Pembimbing:
dr. Catharina Rini Pratiwi, Sp.A
DOWN
SYNDROME
Down syndrome adalah suatu
kondisi keterbelakangan
perkembangan fisik dan mental
anak oleh karena abnormalitas
perkembangan kromosom.
Wajah mongolisme
Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan
(epicanthal folds) (80%), white Brushfield spots di sekililing lingkaran di sekitar iris
mata (60%), medial epicanthal folds, keratoconus, strabismus, katarak (2%), dan retinal
detachment. Gangguan penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea.
gangguan mengunyah menelan
dan bicara. Scrotal tongue, Hypogenitalism (penis,
rahang atas kecil (hypoplasia scrotum, dan testes kecil),
maxilla), keterlambatan hypospadia, cryptorchism, dan
pertumbuhan gigi, hypodontia, keterlambatan perkembangan
juvenile periodontitis, dan pubertas
kadang timbul bibir sumbing
kulit lembut, kering dan tipis, Xerosis (70%), atopic dermatitis
(50%), palmoplantar hyperkeratosis (40-75%), dan seborrheic
dermatitis (31%), Premature wrinkling of the skin, cutis marmorata,
and acrocyanosis, Bacteria infections, fungal infections (tinea),
and ectoparasitism (scabies), Elastosis perforans serpiginosa,
Syringomas, Alopecia areata (6-8.9%), Vitiligo, Angular cheilitis.
Kelainan
kromosom ini juga
tangan yang
bisa menyebabkan
pendek termasuk
Sementara itu gangguan atau
ruas jari-jarinya
lapisan kulit bahkan kerusakan
serta jarak antara
biasanya tampak pada sistim organ
jari pertama dan
keriput yang lain.Pada
kedua baik pada
(dermatoglyphics). bayi baru lahir
tangan maupun
kelainan dapat
kaki melebar.
berupa congenital
heart disease.
Saluran esofagus yang
tidak terbuka (atresia)
ataupun tiada saluran
sama sekali di bahagian
Pada sistim pencernaan tertentu esofagus.
dapat ditemui kelainan Biasanya ia dapat dekesan
berupa sumbatan pada semasa berumur 1 – 2 hari
esofagus (esophageal dimana bayi mengalami
atresia) atau duodenum masalah menelan air
(duodenal atresia). liurnya. Saluran usus kecil
duodenum yang tidak
terbuka penyempitan
yang dinamakan
“Hirshprung Disease”.
Sifat-sifat yang jelas pada tangan adalah mereka mempunyai
jari-jari yang pendek dan jari kelingking membengkok ke
dalam. Tapak tangan mereka biasanya hanya terdapat satu
garisan urat dinamakan “simian crease”.
Kaki agak pendek dan jarak di antara ibu jari kaki dan jari
kaki kedua agak jauh terpisah dan tapak kaki.
Memanjat Berlari,
Meraih/memiliki Tengkurap, duduk, berdiri,
Motorik tangga, menggambar, melompat
Memegang/memanipulasi berjalan
mewarnai menulis
Kemampuan
Frase kata
berbicara & Senyum, mendengkur, ngoceh, berkata Kalimat dan tata bahasa
kunci
berbahasa
Menggunakan Menyendok,
Perawatan diri menyusu Pisau Berpakaian Mandi
cangkir garpu
Pengendalian Mampu menyesuaikan diri,
Perilaku Pentingnya rutinitas Pengendalian diri
orang tua kooperatif dan mematuhi perintah
Bilangan Pengalaman menghitung Belajar menjumlahkan
Membaca Pengalaman mendongeng dan cerita Belajar membaca
Mengingat
Daya ingat & Kemampuan membaca dan
Mengikuti Meniru Memilih kejadian dan
berpikir berpikir
aktivitas
Pengembangan
sosial dan • Anak menikmati dan belajar dari
interaksi sosial dengan orang
pembelajaran dewasa dan kawan sebaya
sosial
Pengembangan
daya ingat • Komponen verbal STM
bekerja
Setelah kecurigaan ini dinaikkan, dokter akan meminta tes darah yang disebut
kromosom kariotipe untuk memverifikasi keberadaan gangguan tersebut.
Pembangunan fisik pada bayi dengan sindrom Down terjadi pada tingkat lebih
lambat karena otot dan disket yang lemah. Penuturan tertunda. Umur pendek namun
tanpa cacat jantung bawaan dan defisiensi imunologi yang serius.
Penderita sindrom Down dengan bentuk mosaik trisomi 21 bisa subur dan memiliki
keturunan yang normal.
Pemeriksaan fisik penderita
Pemeriksaan kromosom
Ultrasonografi (USG)
Ekokardiogram (ECG)
Pemeriksaan darah (Percutaneus
Umbilical Blood Sampling)
Regulasi keseimbangan endokri
Penghapusan peningkatan
keterlambatan dalam perkembangan
otak
Perbaikan defisiensi imunologi
Rehabilitasi dari seluruh sistem tubuh
(latihan, ucapan terapi, dll)
Darah ibu diperiksa kombinasi dari
berbagai marker: alpha-fetoprotein
(AFP), unconjugated estriol (uE3), dan
human chorionic gonadotropin (hCG)
Stimulasidini pada bayi DS, terapi bicara,
olah tubuh, karena otot-ototnya
cenderung lemah. Memberikan
rangsangan dengan permainan-
permainan layaknya pada anak balita
normal, walaupun respons dan daya
tangkap tidak sama, bahkan mungkin
sangat minim karena keterbatasan
intelektualnya.
Penanganan fisioterapi menggunakan
tahap perkembangan motorik kasar
untuk membantu mencapai
perkembangan yang maksimal dan
bukan untuk menyembuhkan penyakit
down syndromenya.
Membantu anak belajar untuk
menggerakkan tubuhnya dengan
cara/gerakan yang tepat (appropriate
ways).
Tujuan fisioterapi adalah untuk
mengajarkan pada anak gerakan fisik
yang tepat, karena masalah yang sering
terjadi pada anak Down syndrome
seperti low muscle tone, loose joint dan
perbedaan yang terjadi pada otot-
tulangnya.
Fisioterapi dilakukan seminggu 1x
disesuailan kebutuhan anak.
Fisioterapi terdiri dari terapis, orang tua
dan anak yang saling berperan.
Terapis akan menyampaikan latihan-
latihan yang bisa dilakukan di rumah
selepas diberikan terapi.
Suatuterapi yang di perlukan untuk anak
DS yang mengalami keterlambatan
bicara dan pemahaman kosakata.
Diberikan
untuk melatih anak dalam hal
kemandirian, kognitif/pemahaman,
kemampuan sensorik dan motoriknya.
Terapi ini diberikan bagi anak yang
mengalami gangguan kemampuan
akademis dan yang dijadikan acuan
terapi ini adalah bahan-bahan pelajaran
dari sekolah biasa.
Terapiini diberikan bagi anak DS yang
mengalami gangguan integrasi sensori
misalnya pengendalian sikap tubuh,
motorik kasar, motorik halus dll.
Dengan terapi ini anak diajarkan
melakukan aktivitas dengan terarah
sehingga kemampuan otak akan
meningkat.
Mengajarkan anak DS yang sudah
berusia lebih besar agar memahami
tingkah laku yang sesuai dan yang tidak
sesuai dengan norma-norma dan aturan
yang berlaku di masyarakat.