Anda di halaman 1dari 27

ORIENTASI MTBS/MTBM

Pada prinsipnya,proses manajemen


kasus pada bayi muda umur kurang
dari 2 bln tidak berbeda dengan anak
sakit umur 2 bln sampai 5 thn.
 Tingginya Angka Kematian Bayi dan Balita merupakan salah
satu faktor yang menentukan indikator Indeks
Pembangunan Manusia di suatu wilayah.
 Penyebab utama tingginya angka kematian tersebut antara
lain pneumonia, malaria, diare, demam berdarah dengue
dan gizi buruk. Hal ini dapat diakomodir oleh MTBS karena
dalam setiap pemeriksaan MTBS, semua aspek/kondisi yang
sering menyebabkan keluhan anak akan ditanyakan dan
diperiksa

eraMTBS/orientasi/april2018
3
2
• Dilaksanakan sejak tahun 1997 (adaptasi dari WHO)
• Pada tahun 2003 WHO menyatakan bahwa MTBS
merupakan pendekatan terbaik dalam menurunkan angka
kematian balita. Hal ini terbukti terjadinya penurunan
kematian balita yang sangat bermakna dari negara-negara
yang menerapkan MTBS.

Pada tahun 1990 kematian balita secara global 15,6 juta


dan menurun menjadi 6,6 juta tahun 2012
MENGAPA PERLU MTBS?
 12 juta balita per tahun meninggal di negara
berkembang
 70% kematian balita karena pneumonia, malaria,
diare, campak, malnutrisi atau kombinasi

 Lebih dari 75% ibu membawa balita ke klinik dengan


keluhan salah satu kondisi di atas
 Sering ditemukan overlapping gejala, sehingga
diagnosis tunggal tidak tepat.
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL TAHUN 2011-2015
NO KAB/KT KEMATIAN NEONATAL
2011 2012 2013 2014 2015
1 Mtwai 5 18 21 22 16
2 Pessel 52 80 60 34 31
3 Kab. Solok 38 55 62 73 68
4 Sjjg 42 58 59 59 34
5 Tng Dtr 44 69 57 56 53
6 Pdg Par 26 48 71 44 40
7 Agam 40 77 76 64 84
8 50 Kt 44 64 63 44 60
9 Pas 25 29 45 32 22
10 Solsel 33 26 27 17 14
11 Dhmrya 38 62 51 38 56
12 Pasbar 39 54 52 41 68
13 Pdg 43 55 73 76 62
14 Kt Solok 6 10 11 14 7
15 Swl 9 12 26 12 10
16 Pdg Pjg 4 5 4 7 5
17 Bkt 2 10 16 18 18
18 Pykbh 9 18 28 17 16
19 Kt par 8 9 20 16 17
SUMBAR 507 681
JUMLAH KEMATIAN BAYI 29HR-11 BLN TAHUN 2011-2015
NO KAB/KT KEMATIAN BAYI 29 HR-11 BLN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Mtwai 6 30 12 25 15
2 Pessel 26 17 13 6 11
3 Kab. Solok 26 20 34 37 28
4 Sjjg 26 38 24 25 36
5 Tng Dtr 12 23 24 21 18
6 Pdg Par 1 10 14 14 12
7 Agam 23 16 8 22 27
8 50 Kt 12 25 33 38 40
9 Pas 4 11 11 7 8
10 Solsel 8 8 4 6 4
11 Dhmrya 12 13 14 20 23
12 Pasbar 10 9 9 12 27
13 Pdg 7 16 29 32 34
14 Kt Solok 2 1 1 4 2
15 Swl 0 4 4 4 2
16 Pdg Pjg 2 1 0 1 2
17 Bkt 1 0 3 1 6
18 Pykbh 4 3 0 5 11
19 Kt par 1 7 5 8 5
SUMBAR 183 252 242 288 311
JUMLAH KEMATIAN ANAK BALITA TAHUN 2011-2015
NO KAB/KT KEMATIAN ANAK BALITA
2011 2012 2013 2014 2015
1 Mtwai 5 4 7 17 9
2 Pessel 4 11 6 6 5
3 Kab. Solok 8 3 11 12 10
4 Sjjg 20 11 12 5 5
5 Tng Dtr 3 12 19 17 8
6 Pdg Par 4 7 14 6 8
7 Agam 3 6 5 8 8
8 50 Kt 5 8 9 14 18
9 Pas 4 3 3 3 2
10 Solsel 3 1 7 3 0
11 Dhmrya 7 4 7 10 15
12 Pasbar 8 8 6 12 13
13 Pdg 8 7 12 17 18
14 Kt Solok 1 2 2 1 4
15 Swl 2 2 3 0 3
16 Pdg Pjg 2 1 1 2 0
17 Bkt 0 2 0 2 1
18 Pykbh 0 5 2 2 2
19 Kt par 2 5 2 0 7
SUMBAR 89 102 128 137 136
PENYEBAB KEMATIAN TAHUN 2015
BAYI 0-28 HARI

BAYI 29 HARI -11 BULAN ANAK BALITA


JUMLAH KEMATIAN WILAYAH KERJA KAB. SOLOK TAHUN
2011 S/D 2017

N0 KLPK 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 JML


1 Bayi 0-28 Hari 38 55 62 73 68 54 59 409

2 29-11 BLN 26 20 34 37 28 33 25 203

3 ANAK 8 3 11 12 10 22 10 76
BALITA
PENYEBAB KEMATIAN BAYI DAN ANAK BALITA KAB. SOLOK
TAHUN 2017
0-28 hr 29-11 bln Anak Balita
 Asfiksia 14 Kel.Bawaan 5 Pneumonia 1
 Prematur 6 Kel.Jantung 3 Sepsis 1
 BBLR 5 Maninggitis 1 Kel.Bawaan 1
 Kel.Bawaan 14 Pneumonia 1 Lain-lain 7
 Infeksi 1 Diare 1
 Ikterus 3 Lain-lain 14
 Lain-lain 16

JUMLAH 59 25 10
Apa itu MTBS ?

Suatu PENDEKATAN keterpaduan dalam tatalaksana balita


sakit
di fasilitas kesehatan tingkat dasar

Bukan program vertikal


eraMTBS/orientasi/april2018
12
TUJUAN MTBS

 Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang terkait


dengan penyebab utama penyakit pada balita, melalui
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat
jalan fasilitas kesehatan dasar.
 Memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kesehatan anak

eraMTBS/orientasi/april2018
13
STRATEGI MTBS ADA 3 KOMPONEN

 Meningkatkan keterampilan
petugas kesehatan dalam
tatalaksana kasus.

 Memperbaiki sistem kesehatan agar


penanganan penyakit-2 pada balita lebih efektif.

 Memperbaiki praktek keluarga


& masyarakat dalam perawatan di rumah
dan pola pencarian pertolongan.

eraMTBS/orientasi/april2018
14
MTBS
Merupakan kombinasi perbaikan tatalaksana kasus pada
balita sakit (kuratif) dengan aspek gizi, imunisasi dan
konseling (promotif dan preventif).

Penerapan MTBS dapat meningkatkan kualitas dan efektifitas


pelayanan kesehatan balita, meningkatkan peran keluarga dan
masyarakat, serta melindungi perawat/bidan

MTBS merupakan standar pelayanan bagi balita sakit yang


dinilai cost effective dan memberikan kontribusi sangat besar
untuk menurunkan kematian balita bila dilaksanakan secara
benar dan luas
PELAKSANA MTBS/MTBM
Tenaga kesehatan di unit rawat jalan tingkat dasar, yaitu:
Paramedis (perawat, bidan).
Dokter.
Bukan untuk rawat inap
Bukan untuk kader.

16
eraMTBS/orientasi/april2018
MTBS/MTBM
MODEL PEMERIKSAAN BALITA SAKIT

 TANYA
 LIHAT
 RABA
 DENGAR

DIBAGI MENURUT 2 KELOMPOK UMUR


2 BL – 5 TH DAN < 2 BL

17
eraMTBS/orientasi/april2018
KUNJUNGAN PERTAMA LAKUKAN
PENILAIAN SESUAI BAGAN

JIKA KUNJUNGAN ULANG GUNAKAN


PETUNJUK PADA PELAYANAN TINDAK LANJUT
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKKAN/PENGOBATAN
BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKKAN/PENGOBATAN


BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Kolom Penilaian digunakan Kolom Tindakan
untuk memeriksa dengan Kolom Klasifikasi (bukan
/Pengobatan digunakan
cara bertanya, melihat, diagnosa) digunakan untuk
untuk menentukan tata
mendengar, dan meraba mengklasifikasikan gejala
laksana sesuai klasifikasi
kasus
KLASIFIKASI PENYAKIT

 Klasifikasi di baris merah, berarti perlu dirujuk.


 Klasifikasi di baris kuning, berarti dapat ditangani oleh puskesmas,
misalnya dg pemberian antibiotik/antimalaria – dll
 Klasifikasi di baris hijau, berarti cukup dengan nasihat perawatan di
rumah.

21
eraMTBS/orientasi/april2018
Merah muda berarti anak
mempunyai penyakit berat dan
butuh penanganan segera atau
rujukan.

Kuning berarti anak


membutuhkan pengobatan
spesifik, seperti antibiotik yang
sesuai, obat oral anti malaria
atau pengobatan lainnya.

Hijau berarti anak tidak perlu


pengobatan spesifik, petugas
kesehatan mengajari ibu cara
merawat anak di rumah.
Manajemen penerapan MTBS di Puskesmas
ditentukan oleh:

1) komitmen Kepala
Puskesmas
2) komitmen dokter
Puskesmas sebagai
motivator, supervisor
dan menerima rujukan
KENDALA UTAMA
DALAM PENERAPAN MTBS

1. Lemahnya manajemen penerapan MTBS di


Puskesmas
2. Kurangnya jumlah tenaga terlatih
3. Kurangnya supervisi dari Dinas Kesehatan
Kab/Kota
4. Kualitas dan kepatuhan SDM
5. Ketersediaan sarana, prasarana dan alat
PERSIAPAN DALAM PENERAPAN MTBS DI
PUSKESMAS

1. Persiapan SDM
2. Persiapan Faktor Pendukung MTBS
3. Penyesuaian alur pelayanan
PERSIAPAN DALAM PENERAPAN
MTBS DI PUSKESMAS

1. Persiapan SDM
2. Persiapan Faktor
Pendukung MTBS
3. Penyesuaian alur
pelayanan

Anda mungkin juga menyukai