Mahasiswa mampu memahami tujuan, sasaran, dan strategi terapi antidot, berdasarkan
contoh kemampuan natrium nitrit dan natrium thiosulfat dalam menawar racun sianida
Terapi Antidot
Tata cara yang secara khas ditujukan untuk membatasi intensitas efek toksik zat kimia atau
untuk menyembuhkan sehingga bermanfaat dalam mencegah timbulnya bahaya lebih lanjut
STRATEGI:
1. Penurunan aktivitas
absorpsi
SASARAN:
2. Penghambatan
Penurunan atau proses distribusi
penghilangan
TUJUAN: intensitas efek toksik 3. Induksi proses
eliminasi
Membatasi
penyebaran racun di 4. Penaikan ambang
dalam tubuh; toksik
meningkatkan
pengakhiran aksi
racun di dalam tubuh
Metode Antidot
ABC
a. Airway : memelihara aliran udara membersihkan jalan udara
b. Breathing : memelihara pernapasan O2
c. Circulation and CNS : memelihara peredaran darah hipotensi (+ infus D10% atau
saline)
memelihara sistem saraf pusat konvulsi
Metode Tidak Khas
ABSORPSI ELIMINASI
1) Pemberian emetika (exp.: apomorfin, sirup 1) Hemodialisis
ipekak sudah tidak direkomendasikan)
2) Dialisis peritoneal
2) Pemuntah mekanis (exp.: menaruh jari pada
3) Pertukaran transfusi
kerongkongan bagian atas)
4) Penyesuaian pH dan diuresis (membasakan air
3) Pembilasan lambung
kencing untuk asam organik lemah dan
4) Penetralan kimia (penetralan asam basa) sebaliknya)
5) Penyerapan (exp.: arang aktif) PENAIKAN AMBANG TOKSIK
DISTRIBUSI 1) Pernapasan buatan mekanik untuk memelihara
oksigenasi darah
1) Mengubah pH darah (perbaikan keseimbangan
asam basa) 2) Pemeliharaan sirkulasi darah
2) Penggantian tempat ikatan racun (infus 3) Pemeliharaan keseimbangan elektrolit
albumin, NaNO2)
4) Pemeliharaan fungsi ginjal
METODE KHAS
1. ABSORPSI
Pembentukan kompleks yang kurang toksik, exp.: besi + natrium bikarbonat ferokarbonat
2. DISTRIBUSI
Pembentukan metabolit yang kurang toksik dengan cara hambatan bersaing metabolisme,
exp.: sianida + methemoglobin sianmethemoglobin
3. ELIMINASI
Peningkatan ekskresi atau pembentukan produk kurang toksik dengan cara kelasi kompleksasi,
exp.: merkuri + dimerkaprol (kelasi); botulinus + lisme (kompleksasi)
4. PENAIKAN AMBANG TOKSIK
Penggunaan antagonis farmakologi atau jalur pengganti, exp.: insektisida organofosfat +
antropiana (antagonisme); 5-fluorourasil + timidina (jalur pengganti)
Intoksikasi Sianida
Percobaan
Bahan Alat
10 ekor tikus jantan Timbangan
Larutan natrium nitrit 2 % Spuit dan jarum injeksi (2 per kelompok)
Larutan natrium thiosulfat 25 % Timer
Larutan fisiologis (salin 0,9 %)
Larutan kalium sianida 1,5 %
Pengelompokan dan Perlakuan Terhadap Hewan Uji
1. Buatlah tabel yang berisi data purata waktu yang diperlukan untuk timbulnya
gejala sianosis, kejang, gagal napas, dan recovery atau kematian setelah
perlakuan masing-masing kelompok.
2. Perbedaan waktu untuk masing-masing gejala antar kelompok perlakuan.
Tabel Data Rerata Waktu Timbulnya Gejala
6
SC AND IP INJECTION
SIANOSIS
Laporan