Oleh
ESTI TIAWATI
NIM :201314006 U
Berdasarkan SDKI 2012, angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per
100 ribu kelahiran hidup. Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 Penyebab
kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Langsung yaitu
perdarahan (25%), sepsis (15%), dan eklampsia (12%). Sedangkan tidak langsung
misalnya anemia, kekurangan energi kalori (KEK) dan keadaan 4 terlalu.
Berdasarkan Laporan Rutin Program Kesehatan Ibu Tahun 2013 yang diterima
dari Dinas Kesehatan Provinsi tercatat Jawa Barat menduduki peringkat tertinggi dalam
jumlah AKI. Dalam laporan tersebut, sekitar 765 kasus kematian ibu terjadi di Jawa Barat
dari total 5.019 kasus
Jawa Barat termasuk penyumbang angka kematian ibu nomor satu. Dan
kabupaten Sukabumi menjadi daerah yang paling tinggi AKI nya di Jawa Barat.
Indonesia pun bisa dibilang tertinggi AKI nya di kawasan Asia Tenggara,” Menurut dr
Lily S. Sulistyowati, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia dalam acara sarasehan SEHATi Bicara Keluarga Sehat di Hotel Lido,
Sukabumi pada Kamis (04/12/14).5
Kekurangan Energi Kronik adalah Keadaan dimana ibu hamil dan WUS
(Wanita Usia Subur) yang kurang gizi diakibatkan oleh kekurangan asupan energi dan
protein yang berlangsung terus – menerus yang dapat mengakibatkan timbulnya
gangguan penyakit tertentu. 2
Faktor faktor yang berhubungan dengan KEK pada ibu hamil diantaranya
adalah keadaan social ekonomi yang mengakibatkan rendahnya pendidikan, jarak
kelahiran yang terlalu dekat menyebabkan buruknya status gizi pada ibu hamil,
banyaknya bayi yang dilahirkan (paritas), usia kehamilan pertama yang terlalu muda
atau masih remaja dan pekerjaan yang biasanya memiliki status gizi lebih rendah
apabila tidak di imbangi dengan asupan makanan dalam jumlah yang cukup.7
Tujuan Penalitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
“Hubungan tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga dengan
kejadian KEK pada ibu hamil Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya
Kab. Sukabumi tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
•Untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat pendapatan sosial ekonomi
Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kab. Sukabumi tahun 2015.
•Untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) pada ibu hamil Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kab. Sukabumi
tahun 2015.
•Untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga
dengan kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil Di
BPM A Ny. A Desa Mangunjaya Kab. Sukabumi tahun 2015.
Manfaat Penelitian
•Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan sumber bacaan
yang bermanfaat bagi institusi dan dapat memberikan masukan ilmu yang
berguna dan sebagai bahan pembelajaran juga memperkaya ilmu
pengetahuan dari hasil penelitian.
•Bagi Ibu
Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya yang pada
akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus dan infeksi.
•Bagi bayi
Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami
keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, berat badan lahir rendah
(BBLR).18
Hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian KEK beban kerja yang
berat meningkatkan kebutuhan makanan wanita. Lamanya waktu bekerja serta peran
ganda wanita menciptakan suatu kerentanan sosial terhadap masalah malnutrisi
terutama selama masa reproduksi. Pendapatan, pekerjaan, pendidikan merupakan salah
satu faktor yang akan mempengaruhi KEK, dengan demikian masih banyak faktor-
faktor lainya yang akan mempengaruhi.
KERANGAKA TEORI
1. Pendapatan
2. Pendidikan
3. Penyakit/Infeksi
4. Umur
KEK
5. Beban
Kerja/Aktivitas
6. Asupan Makan
7. Pengetahuan
8. Suku/ Budaya
KERANGKA KONSEP
Tingkat pendapatan
Kejadian KEK
sosial ekonomi
No Variabel D.O Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1. Variabel Indevenden
Pendapatan Sosial ekonomi adalah Kuesioner Mengisi 1. Ekonomi Ordinal
Sosial kedudukan atau posisi Kuesioner Tinggi >
Ekonomi sesorang dalam Mean T
Keluarga kelompok manusia yang 2. Ekonomi
ditentukan oleh jenis Bawah <
aktivitas ekonomi, Meant T
pendapatan, tingkat
pendidikan, usia, jenis
rumah tinggal, dan
kekayaan yang
dimiliki. 10
2. Variabel Devenden
Kekurangan KEK adalah keadaan Metline Mengukur 1. < 23,5 cm Nominal
Energi Kronik dimana seseorang LILA
(KEK) mengalami kekurangan KEK
gizi (kalori dan protein )
yang berlangsung lama 2. > 23.5 cm
atau menahun. Dengan
ditandai berat badan Tidak KEK
kurang dari 40 kg atau
tampak kurus dan
dengan LILA-nya
kurang `dari 23,5 cm.1
HIPOTESIS
TEMPAT PENELITIAN
WAKTU PENELITIAN
Waktu penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan November - Februari 2015.
Yang mencakup tahap persiapan hingga pelaporan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
a. Pendapatan
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi pendapatan keluarga pada responden di BPM Ny. A Desa
Mangunjaya Kec. Bantargadung.
No Pendapatan Jumlah %
1 Ekonomi Tinggi 19 43.2
2 Ekonomi Rendah 25 56.8
Total 44 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi KEK pada responden semua ibu hamil BPM Ny. A
Desa Mangunjaya Kec. Bantargadung.
Tabel 4.3 Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Kejadian Kekukrangan
Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di BPM Ny. A Desa Mangunjaya Kecamatan
Bantargadung.
Pendapatan Kejadian KEK
Total P Value OR α
Keluarga KEK Tidak KEK
N % N % N %
Ekonomi Tinggi 5 26.3 14 73.7 19 100
0.005 0.139 0.05
Ekonomi Rendah 18 72.0 7 28.0 25 100
Jumlah 23 52.3 21 47.7 44 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel 4.3 didapatkan hasil dari 44 responden adalah 18 responden (72.0%)
merupakan pendapatan ekonomi rendah dan mengalami KEK
Pembahasan
1. Pendapatan keluarga
Pendapatan sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi sesorang dalam kelompok
manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, tingkat pendidikan, usia, jenis
rumah tinggal, pekerjaan dan kekayaan yang dimiliki.10
Berdasarkan teori dan hasil penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan
pendapatan sosial ekonomi keluarga dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan
kebutuhan, banyak sebab yang turut berperan dalam menentukan besar kecilnya
pendapatan social ekonomi keluarga salah satunya pendidikan, pekerjaan, usia, lingkungan
dan lain-lain.
Dimana sesuai menurut teori pendapatan di atas yaitu pendapatan yang diterima
oleh seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan, kekayaan yang
dimiliki, usia, dan pengetahuan yang dimilikinya dan dapat kita lihat rata-rata ibu hamil
dan masyarakat Desa Mangunjaya berpendidikan tamatan SMP sebagian kecil lulusan
SMA dan SD sehingga pengetahuan yang dimiliki tidak begitu luas dan kebanyakan hanya
bekerja sebagai buruh pabrik, petani, supir angkot, wiraswasta yang penghasilannya
dibawah rata-rata yang tergolong termasuk pendapatan ekonomi rendah, selain itu
lingkungan lahan penyedian pekerjaan yang dimiliki kebanyakan mendapat pekerjaan
sebagai petani, supir buruh pabrik.
Dengan pendapatan sosial ekonomi pada ibu hamil yang rendah dapat
mempengaruhi kesehatan dan gizi yang dikonsumsi. Keluarga dengan pendapatan
terbatas besar kemungkinan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya yang
diperlukan tubuh, seperti kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan
lain-lain.
2. Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil
Hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian KEK beban kerja yang
berat meningkatkan kebutuhan makanan wanita. Lamanya waktu bekerja
serta peran ganda wanita menciptakan suatu kerentanan sosial terhadap
masalah malnutrisi terutama selama masa reproduksi. Perbedaan hasil
penelitian dikarenakan pekerjaan merupakan salah satu faktor yang secara
tidak langsung akan mempengaruhi KEK. 19
1. Penelitian ini hanya memiliki salah satu faktor saja yang mempengaruhi
kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil yaitu tentang
hubungan tingkat pendapatan sosial ekonomi keluarga dengan kejadian
kekurangan energi kronik pada ibu hamil, fartor yang lain belum diteliti
sehingga dibutuhkan penelitian lanjutan.
Kesimpulan