Hasil
Nomor Vial Faktor Retensi (RF)
1-11 Bercak tidak terlihat jelas
13 0,8
14-21 0,7
23 0,6
25-31 0,4
35-39 0,3
41-51 Bercak tidak terlihat jelas
51-61 0,3
63 0,47
65-67 0,3
a. Penyiapan Kolom Kromatografi
Kolom kromatografi Ditimbang silica gel 30x Bubur silica yang telah
disiapkan dan beri berat ekstrak, masukkan tersuspensi dimasukkan
kapas pada ujung ke dalam beker dan ke kolom kromatografi
kolom ditambahkan pelarut sambal diketuk-ketuk
non polar
c. Proses Isolasi
Nilai RF sangat karakterisitik untuk senyawa tertentu pada eluen tertentu. Hal tersebut dapat
digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan senyawa dalam sampel. Senyawa yang
mempunyai RF lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang rendah, begitu juga sebaliknya.
Hal tersebut dikarenakan fasa diam bersifat polar. Senyawa yang lebih polar akan tertahan kuat
pada fasa diam, sehingga menghasilkan nilai RF yang rendah. RF KLT yang bagus berkisar
antara 0,2 - 0,8. Jika RF terlalu tinggi, yang harus dilakukan adalah mengurangi kepolaran
eluen, dan sebaliknya (Gandjar,2007).
Pada praktikum, diperoleh beberapa nilai RF yang sama dengan mengambil vial ganjil
saja yaitu vial 13 dengan nilai RF 0,8; vial 15-21 dengan nilai RF 0,7; vial 21-23 dengan nilai
RF 0,6 , vial 25-31 dengan nilai RF 0,4; vial 35-39 dengan nilai RF 0,3 dan vial 41-51 tidak
terlihat bercak lagi. Hasil kromatografi lapis tipis pada pelarut heksan : etil asetat dengan
perbandingan 3:2 , nilai RF pada vial nomor 51-61 adalah 0,3 lalu pada vial nomor 63 nilai RF
nya adalah 0,475 dan pada vial nomor 65,67 didapatkan nilai RF 0,3. Berdasarkan hasil RF
dan hasil dari penyinaran uv pada panjang gelombang 366, vial 13 dengan nilai RF 0,8
merupakan senyawa saponin karena terdeteksi sebagai noda berwarna merah jambu sampai
ungu. Vial 21-23 mengandung sinamaldehid dengan nilai RF 0,67 . Menurut literatur nilai RF
standar kumarin adalah 0,31 menggunakan eluen heksan: etil asetat (sukmayati, 2010) dan nilai
RF standar flavonoid pengujian KLT diperoleh nilai RF 0,47 dari fraksi etil asetat (Friska,
2005). Jadi dapat disimpulkan pada vial nomor 63 adalah fraksi flavonoid dan vial 51, 53,
55,57,59,61,65,67 adalah fraksi kumarin.
Semakin besar nilai RF yang dihasilkan maka semakin besar pula jarak bergeraknya
senyawa tersebut pada plat silika kromatografi , nilai RF tersebut akan besar bila senyawa
kurang polar yang berinteraksi dengan absorbent polar dari plat silika. Nilai RF yang bagus
adalah antara 0,2 sampai 0,8 dalam praktikum ini, kelompok kami sudah memenuhi kriteria ,
tidak ada nilai RF yang melebihi atau kurang dari rentang kriteria nilai RF .
Kesimpulan:
Berdasarkan praktikum dari hasil nilai RF yang diperoleh dan membandingkan dengan
literatur, dapat disimpulkan bahwa vial 13 dengan nilai RF 0,8 merupakan senyawa saponin
karena terdeteksi sebagai noda berwarna merah jambu sampai ungu. Vial 21-23 mengandung
sinamaldehid dengan nilai RF 0,67, pada vial nomor 63 dengan RF 0,47 adalah fraksi flavonoid
dan vial 51-67 dengan nilai RF 0,3 adalah fraksi kumarin. Serta nilai RF sudah memenuhi
kriteria rentang nilai RF yang bagus yaitu 0,2-0,8 karena tidak ada yang melebihi atau kurang
dari rentang tersebut.