Anda di halaman 1dari 23

BPH

M Dwi Tjahjo
BPH
Benign Prostatic Hypertrophy /
Hyperplasia (patologi)
BOO = Bladder outlet obstruction.
BPE = Benign prostate
enlargement
LUTS = Lower urinary tract
symptoms
Anatomi
Inferior vesika, dilalui uretra
posterior (pars prostatika).
Stroma dan kelenjar.
Mc Neal membagi menjadi zona
sentral, transisional dan perifer.
Berat normal 20 gram.
Dipengaruhi DHT dan Testosteron
Berperan dalam sistim reproduksi
Klinis
Pembesaran prostat merupakan
bagian dari proses penuaan.
Tidak selalu sesuai dengan
pembesaran.
Mulai usia 50 tahun (40 th)
Insiden bervariasi 5 – 80%
Hanya 10-20% yang berobat.
Klinis
Fisiologi miksi : kemampuan
kontraksi detrusor >< tahanan
uretra.
Gejala obstruksi dan iritasi.
Klinis
 Gejala obstruksi :
1. Hesitansi
2. Weak stream
3. Straining
4. Terminal dribbling
5. Incomplete emptying
6. Urine retention
 Gejala iritasi
1. Frekuensi
2. Urge
3. Disuria / burning sensation
4. Nokturia
Uretrografi
Gejala
 Komplikasi :
1. Batu buli
2. Divertikel buli
3. Sistitis
4. Gangguan fungsi ginjal
5. Hernia
6. Hemorroid
Diagnosis
 Anamnesis :
1. Gejala obstruksi – iritasi
2. Tanda-tanda komplikasi
3. Differensial diagnosis
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan fisik
Status generalis
Status urologis
Colok dubur :
- TSA
- Ampula recti
- Mukosa
- Prostat : konsistensi, permukaan,
simetris, nodul, nyeri tekan,
taksiran berat.
Pemeriksaan penunjang
Uroflowmetri – urodinamik
(pressure flow study)
mengukur pancaran kencing,
tekanan intravesika.
membedakan obstruksi infravesika
– kelemahan detrusor.
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium :
- Darah : DL, Ur/Cr,
PSA (0-4 < 4-10 < 10 ng/dl)
- Urin : L/E
2. Radiologis : - USG
- BNO - sistogram
TRUS
TRUS
Sistografi
Terapi
Medikamentosa : α bloker dan 5 α
reduktase inhibitor.
Operatif :
- Ablasi ( TUNA, TUMT )
- TUR-P ( gold standard )
- Prostatektomi terbuka
TUMT
TURP
TURP
TURP
Komplikasi
Perdarahan
Sindroma TUR
Striktur
Ejakulasi retrograde
prostatitis

Anda mungkin juga menyukai