Anda di halaman 1dari 21

Prinsip Manajemen Pelayanan

Kebidanan Mandiri
Irma Jayatmi, SST, M.Kes
Materi :
• Evidance Based dalam Pelayanan
Kebidanan Mandiri
• Metode Asuhan Kebidanan
• Organisasi Kebidanan
Evidence Based Midwifery
• Evidence based artinya berdasarkan bukti. Artinya tidak
lagi berdasarkan pengalaman atau kebiasaan semata.
Semua harus berdasarkan bukti. Bukti inipun tidak sekedar
bukti tapi bukti ilmiah terkini yang bisa dipertanggung
jawabkan.

• Jadi, evidence based midwifery adalah pemberian informasi


kebidanan berdasarkan bukti dari penelitian yang bisa
dipertanggungjawabkan. Praktek kebidanan sekarang lebih
didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya
kini tidak dianjurkan lagi.
Contoh :
• Sebelumnya diyakini bahwa episiotomi
merupakan salah satu prosedur rutin persalinan
khususnya pada primigravida, saat ini keyakinan
itu digugurkan oleh temuan yang menunjukkan
bahwa episiotomi secara rutin justru sering
menimbulkan berbagai permasalahan yang
kadang justru lebih merugikan bagi quality of life
pasien.
Manfaat Evidence Based Midwifery
dalam praktik Kebidanan
• Praktik berdasarkan penelitian merupakan penggunaaan
yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitian terbaik
saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan
pasien secara individu.

• Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu


melakukan intervensi. Kajian ulang intervensi secara
historis memunculkan asumsi bahwa sebagian besar
komplikasi obstetri yang mengancam jiwa bisa diprediksi
atau dicegah.
• Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang
spesifik, bukan sebagai rutinitas sebab test-test rutin, obat,
atau prosedur lain pada kehamilan dapat membahayakan
ibu maupun janin. Bidan yang terampil harus tahu kapan ia
harus melakukan sesuatu dan intervensi yang dilakukannya
haruslah aman berdasarkan bukti ilmiah.

• Dengan pelaksanaan praktik asuhan kebidanan yang


berdasarkan evidence based tersebut tentu saja
bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu
hamil dan resiko-resiko yang di alami selama persalinan
bagi ibu dan bayi serta bermanfaat juga untuk
memperbaiki keadaan kesehatan masyarakat.
Praktik Evidence Based Midwifery
dalam asuhan
Sesuai dengan evidence-based practice, pemerintah telah
menetapkan program kebijakan ANC sebagai berikut:
a. Kunjungan ANC
Dilakukan minimal 4 x selama kehamilan
• Tidak direkomendasikan
• Ø Kunjungan rutin yang banyak
• Ø Pendekatan resiko yang tiggi
• Ø Pengukuran yang rutin: Tinggi, posisi janin sebelum 36
minggu, edema mata kaki
Direkomendasikan:
Ø Kunjungan antenatal terfokus dengan tenaga kesehatan
Ø Rencana persiapan persalinan dan kesiagaan menghadapi
komplikasi
Ø Konseling keluarga berencana, menyusui, tanda-tanda
bahaya, HIV/IMS, dan nutrisi
Ø Deteksi dan manajemen kondisi dan komplikasi yang
menyertai kehamilan
Ø Tetanus toksoid
Ø Zat besi dan folat
Ø Pada populasi tertentu :pengobatan preventif malaria,
pengobatan kecacingan, yodium, vitamin A
b. Pemberian suplemen mikronutrien
c. Imunisasi TT 0,5 cc
d. Pemotongan Tali Pusat
Proses manajemen kebidanan

7 langkah (Varney) Standar Asuhan


5 langkah Kebidanan
PKK

Penilaian Pengkajian Pengkajian

Diagnosis Merumskan Diagnosa Merumskan Diagnosa


Perencanaan Mengantisipasi diagnosa/ masalah Perencanaan
potensial
menetapkan kebutuhan penanganan
segera
Merencanakan asuhan menyeluruh
Implementasi Pelaksanaan asuhan Implementasi
Evaluasi Evaluasi Evaluasi
ORGANISASI
KEBIDANAN
IBI
Dalam sejarah Bidan Indonesia menyebutkan bahwa 24
Juni 1951 dipandang sebagai hari lahir IBI. Pengukuhan
hari lahirnya IBI tersebut didasarkan atas hasil konferensi
bidan pertama yang diselenggarakan di Jakarta 24 Juni
1951, yang merupakan prakarsa bidan-bidan senior yang
berdomisili di Jakarta. Konferensi bidan pertama tersebut
telah berhasil meletakkan landasan yang kuat serta arah
yang benar bagi perjuangan bidan selanjutnya, yaitu:
mendirikan sebuah organisasi profesi bernama Ikatan Bidan
Indonesia (IBI) berbentuk kesatuan, bersifat Nasional,
berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
TUJUAN IBI
• Anggota Menggalang persatuan dan
persaudaraan antara sesama bidan serta kaum
wanita pada umumnya dalam rangka
memperkokoh persatuan bangsa
• Membina pengetahuan dan keterampilan dalam
kebidanan profesi khususnya dalam pelayanan
KIA serta kesaejahteraan keluarga
• Membantu Pemerintah dalam pembangunan
nasional, terutama dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
• Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan di
masyarakat
VISI IBI
Satu-satunya wadah yang mandiri,
berdaya saing, mempunyai
wewenang Pengesahan kepada
bidan, lembaga pendidikan dan
pengawasan mutu pelayanan dalam
mendukung berhasilnya kiprah
profesionalisme bidan Indonesia.
MISI IBI
Mewujudkan organisasi IBI yang mandiri, berdaya saing dan mampu
meningkatkan profesionalisme Bidan Indonesia dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

IBI mempunyai tujuan dan fokus yang berguna bagi masyarakat


umum :
• Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan kaum
wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan
bangsa
• Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi
kebidanan, khususnya dalam pelayanan KIA serta kesejahteraan
keluarga.
• Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
• Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat.
PERAN IBI
Sebagai salah satu profesi dalam bidang
kesehatan, Bidan memiliki kewenangan untuk
memberikan Pelayanan Kebidanan (Kesehatan
Reproduksi) kepada perempuan remaja putri,
calon pengantin, ibu hamil, bersalin, nifas, masa
interval, klimakterium, dan menopause, bayi
baru lahir, anak balita dan prasekolah. Selain itu
Bidan juga berwenang untuk memberikan
Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Masyarakat.
ORGANISASI PROFESI
KEBIDANAN INTERNASIONAL ICM
Pengertian ICM
ICM merupakan organisasi
kebidanan dari berbagai Negara (60
negara) yang markas besarnya
berada di London Inggris.
Tujuan ICM
Tujuan umum dari ICM adalah memperbaiki
standar pelayanan pada ibu dan bayi dan
keluarga dan pendidikan untuk peningkatan
profesionalisme, sedangkan tujuan khusus dari
ICM adalah :
• Memperbaiki standar Asuhan pelayanan ibu, bayi
dan keluarga di seluruh dunia
• Meningkatkan penerapan asuhan kebidanan
• Mengembangkan peranan kebidanan sebagai
praktisi professional dengan hak-haknya sendiri
• Meningkatkan secara global potensi dan nilai
kebidanan untuk menurunkan moprbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi.
ORGANISASI PROFESI
ARM
Pengertian ARM
• ARM adalah organisasi yang
beranggotakan para bidan,
mahasiswa bidan dan komite UK
(United Kingdom) untuk
memperbaiki pelayanan kesehatan.
Tujuan ARM

Agar dapat melakukan tukar wawasan ,


pendapat, keterampilan dan informasi dengan
kolega dan pasien untuk membantu bidan
mengmbangkan perannya agar dapat
memperoleh jaminan untuk berpartisifasi dalam
pelayanan maternitas, selain itu ARM juga
memberikan dukungan kepda para bidan dalam
memberikan pelayanan yang
berkesinambungan, menggali pola pelayanan
alternative dan mengevaluasi perkembangan
lingkungan praktek bidan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai