Anda di halaman 1dari 35

STERILISASI DENGAN

RADIASI DAN GAS


SEJARAH RADIASI
 DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PRODUKSI
DALAM JUMLAH BESAR

UNTUK STERILISASI BAHAN YANG


SENSITIF PANAS TETAPI TAHAN TERHADAP
RADIASI DOSIS TINGGI
RADIASI

ELEKTROMAGNETIK PARTIKEL

Sinar gamma ()


Partikel 
Sinar X
Partikel 
Sinar UV
PANJANG GELOMBANG, ENERGI
DAN DAYA TEMBUS

PANJANG
JENIS RADIASI ENERGI DAYA PENETRASI
GELOMBANG

SINAR  1 – 10-4 nm 106 – 109 eV Sangat kuat

SINAR X 102 – 105 nm Sangat kuat

SINAR UV 253,7 nm 102 eV Sangat lemah

Sangat lemah/
PARTIKEL  Kecuali sinar
katoda

PARTIKEL  Sangat lemah


A.LANGSUNG
Energi radiasi ditransfer ke sel Mikroorganisme
Sel Mikroorganisme (asam nukleat/DNA) mengabsorbsi
energi, terjadi kerusakan :
1. Status energi berubah
2. - Eksitasi elektron
- Ionisasi
3. Elektron yang tereksitasi dan ion yang terbentuk akan
merubah fungsi komponen sel Mikroorganisme

Reproduksi terhenti
Mikroorganisme mati
B. Tidak Langsung :
H2O H2O+ + e- H* dan OH* adl
H2O+ OH* + H+ RADIKAL BEBAS :
sangat reaktif, lebih
e- + H2O OH- + H* reaktif drpd Ion, cepat
bereaksi dg apa saja
2 H+ H2
2 OH H 2O 2

H* + O2 *HO (radikal hidroperoksil)


2

Radikal bebas akan bereaksi dengan komponen


sel dan menyebabkan perubahan fungsi
komponen

Reproduksi terhenti
Sel Mati
KERUGIAN STERILISASI RADIASI:

1.Resistensi Mikroorganisme
2.Biaya tinggi
3.Perlu perlindungan pada operator
4.Mempengaruhi kualitas beberapa bahan

Resistensi Mikroorganisme Terhadap Radiasi :


Tergantung pada:
a.Derajat kerusakan sel
-Lama radiasi
-Dosis radiasi
b.Jenis sel
1. Daya penetrasi yang tinggi (sinar  )
2. Kenaikan suhu dapat diabaikan (2oC) ,Sterilisasi
dilakukan pada suhu kamar
3. Bahan yang disterilkan tidak menjadi radioaktif dan
tidak ada residu radioaktif
4. Proses singkat bahan yang banyak dapat
disterilkan sekaligus
5. Sterilisasi dapat dilakukan dlm wadah sekunder
6. Dapat digunakan untuk sterilisasi bahan kering
dan bahan beku
7. Dapat untuk sterilisasi Vaksin bakteri dan Virus
- 1 Becquerel (Bq) = transformasi satu inti per detik
- 1 Curie = 3,7 x 10 10 Bq

Energi radiasi
elektron volt (eV) atau Million elektron volt (MeV)
1 eV = energi yang dibutuhkan satu elektron untuk melintas dengan
beda potensial 1 volt

G-values :
Jumlah molekul atau spesies yang dirubah untuk setiap penyerapan
100 eV

Satuan dosis yang diabsorbsi: Gray (Gy)


1 Gy = energi yang diabsorbsi 1 joule/kg
1 Gy = 100 rad
 Dosis radiasi 25 kGy (2,5 Mrad) pada umumnya
dapat digunakan untuk proses sterilisasi
 Dasar pemilihan dosis tsb.- respons spora bakteri
yang tahan radiasi, yakni Bacillus pumilus

Perhitungan dosis secara rasional sesuai dengan


Bioburden dan SAL
 Efek radiasi bersifat kumulatif
 Tidak menaikkan suhu subyek, jika dipakai dosis
2,5Mrad (25 kGy) maka energi terserap sebesar
2,5 x 104J/kg yg jika diubah menjadi panas
menghasilkan 6 kal/g yang hanya menaikkan
suhu air 60C
 Tidak mempunyai masa dan muatan
 Kecepatan sinar ini sangat tinggi
 Dapat menembus lempeng timah hitam
SATU UNIT PEMBANGKIT RADIASI GAMMA BIASANYA
MEMILIKI AKTIVITAS / KEKUATAN 1 x 10 16 - 4 x 10 16 Bq

• Radiasi : 2 Foton
• 1,33 MeV, 1,17 MeV
Cobalt - 60 • Half life : 5,25 tahun
• Untuk industri Besar

• Radiasi: Single Foton


Caesium - • 1,61 MeV
• Half life : ± 30 tahun
137 • Untuk Radiasi Darah
PROSES RADIASI

1. BATCH PROCESS
BAHAN/ALAT YANG AKAN DIRADIASI
DITEMPATKAN PADA POSISI YANG TETAP DI
DALAM RUANG RADIASI DAN DEKAT DENGAN
SUMBER RADIASI.

2. CONTINUOUS PROCESS
BAHAN/ALAT YANG AKAN DIRADIASI
BERJALAN MELEWATI RUANG RADIASI
DENGAN SISTEM CONVEYOR (RODA
BERJALAN)
Batch process radiasi gamma
Cobalt-60

Continuous process
Tergantung :
1. Kekuatan sumber sinar
2. Jarak sumber sinar
3. Densitas bahan
4. Pemaparan (sampai 18 jam)

25KGy(UK)
35 KGy (Scandinavia)
DOSIS RADIASI
• Lampu katoda
Sumber
• Uap merkuri yang panas
Suhu Sterlisasi • 30 – 40 o C

• Debu
Efektivitas
• Penurunan suhu
tergantung
• Usia Lampu

Mempunyai energi rendah ( 102 eV)

Tidak mengakibatkan ionisasi

Hanya efektif pada MO yang langsung terkena radiasi


Kebanyakan bakteri mampu memperbaiki kerusakan yang
disebabkan oleh sinar UV melalui proses enzimatis

Daya penetrasi lemah

Diabsorbsi oleh gelas, plastik,larutan keruh

Hanya untuk sterilisasi udara, air (lapisan tipis), permukaan


keras yang tidak tembus

Tidak untuk sterilisasi produk

Perlindungan terhadap operator : kulit, mata (iritasi)


SINAR-X
•DAYA PENETRASI TINGGI
•DISERTAI PENINGKATAN SUHU
•BIAYA MAHAL
•TIDAK BANYAK DIGUNAKAN

PARTIKEL α DAN 
DAYA PENETRASI RENDAH, TIDAK BANYAK
DIGUNAKAN
Sterilisasi Radiasi dalam Farmasi

Bahan farmasi :
• Zat Padat dan sediaan minyak
• Albumin, Enzim Protease
• Na Alginat, Akasia dalam bentuk serbuk
• Vit B Compleks (kering), Vitamin C
• Basis Salep

Alat kesehatan :
 Pakaian bedah
 Masker dan tutup kepala
 Jarum dan pisau bedah
 Ruang Operasi, ruang aseptis.
STERILISASI GAS
Reaksi Alkilasi :

:-SH, -NH2,-COOH, -OH ( metabolit essensial


yang terdapat pada mikroorganisme)

: - Atom H diganti dengan Radikal Hidroksietil

Mikroorganisme mati/
Tidak dapat reproduksi
1. Suhu rendah
2. Dapat bergerak melalui permukaan
plastik dan kertas
3. Penetrasi sampai ke daerah yang tidak
tercapai oleh larutan
1. Perlu pengerjaan khusus
2. Waktu terlalu lama 3-6 jam
3. Perlu penentuan residu (hasil reaksi dengan
bahan)
4. Bila prosedur salah akan mengurangi potensi
5. Lebih mahal dari pada cara panas
1. Gas tidak berwarna (Pada suhu kamar)
2. Sangat mudah terbakar
3. Bila kontak dengan udara akan meledak -> campur
dengan CO2
4. Dapat menembus plastik, kertas papan dan serbuk
5. Bersifat mutagenik
6. Adanya residu toksik dalam bahan yang disterilkan ->
karantina
7. Titikbeku :-113C
TOKSISITAS

• Iritasi hidung dan mata


• Mual dan Pening
• Kulit terbakar, melepuh, bentuk cair

PENGGUNAAN
BAHAN PLASTIK, BENDA KARET, ALAT-
ALAT KESEHATAN
Memasukkan alat dalam “chamber” sterilisasi
Bentuk murni berupa gas pada suhu kamar

Paraformaldehid berbentuk padat

Formalin : 37% formaldehida dalam air

Untuk mencegah polimerisasi, dalam larutan formalin


ditambah 10% metanol

Kemampuan bakterisidal lebih besar daripada EO tetapi


daya penetrasi rendah, sehingga hanya berfungsi
sebagai bakterisida permukaan
MEKANISME KERJA

1.Crosslinking intra molekul pada protein


2.Bereaksi dengan RNA dan DNA
3.Alkilasi gugus Karbonil, Thiol dan hidroksil

Larut dalam kelembaban disekitar dinding


mikroorganisme. sehingga sterilisasi
dilakukan pada kondisi lembab (75%)
3. B - Propiolakton

-Cairan tidak mudah meledak pada suhu kamar


-Bakterisida untuk Gram + dan Gram-
-Penetrasi jelek, hanya untuk permukaan
-Konsentrasi uap min 2-4 mg/l, RH 70%
-Keamanan : tidak menguntungkan, karena
dapat bersifat karsinogenik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai