Anda di halaman 1dari 16

Low Back Pain (LBP) Atau

Nyeri Punggung Bawah


Defenisi
 Nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk)
sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor).

 Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian


atas dan pangkal paha.

 LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan


muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang
baik.
Klasifikasi
Klasifikasi LBP dari sumber nyerinya: Berdasarkan perjalanan
1. Nyeri punggung lokal kliniknya LBP :
2. Iritasi pada radiks 1. Acute Low Back Pain
3. Nyeri rujukan somatis 2. Chronic Low back Pain
4. Nyeri rujukan viserosomatis
5. Nyeri karena iskemia
6. Nyeri psikogen
Etilogi

• Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir


• Penyakit Kissing Spine
• Sacralisasi Vertebrae Lumbal Ke V
• Low Back Pain karena Trauma
• Low Back Pain karena Perubahan Jaringan
• Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat
Faktor Resiko
Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)
A. Faktor resiko secara fisiologi :
 Umur ( 20 – 50 tahun ), Kurangnya latihan fisik, Postur yang kurang
anatomis, Kegemukan, Scoliosis parah, Spinal stenosis ( penyempitan
tulang belakang ), Osteoporosis, Merokok.
B. Faktor resiko dari lingkungan :
 Duduk terlalu lama, Terlalu lama pada getaran, Keseleo atau
terpelintir, Olah raga ( golf,tennis,gymnastik,dan sepak bola ),
Vibrasi yang lama.
Anatomi
Guna kerangka.
1. Menahan seluruh bagian-bagian
badan (Menopang tubuh).
2. Melindungi alat tubuh yang halus
seperti otak,jantung dan paru-paru.
3. Tempat melekatnya otot-otot dan
pergerakan tubuh dengan perantaraan
otot.
4. Tempat pembuatan sel-sel darah
terutama sel darah merah.
5. Memberi bentuk pada bangunan
tubuh.
Bagian-bagian dari ruas tulang belakang.

 Vertebra sedrvikalis (tulang leher) 7 ruas mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya
besar. Pada tagu sayapnya terdapat lubang tempat lalunya syarap yang disebut For
Amentuam Versalis (Foramentuan Versorium).
 Vertebra Torakalis (tulang punggung) terdiri dari 12 ruas,badan ruasnya besar dan kuat.
 Vertebra lumbalis (tulang pinggul) terdiri dari 5 ruas,badan ruasnya besar,tebal dan kuat
 Vertebra sakralis (ruas tulang kelangkang) terdiri dari 5, yang membentuk sakrumatau
tulang kelangkang.
 Vertebra Koksigius (tulang ekor) terdiri dari 4 ruas.
Fisiologi
Riwayat
etiologi

Pain/nyeri Spasme otot

Pain medistor vasokonstriksi

iskemik
Manifestasi Klinik Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain / LBP)

 Perubahan dalam gaya berjalan.


1. Berjalan terasa kaku.
2. Tidak bias memutar punggung.
3. Pincang.
 Persyarafan
1. Ketika dites dengan cahaya dan sentuhan dengan peniti,pasien merasakan
sensasi pada kedua anggota badan,tetapi mengalami sensasi yang lebih kuat
pada daerah yang tidak dirangsang.
2. Tidak terkontrol Bab dan Bak.
 Nyeri

1. Nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari dua bulan.


2. Nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit.
3. Nyeri otot dalam.
4. Nyeri menyebar kebagian bawah belakang kaki.
5. Nyeri panas pada paha bagian belakang atau betis.
6. Nyeri pada pertengahan bokong.
7. Nyeri berat pada kaki semakin meningkat.
Pemeriksaan Diagnostik

 Foto Rontgen Spinal


 Elektromiografi
 Venogram Epidural Pungsi Lumbal
 Scan CT
 MRI
 Mielogram
Penatalaksanaan non farmakologi
Istirahat

Mobilisasi

Fisioterapi

Traksi Pelvis

Operatif
Contoh kasus Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain (LBP)
Akibat Scoliosis

 Scoliosis merupakan lengkungan tulang belakang yang


berlebihan dalam bidang frontal.
 Pemeriksaan fisioterapi pada kasus low back pain akibat
skoliosis ini meliputi Inspeksi (statis dan dinamis), Palpasi,
Pemeriksaan gerak (aktif, pasif dan gerak melawan tahanan),
Pemeriksaan nyeri, Manual Muscle Testing (MMT), Pemeriksaan
Lingkup Gerak Sendi dan Pemeriksaan Aktifitas Fungsionalnya.
 Problematika atau diagnosa fisioterapi pada kondisi Low Back Pain akibat
skoliosi, akan ditemukan masalah antara lain nyeri di bagian punggung
bawah yang terasa apabila beraktivitas terlalu berat, Memiliki
keterbatasan dalam beraktivitas, seperti berjalan yang terlalu lama,
berdiri terlalu lama, berjongkok, dsb.
 Modalitas fisioterapi yang diberikan yaitu MWD dan Terapi Latihan
berupa Core Stabilitation. Tujuan yang hendak dicapai pada kondisi ini
adalah mengurangi nyeri, menambah lingkup gerak sendi serta
meningkatkan dan mengembalikan aktivitas fungsionalnya tanpa disertai
rasa nyeri.

Anda mungkin juga menyukai