Anda di halaman 1dari 23

DISTRIBUSI SUMBERDAYA HUTAN DALAM

KEHUTANAN MASYARAKAT
Oleh: Hari Kaskoyo, Ph.D.
1
PENDAHULUAN
• Hutan mempunyai multiple objective.
• Kehutanan Masyarakat berkaitan erat dg alokasi
SDH Indonesia.

2
PENDAHULUAN
• Campur tangan pemerintah dilakukan untuk
memperbaiki alokasi sumber-sumber ekonomi yg
disebabkan sistem pasar tdk dpt melaksanakan alokasi
sumber-sumber ekonomi scr efisien.
• Barang publik umumnya disediakan oleh
pemerintah/negara meskipun ada juga yg dpt
disediakan oleh perusahaan swasta.
• Contoh barang publik yg disediakan negara adlh:
hutan kota, hutan negara (konservasi, lindung,
produksi), jalan raya, pekerjaan umum, jembatan,
pertahanan nasional, dan kehakiman.
• Contoh barang publik yg disediakan negara atau
swasta adlh: kereta api, jasa penerbangan, dan jalan
tol.
• Ada juga yg tersedia secara alami, contoh: udara,
pemandangan alam, air, dan kesejukan.
• Pemanfaatan barang publik yg berlebihan dpt
menimbulkan eksternalitas.
3
Pendahuluan
• Barang /jasa yg apabila diproduksi
tdk seorangpun dpt dipisahkan dari
manfaat ketersediaannya, biasanya
bersifat non rival, tdk dpt dibagi-
bagi, tidak eksklusif.
• Barang/jasa di mana konsumsi
setiap orang dapat diperoleh
sebanyak persediaan barang/jasa
tersebut atau konsumsi satu orang
tdk mengganggu konsumsi orang
lain.
• Suatu barang/jasa milik pemerintah
yang dibiayai melalui anggaran
belanja negara tanpa melihat siapa
yg mengerjakannya.
4
PENDAHULUAN
• Pengelolaan Hutan di Indonesia dilakukan oleh:
– Pemerintah Kabupaten/Provinsi utk Tahura
– Pemerintah Provinsi melalui KPH maupun BUMD.
– Swasta.

5
PENDAHULUAN
• Permasalahan kehutanan masyarakat antara lain:
– Hak dan akses masyarakat.
– Kontrol terhadap penebangan, penjualan dan
ekspor hasil hutan kayu.
– Bagian yang lebih besar dari kontrak sewa utk
negara.
– Pembagian hasil antara pemerintah pusat dan
daerah.
– Dsb.
6
HAK DAN AKSES
• Meskipun bukan dlm kaitannya dg hak milik tetapi
terkait dg bundle of right (Schlager dan Ostrom,
1992), skema Kehutanan Masyarakat mampu
memberikan keamanan tenurial bagi masyarakat yg
hidup di dlm dan sekitar hutan.

7
Teori Hak (Schlager dan Ostrom, 1992)
Hak sebagai Pemilik (Owner)
Hak sebagai Penguasa (Propietor)
Hak sebagai Penuntut (Claimant)
Hak sebagai Pengunjung (Entrant)

8
Teori Hak (Schlager dan Ostrom, 1996)
• Access right: hak memasuki suatu wilayah sumber daya,
• Withdrawal right: hak melakukan kegiatan produksi
atau ekstraksi sumber daya,
• Management right: hak terlibat dalam pengelolaan
sumber daya,
• Exclusion right: hak menentukan pihak mana saja yang
dapat memiliki access dan withdrawal right,
• Alienation right : hak menjual atau mengalihkan atau
mentransfer management dan exclusion right
9
Hak masyarakat
• khususnya hutan dan sumber daya kolektif, istilah
hak tenurial berarti sekumpulan hak yang mencakup
hak mengakses dan hak pakai untuk mengelola,
eksklusi, dan mengalihkan (lihat Schlager dan
Ostrom 1992)

10
Hak Masyarakat thd SDH
• Hak pakai juga dapat mencakup hak untuk memperoleh
pendapatan dari sumber daya, meskipun tidak
menggunakan sumber daya tersebut secara langsung
(Mwangi dan Meinzen-Dick 2009). Ini merujuk pada
kasus ketika pemerintah membagikan penerimaan dari
retribusi tebang atau iuran HPH kepada masyarakat atau
desa setempat dan pemerintah daerah.
• Hak akses dan pakai tidak mencakup kewenangan untuk
membuat keputusan dan karenanya, hak ini lebih lemah
dibandingkan dengan tiga hak berikutnya.

11
Hak Masyarakat thd SDH
• Pengelolaan berarti ‘hak untuk mengatur pola
pemakaian sendiri atau mengalihkan sumber daya’
(Agrawal dan Ostrom 2001: 489).
• Agrawal dan Ostrom (2008) membagi pengelolaan
secara khusus menjadi tiga segi kewenangan untuk
membuat keputusan, yaitu untuk: (1) menetapkan
bagaimana sumber daya seharusnya dilindungi dan
digunakan (pembuatan aturan); (2) menetapkan
cara memantau dan menegakkan kepatuhan; dan
(3) menyelesaikan sengketa.
12
Hak Masyarakat thd SDH
• Tchikangwa dkk. (2001) memasukkan:
– (1) menetapkan/melindungi batas;
– (2) membuat/menerapkan aturan dan regulasi;
– (3) memantau kepatuhan;
– (4) menyelesaikan sengketa;
– (5) memimpin; dan
– (6) mengenakan denda/ memberi sanksi.

13
Hak Masyarakat thd SDH
• Hak pengalihan dipahami sebagai menjual,
mengalihkan atau menyewakan lahan, yang juga
mencakup hak-hak lain di atas (tetapi tidak berlaku
terhadap penjualan hasil hutan).

14
Hak Masyarakat
• Hak utk menanam: pertanian huma/perladangan
berpindah
• Hak utk memanfaatkan
• Hak utk melepaskan haknya atas pohon

15
Teori Akses (Ribot dan Peluso, 2003)
• kemampuan menghasilkan keuntungan dari
sesuatu, termasuk diantaranya objek material,
perorangan, institusi, dan simbol

16
Ilustrasi Teori Akses
(Kartodihardjo, H.,
2011)

17
Akses Masyarakat thd SDH
• Akses merujuk pada hak untuk
memasuki kawasan tertentu.
• Pemakaian, atau pemanfaatan,
berarti hak untuk memperoleh
sumber daya, seperti kayu, kayu
bakar atau hasil hutan lainnya,
dan mengambilnya dari hutan;
termasuk hak menggembalakan
ternak.
18
Akses Masyarakat
• Akses penggarapan lahan kawasan
hutan negara utk lahan pertanian.
• Akses penggarapan lahan kawasan
hutan negara utk lahan pertanian
dan pemukiman di sebagian wilayah
kawasan hutan negara.
• Akses penggarapan lahan kawasan
hutan negara utk lahan pertanian
dan pemukiman di dalam wilayah
kawasan hutan negara.
19
Akses dan Ketergantungan Masyarakat thd SDH
• Ketergantungan pada sumber makanan berupa
daging hewan liar, madu, sumber sayuran, dsb
• Ketergantungan pada sumber bahan pakaian,
papan/tempat tinggal, pekerjaan, dsb.

20
KONTROL DAN PEMBAGIAN MANFAAT
PENGELOLAAN HUTAN
• Pemerintah Pusat
• Pemerintah Provinsi
• Masyarakat lokal
• Stakeholder lainnya

21
PR tgl 27 Oktober 2017
1) Review jurnal berbahasa Inggris terkait hak dan akses
masyarakat dlm kehutanan masyarakat. Alamat jurnal
di sertakan secara lengkap, pembahasan/review
menggunakan tulisan tangan.
2) Buat matriks terkait: perijinan, pelaksanaan, monev,
pembayaran PSDH, tata usaha hasil hutan (kayu dan
non kayu) dan laporan, terkait: Hutan Kemasyarakatan
(kelompok 1), Hutan Desa (kelompok 2), Hutan
Tanaman Rakyat (kelompok 3), Kemitraan Kehutanan
(kelompok 4), Hutan Adat (kelompok 5) dan Hutan
Rakyat (kelompok 6). Di ketik dan dipresentasikan!
Pembagian kelompok sbb:
22
PR tgl 27 Oktober 2017
Kelompok 1 : no absen 1 ,7, 13, 19, 25, 31
Kelompok 2 : no absen 2, 8, 14, 20, 26, 32
Kelompok 3 : no absen 3, 9, 15, 21, 27
Kelompok 4 : no absen 4, 10, 16, 22, 28
Kelompok 5 : no absen 5, 11, 17, 23, 29
Kelompok 6 : no absen 6, 12, 18, 24, 30

23

Anda mungkin juga menyukai