Anda di halaman 1dari 30

 Nama : dr. Nuke Ariyanie, Sp.

S
 Lahir : 05-12-1976
 Pendidikan :
◦ SMA Negeri 3, Bandung
◦ Dixie Heights High School, Kentucky, USA
◦ S1 Fakultas Kedokteran UNPAD, Bandung
◦ Spesialis Penyakit Saraf FK UNPAD, Bandung
 Pekerjaan :
◦ Manager Website FK UNPAD (formerly)
◦ RSUD Gunung Jati
◦ RS Mitra Plumbon
◦ RSIA Sumber Kasih
◦ FK UNSWAGATI
dr Nuke Ariyanie Sp.S
FK UNSWAGATI
 LCS berada di ruang subarakhnoid.
 Ventrikel otak, sisterna magna, ruang subarakhnoid sekitar
otak & medula spinalis
 Melindungi otak & med spin terhadap trauma atau gangguan
dari luar.
 150 ml.
 Perubahan LCS dapat merupakan proses dasar patologi suatu
kelainan klinik.
 Pemeriksaan LCS membantu:
◦ Diagnosa penyakit saraf
◦ Evaluasi terapi
◦ Prognosa penyakit saraf
 Selaput otak.

 Membran menyelubungi seluruh permukaan otak, batang otak


dan medula spinalis.

 Meningen terdiri dari:


◦ Piamater leptomening
◦ Arkahnoid

◦ Duramater  pakimening
 PIAMATER
 ARAKHNOID
 DURAMATER
 Dibentuk ± 0,35 ml/ menit (500 ml/hari).

 Kegiatan dinamis : pembentukan LCS –


sirkulasi – absorpsi.
 LCS diganti 4-5x/ hari  75-150 ml.

 Dibentuk oleh:
◦ Pleksus khoroideus dinding ventrikel (lateral) TU
◦ Pembuluh darah meningen, otak, med spin
 Komposisi LCS ada dalam keseimbangan dengan
cairan ekstraseluler.

 Fungsi LCS:
◦ Menjaga keseimbangan neuron & glia terhadap
pengaruh luar.
◦ Pelindung mekanik.
◦ Sistem limfe dalam pengeluaran sisa metabolisme
otak.
Ventrikel lateral
foramen monroe

Ventrikel III
akuaduktus silvii

Ventrikel IV
2 foramen luskha
1 foramen magendie

Ruang subarakhnoid perispinal-perimeduler

Basis kranii

Permukaan superior & lateral hemisfer serebri

Villi arakhnoid

Sinus venosus
 Warna : jernih, tak berwarna.
 Tekanan : 70 – 200 mmH2O.
 Sel : 0 – 5 limfosit/ mononuklear.
 Glukosa : 45 – 80 mg%.
 Protein : 5 – 15 mg% ventrikel
10 – 25 mg% sisterna
15 – 45 mg% lumbal
 Na : 142 – 150 mEq/ L.
 K : 2,2 – 3,3 meq/ L.
 Osmolalitas : 295 mOsmol/ L.
 pH : 7,31.
 Indikasi:
◦ Mengukur tekanan, sel, bakteriologi, kimia 
diagnosa, follow up terapi penyakit neurologis.
◦ Jalur terapi  anestesi, kemoterapi, antibiotika.
◦ Radiologi  mielografi, sisternografi.

 Kontraindikasi:
◦ TTIK/ herniasi
◦ Tumor otak
◦ Infeksi kulit di sekitar lokasi LP
 Persiapan pasien:
◦ Ambil darah 15’ menjelang LP.
◦ Informed consent.

 Posisi pasien:
◦ Di pinggir tempat tidur, lateral dekubitus.
◦ Tentukan intervertebralis L3-4 setinggi crista iliaca
superior.

 Membersihkan kulit:
◦ Punggung dibersihkan secara aseptik antiseptik 2-3x
betadin  alkohol.
◦ Tukar sarung tangan.
 Nyeri kepala
◦ Pengurangan jumlah LCS.
◦ Tidur tanpa bantal 8 jam post LP.

 Nyeri punggung
◦ Spasme otot sekita lokasi LP.

 Infeksi  iatrogenic meningitis

 Herniasi

 LCS bocor/ leakage


 HIDROSEFALUS OBSTRUKTIF
◦ Non komunikans.
◦ Obstruksi LCS di dalam sistem ventrikel.
◦ Pertumbuhan inkomplit foramen Luscka/ Magendii.
◦ Perdarahan intraventrikel.

 HIDROSEFALUS KOMUNIKANS
◦ Obstruksi LCS diluar sistem ventrikel  ruang
subarakhnoid.
◦ Penebalan leptomeningen.
◦ Meningitis TBC.
 Melekat pada permukaan otak

 Mengikuti setiap lekukan otak pada sulkus &


fisura, batang otak dan medula spinalis

 Berakhir setinggi korpus vertebra L2


 Berhubungan dengan piamater
 Tidak mengikuti setiap lekukan otak

 Di beberapa tempat ruang subarakhnoid


melebar  sisterna

 Diantara piamater & arakhnoid  ruang


subarakhnoid (LCS & pembuluh darah)
 Terdiri atas:
◦ Lapisan luar duramater.
Di kepala melekat dengan periosteum tengkorak.
◦ Lapisan dalam duramater.

 Ruang epidural
◦ Antara lapisan luar duramater & tulang tengkorak.
◦ Berisi kapiler halus.

 Ruang subdural
◦ Antara lapisan dalam duramater & arakhnoid.
 Kecepatan pembentukan cairan x tahanan absorpsi
pada vili arakhnoid

 Manometer pada pungsi lumbal.


 Tekanan sedikit meningkat pada perubahan nadi &
respirasi, batuk, penekanan abdomen.

 Tes Quickenstedt  menekan V jugularis.


◦ N : P naik 100 – 200 mmH2O, kembali ke nilai asal
dalam 10”
◦ Sumbatan subarakhnoid : P naik sedikit sekali
 Normal : jernih, tidak berwarna.
 Warna berubah bila sel > 200/ ml.
 Eritrosit > 1000/ ml  LCS merah.
 Tes 3 tabung.
 Jumlah sel leukosit LCS ↑  infeksi bakteri,
virus, jamur, tumor.

 Pewarnaan gram.
 Protein darah ≠ protein LCS.
 Protein ventrikel ≠ protein sisterna ≠ protein
lumbal.
 Perbedaan permeabilitas sawar darah LCS.

 Protein ↑ pada kondisi patologis di meningen.


 Perfusi dari kapiler darah di khoroid/
meningen meningkat.
 Normal : 2/3 glukosa darah.
 Abnormal : Glukosa LCS < 40 mg%.
 Infeksi bakteri, meningitis TBC, jamur.
 Cl turun pada meningitis  unspesific.
 Na, K, Mg tidak pengaruh.

 Osmolalitas darah = LCS.

Anda mungkin juga menyukai