Kromatografi Kromatografi
Gas Cair
biasanya ukurannya :
200 mm x 200 mm
200 mm x 100 mm
Terlebih dahulu dicuci dengan deterjen,
kemudian diolesi dengan etanol. Tebal
lapisan yang dipakai 0,1 – 0,3 mm.
Cara 1. Cara 2
1.Silika gel G atau GF 254 2.Silika gel
sebanyak 30 gram
dimasukkan ke dalam mortir dikocok
porselin kering yang tidak dengan air
berserat. Tambahkan 40 ml dalam labu
air suling diaduk perlahan-
lahan dengan stamfer sampai bermulut
didapat suspensi seragam lebar dimana
tanpa terjadi gelembung
udara ataupun gumpalan. waktu
Selanjutnya, ditambahkan 20 pengocokan
ml air suling sambil diaduk tidak boleh
perlahan-lahan dengan
jangka waktu untuk lebih dari 90
memperoleh suspensi tidak detik.
boleh lebih dari 90 detik.
Cara 1 Cara 2 Cara 3
Pemanasan
Pembentukan warna yang optimum
sering kali memerlukan peningkatan
suhu dan waktu yang tertentu untuk
pemanas dapat digunakan :
“Pemanas listrik yang terbaik yang
penyebaran suhunya seragam dan
dilengkapi thermostat. Dapat juga
digunakan oven laboratorium
• Jarak pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya
dinyatakan dengan angka Rf.
8
Harga rf noda merah violet =
8 /10 = 0,8
10
tap
Penjerap yang tidak sama karena
dihasilkan dari berbagai merek
dagang
ta
Bangan alir pemeakaian KLT untuk tujuan kwantitatif
(berapa banyak yang ada )
gbp Garis bgn
yang
disemprot
tap
gbp
Noda
Noda baku bahan
dan noda baku/
isolat isolat
dengan murni
berbagai
konsentrasi
tap
GBP2
TA = titik awal penotolan
GBP1
GBP 1= garis batas
pengembangan 1
1 = arah pengembangan 1
TA 2 = arah pengembangan 2
• Ukuran kolom
• Ukuran kolom sangat beragam tetapi biasanya
panjangnya sekurang-kurangnya 10 kali garis
tengah dalamnya dan mungkin juga sampai 100
kalinya
Kromatografi Kolom Cair Padat Klasik
(Kromatografi Kolom Gravitasi gaya tarik
bumi)
• Sebagai catatan
• Ada beberapa penelitian yang ternyata dengan
KCV dapat memperoleh senyawa murni antara
lain :
• Misalnya alkaloid dari Aconium culumbianum
(Ranunculaceae) di KCV dengan memakai
aluminium oksida 60-65 gram (asam basa, mutu
KLT, Merck). Elusi dengan toluen-kloroform (1:1)
menghasilkan talati zamina 265 mg dan elusi
dengan kloroform-metanol (19:1) menghasilkan
kamakonina 247 mg.
Soal 3: buat bagan alir cara
mengisolasisenyawa kimia dari ekstrak
tumbuhan sampai diperoleh isolat murni
dengan menggunakan :
KLT ( kromatografi lapis tipis )
KK ( Kromatografi Kolom) dan
KCV ( kromatografi cair vakum )
• Cara ini memerlukan pengisian kolom
kromatografi dengan bahan kemasan
kering.
• Cuplikan ditambahkan sebagai pelarut
pekat atau setelah dikeringkan
bersama sedikit penjerap dan
kemudian pengelusi dibiarkan
bergerak melalui kolom kebawah
karena gaya kapiler sampai garis
depan pengelusi hampir mencapai
bagian atas kolom.
• Aliran pengelusi dihentikan dan pita
dalam kolom diambil dengan cara
mendorong keluar kolom, mengiris
atau mencongkel keluar, kemudian
diekstraksi dengan pelarut yang
cocok.
• Salah satu cara untuk mempermudah
pengambilan penjerap dari kolom kromatografi
setelah pengembangan ialah memakai kolom
plastik.
• Kolom atau tabung dapat dipotong-potong
dengan pisau tajam menjadi bagian-bagian
yang sesuai dengan pita, pita yang terpisah,
kemudian senyawanya diekstraksi dan disaring.
• Keuntungan lain dari kolom nilon adalah pita
yang tidak berwarna dapat diamati dengan
lampu UV untuk memandu kolom
• Kromatografi Lapis Tipis Sentrifufal
• contoh : chromatotron.
• Perbedaan besar antara chromatotron dan
radas KLT sentrifugal sebelumnya ialah
bahwa rotornya miring tidak mendatar.
Jantung radas ini ialah plat kaca bundar
bergaris tengah 24 cm yang dilapisi dengan
penjerap yang cocok sehingga terbentuk
lapisan tipis untuk pemisahan preparatif.
•
• Pembuatan lapisan tipis dilakukan
sebagai berikut : suspensi penjerap
dalam air, mengandung pengikat,
dituangkan ke plat dan dibiarkan
menyebar membentuk lapisan yang
nisbi seragam. Untuk mencegah
penjerap keluar dari plat dipasang
selotape yang dipasang disekeliling
plat.
•
• Jika penjerap yang tidak rata sudah
kering, permukaan diratakan dengan
pengerok yang ditancapkan dipusat plat,
sampai diperoleh lapisan dengan tebal
yang dikehendaki (1,2 atau 4 mm).
• Pada bagian tengah plat dibiarkan tidak
berlapis penjerap yang berguna untuk
memasukkan pengelusi. Untuk plat silika
gel GF 254 mutu KLT, kalsium
hemihidrat dan air (Hostettmann dkk.
1980). Jika penjerap harus melekat lebih
kuat pada plat, harus menambahkan
lagi pengikat.
•
• Kemudian plat yang sudah dibuat
itu dipasang pada poros motor
listrik dan diputar pada 800 rpm.
Pelarut pengelusi dimasukkan ke
bagian tengah plat yang tidak
dilapisi penjerap melalui pompa
torak yang mampu mengalirkan 1-
10 ml per menit dan merambat
melalui lapis tipis karena gaya
sentrifugal. Dengan demikian rotor
dicuci selama beberapa menit
untuk menghilangkan pencemar
yang terdapat dalam penjerap.
Setelah tahap ini ada dua
pilihan yang dapat dilakukan :
memasukkan cuplikan secara
langsung atau mengeringkan
plat dahulu sebelum
memasukkan cuplikan.
Kemudian mengelusi
dilanjutkan dengan pelarut yang
susunannya tetap atau dengan
cara landaian bertahap dengan
laju sekitar 3-6 ml per menit
• Rotor terdapat dalam ruang yang tertutup
dengan plat kaca kuarsa. Penutup ini
memungkinkan kita mengamati bercak
tanwarna tetapi dapat menyerap sinar uv
dengan memakai lampu uv. Gas nitrogen
dialirkan ke dalam ruang plat untuk
mencegah pengembunan pelarut pengelusi
dan untuk mencegah oksidasi cuplikan.