Anda di halaman 1dari 4

GREENSTONE BELT

Greenstone Belt merupakan zona dengan variasi batuan mafik metamorf hingga batuan vulkanik ultrabasa yang

tersusun secara berurutan dengan asosiasi batuan sedimen dan terletak dianatara tubuh batuan granit dan gneiss.

Nama “Greenstone Belt” berasal dari warna mineral metamorfik penyusun dari batuan mafik. Chlorite, actinolit

dan amphibole merupakan mineral khas yang menjadi penyusun batuan tersebut dimana mineral tersebut memiliki ciri

berwarna hijau.

Ada 3 ciri utama Greenstone Belt :

1.Bagian paling bawah disusun atas batuan ultramafik vulkanik

2. bagian tengah tersusun atas batuan mafik vulkanik (basalt)

3. Bagian yang paling luar tersusun atas batuan sedimen.


● Proses terbentuknya Greenstone Belt.

Lempeng subduksi bergerak perlahan dari busur pulau ke arah lempeng non subduksi dan busur pulau.

Ketika lempeng samudera mengalami subduksi penuh maka kedua busur pulau akan bergabung menghimpit

cekungan belakang busur dan menimbulkan struktur sinklin. Greenstone belt terbentuk pada struktur sinklin

dengan lebar 40-250 km dan panjang 120-800km.

Gambar bentuk sinklin pada Greenstone Belt.


Greenstone Belt banyak terdapat di hampir seluruh benua. Salah satu Greenstone Belt yang tertua dan
terawat baik adalah Barberton Greenstone Belt di Kaapval Craton di Tenggara Afrika.
Barberton Greenstone Belt terbentuk pada eon Archean. Batuan vulkanik terbawah berumur hampir 3,5
miliar tahun yang lalu. Sedangkan sedimen diatasnya berumur hampir 3,2 miliar tahun yang lalu.

Gambar Greenstone Belt di Afrika

Pada Greenstone Belt banyak dijumpai deposit bijih emas, perak, tenmbaga, seng dan timah sebagai akibat
adanya intrusi dan deformasi. Namun yang paling dominan adalah bijih emas.

Anda mungkin juga menyukai