Anda di halaman 1dari 21

ADHD

Attention Deficit Hiperactivity Disorder

Oleh
Shofi Iqda Islami
142011101102

Pembimbing
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ
dr. Inke Kusumastuti, M.Biomed, Sp.KJ
Definisi
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity
Disorder) atau GPPH (Gangguan
Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)
atau Gangguan Hiperkinetik (F.90).

Suatu kondisi medis yang ditandai oleh


ketidakmampuan memusatkan perhatian,
hiperaktif dan atau impulsif yang terdapat
lebih sering dan lebih berat dibandingkan
dengan anak-anak yang sebaya. Masalah
ini terdapat secara menetap (persisten) dan
biasanya menyebabkan kesulitan dalam
kehidupan anak, baik di rumah, sekolah,
atau dalam hubungan sosial antar manusia.
EPIDEMIOLOGI
• 3-10% dari populasi anak usia sekolah
• Anak laki-laki lebih banyak dibandingkan anak
perempuan.
a. Perempuan (konsentrasi)
b. Laki-laki (hiperaktif & impulsif)
ETIOLOGI
1. Faktor bawaan fisik
a. Hereditas
b. Metabolisme biologi
• Terhambatnya aktivitas pada wilayah otak pada sebagian besar wilayah
frontal dan basal ganglia.
• Rendahnya metabolisme glukosa sebagai sumber energi otak di lobus frontal
• Kurangnya aliran darah pada wilayah otak tertentu yang berhubungan dengan perilaku ADHD
• Kurangnya aktivitas elektrikal pada bagian-bagian otak yang berhubungan dengan ADHD
c. Ketidakseimbangan unsur kimiawi tubuh
Kondisi kekurangan, ketidakseimbangan, dan ketidakefektifan kerja unsur kimiawi dalam otak
(neurotransmiter) yang berhubungan dengan kerja mengendalikan perilaku akan menyebabkan
ADHD.
d. Struktur otak dan hambatan perkembangan otak
e. Komplikasi pranatal, natal, dan postnatal
2. Faktor lingkungan
KARAKTERISTIK
Inattention Hiperactivity Impulsive

suatu gangguan
anak tampak perilaku berupa Suatu gerakan
mengalami tindakan yang berlebihan dan
kesulitan dalam tidak disertai melebihi
memusatkan dengan gerakan yang
perhatiannya pemikiran dilakukan
secara umum
anak seusianya
$1,200
INATTENTION
6 / > gejala tidak mampu memusatkan perhatian seperti di bawah ini menetap
min.6 bulan pada derajat maladaptif dan tidak sesuai dg tk. perkembangannya:
1. Sering gagal memusatkan perhatian pada hal kecil /membuat kesalahan
yang ceroboh (tidak hati-hati) dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan /
kegiatan lain.
2. Sering sulit mempertahankan perhatian saat melaksanakan tugas / kegiatan
bermain
3. Sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara langsung
4. Sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah
dan tugas (tidak disebabkan oleh perilaku menentang atau kegagalan
memahami petunjuk)
5. Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan
6. Sering menghindar, tidak suka/enggan terlibat dalam tugas yang memerlukan
ketekunan berkesinambungan.
7. Sering menghilangkan benda yang diperlukan untuk melaksanakan tugas /
kegiatan
8. Perhatian sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar
9. Sering lupa dalam kegiatan sehari-hari
HIPERACTIVITY & IMPULSIVE
6 / > gejala hiperaktivitas dan impulsivitas seperti dibawah ini menetap min.6
bulan pada derajat maladaptif dan tidak sesuai dg tk perkembangannya :
1. Sering tangan dan kakinya tidak bisa diam, tidak bisa duduk diam.
2. Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas / di situasi lain dimana
diharapkan untuk tetap diam.
3. Sering berlari-lari / memanjat berlebihan dalam situasi yang tidak sesuai
untuk hal tersebut.
4. Sering mengalami kesulitan bermain / mengikuti kegiatan waktu senggang
dengan tenang.
5. Sering dalam keadaan “siap bergerak” (atau bertindak seperti digerakkan
mesin)
6. Sering bicara berlebihan
7. Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan.
8. Sering sulit menunggu giliran.
9. Sering menyela / memaksakan diri terhadap orang lain (misal : memotong
percakapan/mengganggu permainan).
TAMBAHAN
• Gejala tersebut yang menimbulkan masalah terjadi
sebelum usia 12 tahun.
• Kegagalan yang ditimbulkan oleh gejala-gejala tersebut
tampak pada 2/> tempat (di sekolah atau di tempat
bermain dan di rumah)
• Ada permasalahan yang bermakna secara klinis pada
fungsi sosial, akademik, dan okupasional
• Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan
yang lain: perkembangan pervasif, skizofrenia / psikotik
dan tidak diakibatkan gangguan mental lain (misalnya :
gangguan cemas, gangguan kepribadian)
DIAGNOSIS
Kriteria DSM V  dapat mengenali tiga sub-tipe ADHD:
1. Gejala tidak mampu memusatkan perhatian
6 poin (atau >) selama 6 bln  ADHD/I
2. Gejala hiperaktif-impulsif
6 poin (atau >) selama 6 bln ADHD/HI
3. Gejala keduanya
6 poin (atau >) selama 6 bln ADHD/C

Syarat Kriteria DSM-V :


gejala ADHD (+) pada 2/> tempat berbeda, contoh
di rumah dan di sekolah  diagnosis ditegakkan dari
informasi orangtua di rumah dan pihak sekolah.
DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ III
F90. Gangguan Hiperkinetik

• Ciri-ciri utama adalah berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan yangharus


nyata ada pada lebih dari 1 situasi (misal, di rumah, di sekolah, di klinik)
• Berkurangnya perhatian tampak jelas dari dihentikan dan ditinggalkannya tugas
sebelum selesai.
• Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang berlebihan, terutama di situasi yang
menuntut
tenang.Hal ini tampak pada anak yang berlari-lari atau berlompat-lompat keliling
ruangan, bangun dari kursi dan banyak berbicara atau ribut pada situasi yang
menuntut tenang dan pengendalian diri yang tinggi.
• Gambaran penyerta tidak diperlukan untuk mendiagnosis namun dapat mendukung.
Penyerta berupa: kecerobohan dalam hubungan sosial, kesembronoan dalam situasi
berbahaya,
secara impulsif melanggar tata tertib.
• Gangguan belajar serta kekakuan motorik sangat sering terjadi dan harus dicatat
terpisah
DIAGNOSIS
F90.0 Gangguan Aktivitas dan Perhatian
Kriteria umum mengenai gangguan hiperkinetik telah terpenuhi, tetapi
kriteria untuk gangguan tingkah laku tidak terpenuhi. Terutama: gangguan
defisit perhatian dan hiperaktivitas

F90.1 Gangguan Tingkah Laku Hiperkinetik


Memenuhi kriteria menyeluruh mengenai gangguan hiperkinetik dan juga
kriteria menyeluruh mengenai gangguan tingkah laku.

F90.8 Gangguan Hiperkinetik Lainnya


F90.9 Gangguan Hiperkinetik YTT
DIAGNOSIS
SPPAHI atau juga dikenal sebagai Skala Penilaian Perilaku Anak
Hiperaktif adalah alat untuk mengevaluasi apakah ada kemungkinan
ADHD terjadi pada anak-anak di Indonesia. Skala ini dikembangkan
oleh Dr.dr.Dwidjo Saputro,Sp.KJ (K) di Indonesia tahun 2004

SPPAHI Kuesioner hanya dapat digunakan untuk mendeteksi perilaku


anak-anak dalam rentang usia 6-13 tahun. Item dari SPPAHI berfokus
pada tiga gejala utama ADHD yaitu kekurangan perhatian, hiper-
aktif, dan impulsif.
DIAGNOSIS
Penilaian Skor :
Sama sekali tidak/sangat jarang =0
Kadang-kadang =1
Seringkali =2
Selalu demikian =3

Keterangan :
• Bila pemeriksa adalah orang-tua, ADHD jika score SPPAHI ≥ 30
• Bila pemeriksa adalah Guru, ADHD jika score SPPAHI ≥ 29
• Bila pemeriksa adalah Dokter, ADHD jika score SPPAHI ≥ 22
Sama
Sama Selalu
Selalu Sekali
Sekali Kadang Sering
Kadang Sering Tidak/ demi-
Tidak/ demi- kadang kali
kadang kali Sangat
Sangat kian
kian jarang
jarang
11. Mengalami kesulitan bermain atau melaksanakan
1. Sering sulit mempertahankan perhatian pada waktu kegiatan dengan tenang di waktu senggang
12. Mudah terangsang dan impulsif (bertindak tanpa
melaksanakan tugas atau kegiatan bermain berpikir)
13. Sering melontarkan jawaban secara terburu-buru
2. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan terhadap pertanyaan yang belum selesai ditanyakan
pada situasi yang tidak sesuai untuk hal tersebut
14. Meninggalkan tempat duduk di kelas atau situasi lain di
3. Gagal menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai mana diharapkan untuk tetap duduk diam
4. Gagal memberi perhatian pada hal-hal kecil atau 15. Mengalami kesulitan untuk antri atau menunggu giliran
dalam bermain atau situasi kelompok
ceroboh dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, Sering perhatiannya mudah terpecah atau terbagi
16.
pekerjaan, atau kegiatan lainnya
17. Mudah tersinggung dan terganggu oleh orang lain
5. Sering seolah-olah tidak memperhatikan orang pada
18. Tidak mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik
waktu diajak bicara tanpa bantuan orang lain
19. Tidak dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan
6. Sering lambat dalam menyelesaikan tugas di sekolah waktunya
(mencatat, menyalin, mengerjakan soal) 20. Tidak dapat mengikuti perintah secara berurutan

7. Kemampuan sosialisasi buruk 21. Perhatiannya mudah beralih ketika diberi petunjuk untuk
mengerjakan sesuatu
8. Sering lupa tentang sesuatu yang telah dipelajari Perhatiannya sering mudah dialihkan oleh rangsangan
22.
9. Menghindari, enggan, atau mengalami kesulitan dari luar
23. Sering ceroboh atau tidak teliti dalam menyelesaikan
melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan tugas
ketekunan yang berkesinambungan (seperti 24. Tidak pernah bisa diam, tidak mengenal lelah

menyelesaikan pekerjaan sekolah atau pekerjaan 25. Sering menghilangkan benda-benda yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan lain (seperti
rumah) tugas sekolah : pensil, buku, peralatan atau alat bermain)
10. 26. Sering seperti tidak mendengarkan pada waktu diajak
Membutuhkan bimbingan penuh untuk dapat
bicara secara langsung
menye lesaikan tugas 27. Sering gagal menyelesaikan tugas
Sama Kadang Sering Selalu
Sekali kadang kali demi-
Tidak/ kian
Sangat
jarang

28. Selalu dalam keadaan “siap gerak” atau aktivitasnya seperti


digerakkan oleh mesin

29. Sulit dikendalikan pada saat berada di Mall atau sedang


berbelanja

30. Sering menyela atau memaksakan diri terhadap orang lain


(misalnya memotong, “menyelak” percakapan atau
mengganggu permainan)

31. Sering usil, mengganggu anak lain di dalam kelas


32. Terlalu aktif atau aktivitas berlebihan
33. Tidak mampu mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan
tugas sekolah (tidak disebabkan oleh tingkah laku/sikap
menentang atau kegagalan untuk memahami petunjuk)

34. Tidak bisa duduk diam (kaki dan tangannya tidak bisa diam,
atau selalu bergerak)

35. Sering “bengong”, pada waktu melaksanakan tugas


TATALAKSANA
Terapi ADHD secara ideal dilaksanakan secara multidisiplin
(medis, psikologi, pendidikan) dan berlangsung simultan
jangka waktu yang panjang, bahkan hingga dewasa.

Terapi bisa dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa


jika berhubungan dengan kondisi medis, guru untuk
penyesuaian akademis, orangtua sebagai tokoh kunci dalam
membantu keberhasilan terapi.
TATA MEDIKAMENTOSA
LAKSANA 1. Obat Lini Pertama
• Gol. Psikostimulan :
Metilfenidat hidroklorida (dosis: 03-0,7
mg/KgBB/hari).
Jenis-jenis: slow release, immediate release,
Osmotic Release Oral System (OROS),
Spheroidal Oral Drug Absorption System
(SODAS).
Diberikan satu kali sehari di pagi hari sesuai
dengan kebutuhan, indikasi klinis, serta
memperhatikan efek samping.
• Gol. Non psikostimulan :
Atomoxetine (10-80 mg, 1-2x sehari).
TATA MEDIKAMENTOSA
LAKSANA 2. Obat Lini Kedua
• Gol. Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI):
fluoxetine 0,6 mg/KgBB/hari
• Gol. Selective Norepinephrine Reuptake Inhibitor
(SNRI) : Venlafaxine 1,4 mg/KgBB/hari (25-100
mg/hari dosis tunggal)
• Gol. Antidepresan trisiklik seperti imipramin,
amitriptilin dosis 0,7-3 mg/KgBB/hari
• Gol. Antipsikotika (atipikal: risperidon 0,01-0,1
mg/KgBB/hari, tipikal: haloperidol (0,5-
5 mg/hari
• Gol. Antikonvulsan: karbamazepin (300-1200
mg/hari), asam valproat (250-1500 mg/hari)
• Gol α agonis : klonidin 0,002-
0,005mg/KgBB/hari (0,05-0,3 mg/hari)
TATA NON MEDIKAMENTOSA
LAKSANA
Terapi Perilaku
Terapi perilaku terdiri dari beberapa langkah
yakni:
a. fase pemberian informasi (information phase)
b. fase penilaian (assessment phase)
c. fase pelatihan (training phase)
d. fase evaluasi (review progress)

Macam-macam terapi perilaku berupa


• strategi spesifik
• reward system
• time out
• social reinforcement
• behaviour modelling
• Dukungan bagi orangtua
PROGNOSIS
Prognosis pasien ADHD umumnya baik bila:
1. Tidak ada faktor komorbid utama
2. Pasien dan yang merawatnya memperoleh cukup edukasi mengenai ADHD dan
manajemen penanganannya
3. Taat dalam melaksanakan terapi
4. Learning disabilities yang menyertai didiagnosa dan ditinjau ulang dan ditangani.

Sedikitnya 50% dari anak-anak yang menderita ADHD, gejalanya menetap sampai
remaja bahkan dewasa. Dengan peningkatan usia, maka gejala hiperaktif akan
berkurang tetapi gejala inatensi, impulsivitas, disorganisasi, dan kesulitan dalam
membangun hubungan dengan orang lain biasanya menetap dan semakin menonjol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai