yang berbeda-beda
yang disebut temperamen
 Misal: suka/mudah tertawa, lebih suka
menangis, cengeng, tidak mudah
menyesuaikan situasi
Temperamen2

 Pada usia dewasa akan menunjukkan


perilaku yang spesifik yang dianggap
sebagai cara bereaksi yang spesifik pula
pada tiap2 orang
Temperamen3

 Terdapat 3 bentuk dasar temperamen,


yaitu:
- Easy Child
- Difficult Child
- Slow to warm up Child
Mari kita perhatikan
Easy Child

Bayi pada umumnya


Mempunyai perasaan yang positif, mudah
menyesuaikan diri dengan pengalaman
atau lingkungan baru dan dengan cepat
menentukan rutinitas dirinya
Difficult Child

 Bayi bereaksi secara negatif, sering


menangis, sulit menyesuaikan diri
dengan perubahan dan rutinitas
hariannya, tidak stabil
Slow to warm up Child

Derajad aktifitas bayi ini rendah dan lebih


sering negatif dan menunjukkan suasana
perasaan rendah

KECOCOKAN ANTARA TEMPERAMEN DAN


TUNTUTAN LINGKUNGAN DISEBUT
“GOODNESS OF FIT”
Teori2 perkembangan mental

 Perkembangan psikoseksual
 Perkembangan kognitif
 Perkembangan psikososial
(3 teori perkembangan ini perlu dibahas tersendiri secara rinci)

 Penting diperhatikan: perkembangan dari


aspek fisik dan aspek kognitif
Fase 0 – 1,5 tahun

 Proses perkembangan setelah lahir, berlanjut


sangat kompleks
 Bayi merupakan individu dengan
ketergantungan penuh dengan orangtua.
 Pada awal kehidupan 100% tergantung
dengan orangtua bersifat mutlak (ibu), ibu
sebagai tokoh kunci.
 Ketergantungan bersifat fisik, mental dan
sosial.
Macam2 Gangguan Emosi dan
tingkah laku pada anak

 Gangguan Pemusatan perhatian dan hiperaktifitas


(GPPH/ ADHD)
 Gangguan Autisme (ASD)
 Gangguan perkembangan bicara dan bahasa
 Gangguan Depresi pada anak
 Gangguan Cemas Perpisahan pada anak
 Gangguan makan masa bayi dan kanak awal
 Enurisis ( ngompol )
 Retardasi mental
 Kesulitan belajar/ Gangguan belajar pada anak
 Psikotik pada anak - remaja
..

 Gangguan Pemusatan perhatian dan


hiperaktifitas (GPPH/ADHD)
 Gangguan Autisme (ASD)
 Masalah mental emosional (depresi,
cemas perpisahan pada anak, RM (?)
Gangguan Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas
(GPPH/ADHD)

 ADHD : attention defisit and hiperactivity


disorder
 Gangguan mental yang dimulai pada anak
usia sekolah, dapat terlihat gejalanya
di usia 3 – 4 tahun
 Di diagnosis GPPH, pada usia diatas 5
tahun. Karena pada usia 3 – 4 tahun masih
dalam usia perkembangan (motorik,
kognitif)
Gambaran Klinis ADHD1

 Awitan (onset)
- dimulai pada usia 3-4 th.
- sering tidak disadari/tidak dikenali.
- Orang tua baru menyadari setelah anak
mengalami kesulitan di sekolah.
 Untuk membuat diagnosis :
membutuhkan laporan/ data emosi dan
perilaku anak baik dirumah maupun disekolah,
data dari guru, pengasuh, teman sepermainan.
Gambaran Klinis ADHD2

 Inatensi :
anak kesulitan dalam mengikuti pelajaran di
kelas walaupun kecerdasannya memadai
 Hiperaktif dan impulsiv :
- banyak bergerak
- tidak bisa duduk diam
- sangat ceroboh
- banyak melamun
- respon emosi labil dan iritabel.
…Gambaran Klinis ADHD3

hiperaktiv dan impulsif :


- Tampak tidak sabar dalam segala aktivitas
mis : sangat tidak sabar menunggu giliran
- Rentan terhadap terjadinya kecelakaan
- Sering diberi ‘label’ : anak
bandel,nakal,usil,malas,tidak mau sekolah,
sembrono, melanggar.
Dampak lain pada anak Hiperaktif

 Perilaku antisosial
 Kesulitan membaca / sekolah
 Gangguan mood / emosi
 Kecerobohan dalam hubungan sosial.
Tata laksana ADHD

 Modifikasi terapi perilaku di sekolah


( hadiah/pujian, hukuman ringan yg
sesuai )
 Obat ? Ditentukan oleh dokter, hati-hati
 Edukasi terapi, terapi keluarga, okupasi
terapi,farmako terapi (obat).
Farmako terapi yang benar dan tepat
(adalah BUKAN KETERGANTUNGAN ).
Gangguan AUTIS
 Merupakan gangguan perkembangan pervasif
(sangat luas dan kompleks)

 Awitan ( onset )
- Sebelum usia 3 tahun
- Tidak disadari pada usia 12 - 18 bulan
kesulitan berbahasa/ bicara.
- Anaknya tenang dan tidak rewel ( ? )
Gejala Klinis Utama

 Keterlambatan dalam berinteraksi sosial

 Keterlambatan dalam berkomunikasi

 Terdapat keanehan (stereotypi) dalam


perilaku,sikap,ketertarikan.
Pedoman klinis1

 Usia kurang dari 3 th ‘tumbang’ normal


 Usia diatas 3 th terjadi Gg interaksi
sosial,komunikasi,sikap2 trereotipi.
 Hambatan Interaksi sosial: tidak
merespon untuk bertatap muka
Pedoman klinis2

 Hambatan dalam kemampuan


berbahasa, permainan imaginatif dan
imitasi sosial,kurang respon terhadap
ungkapan verbal dan non verbal
 Stereotipi (aneh): sikap,
perilaku,ketertarikan
Penatalaksanaan Anak Autis

 Pendekatan edukasi / terapi belajar


(PLB), intensif dan terstruktur, terapi
bicara,bahasa,ketrampilan.
 Obat ? Ditentukan dan dievalusi oleh
dokter
Masalah mental emosional pada anak

 Depresi pada anak


 Cemas pada anak/ cemas perpisahan
pada anak
Depresi pada anak

 Termasuk kelompok gangguan


mood/gangguan perasaan
Gejala klinis sesuai Usia

 Usia 1 – 3 th :
gelisah, iritabel, tidak mudah ditenangkan.
tidak suka bermain, nafsu makan berkurang, sulit tidur,
mudah terbangun,mimpi buruk, pertumbuhan
terhambat

 Usia 3 – 6 th :
Tampak sedih, mudah menangis, mudah marah, tidur
mudah terganggu, menolak diasuh, keluhan somatik,
ingin mati, tidak ingin bermain, merasa tidak berharga,
menghindar dari sosial.
Gejala Klinis Utama

 Perasaan depresif : murung , mudah marah, cemberut.


 Kehilangan minat dan kegembiraan
 Kurang energi, mudah lelah,kurang aktifitas
GEJALA LAIN :
 Konsentrasi dan perhatian kurang,
 Tidak percaya diri, Gg tidur,
 Rasa bersalah, nafsu makan kurang,
 Pandangan masa depan suram, rasa ingin mati.
Tata Laksana

 Psikoterapi ( supportif ),
bombongan,pujian
 Psikofarmaka :
- bicarakan dengan keluarga tujuan
pemberian obat
- ditentukan oleh dokter
Gangguan Cemas Perpisahan

 Biasanya berhubungan dengan kedekatan


dengan orang dirumah : pengasuh, orangtua.
 Riwayat perpisahan masa kanak.
 Ancaman kehilangan orangtua/tokoh orangtua

 Gejala Utama:
- kekhawatiran berlebih pd anak, ketakutan
- berakibat menolak sekolah
- keluhan somatik/ fisik/badan
Tata laksana cemas pd anak

 Terapi keluarga,
membantu orangtua/keluarga akan kebutuhan
cinta dan suportif yang konsisten
 Terapi perilaku,
anak ‘didorong’/ dibujuk pelan2 utk kembali ke
sekolah, tidak dipaksa.
 Terapi bermain,
empati pd anak akan keberadaannya
Alat ukur deteksi dini

 Chat
 Sppahi
 MMSE
Disampaiakan pada acara Orientasi keterpaduan SDIDTK Balita bagi kader
kesehatan.
Dinkes Prop DIY, 12 Jun 2013

 .

Anda mungkin juga menyukai