Pengujian koliform jauh lebih cepat jika dibandingkan dg uji E.coli, krn
hanya memerlukan Uji penduga (tahap pertama uji E coli)
Rantai Perpindahan Sumber Kontaminasi
Pada umumnya kontaminasi pd pangan dpt diamati berdasarkan
rantai perpindahan penyakit dr satu sumber ke sumber lainnya.
Perpindahan penyakit dapat berlangsung dari debu, tanah,udara,
manusia, bahan makanan, peralatan (alat makan/pengolahan), air,
binatang peliharaan dan serangga.
Pekerja/manusia
Pekerja yg menangani pangan dlm suatu industri pangan adalah
sumber kontaminasi yg penting, krn kandungan mikroba patogen pd
manusia dpt menimbulkan penyakit yg ditularkan melalui makanan.
Manusia yg sehat merupakan sumber potensial mikroba-mikroba
seperti Staphylococcus aureus, baik koagulase positif maupun
koagulase negatif; Salmonella, Clostridium perfringens dan
streptokoki (enterokoki) dari kotoran (tinja). Stafilokoki umum
terdapat dalam kulit, hidung, mulut dan tenggorokan, serta dapat
dengan mudah dipindahkan ke dalam makanan.
Selain bahaya biologis, manusia juga membawa bahaya fisik. Misal
rambut dan perhiasan (cincin) yang tidak disadari jatuh ke dalam
makanan.
Bagian-bagian tubuh pekerja yang dapat sebagai sumber
kontaminan adalah :
1. Kulit : Staphylococcus epidermidis (non patogenik) dan S.
Aureus, mikrokoki dan bakteri anaerobik. Stafilokoki umumnya
terdapat pada bisul, jerawat, luka dan kulit yang memar.
S.aureus dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi kulit.
2. Mulut, Hidung, Tenggorokan, Mata dan Telinga :
Manusia normal penuh dengan mikroba dari berbagai
jenis pada daerah tsb, karena basah dan hangat dan zat-
zat nutrien tersedia dalam bentuk sisa-sisa makanan
yang dikonsumsi oleh manusia. S. aureus juga sering
dihubungkan dengan infeksi mata dan telinga. Infeksi
bakteri pada mulut dan tenggorokan lain yang penting
adalah usobacterium fusiforme, spirochetes yang dapat
dipindahkan lewat makanan.
Corynebacterium diphteriae adalah patogen yang menyebab-
kan difteri dan dpt ditularkan melalui makanan. Penyakit-
penyakit spesifik pada paru-paru terutama TBC, pneumonia
(Diplococcus pneumoniae). Organisme lain yg terlibat dalam
pneumonia adl Staphylococcus aureus, Klebsiella
pneumoniae, Streptococcus pyogenes, dan virus.
3. Alat Pencernaan
Komposisi flora pencernaan dari tubuh manusia sehat dapat
bervariasi dengan faktor eksternal tertentu. Bagian pertama
usus kecil, seperti perut, tidak mempunyai flora mikroba
alamiah. Dalam jejunum dan ileum, mikroba baru terdapat.
Pada bagian ujung bawah dr usus kecil ditemukan bermacam-
macam bakteri dalam jumlah banyak. Mikroba utama yang
terdapat adalah koliform, Eschericia coli dan Aerobacter
aerogenes.
Bakteri patogen penting dari alat pencernaan dapat menyebabkan
kolera, disentri basiler, demam tifus, dan hepatitis. Organisme
penyebab kolera adalah Vibrio cholerae yg dpt dipindahkan melalui
makanan dan air, menginfeksi alat pencernaan manusia.
Ternak Besar
Staphylococcus aureus merupakan penghuni dari hidung, mulut,
tenggorokan dan kulit hewan ternak. Tapi sebagian besar yg terdapat
adalah dalam bentuk koagulase negatif sehingga bukan merupakan
virulen yang potensial. Streptokoki fekal, Clostridium perfringens
dan koliform merupakan penghuni alat pencernaan ternak.
Salmonella telah diketemukan sering merupakan penghuni dari
ternak termasuk sapi, kuda, biri-biri, dan babi. Hewan-hewan ini
dapat merupakan carrier.
Unggas
Unggas dpt merupakan sumber Staphylococcus aureus bila kulitnya
terluka dan terinfeksi oleh Staphylococcus. Unggas adl hewan yg
mengandung Salmonella terbanyak termasuk galur-galur yg patogenik
thd manusia. Wabah penyakit perut oleh Salmonella pd manusia, kira-
kira separuhnya disebabkan oleh produk-produk unggas.
Salah satu spesies yaitu S.pullorum sangat mempengaruhi anak-anak
ayam dan unggas lain, yg dpt menyebabkan kefatalan. S.pullorum tidak
patogenik terhadap manusia, tp bila termakan dlm jumlah banyak
sekali juga dpt menyebabkan perubahan-perubahan gastrointestinal.
Spesies lain dari Salmonella pd unggas adl S. Typhimurium yg juga
patogenik terhadap manusia.
Ternak unggas merupakan carrier terutama kalkun.
Unggas merupakan sumber kontaminasi thdtelur, bila unggas ini
diambil dagingnya, daging akan terkontaminasi dg salmonellae yang
berasal dari alat pencernaan.
Binatang Pengerat
Tikus dpt mengkontaminasi makanan selama transportasi,
penggudangan dan dlm ruangan persiapan pangan. Tikus membawa
organisme penyakit pada kulit dan atau dalam alat pencernaan.
Tikus membawa Salmonella yang berbahaya bagi manusia seperti
Salmonella typhimurium, S. enteritidis dan S. newport.
Hewan Peliharaan
Anjing & kucing diketahui banyak mengandung
Salmonella yg diperoleh dari makanan anjing yg
terkontaminasi. Oleh karena itu sebaiknya tdk
berkeliaran disekeliling tempat persiapan, pela -
yanan dan penyimpanan makanan. Pekerja yg
memegang hewan hrs mengganti baju & mencuci
tangannya dg baik sebelum menangani makanan.
Serangga
Lalat sering berdekatan dengan manusia dan paling sering ditemukan
dalam pabrik pangan adalah Musa domestica. Tempat berkembang
biak lalat yang paling disukai adalah kuku hewan, kotoran manusia,
sampah dan selokan. Lalat membawa organisme-organisme
penyebab penyakit dlm bagian-bagian mulut, pencernaan dan pada
bulu-bulu, kaki dan jarinya. Krn serangga memakan kotoran-kotoran,
semuanya ini dpt mengandung patogen usus yg berasal dr manusia
dan hewan, diantaranya Salmonella, demam, tifus, dan disentri.
Kecoa merupakan salah satu masalah serangga yg umum dihadapi
dlm pabrik makanan. Jenisnya bermacam-macam : Amerika, Jerman,
Brown-Banded dan Oriental. Hewan ini biasanya meninggalkan bau
khas pada bendanya dan mengotorinya dengan feses yang agak cair.
Bila kering kotorannya menyerupai kotoran tikus, tetapi dapat
dibedakan dari ukuran panjangnya.
Kecoa suka akan makanan berpati, keju, bir dan memakan hewan-
hewan mati, kulit, kertas dinding dll. Sering mengkontaminasi pangan
dan peralatan dengan membawa kotoran-kotoran yang mungkin
mengandung patogen pada kaki dan tubuhnya.
Nyamuk sering terdapat pada tempat-tempat pengolahan pangan dan
dapat membawa organisme penyakit dan mengkontaminasi pangan.
Ngengat menyukai tempat yang hangat dan sering diketemukan di
tempat-tempat hangat seperti oven, memakan remah-remah dan
menyukai pangan yang berpati.
Akibat :
• tanaman akan terkontaminasi
• mengkontaminasi flora mikroba termasuk patogen pada
ikan, kerang, dan hasil laut lain
• bila air buangan tidak diberi perlakuan terlebih dahulu, mk
mikroorganisme akan segera memecah oksigen air dan
aseptor hidrogen lain, sehingga proses anaerobik meng-
hasilkan bau busuk dan membuat kondisi utk kehidupan
biologis alamiah dari air menjadi terganggu serta
mencemari lingkungan dengan bau yang tidak enak.
Sisa-Sisa Bahan selama Proses dpt
Menjadi Sumber Kontaminasi
(Anonim, 2005)
Genangan Air dapat Sebagai Habitat
Hidup Bakteri (Anonim, 2005)
Tanah
• Tanah mengandung mikroba yg sangat besar baik j umlah /jenis
• Mikroba tanah mempengaruhi flora mikroba dari udara, air,
tanaman dan hewan.
• Tanah dpt terkontaminasi oleh air buangan.
Semua mikroorganisme yg berhubungan dengan penyakit yang
ditularkan lewat makanan dapat berasal dari tanah.
Bakteri penyebab penyakit melalui makanan yg terdapat dlm tanah
secara alamiah adalah Clostridium botulinum dan C. perfringens.
Tanah dapat masuk ke daerah persiapan/pengolahan
makanan dan penyimpanan makanan melalui
1. bahan makanan,
2. pembungkus,
3. pakaian dan sepatu pekerja,
4. udara (debu).
Kontaminan Lain
Kontaminan non mikroba adl yg berasal dari buangan rumah tangga
seperti deterjen, berbagai jenis buangan industri dan produk-produk yg
digunakan dalam pertanianseperti pestisida dan pupuk mineral.
Pestisida sampai ke sumur, pancuran & Pupuk N pd tanaman menye-
danau melalui aliran air, atau melalui babkan tingginya kandungan
perkolasi tanah scr sedikit demi nitrat dlm air. Bahaya konsen-
sedikit. Beberapa senyawa sangat trasi nitrat yg tinggi dlm air
stabil & tdk terpecah /hilang dan minum adl konversi nitrat mjd
mungkin tdk terpisahkan scr sempur nitrit dlm alat pencernaan oleh
na dr air, pd saat pemurnian utk air bakteri usus ttt. Nitrit ini
minum. Pestisida dlm air mengakibat terutama dpt menyebabkan
kan beberapa jenis ikan mati. Pd keracunan nitrit pd bayi yg
manusia, pengaruh pestisida diduga mengakibatkan terjadinya
memberikan efek peracun an jangka methemoglobinemia
panjang.
Udara
Udara tdk mempunyai flora mikroba alamiah, tapi partikel-partikel
debu/ tetesan air yg terdapat dlm udara dpt membawa mikroba.
Udara dpt bertindak sebagai tempat persediaan kontaminan.
Kondisi udara di tempat pengolahan n pangan tergantung banyak
faktor :
• adanya debu
• tetesan air
• pergerakkan udara oleh angin atau manusia yg bergerak
• Tanah pd sepatu, pakaian, dan benda yg diangkut ke dlm ruangan
Penyakit-penyakit yg khas yg di pindahkan melalui udara adl :
1. influenza,
2. penyakit-penyakit pernafasan lain yg disebarkan melalui orang
yang terkena penyakit (bakteri dapat disebarkan melalui batuk
dan bersin dlm jarak yg cukup jauh, + 4.5 m.
Bahan mentah
Produk hewani merupakan sumber kontaminasi penting dlm
menimbulkan penyakit adl daging dan produk unggas. Mikroba yg
mengkontaminasi adl Salmonella, Clostridium perfrigens,
streptokoki fekal, dan Staphylococcus aureus.
Penanganan daging mentah seperti pemotongan, pencincangan,
pengirisan, dan pengilingan dpt mengkontaminasi tangan pekerja,
pakaian, permukaan-permukaan dan peralatan yg digunakan dg
flora daging dan menularkan kontaminan pada bahan lain yg
menggunakan peralatan yang sama.
Bahan pangan nabati walau dicuci dahulu sbl disimpan, cenderung
terkontaminasi oleh patogen yg mampu menyebabkan penyakit.
Daun selada dan seledri dapat merupakan sumber bakteri dari
tanah.
Dinding, Lantai, Langit-langit
Lantai yang licin dan dikontruksi dengan tepat, mudah
dibersihkan, sedangkan lantai yang kasar dan dapat
menyerap, sulit dibersihkan.
Dinding dan langit-langit yang kasar dapat membawa
bakteri seperti Staphylococcus aureus.
Sedangkan kelemahannya :
a. tidak stabil karena agak cepat hilang oleh panas /kontaminasi
dengan bahan organik
b. sangat korosif terhadap stainless steel dan logam lain
c. waktu kontak yang terbatas dengan peralatan
Quaternary Ammonium Compounds
Kelemahan QACs :
• sangat efektif pada bakteri Gram positif saja,
• membentuk film pada peralatan penanganan dan pengolahan
pangan,
•tidak dapat bekerja sama dengan deterjen sintetik tipe anionik
Yodofor
Yodium dan asam dipoyodium merupakan senyawa aktif dlm
menghancurkan mikroba. Senyawa yodium utama utk sanitasi :
1. larutan-larutan yodofor,
2. alkohol-yodium,
3. larutan yodium cair.
Kelebihan Yodofor :
• mempunyai manfaat yg besar utk pembersihan dan desinfeksi
peralatan , permukaan dan sbg antiseptik kulit.
• Dapat digunakan dalam penanganan air.
• mempunyai aktifitas bakterisidal yg lebih besar dlm kondisi asam,
karena itu sering dimodifikasi dg asam fosfat.
• dibuat kompleks dg surfaktan dan asam memberikan sifat-sifat
deterjen shg mempunyai sifat-sifat deterjen-sanitaiser.
• Bersifat bakterisidal dan memiliki kelarutan yg lebih tinggi dlm air
• tidak berbau dan tidak iritatif terhadap kulit.
Kerugian dari senyawa :
• lebih mahal dibandingkan dengan klorin,
• O mudah menguap pada suhu 50C
• sangat peka terhadap perubahan-perubahan pH.