PELAYANAN KEBIDANAN
MELALUI PROGRAM BIDAN DELIMA
N ELIH HARLINA,AM.Keb,SKM,MH.Kes
PROGRAM MENJAGA MUTU
MENINGKATKAN EFISIENSI
PELAYANAN
MANFAAT PROGRAM
MENJAGA MUTU
MENINGKATKAN
PENERIMAAN MASY
TERHADAP YAN KES
MELINDUNGI PELAKSANA
YANKES DARI KEMUNGKINAN
GUGATAN HUKUM
STANDAR PROGRAM MENJAGA MUTU
STANDAR PELAYANAN
KEBIDANAN
Standar adalah keadaan ideal atau
tingkat pencapaian tertinggi dan
sempurna yang dipergunakan
sebagai penerimaan minimal.
Standar menunjuk pada tingkat
tercapai yang diinginkan ideal
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN ADALAH :
1. Kebanggaan profesional
2. Kualitas pelayanan meningkat
3. Pengakuan organisasi profesi
4. Pengakuan masyarakat
5. Cakupan klien meningkat
6. Pemasaran dan promosi
7. Penghargaan bidan delima
8. Kemudahan lainnya
Model Social Franchise memberikan
contoh bentuk dan warna yang sama
pada pelayanan kebidanan BPM
Social Franchise dengan
Bidan Delima
Gerakan moral
12
Oleh Bidan Bidan
Pelayanan Berkualitas
PERAN BIDAN
DALAM ERA JKN
BPM
KESEPAKATAN BPJS KESEHATAN DENGAN PP IBI
TANGGAL 19 MARET 2015
TENTANG OPTIMALISASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Registrasi pasal 44
(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan
praktik wajib memiliki STR
(2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)diberikan oleh konsil masing2 tenaga
kesehatan setelah memenuhi persyaratan.
(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) meliputi:
f. membuat pernyataan mematuhi dan
melaksanakan ketentuan etika profesi
UU No 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
BAB IV REGISTRASI DAN PERIZINAN TENAGA KESEHATAN
Perizinan Pasal 46
1) Setiap Tenaga Kesehatan yang
menjalankan praktik dibidang pelayanan
kesehatan wajib memiliki izin
Pasal 47
Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik
mandiri harus memasang papan nama praktik
UU No 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN
Pasal 57
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik
berhak:
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang
melaksanakan tugas sesuai dengan standar
profesi,standar pelayanan profesi dan standar
prosedur operasional
b. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar
dari penerima pelayanan kesehatan atau
keluarganya
c. Menerima imbalan jasa
UU No 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN
Pasal 58
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik
wajib:
a. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar profesi,standar pelayanan
profesi ,Standar Prosedur Operasional dan
etika profesi serta kebutuhan kesehatan
penerima pelayanan kesehatan
b. Memperoleh persetujuan dari penerima
pelayanan kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan
UU No 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN
Pasal 60
Tenaga Kesehatan bertanggungjawab untuk:
a. mengabdikan diri sesuai dengan bidang
keilmuan yang dimiliki
b. meningkatkan kompetensi
c. bersikap dan berprilaku sesuai dengan etika
profesi
UU No 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
BAB X PENYELENGGARAAN KEPROFESIAN
Pasal 58
(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi
terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan/atau penyelenggara kesehatan yang
mengakibatkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan
yang diterimanya.
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga
kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan
kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan
tuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PMK No 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin
dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Pasal 17
Dalam melaksanakan praktek/kerja, bidan
mempunyai hak :
a. memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan praktik/kerja sepanjang
sesuai dengan standar;
b. memperoleh informasi yang lengkap dan
benar dari pasen dan/atau keluarganya;
c. melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan
standar;dan
d. menerima imbalan jasa profesi
SANKSI HUKUM
Hukuman atau undang-undang yang bersifat
memaksa sebagai akibat dari melalaikan
atau mengabaikan untuk mematuhi suatu
undang-undang,peraturan dan lainnya.
Pasal 1365
Setiap perbuatan melanggar hukum yang
mengakibatkan kerugian kepada orang lain,
diwajibkan orang yang karena kesalahannya
menyebabkan kerugian itu, untuk mengganti
kerugian tersebut.
Pasal 1366
Setiap orang bertanggungjawab tidak saja
untuk kerugian yang disebabkan oleh
tindakannya, tetapi juga untuk kerugian
yang disebabkan karena kelalaian atau
kurang hati-hati
Pasal 1367
Setiap orang tidak saja bertanggungjawab
untuk kerugian yang disebabkan oleh
tindakannya sendiri, tetapi juga untuk
kerugian yang disebabkan oleh tindakan
orang-orang yang di bawah
pengawasannya.
Peraturan ini adalah suatu ketentuan
umum yang berlaku bagi setiap orang,
termasuk dokter, rumah sakit, perawat,
bidan dan tenaga-tenaga kesehatan
lainnya.
Pelanggaran Profesi Kebidanan
1. Pelanggaran etik
Pelanggaran etik diadukan ke organisasi
profesi dalam hal ini ditangani oleh
Majelis Pertimbangan Etik Bidan. Sanksi
yang diberikan bisa berupa teguran baik
lisan maupun tertulis, juga bisa
merekomendasikan pencabutan STR/SIB
dan SIPB (sementara atau seterusnya)
2. Pelanggaran disiplin.
Pelanggaran disiplin diadukan ke organisasi
profesi/Konsil Tenaga Kesehatan. Sanksi bisa
berupa : pernyataan tertulis, kewajiban
mengikuti pendidikan atau pelatihan,
rekomendasi pencabutan izin praktik
sementara atau seterusnya.
3. Pelanggaran Hukum
a. Pidana
Masalah pidana : laporan kepada polisi,
kejaksaan kemudian ke pengadilan.
Keputusan bisa berupa hukuman seumur
hidup, kurungan, penjara/denda
b. Perdata
Diawali adanya gugatan perdata, bisa
diselesaikan melalui tuntutan ke pengadilan/
ADR. Keputusan berupa ganti rugi
c. Administrasi
Adanya laporan dan gugatan yang ditujukan ke
pengadilan tentang pelanggaran administrasi.
Keputusan bisa berupa pencabutan STR/SIB
dan SIPB(sementara atau seterusnya)
Mekanisme Penyelesaian Sengketa
Dalam Pelayanan Kesehatan
Mediasi
IBI
Persidangan
Audit Internal Profesi
Pendampingan
oleh : Profesi
MPEB/DINKES/PERHUKI dan penasehat Perdamaian
Hukum
Keputusan
MPEB
MPEB