OLEH :
ABD. MALIK
FAK.FARMASI UMI
ISOLASI BAHAN ALAM
ISOLASI BAHAN ALAM
• Didefinisikan sebagai suatu proses pemisahan
komponen kimia yang terdapat dalam suatu
ekstrak
• Pemisahan terjadi karena komponen cuplikan
bergerak dengan jarak yang berbeda akibat
adanya perbedaan partisi dari komponen yang
dipisahkan,
• Didasarkan pada sifat adsorbsi dan partisi
Ekstraksi
Isolasi
DASAR PEMILIHAN METODE ISOLASI
• Kompleks atau tidaknya noda
• Kerapatan noda
• Tampak atau tidak di lampu UV
JENIS-JENIS METODE ISOLASI
Kromatografi kolom
• Kromatografi kolom konvensional
• Kromatografi kolom hisap
a. Kromatografi cair vakum/ Suction column
b. Rapid Sigel
Kromatografi press kolom/flash column
Kromatografi datar
• KLT Preparatif
• Kromatografi sentrifugal (chromatotron)
KROMATOGRAFI KOLOM
• Kolom kromatografi digunakan untuk
memisahkan senyawa-senyawa dalam jumlah
banyak
• Fase diam yang digunakan adalah adsorben
dengan kepolaran tinggi (silika gel)
METODE PENGEMASAN FASE DIAM
• Metode kering yaitu fase diam dimasukkan
langsung ke dalam kolom
• Metode basah yaitu fase diam disuspensikan
dengan eluen yang digunakan (n-hexan)
kemudian dimasukkan ke dalam kolom lalu
dimampatkan
PENGEMASAN SAMPEL
• Ekstrak kental ditimbang sebanyak 3 gram,
• tambahkan sedikit pelarut lalu ditambahkan
sedikit demi sedikit silika gel G.60 sambil diaduk
hingga homogen,
• diamkan hingga kering.
• masukkan kedalam kolom,
• ratakan dan dimampatkan kemudian bagian
atasnya ditutup dengan kertas saring
• Elusi dengan eluen yang sesuai
Kromatografi kolom
• Fase gerak bergerak dengan adanya
gaya grafitasi
Proses elusi
• isokratik (jika hanya satu eluen
yang digunakan
• Bergradien (eluen dengan
komposisi yang berbeda,
kebanyakan dengan kepolaran
ditingkatkan)
KROMATOGRAFI KOLOM
• Proses elusi menghasilkan pita2 dan keluar
sebagai eluat, dapat dilihat kecuali senyawa2
tanwarna
• Metode fraksinasi dari eluat biasanya dilakukan
secara otomatis menggunakan kolektor fraksi
(dapat berupa waktu atau volume) dan dapat juga
berdasarkan kesamaan warna
KEKURANGAN KROMATOGRAFI KOLOM
• Waktu yang dibutuhkan cukup lama
KROMATOGRAFI CAIR VAKUM
• Kromatografi kolom yang khususnya berguna untuk
fraksinasi kasar yang cepat terhadap suatu ekstrak
• Ukuran Kolom diameter 6 cm dan panjang 25 cm
• Perbandingan silika gel kasar dan halus adalah 60:40
• Adsorben grade-KLT normal atau fase-terbalik ini relatif
bermutu
• Fase gerak terhisap dengan adanya penurunan
tekanan
• Fraksi biasanya dikoleksi dengan alikuot eluen dengan
satu kepolaran
PENGEMASAN FASE DIAM
• Kolom hisap yang berdiameter 6 cm dan panjang 25
cm,
• Sebelum digunakan kolom dibebas lemakkan
• kolom dikemas dalam keadaan vakum agar diperoleh
kerapatan kemasan maksimum.
• Adsorben silika gel G.60 sebanyak 20 gram dimasukkan
kedalam kolom dan dimampatkan dan permukaan
adsorben diratakan dengan batang pengaduk.
• Dalam keadaan vakum dialirkan n-heksan beberapa kali
agar diperoleh kerapatan kemasan yang maksimal
KROMATOGRAFI RAPID SIGEL
• Termasuk kromatografi kolom hisap
• Perbedaan dengan suction column hanya
pada ukuran kolom yaitu diameter 4 cm dan
panjang 30 cm sehingga perbandingan
adsorben kasar dan halus 30:10
PRESS COLUMN (FLASH COLUMN)
• Fase gerak bergerak relatif cepat
• Tekanan yang diberikan dapat secara langsung
atau melalui reservoir
• Merupakan kebalikan kromatografi kolom
hisap
• Kolom berdiameter 2 cm dengan panjang 50
cm
• Perbandingan silika gel kasar dan halus adalah
10: 15
KLT Preparatif
• Metode sederhana dalam mengisolasi
komponen kimia bahan alam
• Prinsip sama dengan KLT analisis yaitu
adsorpsi dan partisi
• Perbedaan yang nyata pada ukuran
lempengnya menggunakan lempeng kaca yang
besar (biasanya ukuran 20x20 cm dan tebal
0,5-1 mm)
KLT Preparatif
• Penotolan dalam bentuk pita
• Metode deteksi tidak merusak sampel
20 cm
20 cm
KROMATOGRAFI
SENTRIFUGAL/CHROMATOTRON
• Aliran fase gerak dipercepat oleh gaya
sentripugal
• Lempeng berupa cincin silika lebar
• Fase diam (silika gel) Mengandung pengikat
yang cukup banyak
• Lempeng diputar pada 2400 rpm
KROMATOGRAFI
SENTRIFUGAL/CHROMATOTRON
• Lempeng ditempatkan pada poros motor
listrik dan tertutup dalam chamber dimana
gas nitrogen akan lewat dengan tekanan
positif
• Penutup terbuat dari kaca kuarsa
Bentuk lempeng
• Analisis
Pemisahan • Identifikasi
• Kemurnian
• Kuantifikasi
Campuran Komponen
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)
Ilustrasi
Kromatografi
Klasifikasi Kromatografi
Berdasarkan fasa geraknya:
• Liquid Chromatography
• Gas Chromatography
O O O
| | |
-O-Si-O-Si-O-Si-O-H
| | | These exposed OH units
O O O give silica gel a
| | | relatively polar surface.
-O-Si-O-Si-O-Si-O-H
| | |
O O O
• chamber
1. PERSIAPAN
• chamber
• chamber
• plat KLT
• plat KLT
TLC plate
“finishing line”
1 cm.
“starting line”
1 cm.
ACE ASP CAF ACE ASP CAF
#5 #5 #5 Ref. Ref. Ref.
2. PENOTOLAN SAMPEL
Mikropipet, sering
disebut juga spotter,
dapat dibuat dari
batang gelas kapiler.
Panaskan/bakar
dengan api, tarik
perlahan hingga
terpisah menjadi 2
bagian.
3. PENGEMBANGAN KLT
eluen
merambat
pada plat
3. PENGEMBANGAN KLT
3. PENGEMBANGAN KLT
eluen
}
TLC Developing Chamber
(just a glass jar with solvent in it!)
3. PENGEMBANGAN KLT
• Lampu UV
• Uap iodin
• Reagen penyemprot
4. VISUALISASI BERCAK
Bercak berekor
Senyawa mengandung gugus yang bersifat asam atau basa kuat (amina
atau asam karboksilat). Tambahkan beberapa tetes NH4OH (amina) atau
asam asetat (asam karboksilat) pada eluen.
Aplikasi KLT
ANALISIS KUALITATIF
Bercak dibandingkan Rf-nya dengan baku.
Menggunakan reagen penyemprot untuk menentukan golongan senyawa
(dragendorf, lieberman-burchat, AlCl3, dll).
ANALISIS KUANTITATIF
Perlu beberapa totolan larutan baku (yg berbeda konsentrasi/volume
penotolannya) untuk membuat kurva baku.
Bercak dianalisis densitasnya dengan densitometer untuk kuantifikasi.
ELEKTROFERESIS
• Pada mulanya hanya dapat digunakan untuk
senyawa bermuatan listrik
• Metode hampir sama dengan KLTP
• Konstituen molekul bergerak dengan
kecepatan berbeda berdasarkan
o Ukuran molekul
o Bentuk molekul
o Muatan listrik totalnya
Penggunaan
• Analisis protein
• Peptida
• Asam amino
MODEL EKSTRAKSI GOLONGAN SENYAWA
KANDUNGAN KIMIA TUMBUHAN (KKT)
• Minyak, lemak dan lilin
• Minyak menguap
• Karotenoid
• Alkaloid
• Glikosida
• Senyawa fenolik
• Protein
• polisakarida
MINYAK, LILIN, LEMAK
• Bersifat nonpolar
• Minyak (cair) sedang lilin (waxes) dan lemak
bentuk padat
• Pet. Eter, n-heksana baik untuk mengekstraksi
minyak, lilin, lemak secara selektif
• Tipe senyawa ini sering mengganggu proses
partisi dan fraksinasi, sehingga sering dipisahkan
dulu
MINYAK MENGUAP
• komponen penyusunnya mono & seskui terpene
serta senyawa fenolik
• Dapat disari dengan pet. Eter, tetapi lilin, waxes
sering ikut; oleh karena itu lebih tepat dilakukan
dengan kloroform atau diklorometan
• Dapat dipisahkan dengan distillasi uap
KAROTENOIDA
• Merupakan derivat tetraterpenoid
• Pada umumnya tetraterpenoida (40 karbon),
dapat dibagi 2 : hidrokarbon dan teroksigenasi
dan dikenal sebagai xantofil
• Hidrokarbon-non polar, sehingga dapat
diekstraksi dengan pet. Eter; sedang yang
teroksigenasi umum mempunyai gugus –OH, -
C=O, aldehid, epoksid dsb. sehingga menjadi
lebih polar dan dapat diekstraksi dengan etanol
dan juga dengan kloroform
ALKALOIDA
• Berisi 1 atau lebih atom –N; bersifat basa
• Bentuk basa bebas larut dalam pelarut organik,
sebagai bentuk garam larut dalam air
• Beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan:
Pada PH rendah, ester-ester dapat terhidrolisis
Amonia dapat bereaksi dengan senyawa organik
membentuk suatu artefak
Adanya senyawa fenolik pada ekstraksi asam-basa
dapat menyebabkan kurang larut dalam pelarut
organik
Adanya tanin-tanin, dapat dihilangkan dengan
penambahan kalsium hidroksida untuk
mengendapkan tannin, sehingga ekstraksi alkaloid
dapat dilanjutkan (Qunine tannate)
GLIKOSIDA
• Bahan yang terdiri dari gula dan non gula
• Bersifat polar
• Aseton, etanol, metanol, air atau campuran
dari bahan-bahan tersebut
SENYAWA FENOLIK
• Dapat berbentuk fenol bebas atau bentuk
glikosidik
• Cendrung polar dan larut dalam alkohol air
PROTEIN
• Kebanyakan protein dapat terionisasi pada pH
tinggi atau rendah tergantung dari senyawa-
senyawa asam aminonya
• Kebanyakan dapat diekstraksi dengan air, dapar,
asam atau basa encer atau larutan garam
sederhana
• Pengendapan selektif protein dalam ekstrak kasar
dapat dilakukan dengan penambahan perlahan
aseton, etanol atau amonium sulfat
• Untuk bahan yang mengandung banyak lemak
sebaiknya dihilangkan dulu
POLISAKARIDA
• Merupakan polimer gula atau turunan gula
• Ada 3 tipe polimer gula
Larut sempurna dalam air. Ex. glikogen
Larut sebagian dan membentuk gel. Ex.
amilopektin
Tidak larut dalam air. Ex. selulosa
UJI KEMURNIAN ISOLAT
Metode pemurnian:
• Rekristalisasi
• Sublimasi
• Kromatografi
Hasil ISOLAT (DIIDENTIFIKASI)
KARAKTERISASI ISOLAT
• Spektroskopi UV/Vis
• Spektroskopi IR
• Spektroskopi Massa
• Spektroskopi Resonansi Magnetik Nuklir
59
SEKIAN
DAN
WASSALAM
1. KUMARIN
Definisi
• Kumarin termasuk dalam glikosida Lakton
dari asam ortohidroksi sinamat
• berbentuk kristal prismatik, tidak
berwarna, baunya enak, rasa pahit dan
pedas.
Umbelliferon=kumarin alami
yang paling umum
O
O
OH
Kegunaan
1. Sebagai antagonis Vitamin K. Zat ini
menghalangi pembentukan faktor
pembekuan di dalam hati, antara lain
protombin
2. Digunakan sebagai flavoring agen untuk
sediaan farmasetik
IDENTIFIKASI
KLT dengan pereaksi : Tembaga sulfat sitrat
(Pereaksi Benedict).
Pereaksi akan mengurang atau meniadakan
pendaran dari senyawa dengan gugus O
hidroksi Pendaran dalam sinar UV 366 nm
jika kumarin tidak mempunyai gugus tersebut
maka pendaran tidak berubah atau menjadi
lebih intensif .
Ekstraksi
Ekstraksi dilakukan pada tanaman Polygala
paniculata ( Polygalaceae) Cuplikan dihaluskan
lalu ditimbang sebanyak 100 g. Ekstraksi dilakukan
dengan cara maserasi dengan Etanol 3 x 500 ml.
Setiap kali maserasi dilakukan selama 24 jam.
Selanjutnya ekstrak dipekatkan pada tekanan
rendah dan suhu 35-40°C dengan penghisap gasing
vakum sehingga diperoleh ekstrak kasar.
ISOLASI DAN PEMURNIAN
• Sejumlah glikosida sukar dikristalisasikan terutama yang
kelarutan dalam airnya besar dapat kehilangan glukosa
dalam proses penyarian , karena aksi dari enzim tanaman
yang mengandung glikosida lakton
• Untuk mencegah hal diatas maka dalam isolasi dari
glikosida perlu enzim diinaktifkan dulu dengan
menggunakan metode yang cocok misalnya :
1.Mendidihkan bahan tanaman yang segar atau yang
kering dalam air atau alkohol selama 10 — 20 menit.
2.Mendidihkan denga aseton.
3.Penyarian pada suhu rendah.
2. FLAVONOID
Pengertian Flavanoid
• Flavanoid merupakan salah satu senyawa aromatis atau
fenolik yang terdapat dalam tumbuhan.
• Flavanoid ada dalam bentuk glikosida dan aglikon flavonoid.
• Larut dalam air maka proses ekstraksi dapat dilakukan
dengan menggunakan etanol 70 % dan tetap ada pada
lapisan air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak
bumi.
Cara Identifikasi, Reagen Yang Digunakan Serta
Hasil Positif Flavonoid
• Cara yang digunakan untuk mengidentifikasi
suatu senyawa flavanoid adalah :
• 4 gram sampel segar dirajang halus dan
didihkan dengan 25 ml etanol selama lebih
kurang 25 menit, disaring dalam keadaan
panas, kemudian pelarut diuapkan sampai
kering. Ekstrak dikocok kuat dengan kloroform
lulu ditambahkan air suling, biarkan sampai
terbentuk dua lapisan. Yaitu lapisan kloroform
dan lapisan air. Untuk mengetahui suatu
tanaman mengandung senyawa flavonoid
diambil beberapa tetes lapisan air dan
ditempatkan didalam tabung reaksi,
ditambahkan dengan asam klorida pekat dan
serbuk magnesium dan timbulnya warna
merah menunjukkan (+) adanya senyawa
flavonoid.
• Untuk menganalisa flavanoid lebih baik memeriksa
aglion yang terdapat dalam eksrak tumbuhan
yang telah dihidrolis. Penggolongan jenis flavonoid
dalam jaringan tumbuhan mula-mula didasarkan
kepada telaah sifat kelarutan dan reaksi warna.
Kemudian diikuti dengan pemeriksaan ekstrak
tumbuhan yang telah dihidrolisis, secara
kromatografi satu arah dan pemeriksaan ekstrak
etanol secara dua arah. Flavonoid dapat
dipisahkan dengan cara kromatografi. Komponen
masing-masing diidentifikasi denagn
membandingkan kromatografi dan spektrum,
dengan memakai senyawa pembanding yang
sudah dikenal. Senyawa baru yang ditemukan
sewaktu menelaah memerlukan pemeriksaan
kimia dan spektrum yang lebih terinci.
• Cara umum untuk menelaah flavonoid dalam jaringan tumbuhan telah
berkembang dilaboratorium