Anda di halaman 1dari 17

Model Pelayanan Perawatan

Lanjut Usia
Latar Belakang
• Proses menua (aging) merupakan suatu
perubahan progresif pada organisme yang
telah mencapai kematangan intrinsik dan
bersifat irreversibel serta menunjukkan
adanya kemunduran sejalan dengan waktu
dan proses alami yang disertai dengan adanya
penurunan kondisi fisik, psikologis maupun
sosial serta saling berinteraksi satu sama lain.
• Proses menua yang terjadi pada lansia secara
linier dapat digambarkan melalui tahap sbb
yaitu :
– Kelemahan (impairment)
– Keterbatasan fungsional (functional limitations)
– Ketidakmampuan (disability)
– Keterhambatan (handicap)
• Tahap tsb dialami bersamaan dengan proses
kemunduran.
• Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam
pelayanan lansia, yaitu :
– Pelayanan konsultasi
– Pelayanan mediasi
– Pelayanan advokasi
• Pelayanan ini tidak lain untuk meningkatkan
taraf kesejahteraan lansia, mewuujudkan
kemandirian usaha sosial ekonomi lansia.
Pengertian Lansia
• Lansia merupakan kelompok penduduk yang
berusia 60 tahun ke atas. (Hardywinoto dan
Setiabudhi; 1999).
• Pada lansia akan terjadi proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki setiap
kerusakan yang terjadi. (Constantinides ;1994)
Tujuan Pelayanan Kesehatan Pada Lansia

• Pelayanan pada umumnya selalu memberikan arah


dalam memudahkan petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan sosial, kesehatan, dan
perawatan lanjut usia serta meningkatkan mutu
pelayanan bagi lansia.
• Fungsi pelayanan dapat berupa :
– Pusat pelayanan sosial lanjut usia
– Pusat informasi pelayanan sosial lanjut usia
– Pusat pengembangan pelayanan sosial lansia
– Pusat pemberdayaan lansia.
Pendekatan Perawatan Lansia
• Pendekatan fisik
• Pendekatan psikis
• Pendekatan sosial
Pendekatan Fisik
• Perawatan fisik umum bagi klien lanjut usia
dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
– Klien lanjut usia yang masih aktif dan memiliki
keadaan fisik yang masih mampu bergerak tanpa
bantuan orang lain sehingga dalam kebutuhannya
sehari-hari ia masih mampu melakukannya sendiri.
– Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat
bangun, keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan
atau sakit.
Pendekatan Psikis
• Perawat dapat berperan sebagai pendukung dan
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing,
bersikap sebagai penampung rahasia pribadi dan
sahabat yang akrab.
• Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan
ketelitian dalam menerima berbagai bentuk keluhan
agar lansia merasa puas.
• Bila ingin mengubah tingkah laku dan pandangan
mereka terhadap kesehatan, perawat bisa
melakukannya secara perlahan dan bertahap.
Pendekatan Sosial
• Berdiskusi serta bertukar pikiran dan cerita merupakan
salah satu upaya perawat dalam melakukan pendekatan
sosial.
• Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama sesama
klien lanjut usia berarti menciptakan sosialisasi mereka.
• Perawat memberi kesempatan seluas-luasnya kepada
lanjut usia untuk mengadakan komunikasi, melakukan
rekreasi.
• Lansia perlu distimulasi untuk membaca surat kabar dan
majalah
Tempat Yang Dapat Dijadikan Sebagai Aspek
Pelayanan Bagi Lansia
• Pelayanan Sosial di Keluarga Sendiri
• Foster Care Service
• Pusat Santunan Keluarga (pusaka)
• Panti Sosial Tresna Werdha
• Posyandu
Pelayanan Lansia di Keluarga Sendiri
• Home care service merupakan bentuk pelayanan sosial bagi lanjut usia yang
dilakukan di rumah sendiri atau dalam lingkungan keluarga lanjut usia.
• Tujuan pelayanan yang diberikan adalah membantu keluarga dalam mengatasi
dan memecahkan masalah lansia sekaligus memberikan kesempatan kepada
lansia untuk tetap tinggal di lingkungan keluarganya.
• Pelayanan ini dapat diberikan oleh:
– Perseorangan : perawat, pemberi asuhan
– Keluarga
– Kelompok
– Lembaga / organisasi sosial
– Dunia usaha dan pemerintah
• Jenis pelayanan yang diberikan dapat berupa bantuan makanan, bantuan
melakukan aktivitas sehari-hari, bantuan kebersihan dan perawatan kesehatan,
penyuluhan gizi.
• Pelayanan diberikan secara kontinu setiap hari, minggu, bulan dan selama lansia
atau keluarganya membutuhkan.
Foster Care Service
• Pelayanan sosial lansia melalui keluarga pengganti adalah pelayanan sosial yang
diberikan kepada lansia di luar keluarga sendiri dan di luar lembaga.
• Lansia tinggal bersama keluarga lain karena keluarganya tidak dapat memberi
pelayanan yang dibutuhkannya atau berada dalm kondisi terlantar.
• Tujuan pelayanan ini adalah membantu memenuhi kebutuhan dan mengatasi
masalah yang dihadapi lansia dan keluarganya.
• Sasaran pelayanannya adalah lansia terlantar, tidak dapat dilayani oleh keluarganya
sendiri.
• Jenis-jenis pelayanan yang diberikan dapat berupa
– Bantuan makanan, misalnya menyiapkan dan member makanan
– Peningkatan gizi
– Bantuan aktivitas
– Bantuan kebersihan dan perawatan kesehatan
– Pendampingan rekreasi
– Olah raga dsb
Pusat Santunan Keluarga
• Pelayanan kepada warga lansia ini diberikan di tempat yang
tidak jauh dari tempat tinggal lansia.
• Tujuan pelayanan ini adalah membantu keluarga/lanjut usia
dalam mengatasi permasalahan, memenuhi kebutuhan,
memecahkan masalah lansia sekaligus memberi
kesempatan kepada lansia untuk tetap tinggal di lingkungan
keluarga.
• Sasaran pelayanan adalah lansia yang tinggal/berada dalam
lingkungan keluarga sendiri atau keluarga pengganti.
• Lansia masih sehat, mandiri tetapi mengalami keterbatasan
ekonomi.
PSTW
• Institusi yang memberipelayanan dan perawatan jasmani, rohani, sosial dan
perlindungan untuk memenuhi kebutuhan lansia agar dapat memiliki
kehidupan secara wajar.
• Pelayanan yang diberikan dalam bentuk kegiatan, antara lain:
– Kegiatan rutin
• Pemenuhan makan 3x/hari
• Senam lansia (senam pernafasan, senam jantung, senam gerak latih otak dsb)
• Bimbingan rohani/keagamaan sesuai dengan agama
• Kerajinan tangan (menjahit, menyulam, merenda)
• Menyalurkan hobi (bermain angklung, menyanyi, karaoke, berkebun)
– Kegiatan waktu luang
• Bermain (catur, pingpong)
• Berpantun/baca puisi
• Menonton film
• Membaca Koran
– Pelayanan Harian Lanjut Usia (PHLU)
Posyandu Lansia / Posbindu Lansia
• Tujuan : meningkatkan status kesehatan dan kualitas
kehidupan lansia agar dapat menikmati masa tua yang
sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri, kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.
• Jenis kegiatan :
– Pencatatan/registrasi data demografi dan data kesehatan lansia
– Pemeriksaan status kesehatan dan indeks masa tubuh lansia
– Penilaian indeks katz/kemandirian lansia
– Penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan Lansia
– Pelayanan Kesehatan (Pengobatan) Lansia
Prinsip Pelayanan
• Dalam memberi asuhan keperawatan pada lansia,
dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa prinsip:
– Tidak memberi stigma
– Tidak mengucilkan
– Tidak membesar-besarkan masalah
– Pelayanan yang bermutu
– Pelayanan yang cepat dan tepat
– Pelayanan secara komprehensif
– Menghindari sikap belas kasihan
– Pelayanan yang efektif dan efesien
– Pelayanan yang akuntabel

Anda mungkin juga menyukai