PUSKESMAS AMBULU
KABUPATEN JEMBER
2019
1
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : By. M. Fatan Al Ghifari
Tanggal Lahir : 11 Januari 2019 (11 Bulan)
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Dusun Krajan RT 02 RW 15 Desa Karanganyar,
Kecamatan Ambulu (Posyandu Nusa Indah 44)
Suku : Jawa
Agama : Islam
Tanggal Kunjungan : 03 Desember 2019
Identitas Ibu
Nama Ibu : Ny. Nurul
Umur : 21 tahun
Alamat : Dusun Krajan RT 02 RW 15 Desa Karanganyar,
Kecamatan Ambulu
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2
III.ANAMNESIS
Heteroanamnesis dilakukan kepada orang tua pasien pada saat kunjungan
ke rumah pada hari Rabu, 27 November 2019.
1. Riwayat Penyakit
a) Keluhan Utama : batuk tak kunjung sembuh dan gangguan tumbuh kembang.
b) Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dikeluhkan oleh kedua orang tua dengan batuk tak kunjung sembuh
dan gangguan tumbuh kembang. Pasien pada awalnya memiliki riwayat batuk
grok- grok sejak usia satu bulan, demam (+). Batuk tidak disertai kesulitan
bernapas baik pada saat bangun maupun tidur, dan batuk cenderung muncul pada
siang hari. Orang tua pasien kemudian memeriksakan pasien ke dokter Sp. A di
RS X di kab. Jember pada usia dua bulan karena keluhan tak kunjung membaik
dan diberikan obat puyer untuk pengobatan 5 hari. Pasien dikatakan terdapat
cairan minimal pada paru yang tidak diperlukan tindakan invasif, cukup dengan
pengobatan saja dan akhirnya kondisi pasien membaik setelah minum obat.
Keluhan yang sama kemudian muncul kembali pada saat pasien berusia 4
bulan, orang tua membawa anaknya ke bidan terdekat untuk memperoleh
pengobatan, dan kondisi pasien juga akhirnya membaik dengan minum obat.
Pada saat pasien berusia 10 bulan, keluhan tersebut muncul kembali, dan
akhirnya pada tanggal 17 November yang lalu pasien dibawa ke dokter Sp.A di
RS X Kab.Jember karena selain sering menderita sakit batuk, pilek, panas, pasien
juga mengalami keterlambatan perkembangan. Saat ini pasien belum bisa duduk
sendiri pada usianya yang sudah menginjak 10 bulan. Berdasarkan dari hasil
pemeriksaan oleh Dokter Sp.A diperoleh hasil bahwa pasien menderita Global
Developmental Delay atau KPG dan dirujuk ke poli Rehabilitasi medik guna
mendapatkan fisioterapi. Namun pasien tidak berangkat karena masih harus
mengurus BPJS. Kemudian pada tanggal 25 November 2019 pasien diperiksakan
ke Puskesmas Ambulu di Poli KIA, karena adanya penurunan berat badan yang
signifikan disertai batuk maka pasien dirujuk ke Poli P2M Puskesmas Ambulu.
3
Oleh Poli P2M pasien dilakukan pemeriksaan tes mantoux. Namun tes mantoux
menunjukkan hasil negatif.
Pasien juga dikeluhkan sulit BAB sejak usia 1 bulan. Pasien biasanya
BAB 5-7 hari sekali dengan konsistensi agak keras, warna kecoklatan, darah (-).
Saat ini pasien sudah 7 hari tidak BAB. Pasien sudah mendapat obat dari Sp.A
untuk membantu BAB tetapi belum membaik. Pasien BAK seperti biasa, warna
kekuningan.
Perjalanan Penyakit
4
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Keluarga menyangkal adanya anggota keluarga yang mengalami gejala serupa
dan tidak ada pernyakit keluarga yang diturunkan.
26th 21th
11 bulan
6. Riwayat Kehamilan
Pasien merupakan anak pertama dan tidak ada riwayat keguguran
sebelumnya (P1A0). Saat hamil ibu berusia 20 tahun. Usia kehamilan hingga 9
bulan. Ibu pasien rutin datang ke posyandu mulai usia kehamilan 2 bulan dan
melakukan pemeriksaan di bidan praktik mandiri (BPM) X, tidak pernah periksa
ke dr. Sp.OG. Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah mengalami tekanan
darah tinggi, tidak kejang, tidak demam, tidak pernah mengalami pendarahan
melalui jalan lahir, namun pernah MRS dengan keluhan muntah berlebih hingga
dehidrasi. Ibu pasien tidak pernah mengkonsumsi jamu selama hamil, tidak
merokok dan tidak pernah minum-minuman yang mengandung alkohol. Kuantitas
dan kualitas makanan yang dikonsumsi kurang baik, makan tidak teratur, seporsi
dengan nasi, sayur, dan dan jarang mengonsumsi lauk. Status Gizi ibu pasien
selama kehamilan 19cm yaitu dibawah standar (23,5cm). Ibu pasien dapat
dikatakan dalam kondisi Kekurangan Energi Kronik.
5
Capaian 10T Antenatal Care Ibu Pasien
Tinggi badan TB: 156cm (dalam batas normal)
dan Berat badan BB: kenaikan berat badan tidak sesuai pertambahan
berat badan normal (Normal: 0.5kg per minggu)
Tekanan darah Dalam batas normal
Tinggi fundus Sesuai usia kehamilan
Status gizi LILA < 23,5cm (KEK)
Presentasi janin dan DJJ Dalam batas normal
Status imunisasi TT Dilaksanakan sesuai anjuran
Pemberian tablet besi Diberikan sesuai anjuran
Tes Laboratorium Dilaksanakan sesuai anjuran
Tatalaksana khusus MRS karena Hiperemesis dan Dehidrasi pada usia
kehamilan 2 bulan.
Temu Wicara Rutin ANC
Kesan : riwayat kehamilan kurang baik, status gizi ibu kurang baik
6
No Tanggal Keluhan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Terapi Nasihat Tindak Tempat Kapan
Lanjut Pelayanan Harus
Kembali
1 5/6/18 Mual, BB: 36 kg B6 3x1 (X) Kontrol rutin Pustu 5/7/2018
muntah TD: 95/60 mmHg Antasida 3x1 Gizi seimbang Karanganyar atau bila ada
UK: 7 mgg (X) Istirahat cukup keluhan
TFU: belum teraba Cek lab
2 30/6/18 Muntah, BB: 32,5 kg Antasida 3x1 Makan dengan porsi Konsul dokter Pustu 30/7/2018
pusing TD: 100/70 mmHg (X) sedikit tapi sering Sp.OG Karanganyar atau bila ada
UK: 11 mgg B6 3x1 (X) Istirahat cukup keluhan
TFU: 2 jari atas symp Paracetamol Minum susu hamil
(k/p) Cek lab
FKC 1x1
(XXX)
3 11/7/18 Batuk, BB: 31 kg Paracetamol 3x1 Kurangi makanan Pemberian Pustu 11/8/2018
pilek 2 hari TD: 100/70 mmHg (X) berminyak makanan Karanganyar atau bila ada
UK: 12 mgg GG 3x1 (X) Minum air hangat tambahan keluhan
TFU: 4 jari atas CTM 3x1 (X) ANC rutin berupa biscuit
symp, balt (+) FKC 1x1 Cek lab ibu hamil.
(XXX)
4 11/8/18 Perut BB: 34 kg Hb: 9,9 gr% FKC 2x1 Manfaat FKC Peningkatan Pustu 11/9/2018
sengkil TD: 110/70 mmHg Golda: O (XXX) Istirahat cukup dosis Karanganyar atau bila ada
UK: 17 mgg Alb: (-) Tidur miring kiri pemberian zat keluhan
TFU: 1/2 symp - Prot.urine: (-) KIE mengenai besi dari 1x1
pusat, balt (+) SHb: NR konsumsi makanan menjadi 2x1
DJJ (+) 136x/menit STb: NR yang mengandung zat per hari
VCT: NR besi
5 29/8/18 Tidak ada BB: 38 kg FKC 2x1 ANC rutin Puskesmas 29/9/2018
keluhan TD: 110/70 mmHg (XXX) Istirahat cukup Ambulu atau bila ada
UK: 19 mgg Minum susu hamil 2x keluhan
TFU: setinggi pusat, sehari
balt (+) Makan makanan yang
DJJ (+) 136x/menit banyak mengandung
7
zat besi
6 12/9/18 Tidak ada BB: 38 kg Vitamin ada, Manfaat FKC Pemberian Posyandu 10/10/2018
keluhan TD: 100/70 mmHg lanjutkan ANC rutin makanan atau bila ada
UK: 22 mgg tambahan keluhan
TFU: 18 cm, PUKA, berupa biscuit
Letkep, Belum masuk ibu hamil.
PAP
DJJ (+) 136x/menit
7 10/10/1 Tidak ada BB: 40 kg FKC 2x1 (XXX) ANC rutin Posyandu 12/11/2018
8 keluhan TD: 110/70 mmHg Manfaat FKC atau bila ada
UK: 26 mgg keluhan
TFU: 22 cm, PUKA,
Letkep, Belum masuk
PAP, DJJ (+)
140x/menit
8 26/10/1 Tidak ada BB: 42 kg FKC 1x1 (XV) ANC rutin Pustu 10/11/2018
8 keluhan TD: 100/70 mmHg Diet TKTP Karanganyar atau bila ada
UK: 28 mgg keluhan
TFU: 25 cm, PUKA,
Letkep, Belum masuk
PAP, DJJ (+)
136x/menit
9 19/11/18 Tidak ada BB: 42 kg FKC 1x1 (XV) ANC rutin Pemberian Pustu 2/12/2018
keluhan TD: 100/70 mmHg Diet TKTP makanan Karanganyar atau bila ada
UK: 31 mgg tambahan keluhan
TFU: 28 cm, PUKA, berupa biscuit
Letkep, Belum masuk ibu hamil.
PAP, DJJ (+)
142x/menit
10 3/12/19 Tidak ada BB: 42,5 kg FKC 1x1 (XV) ANC rutin Pustu 13/12/2018
keluhan TD: 110/70 mmHg Diet TKTP Karanganyar atau bila ada
UK: 33 mgg Cek Hb Ulang keluhan
TFU: 28 cm, PUKA,
8
Letkep, masuk PAP,
DJJ (+) 142x/menit
11 10/12/1 Tidak ada BB: 44 kg Hb: 11,8 gr% ANC rutin Puskesmas 24/12/2018
8 keluhan TD: 110/70 mmHg Alb: (-) Diet TKTP Ambulu atau bila ada
UK: 34 mgg Prot.urine: (-) Senam hamil kleuhan
TFU: 28 cm, PUKA,
Letkep, belum masuk
PAP, DJJ (+)
142x/menit
11/12/18 Tidak ada BB: 42 kg FKC 1x1 (X) Linakes Posyandu 21/12/2018
kleuhan TD: 120/70 mmHg Senam hamil
UK: 34 mgg Pro USG
TFU: 28 cm, PUKA,
Letkep, belum masuk
PAP, DJJ (+)
136x/menit
4/1/201 Tidak ada BB: 43 kg FKC 1x1 (X) Jampersal Pustu 11/1/2019
9 keluhan TD: 100/70 mmHg Tanda- tanda Karanganyar
UK: 38 mgg persalinan
TFU: 28 cm, PUKI,
Letkep, sudah masuk
PAP, DJJ (+)
138x/menit
9
7. Riwayat Persalinan :
Anak lahir dari ibu G1P0A0 secara spontan ditolong oleh bidan praktik
mandiri (BPM). Usia kehamilan 9 bulan, lahir kepala dulu, air ketuban jernih,
bayi langsung menangis, berat badan lahir 2600 gram (BBLC), panjang badan
lahir 49 cm. Tidak terdapat trauma saat kelahiran, tidak cacat, ukuran kepala
normal, tidak ada kelainan jari dan perawatan tali pusat dilakukan oleh bidan.
Perdarahan pervaginam ±200cc, UC baik, perineum rupture derajat 2, hecting
jelujur oleh bidan, TD 100/70 mmHg.
Kesan : riwayat persalinan baik (lahir hidup dengan BBLC dan Panjang badan
lahir cukup)
10
Campak : belum dilakukan
Imunisasi Tambahan
PCV : tidak dilakukan
Rotavirus : tidak dilakukan
Varisela : tidak dilakukan
MMR : tidak dilakukan
HPV : tidak dilakukan
Tifoid : tidak dilakukan
Hepatitis A : tidak dilakukan
Influenza : tidak dilakukan
Kesan: Riwayat imunisasi baik sesuai PPI dan tidak pernah mengalami penyakit
yang dapat dicegah dengan Imunisasi
11
9. Riwayat Makan Minum
0 - 3 bulan : ASI Eksklusif. Pasien minum ASI sedikit.
3 - 9 bulan : ASI dan MPASI. Pasien mulai dilatih makan bubur instan
pada usia 4 bulan namun kuantitas sedikit yang bisa dimakan oleh pasien.
9 bulan - sekarang: ASI dan MPASI berupa bubur instan dan pernah
diberikan bubur yang dibuat oleh ibu pasien sendiri yaitu nasi yang
dihaluskan dan dicampur bayam (sesekali).
Kesan :Kualitas dan kuantitas asupan gizi kurang baik dan tidak sesuai
dengan usia.
12
10. Riwayat Tumbuh Kembang
a) Status Gizi :
Lahir Sekarang Ideal
BB 2600 gr 5300 gr 9500 gr
PB 49 cm 68 cm 74 cm
13
FORM RIWAYAT TUMBUH KEMBANG BALITA
BB PITA
STATUS UPAYA PENATALAKSANA
NO TGL UMUR PELANGI PERKEMBANGAN POLA MAKAN PENYAKIT
GIZI KELUARGA NAKES
(kg) KMS
1 11-01-2019 0 hari 2,6 Hijau B - ASI - - -
2 13-02-2019 1 bln 3,0 Kuning T1 - ASI - - KIE tentang ASI Eksklusif
3 12-03-2019 2 bln 3,3 BGM T1 ( 2T ) - ASI Batuk, Pilek, Dibawa ke PMB Konsul ke SpA di dapatkan
Panas hasil bahwa tidak ada
penyakit yang serius pada
balita.
4 11-04-2019 3 bln 4,2 BGM N Belum bisa ASI - - -
tengkurap
5 13-05-2019 4 bln 4,5 BGM T1 - ASI + MP-ASI - - KIE tentang ASI Eksklusif
dan gizi seimbang pada ibu
menyusui
6 15-06-2019 5 bln 5,3 BGM N - ASI + MP-ASI - - -
7 11-07-2019 6 bln 5,3 BGM T2 Belum bisa ASI + MP-ASI Batuk, Pilek Dibawa ke PMB Diberi obat
tengkurap
8 12-08-2019 7 bln 5,5 BGM T1 ( 2T ) - ASI + MP-ASI - - KIE tentang pemberian
MP-ASI
9 11-09-2019 8 bln 5,0 BGM T3 ( 2T ) - ASI + MP-ASI - - KIE tentang pemberian
MP-ASI
10 14-10-2019 9 bln 4,7 BGM T3 ( 2T ) Belum bisa duduk ASI + MP-ASI - Memberikan KIE tentang
-
tetapi bisa pemberian MP-ASI dan
menyangga kepala stimulasi pada Balita.
bila didudukkan
11 11-11-2019 10 bln 5,3 BGM N - ASI + MP-ASI Batuk, Pilek Dibawa ke PMB Konsul ke SpA ( hasil
terlampir )
14
STATUS GIZI SAAT INI
Sekarang Ideal
BB 5500 gr 9500 gr
PB 68 cm 74 cm
15
b) Riwayat Perkembangan :
Motorik Halus
Mengikuti obyek dengan matanya : 7 bulan
Tertawa : 7 bulan
Memegang benda : 8 bulan
Bahasa
Mengoceh : 7 bulan
Mengeluarkan kata tanpa arti : belum bisa melakukan
Memirukan suara 1-2 kata : belum bisa melakukan
16
Sosial Kemandirian
Tersenyum spontan : 6 bulan
Memasukkan benda ke mulut : 7 bulan
17
b) Lingkungan:
Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan kakek, nenek, dan bibi. Pasien
tinggal di rumah yang terdiri dari 3 kamar tidur dengan ukuran 3m x 3m.
Pasien tidur bersama orangtua. Rumah memiliki lantai keramik, atap genteng,
ventilasi dan pencahayaan baik, sumber air minum air sumber yang dimasak,
sumber air dari sumur, memiliki kamar mandi/WC, dan 1 dapur
menggunakan bahan bakar gas. Di depan rumah pasien terdapat industri
rumah yang dikelola oleh ayah pasien yaitu membuat peralatan memasak dari
seng.
Kesan: Rumah sesuai dengan standar Rumah Sehat tetapi terdapat industri
rumah yang memiliki aktivitas mematri di depan rumah pasien. Kondisi
lingkungan industri rumah kurang baik.
IV.PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : cukup
a. Kesadaran
Kualitatif : compos mentis
Kuantitatif : E:4 V:5 M:6
18
b. Tanda-Tanda Vital
Frekuensi Nadi : 128 x/menit, reguler, kuat angkat
Frekuensi nafas : 30 x/menit, reguler, suara napas vesikuler
Suhu : 36,20C suhu aksila
CRT : < 2 detik
c. Status Gizi:
Umur : 11 bulan
Sekarang Ideal Z score WHO
BB 5300 gr 9500 gr < -3SD
PB 68 cm 74 cm < -2SD
Kesan: Keadaan umum pasien cukup, kesadaran compos mentis, status gizi
buruk, mengalami stunting.
Pemeriksaan Khusus
a) Kepala-Leher
Bentuk : Normocephal
Rambut : Lurus warna hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, edema palpebra
-/-, pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya +/+
Hidung : Sekret -/-, darah -/-, PCH (-)
Telinga : Sekret -/-, darah -/-
Mulut : Sianosis (-), stomatitis angularis (-)
Mukosa : pucat (-), hiperemis (-), perdarahan (-)
Faring : hiperemi (-)
Tonsil : Tidak hiperemi, tidak tampak pembesaran
Leher : Bentuk simetris (+), pembesaran KGB (-)
19
b) Dada
Bentuk normal, simetris, tidak ada ketertinggalan gerak, tidak terdapat retraksi.
a. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : Redup
Batas kanan atas : ICS II garis parasternal dextra
Batas kanan bawah : ICS IV garis parasternal dextra
Batas kiri atas : ICS II garis parasternal sinistra
Batas kiri bawah : ICS IV garis midklavikul sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, ekstrasistol (-), gallop (-),murmur (-)
b. Paru-Paru
Kanan Kiri
Insp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)
Depan Palp : fremitus raba normal Palp : fremitus raba normal
Perk : sonor Perk : sonor
Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)
Insp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)
Palp : fremitus raba normal Palp : fremitus raba normal
Belakang
Perk : sonor Perk : sonor
Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)
c. Perut
Inspeksi : flat
Auskultasi : bising usus positif normal
Perkusi : timpani
Palpasi : soepel, nyeri tekan (+), hepatomegali(-), splenomegali (-),
turgor normal < 2 dtk
20
d. Anggota gerak
Atas : akral hangat +/+, edema -/-, sianosis (-), atrofi otot (+)
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, sianosis (-), atrofi otot (+)
DIAGNOSIS KERJA
Primer : Global Developmental Delay
Sekunder : Suspek Malnutrisi Energi Protein tipe Marasmus
21
KESIMPULAN
Global Developmental Delay (Keterlambatan Perkembangan Global)
merupakan keadaan keterlambatan perkembangan yang bermakna pada dua atau
lebih aspek perkembangan. Pada pasien ini ditemukan terjadi keterlambatan pada
4 aspek perkembangan yaitu motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan social
kemandirian. Pasien ini juga memiliki berat badan dan tinggi badan tidak sesuai
usia. Berat badan pasien berada di z<-3SD dan tinggi badan berada di z<-2SD
diagram pertumbuhan WHO sehingga pasien dapat dikatakan mengalami Gizi
Buruk dan stunting. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ciri Malnutrisi Energi
Protein (MEP) tipe marasmus.
Etiologi dan faktor risiko yang mungkin berperan pada keadaan
Keterlambatan Perkembangan Global pada pasien yaitu infeksi dan gizi buruk.
Sedangkan faktor risiko genetik, metabolik, malformasi sistem saraf, trauma lahir,
asfiksia, prematuritas, dan lingkungan perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut.
Pengukuran berat badan dan tinggi badan rutin dilakukan setiap bulan di
Posyandu. Pada pencatatan di grafik berat badan KMS didapatkan bahwa berat
badan pasien berada di bawah garis merah sejak usia 1 bulan. Namun, tidak
didapatkan catatan intervensi untuk memperbaiki kondisi pasien. Pada tabel
SDIDTK tidak ada pencatatan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pasien.
TATALAKSANA
Pemberian ReSoMal (Rehydration Solution for Malnutrition) atau
Modisco dengan kalori pemberian disesuaikan dengan penatalaksanaan pasien
MEP berat. Pemberian selama 7 minggu, dan dilakukan evaluasi berat badan.
Pemberian suplemen makanan berupa vitamin dan mineral mix juga diberikan
secara dicampur dengan makanan bayi. Penatalaksanaan GDD di dokter spesialis
rehabilitasi medik sesuai anjuran dokter spesialis anak.
22
SARAN DAN REKOMENDASI
a. Monitoring pasien
Keadaan umum
Asupan makan
Respon terapi
b.Edukasi pasien
Menjelaskan kepada orangtua pasien tentang:
penyakit yang diderita pasien
penyebab penyakit
perawatan pasien
komplikasi dan prognosis dari penyakit yang diderita.
c. Pelayanan Kesehatan
Perhatian khusus dan intervensi segera oleh petugas kesehatan
terhadap bayi dengan berat badan BGM.
Melakukan deteksi dan pencatatan tumbuh kembang anak sesuai
SDIDTK pada buku KIA.
d. Kontrol khusus dan intervensi khusus melalui mini project terpadu yang
melibatkan lintas program
23
Global Developmental Delay
Definisi
Global developmental delay (GDD) atau keterlambatan perkembangan
global (KPG), merupakan suatu keadaan ditemukannya keterlambatan yang
bermakna lebih atau sama dengan 2 aspek perkembangan tersebut. Istilah KPG
dipakai untuk anak umur kurang dari 5 tahun. Pada anak berumur lebih dari 5
tahun saat tes IQ sudah dapat dilakukan dengan hasil yang akurat, istilah yang
dipakai adalah retardasi mental.
Epidemiologi
Etiologi
Etiologi KPG sangat bervariasi, sekitar 80% akibat sindrom genetik atau
abnormalitas kromosom, asfiksia perinatal, disgenesis serebral dan deprivasi
psikososial, sedangkan 20% nya belum diketahui. Sekitar 42% dari etiologi
24
keterlambatan perkembangan global dapat dicegah seperti paparan toksin,
deprivasi psikososial dan infeksi intra uterin, serta asfiksia perinatal.
25
Prenatal Prenatal Perinatal (55%) Postnatal (11%)
Intrinsik Ekstrinsik (21%)
Toxins
26
Lampiran
27