Askep Hipogonadisme
Askep Hipogonadisme
KEPERAWATAN
HIPOGONADISME
Hipogonadisme (bahasa Inggris: hypogonadism,
hypogenitalism) adalah istilah medis untuk merujuk
simtoma penurunan aktivitas kelenjar gonad.
Kelenjar gonad, ovarium atau testis, merupakan
kelenjar yang memproduksi hormon reproduksi
beserta sel gamet, ovum atau
spermatozoid.Hipoganadisme adalah suatu
keadaan dimana terjadi difisiensi hormon gonad.
Hipogonadisme adalah berkurangnya atau
menurunnya hormone androgen sehingga
mempengaruhi fungsi dan ciri seks dari kelamin
baik pria dan wanita.
jENIS
1. Hipogonadisme primer disebabkan oleh
insufisiensi testis;
2. Hipogonadisme sekunder yang disebabkan oleh
disfungsi hipotalamus hipofisis;
3. Hipogonadisme onset lambat; dan
4. Hipogonadisme karena insensitivitas reseptor
androgen
Angka kematian orang dewasa
pada krisis tiroid mencapai 10-
20%. Bahkan beberapa laporan
penelitian menyebutkan hingga
setinggi 75% dari populasi pasien
yang dirawat inap. Dengan
tirotoksikosis yang terkendali dan
penanganan dini krisis tiroid,
angka kematian dapat diturunkan
hingga kurang dari 20%.
Anamnesis yang tepat sangat penting
untuk menegakkan diagnosis. Hal ini
penting karena diagnosis krisis tiroid
didasarkan pada gambaran klinis
bukan pada gambaran laboratoris.
DEFINISI
Krisis tiroid/thyrotoxic crisis/thyroid
storm adalah kedaruratan medis yang
disebabkan oleh eksaserbasi akut dari
gejala-gejala hipertiroid. Hal ini dapat
berakibat fatal dan mematikan. Namun
jarang terjadi apabila deteksi dini
dilaksanakan dan pengobatan
diberikan secepatnya (Hannafi,2011).
ETIOLOGI
Tiga mekanisme fisiologis yang
diketahui dapat mengakibatkan
krisis tiroid, yaitu :
1. Pelepasan seketika hormone
tiroid dalam jumlah yang besar.
2. Hiperaktivitas adrenegik.
3. Lipolisis dan pembentukan
asam lemak yang berlebihan
Beberapa faktor yang disinyalir memicu
krisis tiroid, diantaranya :
infeksi,
trauma,
pembedahan non tiroid,
tiroidectomi,
reaksi insulin,
kehamilan,
pemberhentian terapi anti tiroid
mendadak,
hipertiroid yang tidak terdiagnosa,
Etiologi yang paling banyak
menyebabkan krisis tiroid adalah
penyakit Graves.
MANIFESTASI KLINIS
Penderita umumnya menunjukkan semua
gejala tirotoksikosis tetapi biasanya jauh lebih
berat.
Demam > 370 C
Takikardi > 130 x/menit
Gangguan sistem gastrointestinal seperti
diare berat
Gangguan sistem neurologik seperti keringat
yang berlebihan sampai dehidrasi,gangguan
kesadaran sampai koma
PEMICU : INFEKSI, TRAUMA,
PATOFISIOLOGI
PENYAKIT PEMBEDAHAN NON TIROID,
TIROIDECTOMI, REAKSI
GRAVES
INSULIN, KEHAMILAN,
PENGHENTIAN TERAPI ANTI
PELEPASAN
TIROID, HIPERTIROID TDK
SEKETIKA HORMON
TERDIAGNOSA
TIROID DLM JML HIPERAKTIVITAS
BESAR ADRENERGIK
LIPOLISIS &
PEMBENTUKAN ASAM
LEMAK BER >
PENINGKATAN
HIPERMETABOLIK KATEKOLAMIN MENGOKSIDASI &
MENHASILKAN ENERGI
PANAS BER >
TACHICARDI,
DEHIDRASI
HIPERTERMIA DIARE HIPOXIA
PENATALAKSANAAN
Koreksi Hipertiroidisme
• Menghambat Sintesis Hormon Tiroid
Obat yang dipilih adalah metimasol. Metimasol diberikan
dengan dosis 20 mg tiap 4 jam (dosis total 120 mg/hari),
bisa diberikan dengan atau tanpa dosis awal 60-100 mg
• Menghambat Sekresi Hormon Yang telah
Terbentuk
Obat pilihan adalah larutan kalium yodida pekat (SSKI)
dengan dosis 5 tetes setiap 6 jam atau larutan Lugol 30
tetes perhari dengan dosis terbagi 4.
• Menghambat Konversi T4 menjadi T3 di perifer,
termasuk: PTU, Ipodate atau Ioponoat, penyekat
(propanolol), kortikosteroid.
PENATALAKSANAAN