Anda di halaman 1dari 22

PERTOLONGANPERTAMA PADA

GIGITAN BINATANG

Sebagai Bahan Diskusi Mahasiswa Program D IV


Kebidanan Komunitas di Pekalongan
A. PENGERTIAN
 Pertolongan Pertama digigit binatang
merupakan tindakan pertolongan yang diberikan
terhadap korban yang terkena gigitan binatang
dengan tujuan mencegah keadaan korban
bertambah buruk sebelum si korban
mendapatkan perawatan dari tenaga medis
resmi.
PERTOLONGAN YANG DAPAT DIBERIKAN :

 Cuci terlebih dahulu lukanya


 Cegah infeksi.

 Tutup luka dengan kain penutup luka yang steril.

 Antar penderita ke dokter untuk pengobatan.


CONTOH PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KORBAN DIGIGIT BINATANG

1. GILA ANJING (RABIES)


 Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada
susunan sara pusat akibat virus rabies berasal dari
famili Rhabdovirus dan genus Lyssa virus. Menular
pada manusia lewat gigitan atau cakaran dari hewan
yang rabies atau dapat pula lewat luka yang terkena
air liur hewan penderita rabies.Virus ini berbentuk
seperti peluru dan berkapsul.
 Sebenarnya virus ini mudah sekali untuk dinon
aktifkan melalui cara pemanasan, sabun, detergen.
Virus ini memiliki masa inkubasi antara 2 minggu
sampai 2 tahun, namun rata-rata kasus rabies di
Indonesia masa inkubasinya antara 2 minggu hingga
18 minggu.
Gejala rabies dibedakan menjadi :

A. Stadium Prodomal
 Berlangsung 1-4 hari. Gejala awal berupa demam,
sakit kepala, malaise, sakit tulang, kehilangan nasu
makan, mual, rasa nyeri di tenggorokan, batuk, dan
kelelahan yang luar biasa. Gejala-gejala ini
merupakan gejala yang spesifik dari orang terinfeksi
virus rabies yang muncul 1-2 bulan setelah gigitan
hewan pembawa virus rabies.
B. Stadium Sensoris
 Korban merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan
pada tempat bekas luka gigitan. Kemudian disusul
dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan
terhadap rangsangan sensorik.

C. Stadium eksitasi
 Tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi
meninggi dengan gejala hiperhidrosis, hipersalivasi,
hiperlakrimasi, dan pupil dilatasi. Bersamaan dengan
stadium eksitasi ini penyakit mencapai puncaknya
yang sangat khas. Pada stadium ini yaitu adanya
macam-macam fobia, yang sangat sering diantaranya
hidrofobi (takut air).
C. Stadium eksitasi
 Tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi
meninggi dengan gejala hiperhidrosis,
hipersalivasi, hiperlakrimasi, dan pupil dilatasi.
Bersamaan dengan stadium eksitasi ini penyakit
mencapai puncaknya yang sangat khas. Pada
stadium ini yaitu adanya macam-macam fobia,
yang sangat sering diantaranya hidrofobi (takut
air).
Gejala eksitasi ini dapat terus berlangsung
sampai penderita meninggal, tetapi pada saat
dekat kematian justru lebih sering terjadi otot-
otot melemas, hingga paresis flaksid otot-otot.
D. Stadium Paralisis
 Sebagian besar penderita rabies meninggal dalam
stadium eksitasi. Kdang-kadang ditemukan juga
kasus tanpa gejla-gejala eksitasi, melainkan peresis
otot-otot yang bersiat progesi. Hal ini karena
gangguan sumsum tulang belakang memperlihatkan
gejala paresis otot-otot yang bersiat asendens, yang
selanjutnya meninggal karena kelumpuhan otot-otot
pernapasan. Tanpa perawatan serius, kematian
dapat terjadi 4-20hari setelah gejala-gejala muncul.
Inkubasi dari infeksi rabies ini umumnya terjadi
dalam waktu 1-2bulan setelah kejadian, walau
rentang waktunya 10 hari sampai 1 tahun.
 Biasanya seseorang yang terkena rabies akan
menunjukkan gejala-gejala seperti :
 Nyeri pada bekas luka gigitan
 Sakit kepala
 Lemas
 Gelisah
 Mulut berlendir
 Takut air (hydrophobia), bahkan hanya untuk
melihatnya
 Takut angin (aerophobia)
 Takut cahaya (photophobia)
 Takut suara
PENANGANAN :

 mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya


airnya mengalir) dan sabun atau ditergent
selama 10-15 menit,
 Diberi antiseptik (alkohol 70%, betadine, obat
merah atau lainnya).
 Walau pencucian luka gigitan sudah dilakukan,
penderita harus kembali dicuci lukanya di
Puskesmas atau Rumah sakit nantinya.
DISENGAT LEBAH

 Alat penyengat lebah (ovirpasitor) merupakan


alat pertahanan pada bagian belakang tubuh
lebah betina. Ketika lebah menyengat, alat
penyengat dan kantung racun tertinggal (lebah
madu yang mati setelah menyengat) di tubuh
korban, adapula yang tidak teringgal (golongan
hymenoptera) dan dapat digunakan untuk
menyengat lagi.
Zat racun lebah (osolipase, histamin, hiialuronidase,
norepinerin, mellitin) akan merangsang keluarnya
histamin yang menimbulkan 2 reaksi yaitu :

 Gejala lokal :
 Rasa terbakar dan nyeri di tempat sengatan
 Pembengkakan (edema)
 Gatal (urtikaria, pruritus)
 Benjolan merah (eritematus)

 Gejala menyeluruh (sistemik) 0,4-0,8 % :


 Merah (angioedema) dan gatal (urtikaria) seluruh tubuh
 Pembengkakan saluran nafas yang dapat menimbulkan
gangguan pernafasan
 Syok anafilaktik
USAHA YANG BISA DILAKUKAN :

 Keluarkan sengat binatang itu


 Tekan kuku empu jari ke dalam kulit di sebelah
luka dan cungkil ke atas
 Pijit luka antara dua jari untuk mengeluarkan
sengat
 Bakar jarum di atas api. Jika perlu perbesar
luka dengan jarum itu
 Kemudian cuci lukanya, tetesi dengan amonia
atau lepoh dengan kapur sirih
DIGIGIT PACET ATAU LINTAH
Pertolongan :

 Pakailah sabun
 Teteskan dalam mulut binatang itu air garam yang agak
kental atau air tembakau atau panaskan binatang itu
dengan korek api.
 Jika pacet atau lintah di dalam pelepasan atau lubang
kemaluan dan tidak keluar oleh air garam atau tembakau,
antarlah penderita ke dokter
 Pacet atau lintah yang melekat pada kulit tidak boleh
ditarik karena bekas luka gigitan akan mudah berdarah
terus.
 (Biarkan berdarah sebentar) kemudian cuci dengan air
yang sudah dimasak dan disabun.
 Tetesi dengan iodium tinctuur kemudian.
GIGITAN LIPAN
 Ciri-ciri:
 Ada sepasang luka bekas gigitan

 Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit


biasanya hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam
 Penanganan:

 Kompres dengan yang dingin dan cuci dengan obat


antiseptik
 Beri obat pelawan rasa sakit, bila gelisah bawa ke
paramedik
DIGIGIT ULAR
Pertolongan :
 Tenangkan penderita. Ia harus beristirahat.
 Bagian tergigit tidak boleh bergerak, sama halnya seperti pada
keadaan patah tulang.
 Istirahat berguna untuk memperlambat penyebaran bisa ular,
sebaliknya setiap gerakan akan mempercepat penyebaran bisa di
dalam tubuh.
 Gigitan ular sering diobati dengan batang pisang muda
 Anak batang pisang ini dipotong, lalu dipasang pada luka gigitan.
Bisa ular akan terisap seperti akar tanaman mengisap air di
tanah.
 Lalu segera antarkan korban ke rumah sakit terdekat.

Prinsip pertolongan pertama pada korban gigitan ular adalah


meringan kan sakit, menenangkan pasien, dan berusaha agar
bisa ular tidak terlalu cepat menyebar ke seluruh tubuh sebelum
dibawa ke rumah sakit terdekat.
PENANGANAN PADA GIGITAN ULAR :
a. Proteksi diri dan lingkungan
b. Selalu airway – breathing – circulation terlebih dahulu
c. Sedapat mungkin ular pengigit ditangkap untuk dibawa
d. Cegah penyebaran bisa dari daerah gigitan :

 Pasang ikatan proksimal dari luka gigitan/


pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfe
dan vena tetapi tidak menghalangi aliran arteri (denyut
nadi di bawah tetap teraba)
 Penderita harus tenang dan istirahat total dari anggota
gerak yang tergigit untuk meminimalkan bisa ular
menjalar lewat aliran getah bening. Penderita bisa
dilakukan pemasangan bidai mirip penderita fraktur
LANJUTAN.....
 Daerah gigitan diposisikan lebih rendah dari posisi
jantung
 Boleh diberi kompres es lokal

e. Jangan pernah memperlebar luka bekas gigitan


karena dapat menyebabkan infeksi dan trauma pada
korban. Juga jangan pernah menghisapn darah dari
bekas luka patukan. Selain beresiko jika ada luka
pada mulut penolong, juga tidak terlalu efektif
dalam mengurangi jumlah bisa yang masuk.
f. Segera bawa korban ke rumah sakit terdekat.
g. Kenali jenis ular yang mematuk.
PERBEDAAN ULAR BERBISA DAN TIDAK BERBISA
:

 Ular berbisa :
• Suka keluar pada malam hari
• Tidak takut kepada manusia
• Mempunyai taring atau kelenjar bisa
• Suka memangsa korban dengan cara menggigit dengan
kuat
 Ular yang tidak berbisa :
• Suka keluar di siang hari
• Takut pada manusia
• Tidak mempunyai taring atau kelenjar bisa
• Memangsa dengan cara membelit dan gerakannya
sangat cepat
GIGITAN KALAJENGKING
a. Tanda-tandanya :
 Terdapatnya luka gigit 1mm dan dikelilingi daerah
eritematus
 Nyeri
 Setelah 10menit sampai 2 jam dapat timbul berbagai
gejala seperti spasme otot terutama pada tungkai
pelvis punggung
b. Gejala :
 Terasa nyeri pada luka gigitan
 Gejala sistemik dapat terjadi baik perangsangan
simpatik maupun parasimpatik berupa kelelahan,
kecemasan, hipersaliva, lidah menebal, disfagia,
distress dan paralisis
PENANGANAN GIGITAN KALAJENGKING :
1. Amankan diri dan lingkungan
2. Nilai airway – breathing – circulation
3. Dapat diberi kompres dingin
4. Tenangkan penderita
5. Berikan analgetik
6. Bawa segera ke rumah sakit terdekat untuk
pemberian antivenin dan perawatan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai