Anda di halaman 1dari 29

SIDANG KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA


DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
PADA IBU HAMIL DI BPM NY. A DESA MANGUNJAYA
KAB. SUKABUMI TAHUN 2015

Oleh
ESTI TIAWATI
NIM :201314006 U

AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA HUSADA BOGOR


TAHUN 2015
BAB I PENDAHULUAN

Berdasarkan SDKI 2012, angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per
100 ribu kelahiran hidup. Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 Penyebab
kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Langsung yaitu
perdarahan (25%), sepsis (15%), dan eklampsia (12%). Sedangkan tidak langsung
misalnya anemia, kekurangan energi kalori (KEK) dan keadaan 4 terlalu.

Berdasarkan Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Tahun 2013 yang diterima
dari Dinas Kesehatan Provinsi tercatat Jawa Barat menduduki peringkat tertinggi dalam
jumlah AKI. Dalam laporan tersebut, sekitar 765 kasus kematian ibu terjadi di Jawa Barat
dari total 5.019 kasus

Jawa Barat termasuk penyumbang angka kematian ibu nomor satu. Dan
kabupaten Sukabumi menjadi daerah yang paling tinggi AKI nya di Jawa Barat.
Indonesia pun bisa dibilang tertinggi AKI nya di kawasan Asia Tenggara,” Menurut dr
Lily S. Sulistyowati, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia dalam acara sarasehan SEHATi Bicara Keluarga Sehat di Hotel Lido,
Sukabumi pada Kamis (04/12/14).5
Kekurangan Energi Kronik adalah Keadaan dimana ibu hamil dan WUS
(Wanita Usia Subur) yang kurang gizi diakibatkan oleh kekurangan asupan energi dan
protein yang berlangsung terus – menerus yang dapat mengakibatkan timbulnya
gangguan penyakit tertentu. 2

Faktor faktor yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil diantaranya
adalah keadaan social ekonomi yang mengakibatkan rendahnya pendidikan, jarak
kelahiran yang terlalu dekat menyebabkan buruknya status gizi pada ibu hamil,
banyaknya bayi yang dilahirkan (paritas), usia kehamilan pertama yang terlalu muda
atau masih remaja dan pekerjaan yang biasanya memiliki status gizi lebih rendah
apabila tidak di imbangi dengan asupan makanan dalam jumlah yang cukup.7

Tingkat pendapatan keluarga menentukan bahan makanan yang dikonsumsi


oleh keluarga tersebut, semakin rendah pendapatan, semakin besar presentase yang
digunakan untuk membeli bahan makanan, dan semakin tinggi pendapatan, maka
presentase yang digunakan untuk membeli bahan makanan semakin kecil.8
•Rumusan Masalah
“Adakah Hubungan tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga dengan
kejadian KEK pada ibu hamil Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kab.
Sukabumi tahun 2015 ?”.

Tujuan Penalitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
“Hubungan tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga dengan
kejadian KEK pada ibu hamil Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya
Kab. Sukabumi tahun 2015.

2. Tujuan Khusus
•Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat pendapatan sosial ekonomi
Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kab. Sukabumi tahun 2015.
•Untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) pada ibu hamil Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kab. Sukabumi
tahun 2015.
•Untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga
dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil Di
BPM A Ny. A Desa Mangunjaya Kab. Sukabumi tahun 2015.
Manfaat Penelitian

•Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan sumber bacaan
yang bermanfaat bagi institusi dan dapat memberikan masukan ilmu yang
berguna dan sebagai bahan pembelajaran juga memperkaya ilmu
pengetahuan dari hasil penelitian.

•Bagi Lahan Penelitian


Hasil penelitian ini di harapkan berguna bagi lahan dalam upaya
meningkatkan informasi dan usaha pencegahan KEK pada ibu hamil dan
Digunakan sebagai masukan fasilitas pelayanan dan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kebidanan pada Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis.
BAB II TINJAUAN TEORI
TINGKAT PENDAPATAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA

Pengertian Pendapatn sosial ekonomi keluarga


Status sosial ekonomi keluarga merupakan suatu keadaan atau kedudukan
yang diatur secara sosial dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat, pemberian
posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang hanya dipenuhi
sipembawa statusnya, misalnya: pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan.9

Tingkatan Sosial Ekonomi


Berdasarkan penggolongannya, BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2009
Pembagian tingkat sosial ekonomi masyarakat berdasarkan jumlah pengeluaran
pelapisan masyarakat berdasarkan pengeluaran rumah tangga dalam 1 bulan dibagi
menjadi :
•Kelas ekonomi bawah : < Rp. 780.000
•Kelas ekonomi menengah : Rp. 780.000 – Rp. 1.370.000
•Kelas ekonomi atas : > Rp. 1.370.000.11
Dampak sosial ekonomi pada Kehamilan
Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin yang
dikandungnya. Angka kejadian KEK lebih tinggi di negara-negara yang sedang
berkembang daripada negara-negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan
sosial ekonomi yang rendah mempengaruhi diet ibu

Status ekonomi yang rendah dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan yang


didapatkan tidak cukup, praktek kesehatan yang buruk, kurangnya pendidikan dan
adanya status pernikahan yang berhubungan dengan permasalahan kehamilan diluar
perkawinan.

Keluarga dengan pendapatan terbatas besar kemungkinan kurang dapat


memenuhi kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya
keanekaragaman bahan makanan kurang bisa dijamin, karena dengan uang yang
terbatas itu tidak akan banyak pilihan. Banyak sebab yang turut berperan dalam
menentukan besar kecilnya pendapatan keluarga.16
KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)

KEK adalah keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori


dan protein ) yang berlangsung lama atau menahun. Dengan ditandai berat badan kurang
dari 40 kg atau tampak kurus dan dengan LILA-nya kurang `dari 23,5 cm.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi KEK


•Pendapatan / Sosial Ekonomi
•Pendidikan
•Penyakit / Infeksi
•Umur
•Beban Kerja / Aktivitas
•Asupan Makanan
•Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
•Suku / Budaya
Akibat KEK

•Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya yang pada
akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus dan infeksi.

•Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami
keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, berat badan lahir rendah
(BBLR).18

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN SOSIAL


EKONOMI KELUARGA DENGAN KEK

Hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian KEK beban kerja yang
berat meningkatkan kebutuhan makanan wanita. Lamanya waktu bekerja serta peran
ganda wanita menciptakan suatu kerentanan sosial terhadap masalah malnutrisi
terutama selama masa reproduksi. Pendapatan, pekerjaan, pendidikan merupakan salah
satu faktor yang akan mempengaruhi KEK, dengan demikian masih banyak faktor-
faktor lainya yang akan mempengaruhi.
KERANGAKA TEORI
1. Pendapatan

2. Pendidikan

3. Penyakit/Infeksi

4. Umur
KEK
5. Beban
Kerja/Aktivitas

6. Asupan Makan

7. Pengetahuan

8. Suku/ Budaya

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Modifikasi Lawrence Green, Sri Mulyaningrum, PKM UI, 2009, variabelyang diteliti
dan Surasih 2005 variabel yag tidak diteliti
Keterangan :
BAB III
METODE PENELITIAN

JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Jenis penelitian adalah survey analitik. Penelitian ini dilaksanakan di


BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kabupaten Sukabumi pada bulan Desember 2015 –
Januari 2016 dengan sampel yaitu 44 ibu hamil trimester I, II dan III menggunakan
tekhnik pengambilan sampel total sampling. Instrument yang digunakan yaitu
kuesioner tertutup dan pengukur LILA (Metline) sedangkan tekhnik analisis data
dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat.

KERANGKA KONSEP

Variabel bebas (Independen) Variabel terikat (Dependen)

Tingkat pendapatan
Kejadian KEK
sosial ekonomi

Gambar 3.1 Kerangka Kosep


VARIABEL PENELITIAN

Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :


1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab dari variabel
terikat.26
Variabel bebas dari penelitian ini adalah tingkat pendapatan sosial ekonomi
keluarga

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)


Variabel terikat adalah variabel yang tergantung atas variabel yang lain.26
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kekurangan energi kronik (KEK)
pada Ibu Hamil.
DEFINISI OPERASIONAL

No Variabel D.O Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Variabel Indevenden
Pendapatan Sosial ekonomi adalah Kuesioner Mengisi 1. Ekonomi Ordinal
Sosial kedudukan atau posisi Kuesioner Tinggi >
Ekonomi sesorang dalam Mean T
Keluarga kelompok manusia yang 2. Ekonomi
ditentukan oleh jenis Bawah <
aktivitas ekonomi, Meant T
pendapatan, tingkat
pendidikan, usia, jenis
rumah tinggal, dan
kekayaan yang
dimiliki. 10

2. Variabel Devenden
Kekurangan KEK adalah keadaan Metline Mengukur 1. < 23,5 cm Nominal
Energi Kronik dimana seseorang LILA
(KEK) mengalami kekurangan KEK
gizi (kalori dan protein )
yang berlangsung lama 2. > 23.5 cm
atau menahun. Dengan
ditandai berat badan Tidak KEK
kurang dari 40 kg atau
tampak kurus dan
dengan LILA-nya
kurang `dari 23,5 cm.1
HIPOTESIS

1. Ha : Ada hubungan antara Tingkat Pendapatan Sosial Ekonomi Keluarga dengan


kejadian Kekurangan Energi Kronik pada ibu hamil di BPM Ny. A Desa
Mangunjaya Kabupaten Sukabumi tahun 2015.

TEMPAT PENELITIAN

Penelitian akan dilaksanakan di Desa Mangunjaya Kab. Sukabumi. BPM Ny. A

WAKTU PENELITIAN

Waktu penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan November - Februari 2015.
Yang mencakup tahap persiapan hingga pelaporan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di BPM Ny. A yang terletak di jalan Pelabuhan


Ratu Kp Gentong Rt 02/ Rw 01 Kelurahan Bantargadung Kecamatan Bantargadung
Desa Mangunjaya Kabupaten Sukabumi. Tempat ini memiliki pelayanan kesehatan
ibu dan anak (KIA) dan juga balai pengobatan umum, pemeriksaan kehamilan
(ANC), Pelayanan keluarga berencana(KB), Pertolongan persalinan.
Peralatan medis yang digunakan di BPM ini cukup memadai sehingga
pelayanan yang diberikan kepada pasien tergolong memuaskan. BPM Ny. A buka
setiap hari dari jam 15.00 WIB setelah pulang dinas dari puskesmas sampai dengan
selesai dan ertolongan persalinan normal selama 24 jam. Jumlah kunjungan pasien
rata-rata 20 orang perhari. Dimana mempunyai fasilitas di BPM ini yaitu 1 ruang
pemeriksaan umum, 1 ruang untuk pertolongan persalinan, satu ruang konsultasi
peeriksaan.
Jumlah ibu hamildi desa mangunjaya ada 44 ibu hamil dimana 8 orang
termasuk trimester I, 21 orang trimester II dan 15 orang trimester III. Rata-rata umur
ibu hamil diantara usia 20-35 tahun, rata-rata pendidikan lulusan SMP, SMA, dan SD,
rata-rata pekerjaan pada ibu hamil sebagai IRT dan agama mayoritas beragama islam.
Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat
a. Pendapatan

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi pendapatan keluarga pada responden di BPM Ny. A Desa
Mangunjaya Kec. Bantargadung.
No Pendapatan Jumlah %
1 Ekonomi Tinggi 19 43.2
2 Ekonomi Rendah 25 56.8
Total 44 100
Sumber : Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 dari 44 responden, Jumlah Pendapatan Keluarga


Ekonomi Rendah yaitu sebanyak 25 responden (56.8%) dan 19 responden (43.2%)
yang merupakan pendapatan kelurga ekonomi tinggi.
b. Kejadian KEK

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi KEK pada responden semua ibu hamil BPM Ny. A
Desa Mangunjaya Kec. Bantargadung.

No Kejadian KEK Jumlah %


1 KEK 23 52.3
2 Tidak KEK 21 47.7
Total 44 100

Sumber : Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 dari 44 responden, Jumlah ibu hamil yang


Kekurangan Energi Kronik (KEK) yaitu sebanyak 23 responden (52.3%) dan 21
responden (47.7%) yang merupakan ibu hamil tidak Kekurangan Energi Kronik
(KEK).
2. Analisis Bivariat

Tabel 4.3 Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Kejadian Kekukrangan
Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kecamatan
Bantargadung.
Pendapatan Kejadian KEK
Total P Value OR α
Keluarga KEK Tidak KEK
N % N % N %
Ekonomi Tinggi 5 26.3 14 73.7 19 100
0.005 0.139 0.05
Ekonomi Rendah 18 72.0 7 28.0 25 100
Jumlah 23 52.3 21 47.7 44 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel 4.3 didapatkan hasil dari 44 responden adalah 18 responden (72.0%)
merupakan pendapatan ekonomi rendah dan mengalami KEK

Kemudian hasil uji analisis antara Pendapatan dengan Kejadian KEK


menggunakan analisis Chi Square (X2), pada tingkat kemaknaan 95% (α = 0.05) diperoleh
dengan rumus X2 didapatkan p value = 0.005 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Karena H0 ditolak dan Ha diterima berarti ada hubungan yang signifikan antara ekonomi
keluarga dengan kejadian kekurangan energy kronik (KEK).
Dengan hasil perhitungan nilai OR didapatkan hasil 0.139 sehingga ibu hamil
yang pendapatan keluarganya rendah dan mengalami kejadian KEK memiliki
peluangnya 0.139 lebih besar dibanding pendapatan ekonomi tinggi dan mengalami
KEK pada ibu hamil di BPM Ny. A Kp Gentong Rt02/Rw 01 Desa Mangunjaya
Kecamatan Bantargadung Kabupaten Sukabumi.

Pembahasan
1. Pendapatan keluarga

Pendapatan adalah jumlah semua pendapatan kepala keluarga maupun anggota


keluarga lainnya yang diwujudkan dalam bentuk uang dan barang. 11.14

Menurut Sumardi dalam Yerikho (2007) mengemukakan bahwa pendapatan yang


diterima oleh penduduk akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya.
Dengan pendidikan yang tinggi mereka akan dapat memperoleh kesempatan yang lebih
luas untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik disertai pendapatan yang lebih besar.
Sedangkan bagi penduduk yang berpendidikan rendah akan mendapat pekerjaan dengan
pendapatan yang kecil. 13

Pendapatan sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok
manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, tingkat pendidikan, usia, jenis
rumah tinggal, pekerjaan dan kekayaan yang dimiliki.10
Berdasarkan teori dan hasil penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan
pendapatan sosial ekonomi keluarga dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan
kebutuhan, banyak sebab yang turut berperan dalam menentukan besar kecilnya
pendapatan social ekonomi keluarga salah satunya pendidikan, pekerjaan, usia, lingkungan
dan lain-lain.

Dimana sesuai menurut teori pendapatan di atas yaitu pendapatan yang diterima
oleh seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan, kekayaan yang
dimiliki, usia, dan pengetahuan yang dimilikinya dan dapat kita lihat rata-rata ibu hamil
dan masyarakat Desa Mangunjaya berpendidikan tamatan SMP sebagian kecil lulusan
SMA dan SD sehingga pengetahuan yang dimiliki tidak begitu luas dan kebanyakan hanya
bekerja sebagai buruh pabrik, petani, supir angkot, wiraswasta yang penghasilannya
dibawah rata-rata yang tergolong termasuk pendapatan ekonomi rendah, selain itu
lingkungan lahan penyedian pekerjaan yang dimiliki kebanyakan mendapat pekerjaan
sebagai petani, supir buruh pabrik.

Dengan pendapatan sosial ekonomi pada ibu hamil yang rendah dapat
mempengaruhi kesehatan dan gizi yang dikonsumsi. Keluarga dengan pendapatan
terbatas besar kemungkinan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya yang
diperlukan tubuh, seperti kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan
lain-lain.
2. Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar


responden yang mengalami kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) dari 44
responden terdapat 23 sampel (52.3%) yang mengalami kejadian KEK pada ibu
hamil sedangkan sisanya adalah yang tidak mengalami kejadian KEK yaitu 21
sampel (47.7). Hal ini menunjukan bahwa kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) di wilayah BPM Ny. A masih Tinggi.

Berdasarkan penelitian Halym Surasih 2005, dengan judul Faktor-faktor


yang Berhubungan dengan keadaan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005. Terdapat frekuensi berhubungan
kejadian KEK penderita KEK di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2005.
Proporsi ibu hamil penderita KEK dari 97 responden sebanyak 40 ibu hamil (41,2
%) dan yang tidak KEK sebanyak 57 ibu hamil (58,8 %). Adapun variabel-
variabel yang dianalisis yaitu jumlah energi yang dikonsumsi, paritas, jarak
kelahiran, usia ibu hamil, penyakit infeksi, beban kerja, pengetahuan ibu tentang
gizi dan kesehatan ibu hamil, pendapatan keluarga dan pantangan terhadap
makanan.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian, maka peneliti dapat
menyimpulkan kejadian kekurangan energy kronik (KEK) yang terjadi
pada ibu hamil di BPM Ny. A cukup besar yaitu sebanyak 23 responden
(52.3%) salah satu faktor penyebab ibu hamil mengalami KEK yaitu dari
faktor pekerjaan, usia kehamilan, pendapatan , pendidikan, usia ibu, beban
kerja/pekerjaan, pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan kesehatan,

Dimana kita lihat pendapatan Sosial ekonomi keluarga di Desa


Mangunjaya mayoritas berpendapatan sosial ekonomi keluarga rendah.
Pendapatan status ekonomi yang rendah dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan yang didapatkan tidak cukup, praktek kesehatan yang buruk,
dan kurangnya pendidikan dimana dapat mempengaruhi pengetahuan
semakin tinggi pendidikan semakin banyak pengetahuan, semakin bagus
pekerjaan semakin besar pendapatan dan semakin baik kebutuhan yang
dapat tercukupi untuk pemenuhan kebutuhan.
3. Hubungan antara Tingkat Pendapatan ibu hamil dengan
kejadian KEK

Hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian KEK beban kerja yang
berat meningkatkan kebutuhan makanan wanita. Lamanya waktu bekerja
serta peran ganda wanita menciptakan suatu kerentanan sosial terhadap
masalah malnutrisi terutama selama masa reproduksi. Perbedaan hasil
penelitian dikarenakan pekerjaan merupakan salah satu faktor yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi KEK. 19

Tingkat pendidikan mempunyai pengaruh nyata terhadap kesehatan ibu.


Selain tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan, pendapatan di duga
turut berpengaruh terhadap kejadian KEK pada ibu hamil. Perubahan
pendapatan secara langsung dapat mempengaruhi konsumsi pangan keluarga.
Meningkatnya pendapatan berarti memperbesar peluang untuk membeli
pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik. Sebaiknya penurunan
pendapatan akan menyebabkan penurunan dalam hal kualitas dan kuantitas
pangan yang dibeli.19
Hasil Uji statistik menjelaskan adanya hubungan yang signifikan anatar tingkat
pendapatan sosial ekonomi keluarga dengan kejadian kekurangan energi kronik
(KEK) pada ibu hamil. Dimana dari 44 responden adalah 18 responden (72.0%)
merupakan pendapatan sosial ekonomi rendah dan mengalami KEK. Didapatkan v
ρalue 0.005 yang disesuaikan dengan rumus uji statistik chi square yaitu < 0.05
berarti Ho di tolak dan Ha diterima berarti ada hubungan anatar pendapatan
ekonomi keluarga dengan kejadian KEK pada ibu hamil di BPM Ny. A Desa
Mangunjaya

Berdasarkan penelitian Indriany 2015 dengan judul Hubungan Antara Tingkat


Sosial Ekonomi Dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil DI Kecamatan Sedayu
Kabupaten Bantul Propinsi Yogyakarta menunjukan terdapat hubungan yang
signifikan antara pendapatan keluarga dengan kejadian KEK pada ibu hamil
dengan nilai v palue 0.004, analisis multivariate menunjukan bahwa pendapatan
keluarga mempunyai hubungan dengan kejadian KEK dan nilai OR yang didapat
3.22 sehingga ibu hamil yang pendapatan keluarganya rendah memiliki peluang
3.22 kali lebih besar untuk mangalami kejadian KEK. Yang di pengaruhi oleh
tingkat pendapatan, pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian, maka peneliti dapat
menyimpulkan pada penelitian yang dilakukan peneliti dan hasil peneliti
oleh Indriany 2015 memiliki kesamaan yaitu terdapat hubungan yang
signifikan, pendapatan ekonomi yang rendah dapat mempengaruhi
kejadian KEK. Hal tersebut banyak sebab yang dapat mempengaruhi
sesuai menurut Lawrence Green, Sri Mulyaningrum, PKM UI 2003 dan
Surasih 2005 bahwa dipengaruhi oleh faktor Pendapatan, Pendidikan,
Penyakit, Umur, Beban kerja, Asupan makanan, pengetahuan ibu tentang
gizi, suku dan budaya. Selain itu dari hasil penelitian sehingga ibu hamil
yang pendapatan keluarganya rendah memiliki peluang 0.139 kali lebih
besar untuk mangalami kejadian KEK. Dimana kita lihat pendapatan
social ekonomi keluarga di desa mangunjaya mayoritas berpendapatan
sosial ekonomi keluarga rendah, Pendapatan status ekonomi yang rendah
dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan yang didapatkan tidak cukup,
praktek kesehatan yang buruk, dan kurangnya pendidikan.
Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan, keterbatasan


itu anata lain :

1. Penelitian ini hanya memiliki salah satu faktor saja yang mempengaruhi
kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil yaitu tentang
hubungan tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga dengan kejadian
kekurangan energi kronik pada ibu hamil, fartor yang lain belum diteliti
sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan.

2. Pengukuran tingkat pendapatan keluarga dengan kejadian kekurangan energi


kronik pada ibu hamil hanya dilakukan dalam waktu 2 bulan sehingga belum
diketahui hasil kejadian kekurangan energi kronik jangka panjang karena
disini kita hanya mengukur satu kali pada satu trimester ibu hamil tidak
dilakukan pengukuran selanjutnya per tiap semester. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian lanjutan dengan waktu yang lebih lama.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

1. Dari 44 responden di dapatkan hasil yang pendapatan sosial ekonomi


rendah sebanyak 25 responden (56.8%).

2. Dari 44 responden , terdapat 23 responden (52.3%) yang mengalami


kejadian KEK pada ibu hamil.

3. Ada hubungan signifikan antara tingkat pendapatan sosial ekonomi


keluarga dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil
di BPM Ny. A Am Keb Desa Mangunjaya Kab Sukabumi didapatkan nilai
p value 0.005 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan
signifikan anatara tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga dengan
kejadian KEK pada ibu hamil.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Masyarakat (Ibu hamil)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil


mengikuti informasi dari tenaga kesehatan tentang pendidikan kesehatan salah
satunya adalah peningkatan mengkonsumsi makanan bergizi yang dibutuhkan
sesuai dengan gizi seimbang pada ibu hamil, menganjurkan pada ibu hamil untuk
rutin melakukan pemeriksaan kehamilan pada tenaga kesehatan dan menambah
pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet penambahan darah pada
malam hari sebagai pencegahan kejadian kekurangan energi kronik pada ibu
hamil.

2. Bagi BPM Ny. A

Dari data yang diperoleh di lahan penelitian diharapkan lebih sering


memberikan penyuluhan tentang pencegahan resiko kekurangan energi
kronik dengan media dan bahasa yang mudah diterima masyarakat, sehingga
dapat meminimalisir kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu
hamil.
TERIMA KASIH >.<

Anda mungkin juga menyukai