Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU INDIVIDU

Setiap individu adalah unik dan berbeda


Mempelajari ttg perbedaan individu seperti : sikap, persepsi dan
kemampuan, membantu seorang manajer memahami
perbedaan tingkat kinerja.

Perilaku adalah niat yang sudah direalisasikan dalam bentuk


tingkah laku (tindakan) yang tampak (nyata).
 Perilaku adalah akibat.
 Perilaku diarahkan oleh tujuan.
 Perilaku yang bisa diamati dapat diukur.
 Perilaku yg tidak dapat diamati secara langsung (misal: berfikir)
juga penting dalam mencapai tujuan.
 Perilaku dimotivasi/didorong.
 KERANGKA PERILAKU INDIVIDU

LINGKUNGAN INDIVIDU PERILAKU HASIL


Kerja: - kemampuan & - Pemecahan mslh Prestasi
- Desain pekerjaan ketrampilan - Proses berfikir - Jk. Pendek.
- Struktur organisasi - Ltr Blk Keluarga - Komunikasi - Jk. panjang
- Kebijakan & aturan - Kepribadian - Berbicara Pengembangan
- Kepemimpinan - Persepsi - Mendengarkan pribadu
- Penghargaan & sanksi - Sikap - Observasi Hubungan dgn
- Sumber daya - Ciri - Pergerakan pihak lain
Non kerja: - Kapasitas belajar Kepuasan
- Keluarga - Umur
- Ekonomi - Ras
- Kesenangan & hobby - Jenis kelamin
- Pengalaman
Cara seseorang berperilaku/bertindak dan berhubungan dgn org
lain mencerminkan kepribadiannya.
Kepribadian  himpunan karakteristik, kecenderungan dan temperamen
yg relatif stabil yd dibentuk secara nyata oleh faktor keturunan, faktor
sosial, budaya dan lingkungan. Himpunan variabel ini menentukan
ciri dan perbedaan perilaku individu yang satu dgn lainnya.
Walaupun kepribadian dibentuk diluar organisasi tetapi perilaku seorang
karyawan tidak akan dimengerti tanpa mencoba memahami konsep
kepribadiannya.

Kinerja organisasi akan optimal bila organisasi mampu memotivasi para


karyawannya untuk terus menggali “keberhasilan diri”.
Keberhasilan diri  keyakinan bahwa seseorang bisa berprestasi dengan
baik dalam situasi tertentu. Keberhasilan diri mempunyai tiga
dimensi yaitu: keseriusan, kekuatan dan kondisi umum
Bandura (1989) dlm Gibson (1996) menyebutkan bahwa sumber
kepercayaan keberhasilan diri di tempat kerja: pencapaian hasil
yang lalu atau saat ini, kinerja orang lain, persuasi diri dan sosial
serta keadaan emosional.
“Saya tahu saya dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan
berkualitas”  pola perilaku yang muncul yaitu:
- Aktif memilih kesempatan terbaik.
- Mengatur situasi – menghindari atau menetralisir rintangan.
- Merancang tujuan dan menetapkan standar.
- Rencana, persiapan dan latihan.
- Berusaha keras, tekun dalam usaha.
- Mmecahkan masalah secara kreatif.
- Belajar dari pengalaman.

“ Saya tidak yakin dapat melakukan pekerjaan tepat waktu dengan kualitas
yang baik”  pola perilaku sebaliknya  hasilnya adalah kegagalan.

Apakah kita sudah mempunyai konsep keberhasilan diri di tempat kerja


yang tinggi ?.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya?.
Bisakah kita melakukan “treatment” terhadap faktor2 tersebut?.
CHANGE YOUR THINKING
When you change your thinking, you change your beliefs
When you change your beliefs, you change your expectations.
When you change your expectations, you change your attitude
When you change your attitude, you change your behavior.
When you change your behavior, you change your performance.
When you change your performance, you change your destiny.
When you change your destiny, you change your life.

SUNNAH OF PROPHET MUHAMMAD (Tasmara,2002)


Rememberance of Allah is my close friend.
Knowledge is my asset. My pleasure is my prayer
Devotion is my art Conviction is my power
Struggle is my manner Science is my weapon
Love is my foundation. Firmness is my treasure
Patience is my mantle Sorrow is my companion
Enthusiasm is my horse Truth is my redeemer
PERILAKU KELOMPOK
Kelompok  dua orang atau lebih karyawan yang berinteraksi satu dgn
lainnya shg perilaku dan atau prestasi anggota dipengaruhi oleh perilaku
dan atau prestasi anggota lain.
Sifat/ ciri kelompok :
* Kelompok dari sisi persepsi. * Kelompok dari sisi motivasi
* Kelompok dari sisi organisasi. * Kelompok dari sisi interaksi
Tipe kelompok:
* Kelompok formal  komando dan tugas/ kerjasama.
* Kelompok informal  minat, persahabatan.
Mengapa manusia membentuk kelompok: pemuasan kebutuhan,
keamanan, sosial, harga diri, kedekatan dan daya tarik, tujuan kelompok
dan ekonomi.
Tahap perkembangan kelompok :
* Penerimaan bersama
* Komunikasi dan pengambilan keputusan
* Motivasi & produktivitas
* Pengendalian & organisasi.
Kekompakan kelompok
 Buat kelompok menjadi lebih kecil.
 Dorong kesepakatan dengan tujuan organisasi.
 Rangsang persaingan dengan kelompok lain.
 Berikan imbalan pada kelompok, daripada anggota.
 Kalau mungkin secara fisik, isolasikan kelompok.

Konflik antar kelompok:


 Saling ketergantungan kerja  saling ketergantungan yang
dikelompokkan, berurutan atau timbal balik.
 Perbedaan tujuan.
 Sumber daya yang terbatas.
 Struktur imbalan.
 Perbedaan persepsi.
 Perbedaan tujuan.
 Perbedaan cakrawala waktu.
 Perbedaan status.
Konflik disfungsional:
Perubahan di dalam kelompok:
 Meningkatkan kekompakan kelompok.
 Munculnya kepemimpinan otokrasi.
 Fokus pada aktivitas.
 Menekankan pada loyalitas.
Perubahan antar kelompok:
 Distorsi persepsi.
 Stereotip yang negatif.
 Jurang komunikasi.
Bagaimana kelola konflik antar kelompok?  resolusi:
1. Pemecahan masalah  metode yg sesuai.
2. Tujuan superordinat  dijabarkan kembali.
3. Perluasan dan penambahan sumber daya.
4. Pelunakan. 7. Mengganti variabel manusia
5. Kompromi 8. Mengganti variabel struktural
6. Perintah kekuasaan. 9. Mengenali musuh bersama.

Anda mungkin juga menyukai