Anda di halaman 1dari 18

Pembuktian Invaliditas Argumen

Argumen ;
Semua elang adalah mahkluk hidup
Semua bidadari adalah mahkluk hidup
Jadi, semua bidadari adalah elang

Argumen tersebut termasuk argumen invalid.


Argumen memiliki premis-premis yang benar,
sedangkan konklusinya salah.
Dapat demudah dimengerti mengapa invliad,
karena sebuah konklusi yang salah tidaklah
mungkin dapat diperoleh dari premis-premis yang
benar, artinya segala sesuatu yang benar
mengakibatkan munculnya sesuatu yanga salah .
Jadi pada argumen di atas premisnya tidak
menyebabkan timbulnya konklusi
Contoh :
Semua mamalia adalah hewan
Semua ikan paus adalah hewan
Jadi, semua ikan paus adalah mamalia

Argumen tsb premis-premisnya benar, demikian


pula konklusinya. Namun argumen tersebut
invalid.
Metode lain adalah dengan memeriksa apakah
argumen yang harus dibuktikan invaliditasnya
mempunyai bentuk atau susunan yang sama dengan
argumen tertentu yang telah diketahui
invaliditasnya.
Semua elang adalah Semua hewan tidak
mahkluk hidup berakal.
Semua wanita adalah Semua ikan paus tidak
mahkluk hidup berakal
Jadi, semua wanita Jadi, semua ikan puas
adalah elang adalah hewan
Semua elang adalah mahkluk Semua hewan tidak berakal.
hidup Semua ikan paus tidak berakal
Semua wanita adalah mahkluk Jadi, semua ikan puas adalah
hidup hewan
Jadi, semua wanita adalah elang

Sekilas kedua argumen sama. Ada kata kata yang


diganti yaitu elang, wanita dan mahkluk hidup oleh
hewan , ikan paus dan tidak berakal.
Dalam bentuk simbul kedua argumen tsb adalah
substitution instance dar bentuk
Semua x adalah Y
Semua Z adalah Y
Jadi, semua Z adalah X
Kita telah mengetahui bahwa argumen kiri invalid.
Karena argumen kanan bentuknya sama dengan yang
kiri, maka jelas argumen kanan tersebut invalid.
Pada dasarnya , jika sebuah argumen tidak valid,
maka tidaklah mungkin untuk membenuk deduksi
terurut langkah demi langkah dari premis-premis
menuju sebuah konklusi.
Meskipun dalam kenyataannya kita gagal membentuk
deduksi thd sebuah argumen, sama sekali tidaklah
berarti bahwa argumen tersebut memang invalid,
mungkin sebagai akibat kita tidak bekerja cukup
cermat atau teliti

Andai kita membuktikan validitas sebuah argumen


dan berakhir dengan kegagalan, kita dapat saja
beranggaan argumen mungkin tidak valid. Bila
demikian, dapat diambil jalan lain yaitu menggunakan
pembuktian menggunakan tabel kebenaran.
Jika dikatakan bahwa sebuah argumen adalah
invalid, maka berarti ada kemungkinan suatu
situasi dimana premis dalam keadaan benar,
sedangkan konklusinya salah.
Ini dapat terjadi, karena sebuah argumen
termasuk invalid jika paling sedikit mempunyai
satu “substitution instance” dengan premis-
premis yang benar dan sebuah konklusi yang
salah.
Adanya hal ini memberikan petunjuk bahwa
terdapat metode singkat dalam memperlihatkan
invaliditas sebuah argumen
Contoh :
A(B ᴠ C)
(C ᴧ D)  E
E  A

Pernyataan kondisional yang berkorespondensi


dengan argumen tsb adalah
[{A(B ᴠ C)} ᴧ {(C ᴧ D)  E} ᴧ E]  A

Kita tidak akan mampu membuktikan langkah-


langkah deduksi dari premis-premis menuju
konklusinya. Kita coba membuktikan bahwa
argumen tersebut invalid
[{A(B ᴠ C)} ᴧ {(C ᴧ D)  E} ᴧ E]  A
Kita ingin mengetahui apakah mungkin secara logis terjadi
suatu kemungkinan di mana premis-premisnya dibuat benar
sedangkan konklusinya dibuat salah.
Jika konklusinya salah, maka tentu A benar, maka B atau C,
atau kedua-duanya harus benar agar premis pertama benar.
Demikian pula, agar premis ketiga benar, maka tentu E harus
salah. Jika E salah, maka C dan D tidak mungkin benar kedua-
duanya (agar premis kedua juga benar). Misal A benar, E salah,
B dan C keduanya benar, sedangkan D salah.
Ini membuktikan adanya sebuah cara penetapan nilai
kebenaran pada hrus huruf yang mewakili pernyataan
argumen yang sesuai , dimana premisnya dalam keadan benar,
sedangkan konklusinya salah. Dengan demikian kita telah
membuktikan bahwa ada sebuah cara logika yang mungkin
yakni di mana paremis dibuat benar dan konklusinya ibuat
salah. Jadi, argumen yang demikian itu terbukti invalid
Contoh :
PᴠQ
QᴠR
P ᴠ R

Pernyataan kondisional yang berkorespondensi


dengan pernyataan tsb adalah :

[(P ᴠ R) ᴧ (Q ᴠ R)]  (P ᴠ R)
Langkah 1 :
[(P ᴠ Q) ᴧ (Q ᴠ R)]  (P ᴠ R)
B B S S
Langkah 2:
[(P ᴠ Q) ᴧ (Q ᴠ R)]  (P ᴠ R)
B B S S S S
Langkah 3:
[(P ᴠ Q) ᴧ (Q ᴠ R)]  (P ᴠ R)
SB BS S S S S
Langkah 4:
[(P ᴠ Q) ᴧ (Q ᴠ R)]  (P ᴠ R)
SB B BBS S S S S
Karena P dan R keduanya salah, sedang P ᴠ Q dan Q ᴠ R
benar, maka tentulah Q adalah benar.
Ini menunjukkan tanpa keraguan sedikitpun, bahwa
argumen tersebut tidak valid (invalid). Telah
diperlihatkan paling sedikit satu baris dalam tabel
kebenaran sebuah pernyataan kondisional yang
berkorespondensi dengan argumen di atas dimana
kondisional salah tersbut tidak benar secara logis.
Ini berarti argumen yang berkorespondennsi
dengna pernyataan kondisional tersebut jelaskan
invalid.
Dengan kata lain kita telah memperlihatkan bahwa
ada sebuah cara penetapan nilai kebenaran
terhadap pernyataan-pernyataan dari agumen tsb
di ana premisnya benar sedangkan konklusinya
salah.
Pembuktian sebelumnya terbukti invalid. Hal ini
benar karena sepanjang pembuktian tidak ada
kontradisksi, dengan kata lain tidak adak ada hal-hal
yang mustahil atau tidak mungkin sebagai akibat
premisnya dibuat benar dan konklusinya dibuat
salah.
Tentunya kita dapat menimpulkan bila cara di atas
tidak bekerja, dalam arti muncul hal-hal yang
kontradiktif, maka argumen yang harus diselidiki ini
merupakan argumen valid.

Contoh
PᴠQ
P
Q
Kita bentuk pernyataan kondisional dimana pernyataan
dianggap invalid.
[(P ᴠ Q) ᴧ  P]  Q
B B S S

Langkah 1 :
[(P ᴠ Q) ᴧ  P]  Q
S B B S S S

Langkah 2
[(P ᴠ Q) ᴧ  P]  Q
S BS B S S S

Ada hal yang aneh, P ᴠ Q benar, namun kedua disjungnya


salah. Ini disebu dengan kontradiktif sebagai akibat membuat
premis benar sedang konklusinya salah
ᴠ ᴧ  
Dengan menggunakan aturan penarikan
kesimpulan dan penukaran , susunlah bukti
formal validitas argumen berikut :

1. G (SU)
G
U /  S

2. P
(P ᴠ R) D / P ᴧ D
3. BJ
HD
(  J ᴠ  D)  U
U /  B ᴠ  H

4. NM
MD
MP
P
MᴠN /D

5.  [(A ᴧ A) ᴠ D]  Z
Z
 Z  D /A
ᴠ ᴧ  

Anda mungkin juga menyukai