5
STANDAR
Bangun pukul berapa ?
Berangkat ke kantor pukul berapa ?
Pakaian yang akan dipakai ke kantor seperti
apa ?
Make up untuk ke kantor bagaimana ?
Tata rambut bagaimana ? Cukup disisir
biasa, atau yang bagaimana ?
Mengendarai mobil dengan kecepatan
berapa ? Mobil yang mana yang akan
dipakai ?
Route yang akan ditempuh, route yang
mana
Seks 6
STANDAR
DALAM
PELAYANAN
PUBLIK
7
Definisi Standar
Donabedian:
Variasi yang dapat diterima dari
suatu norma atau kriteria
Kriteria yang ditetapkan dan
digunakan untuk mebandingkan
aspek-aspek pelayanan; atau
norma yang digunakan untuk
menilai kinerja pelayanan 8
Katz & Green:
Pernyataan tertulis tentang
harapan spesifik
Standar dibedakan dalam tiga
domain: standar tata kelola,
standar praktik, and standar
pelayanan
9
Meissenheimer:
Ukuran baku terhadap kuantitas,
kualitas, nilai/manfaat,
Tingkat kinerja yang diharapkan
atau disepakati bersama
Batasan yang dapat diterima
akan adanya variasi terhadap
norma atau kriteria
10
WHO:
Kaji banding (benchmark)
terhadap pencapaian yang
didasarkan pada tingkat terbaik
yang diinginkan
Standar menjadi model untuk
dicontoh dan dapat digunakan
sebagai dasar untuk
melakukan pembandingan
11
PP 102/2000
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu
yang dibakukan termasuk tata cara dan metode
yang disusun berdasarkan konsensus semua
pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-
syarat keselamatan, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan
datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya.
Standardisasi adalah proses merumuskan,
menetapkan, menerapkan dan merevisi standar,
yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama
12
dengan semua pihak.
Penjelasan pasal 53
ayat 2 UU 23/1992
Standar profesi adalah
pedoman yang harus
dipergunakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan profesi
secara baik
13
Kerancuan pengertian
standar
Standar diartikan sebagai kewenangan wajib
Standar diartikan sebagai batasan nilai yang
harus dicapai
Standar diartikan sebagai tolok ukur (indikator)
Standar diartikan sebagai prosedur
Standar diartikan sebagai persyaratan
(requirement)
Standar diartikan sebagai standar teknis (practice
guidelines)
Masalah ? Tidak masalah ! Yang penting
konsistensi dalam penggunaan istilah. 14
Manfaat standar dalam
pelayanan;
Mengurangi variasi proses (Schroeder,
1994)
Keamanan/keselamatan klien (client
safety) dan petugas penyedia
pelayanan: (Moss & Barrach, 2002;
Reason, 2002)
Persyaratan profesi (Schroeder, 1994)
Dasar untuk mengukur mutu dan
kinerja (Schroeder, 1994).
15
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
16
Pengertian SPM menurut PP
65/2005, pasal 1 ayat 6 ;
Ketentuan umum:
SPM bidang kesehatan di
Kabupaten/kota adalah tolok
ukur kinerja pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan
Kabupaten/kota
20
KepMenKes 129/2008
Pengertian:
Adalah ketentuan tentang jenis
dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah
yang berhak diperoleh setiap
warga secara minimal
21
Pengertian indikator
(ACHS)
Ukuran objektif terhadap proses
(manajemen) dan hasil pelayanan klinis
(baik kuantitatif maupun kualitatif)
Sebagai ukuran manajemen pelayanan
dan luaran pelayanan
Tanda yang menyadarkan organisasi
akan adanya masalah yang mungkin
terjadi
Sebagai alat ukur untuk membandingkan
dalam proses benchmarking 22
Apa yang dimaksud
dengan kinerja (mutu)
atau performance ?
Kinerja adalah proses yang
dilakukan dan hasil yang dicapai
oleh suatu organisasi dalam
menyediakan jasa pelayanan atau
produk kepada pelanggan
(Fitzpatrick, 1994)
23
Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi
kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran
yang hendak dipenuhi dalam pencapaian
SPM, indikator tersebut dapat berupa
indikator masukan, proses, keluaran, hasil
dan/atau manfaat pelayanan dasar.
Tiap indikator harus jelas standar
pencapaiannya (threshold), yang dalam
permendagri disebut dengan nilai
(lampiran permendagri No 6/2007).
24
Standar pelayanan minimal tersebut merupakan
janji dari satuan kerja dalam menyediakan
pelayanan wajib kepada masyarakat yang dilayani.
Standar pelayanan minimal dari seluruh SKPD dan
satuan kerja yang memberikan pelayanan publik
menjadi indikator (tolok ukur) yang disusun sejalan
dengan rencana pembangunan jangka menengah
daerah (RPJMD) dan rencana stratejik daerah yang
merupakan janji kinerja pemerintah daerah
terhadap masyarakat yang ada di wilayah kerja.
Tiap-tiap satuan kerja perlu menyusun rencana
stratejik dan rencana bisnis agar dapat mencapai
standar pelayanan minimal yang dijanjikan, yang
kemudian dijabarkan dalam rencana bisnis
anggaran dan rencana kerja SKPD/Satuan kerja.
25
Pemerintah Daerah berdasarkan standar
pelayanan minimal yang ada wajib
mengupayakan sumber daya dan fasilitasi
proses pelayanan satuan kerja agar standar
pelayanan minimal yang dijanjikan dapat
dipenuhi.
Tergantung pada kondisi daerah, dengan
ditetapkannya standar pelayanan minimal
baik oleh daerah maupun pusat, pemerintah
pusat maupun provinsi wajib juga untuk
menyediakan sumber daya dan fasilitasi
terhadap daerah-daerah yang kurang
mampu untuk mencapai standar pelayanan
26
minimal yang ditetapkan.
Pemerintah Daerah berdasarkan standar
pelayanan minimal yang ada wajib
mengupayakan sumber daya dan fasilitasi
proses pelayanan satuan kerja agar standar
pelayanan minimal yang dijanjikan dapat
dipenuhi.
Tergantung pada kondisi daerah, dengan
ditetapkannya standar pelayanan minimal
baik oleh daerah maupun pusat, pemerintah
pusat maupun provinsi wajib juga untuk
menyediakan sumber daya dan fasilitasi
terhadap daerah-daerah yang kurang mampu
untuk mencapai standar pelayanan minimal
yang ditetapkan. 27
Berdasarkan standar pelayanan minimal yang
telah disusun tiap satuan kerja dan unit-unit
kerja wajib:
Menyusun standar teknis yang akan menjadi
acuan langkah-langkah untuk mencapai standar
pelayanan minimal tersebut,
Perlu disusun lebih lanjut prosedur
kerja/standar prosedur operasional maupun
instruksi kerja sesuai kebutuhan.
Prosedur Kerja/Standar Prosedur Operasional
merupakan tahapan kegiatan yang melibatkan
berbagai unit kerja, sedangkan
pedoman/instruksi kerja merupakan tahapan
kegiatan yang dilakukan hanya oleh satu unit
28
kerja.
Pasal 1 butir 23 UU No
1/2004
BLU dibentuk dg tujuan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum
Fleksibilitas pengelolaan keuangan
Prinsip ekonomi dan produktivitas
Praktik bisnis yang sehat
Tidak mencari keuntungan
Dikelola secara otonom dengan prinsip
efisiensi produktivitas ala korporasi
Pendapatan dapat digunakan secara
langsung
Bukan sebagai subjek pajak 29
SPM pada PP 23/2005
Pasal 1 butir 10: Rencana bisnis dan
anggaran (RBA) memuat target kinerja
Pasal 1 butir 11: SPM adalah spesifikasi
teknis tentang tolok ukur layanan minimum
yang diberikan oleh BLU kepada
masyarakat
Pasal 4 butir 4: Persyaratan administratif
BLU:
a. pernyatan kesanggupan meningkatkan
kinerja pelayanan
b. pola tata kelola
c. rencana strategis bisnis
d. laporan keuangan pokok
e. standar pelayanan minimum 30
Bab IV Ps 8 butir 1,2,3, perhatikan butir
3: SPM harus mempertimbangkan:
Kualitas layanan
Pemerataan dan kesetaraan layanan
Biaya serta kemudahan untuk mendapatkan
layanan
Pasal 10 butir 3 : RBA disusun berbasis
kinerja
Pasal 11 butir 2 : RBA disertai dengan
usulan standar pelayanan minimum dan
biaya dari keluaran yang akan dihasilkan
Pasat 28 butir 1`: Pimpinan BLU
bertanggung jawab terhadap kinerja
operasional BLU sesuai dengan tolok
ukur yang ditetapkan dalam RBA
31
PP 23 tahun 2005
32
PP 65 / 2005 tentang pedomam
penyusunan dan penerapan SPM
Pasal 1 Ketentuan umum:
Standar pelayanan minimal yang selanjutnya
disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga secara minimal
Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi
kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu,
berupa masukan, proses, hasil dan/atau manfaat
pelayanan
Pelayanan dasar adalah jenis pelayanan publik
yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial,
ekonomi dan pemerintahan 33
PP 65/2005
34
Sifat SPM
(PP 65/2005, pasal 3)
Disusun sebagai alat pemerintah dan pemda
untuk menjamin akses dan mutu
Sederhana
Konkrit
Mudah diukur
Terbuka
Terjangkau
Dapat dipertanggungjawabkan
Mempunyai batas waktu pencapaian
Disesuaikan perkembangan kebutuhan, prioritas,
kemampuan keuangan, kemampuan
kelembagaan, dan kemampuan personil
35
Masyarakat
Standar Pelayanan
Minimum
Standar teknis
lembaga
37
Pokok Bahasan 2: Latar Belakang
diperlukan SPM
40
Tinjauan dari sudut pandang
peraturan perundangan
UU 22/99 Instruksi Presiden
Pemerintahan Daerah No 5/2004
UU 32/2004, UU 33/2004 Percepatan Pembrtsn
Perpu 3/2005 Korupsi
Otonomi KepMenPan
daerah 28/2004
akuntabilitas Akuntabilitas
PP 8/2003 Pelay. publik
PP 38 & 41/2007 Kewenangan
wajib Permendagri
Pedoman organisasi No 79/2007
Standar
PP 84/2000 Perangkat Daerah
Pelayanan
pedoman Minimal
PP 65/2005 Permen
Dagri
KepMenKes 1747/ 6/2007
2000: Bid. Kes KepMenKes KepMenKes 228/
41
1457/2003 2002: RS
Tinjauan dari sudut
pandang customer
Pelanggan
Indikator kinerja
dan target Mutu
Proses Penyediaan Layanan pencapaian
S–P–O yg sesuai standar
Kepuasan
dan Keselamatan
harapan
Kebutuhan, harapan,
Persyaratan pelanggan
42
Tinjauan dari sudut
pandang BLU
UU No 1/
2004
Indikator
&
Kepmenkes Nilai/ 43
129/2008 Tatget kinerja
SPM dapat
digunakan sebagai
sarana kaji banding
antar lembaga
pelayanan
44
Pokok Bahasan 3: Langkah – Langkah
Penyusunan SPM
Keefektifan
Efisiensi
Keamanan
Kesinambungan layanan
Dimensi Mut
Kompetensi tehnis
Kenyamanan
51
Hub. Antar manusia
Pertimbangan dalam memilih
indikator yang prioritas untuk
menilai kinerja pelayanan
55
Menetapkan SPM berdasar
tingkat kepentingan
1. Prioritas utama: indikator yang memenuhi ke-empat kategori:
high risk, high cost, high volume, problem prone
57
Pokok Bahasan 4: Format SPM dan
Latihan Menyusun SPM
60
Pelayanan Indikator Nilai
(Standar pencapaian)
61
Indikator
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator dan
denominator
Penanggung jawab 62
Indikator Diisi dengan judul indikator
Dimensi mutu Diisi dengan dimensi mutu yang mana yang terkait
dengan indikator tsb
Dimensi mutu
Tujuan indikator
Rationalisasi
Numerator (pembilang)
Denominator (penyebut)
Standar pencapaian
(threshold/target)
Sumber data numerator dan
denominator 64
Tugas diskusi
73
Untuk mencapai SPM yang telah
dituangkan dalam peraturan daerah
perlu disusun rencana pencapaian
SPM (permendagri No 79/2007).
Rencana pencapaian SPM tersebut
harus masuk dalam RPJMD.
Selanjutnya SPM tersebut harus
menjadi acuan dalam penyusunan
rencana bisnis strategis, rencana kerja
(renja) rumahsakit, Rencana Bisnis
Anggaran (RBA), Rencana Kerja
Pemerintah Daerah ,Kebijakan umum
anggaran (KUA) dan Prioritas Program
Anggaran (PPA). 74
Penutup
1.Standar pelayanan minimal yang mempunyai dua
elemen pokok, yaitu:
indikator kinerja
dan target (threshold) yang harus dicapai perlu disusun
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan (baik
pelayanan dasar maupun rujukan)
77