(Hiperplasia prostat benigna) atau dikenal dengan BPH merupakan proliferasi sel stroma prostat sehingga terjadi pembesaran pada kelenjar prostat yang akibatnya dapat menyumbat aliran urin yang sering terjadi umumnya pada pria.
Siswanti, Sukesih. 2017. AFIRMASI POSITIF TERHADAP
PEINGKATAN MOBILISASI PADA PASIEN POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH). Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 79-83 GEJALA Aliran kencing yang lemah terputus, dan terkesan meragukan Sensasi urgensi (ingin segera kencing) atau kencing menetes Sering kencing terutama malam hari Perlu mengejan untuk bisa kencing PATOFISIOLOGI BPH (Benigna Prostatic Hyperplasia) ALGORITMA TERAPI BPH Problem S/O Terapi Assesmen Monitoring medik Data klinik: Disuria Harnal 1x1 Pada kasus ini pasien menderita BPH, yang diberikan Efektivitas obat : - Nyeri terapi Harnal / Tamsulosin. Obat ini bekerja secara - Nyeri kencing kencing selektif pada reseptor α1-adrenergik prostate yang - Frekuensi urin ++ menyusun kurang lebih 70% dari reseptor adrenergic dari kelenjar. Yang berkerja dengan menghambat reseptor α1 Data lab : pada otot prostat sehingga mengurangi penurunan tonus - Urinalisis otot polos prostat (komponen dinamis). Saat ini - Pemeriksaan tamsulosin merupakan terapi lini pertama gejala saluran fungsi ginjal kemih bawah yang diduga disebabkan karena BPH. Ada - PSA suatu penelitian menjelaskan bahwa tamsosulin vs doxazosin di Indonesia menunjukkan efektifitas Efek samping : tamsulosin lebih tinggi secara bermakna dalam hal - Sakit kepala penurunan skor IPSS (p< 0,01) dengan efek samping - Nyeri dada terhadap tekanan darah yang lebih rendah. Selain itu - Hipotensi juga tamsulosin Selektif Menghambat reseptor alfa 1a & 1d di uretra & prostat Sehingga terapi yang diberikan sudah tepat karena dapat memperbaiki gejala BPH, menurunkan keluhan BPH yang mengganggu, meningkatkan kualitas hidup (QoL), dan meningkatkan pancaran urin. Problem S/O Terapi Assesmen Monitoring medik Data klinik: Profilaksis Ciprofloxacin Penggunaan kateter per uretra pada pasien Data lab : - WBC ISK Inf 2x200 Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dengan - WBC normal mg urinary retention dapat menyebabkan infeksi - Urinalisis (4000) buli-buli 3-5% per hari. Infeksi Saluran Kemih (ISK) pasca kateterisasi, terbanyak disebabkan Efek samping : karena adanya infeksi, dengan penyebaran - Diare bakteri secara ascending (seperti pemakaian - Mual kateter), haematogenous atau lymphogenous. - Muntah Oleh karenanya diperlukan suatu antibiotika - Sakit kepala profilaksis. Fluoroquinolone adalah antibiotika yang kini direkomendasikan untuk profilaksis ISK. Berdasarkan hasil dari suatu penelitian menunjukkan bahwa efektifitas Siprofloksasin, terlihat dengan adanya perbaikan kondisi pasien setelah mendapat Siprofloksasin yang efektif dalam memperbaiki kondisi pasien BPH dengan kateter uretra. Problem S/O Terapi Assesmen Monitoring medik Data klinik: Suplemen Ketosteril Pada penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) Efektivitas obat : - Lemas (nutrisi) kaps 3x1 sistem pencernaan cenderung ditemukan - Lemas ++ adanya anoreksia, nausea dan vomitus, yang - Mual - Mual berhubungan dengan gangguan metabolisme protein di dalam usus. Keadaan Chronic Kidney Data lab : Disease (CKD) mengakibatkan penurunan fungsi - Kadar kalsium ginjal dalam hal mengeluarkan sisa-sisa - Pemeriksaan metabolisme tubuh yang salah satunya adalah fungsi ginjal ureum. Sehingga pada pasien dengan gangguan - Pemeriksaan ginjal kronik tidak diperbolehkan mengkonsumsi fungsi hati protein yang berlebihan karena dapat memperburuk kondisi ginjalnya. Sehingga pada Efek samping : pasien ini diberikan Ketosteril untuk memasok - Kerusakan hati asam amino pembentuk protein agar kebutuhan - Hiperkalsemia protein tetap tercukupi bersamaan dengan diet tinggi kalori rendah protein yang dilakukan oleh pasien. Sehingga terapinya sudah tepat Problem S/O Terapi Assesmen Monitoring medik Data Anemia Asam folat Pada kasus ini pasien terkena CKD. CKD Data lab : klinik: hampir selalu disertai dengan kejadian - Hb - Hb anemia. Anemia disebabkan kurangnya - Pemeriksaan tidak produksi eritropoetin (EPO). Akibatnya fungsi ginjal normal sumsum tulang hanya memproduksi sedikit (10,1) sel darah merah.Sehingga pemberian terapi Efek samping : - Lemas asam folat dapat membantu pemulihan - Defisiensi vit hematopoiesis sehingga dapat B12 meningkatkan kadar hemoglobin. Jadi - Kejang pemberian sudah tepat pada pasien ini.