Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

Annisa Dwi Pakerti


Aryanti
Emma Hazmanita
Fakih Wardani
Intan Furtuna Dewi
Hormon

Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti

menggerakkan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung

disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja

hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan

hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut

homeostasis, yang berarti seimbang.


Ciri ciri hormon

 Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel


kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil
 Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
 Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang
terdapat dalam sel target
 Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
 Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel
target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel
target yang berlainan.
Contoh obat

1. Genotropin (Pfizer)
 Komposisi: Somatropin
 Indikasi: Gangguan pertumbuhan yang disebabkan krn insufisiensi sekresi GH
endogen,sindrom turner,insufisiensi ginjal kronik,berat badan lahir rendah
 Dosis: 0,5-0,7 iu/kg/BB/minggu terbagi dlm injeksi SK
 Kontra indikasi: Adanya aktivitas dari tumor, epifisis yg telah menutup
 Efek samping: Reaksi kulit lokal
 Mekanisme kerja: Hormon-hormon yg dikeluarkan hipotalamus dan hipofisis
adalah golongan peptide atau protein dengan berat molekul rendah yang bekerja
setelah terikat dengan reseptor di jaringan target.
2. Saizen (Merck)

Komposisi:
 Somatropin

Indikasi:
 Kegagalan pertumbuhan pada anak yg disebabkan krn penurunan

atau tidak adanya sekresi hormonpertumbuhan

Dosis:
 Kegagalan pertumbuhan krn sekresi hormon pertumbuhan endogen yg

tdk adekuat : 0,7- 1 mg/ m² luas permukaan tubuh atau 0,025-0,035

mg/kg/BB secara SK atau IM

Kontra
 indikasi: Tumor

Efek
 samping: Adanya antibody yang melawan hormone pertumbuhan

manusia serta nyeri pd tempat inj. Sprit nyeri dan kemerahan


Hormon
tiroid

Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diametersekitar 5 cm


dan terletak di leher, tepat dibawah jakun.Kedua bagian tiroid
dihubungkan oleh ismus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H
atau dasi kupu-kupu.

Kelenjar tiroid menghasilkan Hormon tiroid, Hormon tiroid


adalah hormon yang mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh.
Contoh dan Dosis Obat
1. Thyrax (Schering-Plough)

 Komposisi: L-thyroxine Na
 Indikasi: Hipotiroidisme dengan sebab apapun. Supresi kadar TSH pada penyakit
gondok
 Dosis: Dewasa: awal 0,05-1 mg/hari. Dosis harian ditingkatkan tiap 2 minggu
0,025-0,05 mg sampai dengan hasil yangg diinginkan tercapai.
 Konta indikasi: Hipersensitif terhadap tiroksin, tiritoksikosis
 Efek samping: Takikardia, cemas, tremor, sakit kepala, kemerahan muka, banyak
berkeringat, penurunan berat badan
 Mekanisme kerja: Meski mekanisme kerja tiroksin yang tepat belum diketahui
semua, tetapi nampaknya hormon ini bekerja melaui reseptornya di inti sel.
Triyodotironin berikatan dengan afinitas yang tinggi pada reseptor di inti sel, yang
kemudian terikat pada sekuen DNA yang spesifik pada gen target. Disini
triyodotironin memodulasi transkripsi gen dan terjadi sintesis protein.
2. Euthyrox  (Merck)

 Komposisi: Levothyroxine Na.k


 Indikasi: Hipotiroid
 Dosis: Awal 25-50mcg, ditingkatkan 25-50 mcg pada interval 2-4 minggu.
 Kontra indikasi: Hipotiroidisme oleh berbagai kecuali sebagai terapi bersama
dengan obat antitiroid utk mngobati hipertiroid setelah tercapai fungsi yang normal
 Efek samping: Tremor pada jari tangan, palpitasi, aritmia, berkeringat secara
berlebihan, diare, penurunan berat badan, gangguan tidur, gelisah.
Anti-tiroid

 Mekanisme kerja

Antitiroid menghambat sintesis hormon teroid dengan jalan menghambat


proses pengikatan /inkorporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin. Selain
itu juga menghambat proses penggabungan dari gugus yodotirosil untuk
membentuk yodotironin. Cara kerjanya dapat dijelaskan dengan adanya hambatan
terhadap enzim peroksidase sehingga oksidasi ion yodida dan gugus yodotirosil
terganggu. Selain menghambat sintesis hormon. Propiltiourasil ternyata juga
menghambat deyodinasi tiroksin mnjadi triyodotironin di jaringan perifer,
sedangkan metilmazol tidak memiliki efek ini.
 Indikasi

Antitiroid digunakan untuk pengobatan hipertiroidisme,baik


untuk mengatasi gejala klinik sambil remisi spontan,maupun
sebagai persiapan operasi.Selain itu,obat ini juga dapat dipakai
dalam kombinasi dengan yodium radioaktif,dengan tujuan
mempercepat timbulnya perbaikan klinis sementara menunggu
efek terapi yodium radioaktif.

Antitiroid bermanfaat pada hipertiroidisme yang disertai dengan


pembesaran kelenjar tiroid bentuk difus maupun noduler.
Sediaan
1. Neo –mercazole (Nicholas)
Komposisi: Carbimazole
Indikasi: Hipertiroidisme
Dosis: Dewasa : awal 20-80 mg/hr. kasus ringan 5-10mg/hr, kasus sedang 30mg/hr,
kasus berat 40-60mg/hr. diberikan dalam beberapa dosis terbagi. Pemeliharaan 5-15
mg/hr.  Pemberian Obat : berikan scr konsisten, bersama atau tanpa makanan
Kontra indikasi: Laktasi
Efek samping: Mual, muntah
Mekanisme kerja: Antitiroid golongan tionamida, misalnya propiltiourasil,
menghambat proses inkoporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin dan juga
menghambat penggabungan residu yodotirosil ini untuk membentuk  yodotironin.
Kerjanya dengan menghambat enzim peroksidase sehingga oksidase ion yodida dan
gugus yodotirosil terganggu. Propiltiourasil juga menghambat deyodinasi tiroksin
menjadi triyodotironin dijaringan perifer, sedangkan metimazol tidak memiliki efek
ini.
2. Thyrozol  (Merck)
 Komposisi: Thiamazole
 Indikasi: Dewasa terapi konservatif  hipertiroid: untuk menghambat
produksi hormon tiroid scr komplit, persiapan opersai untuk segala jenis
hipertiroid
 Dosis: Dewasa terapi konservatif  hipertiroid: untuk menghambat produksi
hormon tiroid secara komplit 25-40mg/hr. dosis harian maks: 40mg dalam
maks 20mg dosis tunggal
 Kontra indikasi: Granulositopenia, koestasis sebelum terapi dimulai,
sebelumnya sudah terjadi kerusakan sumsum tulang
 Efek samping: Reaksi alergi kulit, mual, muntah, rasa tidak nyaman pada
epigastrium, artralgia, parestesis, kehilangan daya pengecapan, alopesia,
mialgia, sakit kepala, pruritus, mengantuk, neuritis, edema, vertigo.
Indikasi

Radioisotope 1 terutama digunakan pada pasien:

(1)hipertirodisme usia lanjut atau penyakit jantung;

(2) penyakit grave yang menetap atau kkambuh setellah


triodektomi subtotal atau setelah minum obat anti tiroid dalam
jangka waktu lama;

(3) goiter nodular toksik;

(4) goiter multi nodular non-toksik yang di sertai gejala kompresi;

(5) karsinomia tiroid; dan

(6) sebagai alatdiagnostik fungsi tiroid


kontraindikasi

Bahan radioaktip tidak diberikan selama


kehamilan dan pada anak-anak. Yodium
radioaktip sebaiknya diberikan untuk pasien
yang berusia lebih dari 25 atau 30 tahun.
Sediaan

Larutan natrium yodida dapat diberikan


oral dan intravena sedangkan kapsul natrium
yodida tersedia untuk pemberianoral. Pada
setiap sediaan biasanya disebutkan jumlah dan
macam campuran dalam larutan, dosis terapi
dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai